Chapter 4 - Permintaan Kecil

“Sekali lagi, Tolong!” ucap Mio sembari mengancam Dokter pribadi keluarga kami dengan pisau dapur.

Setelah kejadian mengerikan itu, Mio sedikit lepas kendali setelah melihat ku berdiri di tengah-tengah tumpukan mayat serigala hitam dan menyeret Dokter keluarga kami keluar dari ruang kerjanya hingga ke kamar ku.

Ya, untuk kedua kalinya aku menerima perawatan dari Dokter ini.

Yulia, seorang Dokter wanita yang diberi tugas untuk mengawasi kondisi kesehatan Marquess Rommel.

“Mio, tenanglah.. aku tidak apa-apa” ucap ku untuk menenangkan Mio dari kepanikannya.

“T-Tapi.. tapi.. tapi..!!” Mio masih tenggelam dalam kegelisahannya.

Bagaimana cara ku untuk menenangkan wanita yang panik seperti ini? tidak biasanya Mio seperti ini.

Apakah ini terjadi karena dia terlalu menyukai ku?

Aku sedikit menggelengkan kepala ku karena tingkah laku Mio.

“Lily-sama!”

“Lily-sama!!”

Mio dan Yulia berteriak di saat yang sama.

“Walaupun tubuh Lily-sama terlihat sehat, namun jangan di gerakkan seperti itu!” ucap Yulia untuk memperingati ku.

“Tidak apa-apa, aku bahkan tidak terluka sama sekali” aku bahkan turun dari tempat tidur ku dan melakukan gerakan kecil untuk menunjukkan diri ku baik-baik saja.

“Lily-sama!!” kali ini Mio memeluk ku dan mengendong tubuh ku untuk kembali ke kasur.

“Istirahat di atas kasur sampai sembuh!” ucap Mio.

Tapi.. bagaimana aku bisa sembuh jika tubuh ku tidak terluka?

“Hari ini istirahat penuh hingga makan malam!” lanjut Mio.

Aku hanya bisa pasrah menerima tindakannya ini. Siapa sangka dia akan setegas ini saat aku terluka. Ini pertama kalinya aku melihat sisi Mio yang seperti ini.

Sepertinya, dia masih memiliki sisi lain yang belum ku temukan.

Tanpa sadar, aku tersenyum dan menerima perintah Mio untuk beristirahat di kasur hingga makan malam.

“Kalau begitu, aku akan mempersiapkan obat untuk Lily-sama” Yulia berdiri dan bergegas keluar dari kamar ku.

Kini, hanya ada diri ku dan Mio. Ekspresi wajahnya yang sedih dan khawatir pun menyatu. Mio mengelus rambut ku untuk memberi rasa aman.

Mio.. seberapa khawatir kah diri mu ini?

Tanpa sadar, tangan ku pun mengelus rambutnya.

“L-Lily-sama...” Mio tiba-tiba menangis.

Sebuah perasaan tidak nyaman muncul di dada ku. Ini sangat sesak dan sakit. Tidak mungkin aku terkena luka dalam kan? Bahkan luka fisik saat melawan serigala hitam itu pun sembuh dengan cepat.

Jadi.. rasa sakit apa ini?

Kini, Mio berhenti mengelus rambut ku dan mulai memeluk ku hingga erat. Pelukan ini terasa sangat nyaman dan menenangkan. Hingga membuat rasa sakit di dada ku perlahan menghilang.

Uh, penyakit apa ini?

“Lily-sama.. Uuu..” Mio menahan tangisnya.

“Ku kira, Lily-sama akan pergi meninggalkan ku.. sama seperti Marchioness sebelumnya.”

Aku merasakan ada air yang membasahi leher ku.

Ini bukan air biasa.. ini adalah air mata yang dikeluarkan oleh Mio.

Apa yang baru saja kulakukan?

Aku memberanikan diri ku untuk mengelus rambutnya, kini air mata itu berubah menjadi isak tangis kecil yang tak terbendung lagi.

Mio tanpa ragu menangis sembari memeluk ku dengan erat.

Hanya karena masalah seperti ini dia menangis?

Tapi.. sepertinya aku juga salah.

“Mio.. maaf jika aku membuat mu menangis.”

Mio menahan isak tangisnya saat mendengar ucapan ku.

“T-Tidak.. I-Ini bukan salah Lily-sama, ini salah ku karena membiarkan Lily-sama mengalami kejadian buruk seperti itu.”

“Kejadian buruk?” ucap ku tanpa sengaja.

“Sekarang Lily-sama pasti takut untuk keluar kamar kan?” balas Mio.

“Aku akan bertanggung jawab untuk mengurus keperluan Lily-sama agar tetap berada di dalam kamar!” lanjut Mio dengan penuh semangat.

Kenapa dia sangat antusias dengan ini?

Terlebih.. kenapa aku harus tetap berada di dalam kamar?

“Etto.. Mio.. sebenarnya.. aku ingin meminta bantuan mu.”

“Apa pun itu! aku akan berusaha mewujudkannya!”

“Aku ingin belajar seni berpedang!”

Mendengar permintaan ku, Mio terdiam membeku. Pupil matanya tiba-tiba tegang dan ekspresi wajahnya kosong.

“Anu.. Mio?” aku mencoba membangunkan Mio untuk kembali sadar.

“L-Li-Lily-sama.. sepertinya aku salah dengar.. Lily-sama meminta apa tadi?” ucap Mio terbata-bata.

“Belajar seni berpedang?” jawab ku.

“Hiks.. Marchioness-sama.. Lily-sama telah membuang harapan hidupnya. Maafkan aku..” balas Mio dengan suara yang dipenuhi isak tangis.

“Etto.. Mio?”

“Lily-sama.. bertahanlah!”

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Sepertinya masalah ini berjalan cukup rumit.

Sepanjang hari ini, kegiatan ku hanyalah berdiam di atas kasur dan menunggu makan malam. Mio menemaniku sepanjang hari untuk memastikan diri ku beristirahat dengan cukup.

Dedikasi yang luar biasa, tapi.. aku tidak terluka!

Semenjak keinginan ku untuk mempelajari seni berpedang dan insiden kecil ini, Mio sedikit sensitif dan melakukan kontak fisik yang cukup membuat ku kerepotan.

Terkadang dia memeluk ku, mencium rambut ku, hingga mengendus pakaian ku.

Aku tidak keberatan dengan semua itu selama Mio bahagia, hanya saja..

Sikapnya itu membuat dirinya seperti memakai topeng, yaitu.. topeng yang terlepas ketika hanya ada kami berdua dan topeng yang terpakai saat ia sedang bertugas menjadi Maid.

Sepanjang hari ini, aku harus menahan rasa malu ku ketika Mio melakukan kegiatan seperti itu.

Saat makan malam akan tiba, seorang Maid mengetuk pintu kamar ku. Mio yang memeluk ku sepanjang hari ini pun memakai topengnya dan bersikap seperti Maid yang normal.

“Lily-sama, Marquess Rommel menunggu kehadiran Lily-sama.”

“Kenapa?” hanya itu kata yang terucap. Tidak biasanya orang itu mengundang ku makan malam bersama setelah memiliki keluarga baru.

“...”

Maid itu tidak menjawab pertanyaan ku.

Apa pun itu, aku hanya bisa merasakan adanya masalah yang akan muncul.

Tapi.. jika menolaknya. Masalah yang lain akan bertambah. Aku memberanikan diri ku untuk memenuhi undangan orang itu.

Walaupun tubuh ku sangat enggan untuk memenuhi undangannya.

Persiapan untuk makan malam ku sedikit terlambat, itu karena aku harus memastikan kondisi hati ku agar tidak terluka saat melihat keharmonisan keluarga baru di depan mata ku.

Sekitar 3 detik aku berdiri di pintu masuk ruang makan.

Saat aku membuka pintu itu, tampak saudari kembar tiri ku dan ibu tiri ku tengah menikmati makan malam.

Dan.. orang yang di sebut Ayah tengah menatap tajam ke arah ku.

“Sepertinya kau baik-baik saja” ucap orang itu dengan nada dingin.

“Ku dengar.. kau di serang serigala hitam? Tapi ternyata tidak terluka sedikit pun? Itu sangat menarik-” orang itu mulai berkata-kata.

Orang itu mulai bertanya tanpa henti, ini pertama kalinya dia berbicara kepada ku.

Tapi, yang ku dengar hanyalah nada dingin dan pertanyaan bodoh hingga membuat ku melamun.

“Hei! Apa kau mendengarkan ku?” tanya orang itu.

Pertanyaan itu berhasil menyadarkan ku dari lamunan kecil di kepala ku.

Tunggu!

Hei?

Apa dia lupa dengan nama anak sendiri?

Sebenarnya, aku anaknya atau bukan?

“Maaf, aku tidak mendengar apa yang Marquess Rommel tanyakan tapi.. aku senang itu terjadi atau.. maaf jika tidak sesuai dengan keinginan mu.”

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut ku, dia terdiam dan berjalan ke arah ku.

“Apa yang kau inginkan?” dia bertanya kepada ku.

“Eh?” aku terheran-heran.

“Seperti yang ku katakan, ini kesalahan ku karena tidak mengatur populasi hewan liar di hutan itu. Jadi.. apa ada sesuatu yang kau ingin kan untuk menebus kesalahan Ayah bodoh ini?”

“...”

“Kau bisa meminta apa pun, pakaian, perhiasan, mainan, atau benda lain.”

“Benar kah?” ucap ku untuk memastikan.

“Tentu saja! Katakan apa mau mu.”

“Aku ingin sebuah pedang!” balas ku tanpa keraguan.

“Eh? Apa?” mendengar permintaan ku, Marquess Rommel terkejut.

Terpopuler

Comments

jn

jn

masih menunggu ranjang bergetar

2022-07-24

5

Lumiere

Lumiere

semangat thor

2022-07-23

0

xyralang

xyralang

lanjut

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Volume 1 - Prolog
2 Chapter 1 - Ritual Linked
3 Chapter 2 - Misi Pertama
4 Chapter 3 - Gadis Kecil Melawan Serigala Liar
5 Chapter 4 - Permintaan Kecil
6 Chapter 5 - Saudari Kembar Berkunjung
7 Chapter 6 - Perjalanan ke Kota
8 Chapter 7 - Kerusuhan di Pagi Hari
9 Chapter 8 - Karya Pertama Mio
10 Chapter 9 - Fox Shrine Maiden
11 Chapter 10 - Di Kamar Mio
12 Chapter 11 - Gedung Adventurer
13 Chapter 12 - Mio Ownership
14 Chapter 13 - Makan Siang Bersama
15 Chapter 14 - Buku Sihir
16 Chapter 15 - Mempelajari Buku Sihir
17 Chapter 16 - Menuju Pemandian Air Panas
18 Chapter 17 - Pemandian Air Panas
19 Chapter 18 - Suasana Malam Marquess Rommel
20 Chapter 19 - Dango Manis
21 Chapter 20 - Hadiah Kejutan
22 Chapter 21 - Arti Sebuah Keluarga
23 Chapter 22 - Lily-sama
24 Chapter 23 - Mio Synchronization
25 Chapter 24 - Kabar Buruk
26 Chapter 25 - Boneka Kerajaan
27 Chapter 26 - Kelahiran Saintess
28 Chapter 27 - Perkumpulan Saintess
29 Chapter 28 - Pemurnian Saintess
30 Chapter 29 - Perlawanan Serigala Hitam
31 Chapter 30 - Pertandingan Kecil
32 Chapter 31 - Akhir Perlawanan
33 Chapter 32 - Perbedaan Kemampuan
34 Chapter 33 - Rumor Malam
35 Chapter 34 - Special Linked
36 Chapter 35 - Predator Malam
37 Chapter 36 - Yurification System Update!
38 Chapter 37 - Elixir Kiss
39 Volume 1 - Epilog
40 Volume 1 - Penutup
41 Volume 2 - Prolog
42 Chapter 1 - Cosplay Showcase
43 Chapter 2 - Kembali Terbuka
44 Chapter 3 - Buku Sihir Usang
45 Chapter 4 - Rahasia Katalis Sihir
46 Chapter 5 - Pemanggilan Spirit dengan Pantsu
47 Chapter 6 - Zoe
48 Chapter 7 - Mama
49 Chapter 8 - Undangan Pesta
50 Chapter 9 - Rencana Kabur
51 Chapter 10 - Sang Pengintip Malam Hari
52 Chapter 11 - Pesan Kecil
53 Chapter 12 - Kemarahan Mama
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Volume 1 - Prolog
2
Chapter 1 - Ritual Linked
3
Chapter 2 - Misi Pertama
4
Chapter 3 - Gadis Kecil Melawan Serigala Liar
5
Chapter 4 - Permintaan Kecil
6
Chapter 5 - Saudari Kembar Berkunjung
7
Chapter 6 - Perjalanan ke Kota
8
Chapter 7 - Kerusuhan di Pagi Hari
9
Chapter 8 - Karya Pertama Mio
10
Chapter 9 - Fox Shrine Maiden
11
Chapter 10 - Di Kamar Mio
12
Chapter 11 - Gedung Adventurer
13
Chapter 12 - Mio Ownership
14
Chapter 13 - Makan Siang Bersama
15
Chapter 14 - Buku Sihir
16
Chapter 15 - Mempelajari Buku Sihir
17
Chapter 16 - Menuju Pemandian Air Panas
18
Chapter 17 - Pemandian Air Panas
19
Chapter 18 - Suasana Malam Marquess Rommel
20
Chapter 19 - Dango Manis
21
Chapter 20 - Hadiah Kejutan
22
Chapter 21 - Arti Sebuah Keluarga
23
Chapter 22 - Lily-sama
24
Chapter 23 - Mio Synchronization
25
Chapter 24 - Kabar Buruk
26
Chapter 25 - Boneka Kerajaan
27
Chapter 26 - Kelahiran Saintess
28
Chapter 27 - Perkumpulan Saintess
29
Chapter 28 - Pemurnian Saintess
30
Chapter 29 - Perlawanan Serigala Hitam
31
Chapter 30 - Pertandingan Kecil
32
Chapter 31 - Akhir Perlawanan
33
Chapter 32 - Perbedaan Kemampuan
34
Chapter 33 - Rumor Malam
35
Chapter 34 - Special Linked
36
Chapter 35 - Predator Malam
37
Chapter 36 - Yurification System Update!
38
Chapter 37 - Elixir Kiss
39
Volume 1 - Epilog
40
Volume 1 - Penutup
41
Volume 2 - Prolog
42
Chapter 1 - Cosplay Showcase
43
Chapter 2 - Kembali Terbuka
44
Chapter 3 - Buku Sihir Usang
45
Chapter 4 - Rahasia Katalis Sihir
46
Chapter 5 - Pemanggilan Spirit dengan Pantsu
47
Chapter 6 - Zoe
48
Chapter 7 - Mama
49
Chapter 8 - Undangan Pesta
50
Chapter 9 - Rencana Kabur
51
Chapter 10 - Sang Pengintip Malam Hari
52
Chapter 11 - Pesan Kecil
53
Chapter 12 - Kemarahan Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!