Chapter 18 - Suasana Malam Marquess Rommel

Kediaman Marquess Rommel tampak berbeda dari biasanya. Makan malam yang mewah terasa hampa tanpa kehadiran kepala keluarga yang sibuk mengurus pekerjaan.

Di dalam ruang kerja Marquess Rommel terdapat beberapa pelayan setia yang menemaninya.

Sesuatu telah terjadi dan menarik perhatian Marquess Rommel.

“Aku mendengar ada beberapa kelompok serigala kecil berkeliaran di sekitar hutan dan mencoba memasuki kota?” tanya Marquess Rommel.

“Dan kejadian yang di alami oleh Lily terjadi karena keteledoran prajurit pengawas hutan, apa itu benar?” ucap Marquess Rommel lebih lanjut.

“Ini sangat menyakitkan hati ku ketika Lily pergi tanpa memberitahukan tujuannya dan lebih memilih untuk menemui salah satu pekerja Maid kita daripada mengandalkan Ayah nya untuk mencari sebuah senjata. Katakan pada ku, apa aku sudah gagal menjadi Ayah?”

Tidak ada jawaban yang terucap dari bawahannya, semua tertunduk ketika Marquess Rommel mempertanyakan masalah ini.

“Marquess Rommel, mungkin ini terjadi karena anda kurang memperhatikan Lily-sama” jawab Sebastian yang berdiri di samping Marquess Rommel.

“Kau tahu sendiri bagaimana keadaan politik kerajaan ini kan? Aku masih harus berurusan dengan salah satu Duke untuk mengendalikan kekuatannya sampai harus repot-repot menikahi Putrinya yang menjadi janda dan membawa anak-anaknya.”

“Dan itu yang membuat Lily-sama menjadi seperti ini” jawab singkat Sebastian.

Marquess Rommel terdiam setelah mendengar jawaban Sebastian, ia teringat kenangan indah bersama Marchioness sebelumnya. Ibu kandung Lily yang kini telah tiada.

“Aku tidak tahu apa yang dipikirkan Marchioness sebelumnya, tapi kenapa dia membuat wasiat seperti itu?” tanya Marquess Rommel.

“Mungkin itu terjadi karena Marchioness sebelumya merupakan sahabat dekat dari Putri Duke.”

“Tapi, bukan berarti aku harus menikahinya setelah dia pergi kan?”

“Mungkin ada alasan tersendiri kenapa Marchioness membuat wasiat seperti itu.”

“Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan keluarga kerajaan setelah insiden itu? Aku tidak menyangka jika Pangeran Pertama berbuat seperti itu kepada Lily. Aku tahu Lily itu spesial, tapi kejadian yang seperti itu sudah sangat keterlaluan.”

“Berdasarkan informasi dari pembawa pesan pihak kerajaan, Ratu Elizabeth berencana mengunjungi wilayah ini dan meminta maaf secara pribadi. Untuk informasi waktu kedatangannya masih belum bisa dipastikan.”

“W-Wilayah kita baik-baik saja kan?” tanya Marquess Rommel yang panik setelah mendengar informasi bahwa sang Ratu akan mengunjungi wilayahnya.

“Selain kriminalitas kecil yang terjadi di kota dan pengendalian monster hutan yang rutin dilakukan, kurasa.. wilayah kita dalam kondisi baik-baik saja” ucap Sebastian.

“Baik-baik saja bukan berarti tidak ada masalah. Setelah kejadian yang dialami Lily, perketat pengawasan monster hutan terutama di sekitar Mansion” perintah Marquess Rommel.

“Siap!!” mendengar perintah Tuan nya. Beberapa pelayan setia yang berkumpul pun bergegas mengerjakan perintah Tuan nya dan pergi meninggalkan ruang kerja Marquess Rommel.

“Marquess, kurasa sudah waktunya bagi anda untuk menghadiri makan malam” ucap Sebastian.

“Ah, benar juga. Aku hampir lupa untuk yang satu ini.”

“Marquess Rommel, kurasa ini adalah saran yang cukup berguna bagi anda. Cobalah untuk mengerti kondisi Lily-sama dan keluarga baru anda.”

“Kuh! A-Aku tahu itu!” Marquess Rommel berdiri dari kursi kerjanya dan beranjak pergi menuju ruang makan. Sebastian yang menjadi Butler pribadinya pun mengikuti langkah kaki Tuan nya.

Marquess Rommel tiba di depan pintu ruang makan. Ia menghentikan langkahnya dan menarik nafas yang cukup panjang.

“Marquess Rommel?”

“A-Aku hanya menenangkan diri sebelum menghadapi mereka.”

Sebastian melangkah ke depan untuk membuka pintu masuk ruang makan.

“T-Tunggu.. Sebastian! H-Hey!!”

*Kraaak!!

Pintu ruang makan terbuka lebar, pemandangan di depan mereka adalah Marchioness yang menunggu kedatangan Marquess Rommel dan anak-anaknya.

“P-Papa!!”

“Paapaaa!!”

Alice dan Alyssa yang melihat Marquess Rommel pun bergegas menuju ke arahnya lalu memeluknya.

“Pekerjaan Papa telah selesai?”

“Papa selesai bekerja?”

Alice dan Alyssa mempertanyakan hal yang sama. Marquess Rommel tampak kebingungan dengan pertanyaan yang datang tiba-tiba itu.

“Selamat malam, Marquess Rommel” jauh di depan meja makan terdapat seorang wanita yang duduk menanti kedatangan Marquess Rommel. Dia adalah seorang Marchioness baru sekaligus Ibu tiri Lily.

“A-Amagi.. Ah! maksud ku Marchioness Amagi. Maaf.. aku tidak terbiasa untuk ini” ucap Marquess Rommel.

Usia pernikahan mereka terbilang cukup baru sehingga kesalahan penyebutan nama panggilan sering kali terjadi.

“T-Tidak apa-apa, aku juga ingin terbiasa dengan gelar keluarga baru ku” balas Marchioness Amagi.

Keluarga baru ini pun melanjutkan makan malam mereka.

“Papa! Kenapa Onee-sama masih belum kembali?” tiba-tiba Alice menanyakan hal ini.

“Umu! Bahkan Lily-nee tidak ada di kamarnya hingga sore hari!” Alyssa pun ikut masuk ke dalam pembicaraan.

“Lily masih belum kembali?” tanya Marchioness Amagi.

“Dia saat ini berada di kediaman Helena, salah satu mantan petualang terhebat kerajaan ini. Kami bertemu tadi sore di pintu gerbang kota setelah anaknya menunggu kedatangan ku dan meminta ijin untuk menjaga Lily sementara waktu.”

“Eh? Lily ada di kota? Bagaimana bisa?” Marchioness Amagi terkejut dengan perkataan Marquess Rommel.

“Itu yang menjadi masalah. Kereta kuda kita bukankah keluar semua? Bagaimana caranya Lily berada di kota?” tanya Marquess Rommel.

“Marquess Rommel, berdasarkan kesaksian dari penjaga gerbang Mansion. Lily-sama pergi berjalan-jalan tanpa membawa pengawal dan prajurit penjaga gerbang kota mengatakan jika Lily-sama sampai di kota dalam kondisi berlari” balas Sebastian.

“H-Huuh?”

“Huh?”

Marquess Rommel dan Marchioness Amagi sangat terkejut dengan jawaban Sebastian.

“Bukankah jarak antara Mansion kita dengan kota cukup jauh?” tanya Marchioness Amagi.

“Apa prajurit penjaga pintu gerbang kota mengatakan yang sebenarnya?” Marquess Rommel melanjutkan pertanyaan Marchioness Amagi.

“Dengan segala hormat, Marquess Rommel. Apa seorang gadis kecil yang memiliki kulit berwarna gelap dan mengenakan jubah putih sangat sulit terlihat di pagi hari?” balas Sebastian.

“Sebagai orang tua, bukankah sudah waktunya bagi mu untuk mengerti kebutuhan anak mu? Menyerahkan sejumlah uang yang besar kepada anak kecil untuk membeli pedang bukanlah hal yang umum bagi orang tua. Bahkan Raja dan Ratu mengirim pasukan kecil untuk mengawasi anak-anak mereka saat berada di kota” lanjut ucapan Sebastian.

“Ugh!” Marquess Rommel terkena pukulan kecil tak terlihat dari Sebastian.

Sementara itu, Marchioness Amagi tampak terpukul dengan kepergian Lily yang tidak disadarinya.

“Selain itu, tampaknya Lily-sama memiliki potensi besar yang tersimpan sampai saat ini. Bahkan Helena-sama tampak kewalahan saat bertarung dengan Lily-sama” ucapan Sebastian yang satu ini mengundang perhatian semua orang di ruang makan.

“A-Apa maksudnya itu, Sebastian?” tanya Marquess Rommel.

“Eh? Marquess Rommel tidak mendengarnya saat berbicara dengan Helena-sama?” balas Sebastian.

“Bahkan ucapan para petualang di sekitar Helena-sama yang membicarakan Lily-sama tidak terdengar?” lanjut ucapan Sebastian untuk memperjelas situasi.

“Marquess Rommel, terkadang sikap anda yang tidak peduli dengan lingkungan merupakan berkah tersendiri bagi kami” mendengar ucapan Sebastian ini, seluruh Maid dan Butler yang bertugas di ruang makan mengangguk setuju.

“Dalam pertandingan memperebutkan Maid bernama Sakura Mio, Lily-sama berhasil mengalahkan Helena-sama dalam pertandingan satu lawan satu. Bahkan aku membeli rekaman pertandingan mereka dari salah satu staff yang bertugas” Sebastian bergegas meletakkan kristal perekam yang berbentuk bulat di atas meja makan.

Sebuah layar kecil terbuka dan menampilkan pertandingan antara Lily dan Helena. Seluruh Maid dan Butler yang berada di dalam ruang makan pun terkejut dengan kemampuan Lily yang menganyunkan pedang dengan gerakan yang halus dan elegan.

“I-Ini kemampuan Lily?” tanya Marquess Rommel untuk memastikan.

“Tepat sekali, Marquess Rommel. Sepertinya, Lily-sama memiliki kemampuan terpendam dan insiden mengenai serangan serigala itu memicu bakat terpendamnya untuk keluar.”

“Yang berarti.. seseorang yang mengalahkan serigala hitam itu adalah.. Lily?”

“Kurasa..” jawab singkat Sebastian.

Setelah pertanyaan kecil Marquess Rommel terjawab. Kericuhan kecil terjadi di kediaman Marquess Rommel. Tanpa Lily sadari, beberapa gadis Maid yang melihat rekaman pertandingan langsung antara Lily melawan Helena pun membentuk fraksi khusus yang mengangumi kehebatan Lily.

Terpopuler

Comments

yuri🙄% normal 30% gila 60%🙃

yuri🙄% normal 30% gila 60%🙃

Lanjut kakk
makin seru

2022-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Volume 1 - Prolog
2 Chapter 1 - Ritual Linked
3 Chapter 2 - Misi Pertama
4 Chapter 3 - Gadis Kecil Melawan Serigala Liar
5 Chapter 4 - Permintaan Kecil
6 Chapter 5 - Saudari Kembar Berkunjung
7 Chapter 6 - Perjalanan ke Kota
8 Chapter 7 - Kerusuhan di Pagi Hari
9 Chapter 8 - Karya Pertama Mio
10 Chapter 9 - Fox Shrine Maiden
11 Chapter 10 - Di Kamar Mio
12 Chapter 11 - Gedung Adventurer
13 Chapter 12 - Mio Ownership
14 Chapter 13 - Makan Siang Bersama
15 Chapter 14 - Buku Sihir
16 Chapter 15 - Mempelajari Buku Sihir
17 Chapter 16 - Menuju Pemandian Air Panas
18 Chapter 17 - Pemandian Air Panas
19 Chapter 18 - Suasana Malam Marquess Rommel
20 Chapter 19 - Dango Manis
21 Chapter 20 - Hadiah Kejutan
22 Chapter 21 - Arti Sebuah Keluarga
23 Chapter 22 - Lily-sama
24 Chapter 23 - Mio Synchronization
25 Chapter 24 - Kabar Buruk
26 Chapter 25 - Boneka Kerajaan
27 Chapter 26 - Kelahiran Saintess
28 Chapter 27 - Perkumpulan Saintess
29 Chapter 28 - Pemurnian Saintess
30 Chapter 29 - Perlawanan Serigala Hitam
31 Chapter 30 - Pertandingan Kecil
32 Chapter 31 - Akhir Perlawanan
33 Chapter 32 - Perbedaan Kemampuan
34 Chapter 33 - Rumor Malam
35 Chapter 34 - Special Linked
36 Chapter 35 - Predator Malam
37 Chapter 36 - Yurification System Update!
38 Chapter 37 - Elixir Kiss
39 Volume 1 - Epilog
40 Volume 1 - Penutup
41 Volume 2 - Prolog
42 Chapter 1 - Cosplay Showcase
43 Chapter 2 - Kembali Terbuka
44 Chapter 3 - Buku Sihir Usang
45 Chapter 4 - Rahasia Katalis Sihir
46 Chapter 5 - Pemanggilan Spirit dengan Pantsu
47 Chapter 6 - Zoe
48 Chapter 7 - Mama
49 Chapter 8 - Undangan Pesta
50 Chapter 9 - Rencana Kabur
51 Chapter 10 - Sang Pengintip Malam Hari
52 Chapter 11 - Pesan Kecil
53 Chapter 12 - Kemarahan Mama
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Volume 1 - Prolog
2
Chapter 1 - Ritual Linked
3
Chapter 2 - Misi Pertama
4
Chapter 3 - Gadis Kecil Melawan Serigala Liar
5
Chapter 4 - Permintaan Kecil
6
Chapter 5 - Saudari Kembar Berkunjung
7
Chapter 6 - Perjalanan ke Kota
8
Chapter 7 - Kerusuhan di Pagi Hari
9
Chapter 8 - Karya Pertama Mio
10
Chapter 9 - Fox Shrine Maiden
11
Chapter 10 - Di Kamar Mio
12
Chapter 11 - Gedung Adventurer
13
Chapter 12 - Mio Ownership
14
Chapter 13 - Makan Siang Bersama
15
Chapter 14 - Buku Sihir
16
Chapter 15 - Mempelajari Buku Sihir
17
Chapter 16 - Menuju Pemandian Air Panas
18
Chapter 17 - Pemandian Air Panas
19
Chapter 18 - Suasana Malam Marquess Rommel
20
Chapter 19 - Dango Manis
21
Chapter 20 - Hadiah Kejutan
22
Chapter 21 - Arti Sebuah Keluarga
23
Chapter 22 - Lily-sama
24
Chapter 23 - Mio Synchronization
25
Chapter 24 - Kabar Buruk
26
Chapter 25 - Boneka Kerajaan
27
Chapter 26 - Kelahiran Saintess
28
Chapter 27 - Perkumpulan Saintess
29
Chapter 28 - Pemurnian Saintess
30
Chapter 29 - Perlawanan Serigala Hitam
31
Chapter 30 - Pertandingan Kecil
32
Chapter 31 - Akhir Perlawanan
33
Chapter 32 - Perbedaan Kemampuan
34
Chapter 33 - Rumor Malam
35
Chapter 34 - Special Linked
36
Chapter 35 - Predator Malam
37
Chapter 36 - Yurification System Update!
38
Chapter 37 - Elixir Kiss
39
Volume 1 - Epilog
40
Volume 1 - Penutup
41
Volume 2 - Prolog
42
Chapter 1 - Cosplay Showcase
43
Chapter 2 - Kembali Terbuka
44
Chapter 3 - Buku Sihir Usang
45
Chapter 4 - Rahasia Katalis Sihir
46
Chapter 5 - Pemanggilan Spirit dengan Pantsu
47
Chapter 6 - Zoe
48
Chapter 7 - Mama
49
Chapter 8 - Undangan Pesta
50
Chapter 9 - Rencana Kabur
51
Chapter 10 - Sang Pengintip Malam Hari
52
Chapter 11 - Pesan Kecil
53
Chapter 12 - Kemarahan Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!