Aku terdiam di atas kasur, pikiran ku melayang dan mengingat kejadian yang telah ku alami.
Untuk suatu alasan, kenapa aku memiliki kekuatan seperti itu?
[Oh, pertanyaan yang mudah untuk di jawab.]
Ah, Dewi ini lagi..
[Haii.. Haii.. ini Dewi panutan semua orang loh.]
Berbicara tentang Yurification System, kenapa kekuatan ku sangat abnormal?
[Yah, kurasa aku akan sedikit menjelaskannya.]
“Un?” aku sedikit terheran-heran dengan informasi yang masuk di kepala ku.
[Skill – Regeneration, Skill yang aktif saat tubuh terluka. Skill ini akan memperbaiki bagian tubuh yang terluka, semakin banyak luka yang di dapat maka pemulihan luka akan semakin melambat. Tapi pemulihan akan terus berjalan seiring berjalannya waktu.]
Jadi, luka yang ku dapat bisa sembuh tanpa perawatan?
[Tentu saja, hebat bukan? Ah! Tapi jangan terlalu nekat menantang maut ya!]
S-Siap, Dewi!
[Fufufu.. selanjutnya adalah Skill – Legendary Swordmanship. Sebuah teknik seni pedang yang di miliki oleh Swordmaster Legendaris yang pernah hidup. Tapi, sepertinya Lily-chan tidak membutuhkan itu karena hanya dengan kain perban saja bisa mengalahkan monster serigala.]
Benar juga! Kenapa aku bisa mengalahkan serigala-serigala itu?
[Itu karena Skill – Basic Strenght yang dibalut oleh Skill – Legendary Swordmanship. Jadi, kekuatan dasar Lily-chan saat ini setara dengan kekuatan dasar Swordmaster Legendaris. Bagaimana? Terdengar kuat bukan?]
Huh? Kekuatan dasar ku setara dengan kekuatan dasar Swordmaster Legendaris? Itu artinya..
[Ya! Skill yang di dapat dari Sakura Mio memiliki batasan kekuatan yang sama dengan kekuatan Swordmaster Legendaris.]
A-Aku?
Memiliki kekuatan dari Swordmaster Legendaris?
Ini mimpi kan?
[Tidak, ini kenyataan. Yurification System membuat Lily-chan menembus batas yang tidak bisa di capai oleh manusia lainnya. Namun, Lily-chan hanya bisa mendapatkan Skill dari wanita saja. Semakin banyak wanita yang tunduk kepada Lily-chan, maka Lily-chan akan semakin kuat!]
[Oh! Seseorang datang! Aku pergi dulu!]
Tunggu! Dewi? Ada beberapa pertanyaan lagi yang belum terjawab!
...
Di tengah keheningan ini, suara ketukan pintu terdengar. Di kamar yang gelap ini, cahaya kecil menembus sela-sela pintu.
“Lily-sama...”
Sekali lagi, aku mendengar irama ketukan pintu yang cukup pelan dan suara pintu yang terbuka.
Aku sedikit terbangun dari kasur ku dan mendapati Mio berdiri di depan pintu masuk.
“Mio?” melihat Mio yang berdiri di depan pintu masuk. Aku beranjak dari kasur dan mendekati pintu masuk.
“Hmm?” aku terhenti dan mengamati dua orang yang ku kenal berdiri di belakang Mio.
“O-Onee-sama?”
“L-Lily-nee?”
Dua saudari tiri ku berdiri di belakang Mio, mereka sedikit mengintip di sela-sela tubuh Mio. Usia kami hanya berbeda satu tahun dan karena itulah aku menjadi kakak tiri mereka.
“Ada apa?” tanya ku.
Ini sangat aneh.
Ini pertama kalinya aku melihat mereka berdua datang kepada ku.
Kami telah tinggal bersama selama satu tahun namun tidak pernah saling bertegur sapa.
Tunggu! Mungkinkah.. ini karena aku yang selalu menghindari mereka?
Memang benar aku menghindari mereka, terutama saat seseorang yang di sebut “Ayah” ku sangat memanjakan mereka. Sudah lama aku menatap iri kehangatan mereka berdua.
Tapi.. kakak macam apa yang membiarkan dirinya terlena pada perasaan buruk seperti itu.
[Yep, ini baru Lily ku!]
Oh, Dewi.. kau kembali lagi?
[Em! Sepertinya.. aku mencium aroma-aroma harum disini. Aku akan mengamatinya lebih lama lagi!]
Eh, apa?
“Maaf menggangu malam mu, Lily-sama. Namun, Alice-sama dan Alyssa-sama ingin bertemu dengan Lily-sama” ucap Mio.
Aku sedikit melirik kedua saudari kembar tiri ku, mereka membawa sebuah buku dengan lambang bintang di sampulnya.
Ah.. aku tidak tahu kenapa, tapi perasaan ku mengatakan.. ini akan menjadi buruk jika menolak mereka.
“Silahkan masuk” balas ku.
Mio, Alice, dan Alyssa masuk ke dalam kamar ku. Kamar yang semula terasa dingin dan gelap berubah menjadi hangat dan terang.
Seperti ini kah rasanya memiliki seseorang yang tidak memandang rendah diri mu?
Mio mungkin hanya menemani kedua saudari tiri ku, tapi.. saat kami berada di atas kasur. Mio duduk sembari memeluk ku dari belakang.
“Mio?”
“Um?”
Mio menatap ku dengan tatapan yang halus. Dia seperti tidak ingin menyerahkan daerah kekuasaannya. Alice dan Alyssa hanya menatap heran mengenai tingkah laku Mio yang berubah tiba-tiba.
“Onee-sama, boleh kami bertanya sedikit tentang serigala?”
“Lily-nee, boleh kami bertanya sedikit tentang serigala?”
Aku pernah mendengar, jika saudara atau saudari kembar cenderung memiliki kesamaan dalam berkata-kata. Ini pertama kali aku mendengar dan mengalaminya, ternyata mereka memiliki persamaan yang cukup serasi.
“Eh?” aku sedikit terkejut mendengar permintaan mereka.
“Kami mendengar cerita dari Kapten jika Onee-sama bertemu dengan serigala!”
“Kami mendengar cerita dari Kapten jika Lily-nee bertemu dengan serigala!”
Baiklah, ini sedikit membuat ku kesal. Ku harap tidak ada rumor yang meresahkan muncul.
“Onee-sama terluka?”
“Lily-nee ketakutan?”
“Onee-sama!!”
“Lily-nee!!”
Sebenarnya apa yang terjadi? Tidak biasanya mereka menjadi seperti ini dan.. kemana perginya keserasian dari pertanyaan mereka sebelumnya?
Mio tertawa saat mendengar pertanyaan saudari tiri ku.
“Lily-sama.. sebenarnya Alice-sama dan Alyssa-sama ingin berbicara dengan Lily-sama. Hanya saja, mereka terlalu malu untuk mendekati Lily-sama hingga kejadian ini terjadi.. mereka memberanikan diri untuk menemui Lily-sama” ucap Mio sembari menjelaskan alasan kenapa mereka menemui ku.
Pantas saja aku merasa ini sangat aneh.
“Em, apa ada yang aneh?” ucap ku setelah melihat Alice dan Alyssa menatap wajah ku.
Alice dan Alyssa tiba-tiba tertunduk dan melakukan pose seperti meminta sesuatu.
“Tolong bawa kami ke kota!”
“Tolong bawa kami ke kota!”
“Huh?” aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan tapi alasan mereka menemui ku hanyalah karena ingin ikut bersama ku mencari sesuatu di kota.
“Kalian tahu kan jika aku ke kota untuk membeli sebuah pedang?”
“Kami tahu!”
“Kami tahu!”
“Apa Ayah mengijinkannya?” membawa mereka hanya akan menimbulkan masalah jika Ayah mengetahuinya. Situasi ku sudah cukup berantakan, jadi jangan tambah parah situasi ku!
Mereka terdiam dan tertunduk lesu. Yah, Ayah mungkin tidak akan mengijinkan mereka keluar.
“Apa yang kalian cari?” jika mereka mencari sesuatu.. aku hanya perlu mencari dan membawanya saja kan?
Mendengar pertanyaan ku ini, mereka yang semula tertunduk lesu kini kembali bersemangat.
“Buku sihir!”
“Buku sihir!”
“Baiklah, aku akan mencarikannya.. sekarang. Kalian bisa kembali ke kamar masing-masing” ucap ku dengan nada memaksa.
Siapa sangka, pengalaman pertama kami saat berkomunikasi menjadi seperti ini.
Apakah ada manusia yang menemui ku tanpa meminta sesuatu dari ku?
“Terimakasih, Onee-sama!”
“Terimakasih, Lily-nee!”
Alice dan Alyssa mencium kedua pipi ku. Kecupan lembut itu menghiasi kedua pipi ini. Perasaan buruk yang ku pikirkan sebelumnya menghilang, ternyata.. mereka hanyalah gadis kecil yang polos dan tertarik pada sesuatu.
Jantung ku tiba-tiba bergetar hebat dan perasaan hangat mengalir di dada ku.
Apa ini?
Perasaan yang sangat luar biasa.
Alice dan Alyssa turun dari kasur ku dan bersiap-siap kembali ke kamarnya. Mio melepas pelukannya dari ku.
Saat Alice dan Alyssa menunggu di pintu masuk, Mio berbisik di telinga ku.
“Lily-sama, tak adil!” dengan protes singkat itu. Mio lalu bergegas menemani Alice dan Alyssa kembali ke kamar mereka.
Sekilas.. aku melihat ekspresi Mio yang cemberut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Reepha
Lu asik Dewi🥇
2024-04-22
0
※⋆«▹Ran◃»⋆※
njirr dewi🤣🤣
2022-11-04
0
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
bagus
2022-11-01
0