Di pagi hari, aku terbangun oleh suara yang mengetuk pintu kamar ku.
Aku pun bergegas membukanya dan mendapati seorang butler pribadi Ayah ku berdiri di pintu masuk kamar ku.
“Lily-sama, selamat pagi” ucap sang butler.
Aku mengamati butler ini, perawakannya terlihat cukup tua namun masih bersemangat untuk melayani keluarga kami.
“Selamat pagi, Sebastian” balas ku.
Aku bisa melihat sebuah kantung berwarna hitam di tangannya.
“Ini uang yang diberikan oleh Master, Lily-sama. Beliau berkata untuk memberikan semua uang ini ke Lily-sama. Jika perlu, Lily-sama harus menghabiskannya atau menyimpan untuk keperluan mendatang.”
“O-Oh, Terimakasih Sebastian” aku menerima pemberian uang itu. Setelah kantung berwarna hitam itu ada di tangan ku, aku bisa merasakan betapa beratnya uang yang diberikan.
“Sebastian..” aku memiliki firasat yang tidak biasa tentang ini.
“U-Uang ini.. bukan untuk membeli bangunan Blacksmith atau semacamnya kan?” tanya ku untuk memastikan.
“Maaf Lily-sama, itu adalah uang untuk membuat pedang yang terdiri dari 3 biji logam legendaris. Master sangat perhitungan tentang kualitas pedang untuk keluarga Marquess Rommel.”
Tiga biji logam legendaris, aku pernah mendengar tentang itu. Di kerajaan ini, tiga biji logam legendaris yang dimaksud adalah Adamantium, Mithril, dan Orichalcum.
Adamantium terkenal karena logam itu sangat keras dan kuat, bahkan untuk membuat satu pedang adamantium dibutuhkan waktu hingga 10 tahun. Tapi itu setara dengan ketajaman dan tingkat kekerasan yang dihasilkan.
Mithril terkenal karena logam itu sangat ringan dan keras. Bahkan, untuk satu pedang besar yang terbuat dari mithril beratnya tidak mencapai 5kg. Apa ini artinya pedang yang ku gunakan akan menggunakan material dari biji logam mithril?
Orichalcum terkenal dengan kecocokannya pada reaksi sihir. Walaupun logam lain bisa menghantarkan sihir namun orichalcum sangat direkomendasikan. Itu karena orichalcum memiliki tekstur yang lembut sehingga mudah dibentuk, sangat sensitif pada sihir, dan ketahanan sihir yang kuat.
“A-Aku akan ingat itu, terimakasih.”
“Semoga Lily-sama menemukan apa yang di cari” ucap Sebastian. Ia lalu memberi hormat kecil dan pergi meninggalkan ku.
“Harus ku apakan semua ini?” aku sedikit mengintip jumlah uang di dalamnya. Dari pantulan kilauan di dalamnya, ini adalah koin emas yang sangat banyak.
Bagaimana cara ku menghabiskan semua uang ini?
Aku memang perlu sebuah senjata, tapi.. senjata apa?
Haruskah aku membawa seseorang yang cocok untuk menemaniku?
Mio?
Tapi.. kurasa dia sedang dalam fase cemberutnya.
Uh, bagaimana cara menghadapi wanita yang sedang ngambek?
Mari kita hindari Mio.
...
Aku memang mengatakan itu, tapi.. pada akhirnya aku menunggu Mio datang.
Jam makan pagi pun di mulai tapi Mio tak kunjung datang, ini berbeda dari biasanya.
Apa yang dia lakukan?
Sepertinya.. aku harus melakukan ini dengan cara lama.
Aku bergegas mengambil pakaian kecil lalu menuju kamar mandi. Di waktu seperti ini, aku adalah orang terakhir yang menggunakannya. Benar saja, saat aku sampai di kamar mandi. Yang tersisa hanyalah air dingin yang menanti ku.
Tubuh ku telah terbiasa dengan air dingin, jadi.. ini bukanlah masalah yang besar untuk ku. Tanpa berlama-lama lagi aku segera membersihkan diri ku.
Bahkan setelah selesai mandi pun, Mio masih belum menemui ku. Sepertinya.. wanita yang ngambek itu sangat merepotkan. Di sisi lain, aku juga tidak tahu harus melakukan apa.
Mari kita tunda itu dan bergegas ke kota untuk mencari senjata.
Saat aku menuju tempat kereta kuda, tidak ada seorang pun berada di sana. Bahkan, kereta kuda yang biasanya tersedia pun kosong.
Ada acara apa ini?
Apa itu artinya.. aku sedang di tinggal sendirian?
Jika begini.. dengan terpaksa..
Aku harus jalan kaki untuk ke kota.
Saat aku berjalan menuju pintu gerbang utama, beberapa penjaga yang berjaga pun tidak menghentikan ku. Mereka seperti tidak melihat ku atau memilih untuk mengabaikan ku.
Well, aku cukup tahu diri dengan penampilan tubuh ku. Dengan kulit berwarna gelap seperti ini, pakaian yang ku kenakan juga menyesuaikan. Aku mengenakan jubah panjang berwarna putih yang menutupi wajah. Dengan kontras warna kulit yang gelap dan jubah putih, ini cukup untuk memberi peringatan untuk tidak mendekat.
lagi pula.. kenapa aku bisa memiliki kulit gelap seperti ini?
Apa ibu ku sebelumnya seperti ini?
Hati ku tiba-tiba terasa sakit, setiap getaran yang berdegup memberi ku sensasi rasa sakit. Untuk mengurangi rasa sakit ini, tanpa sadar aku pun berlari sekuat tenaga.
Ini sangat aneh, aku berlari seperti ini namun tubuh ku tidak merasa lelah. Bahkan nafas ku sangat teratur, berbeda dengan tubuh ku yang dulu.
Oh, benar juga. Yurification System telah membuat ku seperti ini. Kemampuan fisik ku berubah dan pengetahuan seni pedang pun tertanam di dalam kepala ku.
Berbicara tentang pedang, ada sebuah pedang yang kurasa cocok untuk ku.
Aku teringat dengan pengalaman pertama ku saat melawan serigala.
Bagaimana jika sebuah pedang yang berbentuk seperti pita rambut? Bukankah itu sangat imut dan elegan?
Seseorang berstatus Ayah ini telah memberi ku izin untuk menggunakan tiga biji logam legendaris. Kenapa tidak menggunakan semua itu?
Aku sedikit terkejut ketika melihat barisan prajurit yang tiba-tiba memasuki jarak pandang ku. Tanpa di sadari, pelarian kaki ku ternyata telah membawa ku ke pusat kota. Tanpa keringat dan kelelahan, aku telah tiba di kota.
Saatnya melakukan perjalanan kecil menjelajahi kota!
Tiba-tiba, seseorang menarik penutup kepala ku.
“Lily-sama!!”
Seorang gadis yang membawa bunga dan sebuah buku di tangannya. Dia terlihat tidak asing.
“O-Oh, Mio” aku terkejut melihat Mio berada di sini.
Ah! Jika dipikirkan kembali. Sekarang adalah hari libur yang artinya.. Mio kembali ke rumahnya untuk mengunjungi keluarganya.
“Apa yang Lily-sama lakukan disini? Dan dimana pengawal Lily-sama?” Mio menghujani ku dengan berbagai macam pertanyaan.
Bagaimana cara menjawabnya?
Haruskah aku menjawabnya dengan jujur atau..
“Sssst!!” tanpa sadar tangan ku bergerak menutup mulut Mio.
“Mmmmph!!” Mio berusaha keras untuk melepasnya.
“Lily-samaaa.. mphmn!!” aku melakukan ini karena.. telinga ku tiba-tiba mendengar suara minta tolong yang datang di belakang tubuh ku.
“Mio, kau dengar itu?” ucap ku untuk memastikan.
“Mendengar apa?” tanya Mio.
Jawaban dari pertanyaan itu tiba-tiba datang. Seseorang berteriak dengan lantang, “Seseorang TOLONG AKU! PENCURI! BANDIT!”
Sepertinya.. permintaan tolong ini cukup lengkap.
“Lily-sama!” Mio lalu menarik tubuh ku untuk menjauhi tempat ini.
“Mio? Kita tidak menolong mereka?”
“Uguh!” Mio tiba-tiba terdiam.
Aku bertanya seperti itu karena satu atau dua hal, pertama.. Mio membawa pedang di ikat pinggangnya dan kedua.. posisi kami yang paling dekat dengan korban.
Dengan teriakan sekencang itu, seharusnya prajurit kerajaan yang berjaga di sekitar bisa mendengarnya.
“Lily-sama, jangan bilang..”
“Mari kita tolong mereka!”
“Awuuu! Jangan tatap aku seperti itu!”
Aku menatap Mio dengan ekspresi memohon. Sejauh pengalaman ku, Mio sangat lemah dengan ekspresi ini.
“Uuu.. baiklah! Kita akan menolong mereka! Tapi Lily-sama harus berlindung di tempat yang aman!”
“Umu!” aku hanya bisa mengangguk setuju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
※⋆«▹Ran◃»⋆※
Sebastian. lambang seorang Butler 😎
2022-11-04
0
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
mantap jiwa
2022-11-01
0
Lisa Haruna(Izin hiatus guys)
aku yg bc ini Thor
2022-07-30
0