Bab 5. Semalam tidak pulang

Hubungan Desta dan Maria semakin dekat. Mereka sering pergi berdua untuk makan atau sekedar saling bercengkrama di sebuah cafe. Menghabiskan waktu dan akhirnya, Maria semakin cinta mati pada Desta.

Uang pesangon dari Lilis sudah hampir habis digunakan Desta untuk biaya berkencan dengan Maria. Desta menyebutnya sebagai investasi, karena nanti dia akan bisa mengunduh hasilnya saat Maria mulai takluk padanya.

Benar saja, tidak perlu berbulan-bulan. Hanya dalam waktu 2 Minggu berkencan, Maria seperti sudah tidak ingin berpisah dengan Desta. Desta telah menyatakan cinta dan Maria menerimanya.

Malam itu, Desta dan Maria janjian hendak pergi nonton bioskop. Tetapi karena tiba-tiba gerimis, mereka memutuskan untuk menonton film di rumah Maria. Mulanya, Desta pura-pura tidak mau, tetapi akhirnya dia bersedia juga pergi ke rumah Maria.

Rumah Maria terbilang cukup mewah. Di garasi, ada satu mobil lagi yang terparkir manis menambah mewahnya rumah Maria. Ada kolam renang, taman dan bunga-bunga yang sedang bermekaran.

Desta menelan ludah melihat rumah mewah Maria. Aku benar-benar beruntung.

"Sayang, dimana orang tuamu?"

"Aku sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Ayah ibuku sudah meninggal 5 tahun lalu karena sebuah kecelakaan. Aku sekarang tinggal sendiri. Tapi ada pembantu juga sih yang ngurus rumah."

"Tapi kenapa sepi sekali? Pembantumu juga nggak kelihatan."

"Kebetulan, malam ini dia minta izin pulang, katanya ada keluarganya yang sedang sakit dan ingin bertemu dia. Sudahlah mas Desta, kok jadi membicarakan pembantuku sih, mas."

"Maaf, sayang. Aku hanya penasaran saja."

"Ya udah, mas Desta pilih filmnya dulu. Aku mau ganti pakaian, yang lebih santai. Kan kita nontonnya di rumah."

Desta mengangguk pelan lalu mulai memilih film yang akan ditonton bersama dengan Maria. Sementara Maria bergegas masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Tidak lama kemudian, Maria sudah keluar dengan memakai rok pendek dan sweater rajut yang hangat.

Sampai Maria datang, Desta masih mencari-cari film mana yang cocok. Namun dia merasa sungkan, jika pilihannya tidak berkenan di hati Maria. Bisa gagal semua usahanya selama ini yang sudah menghabiskan hampir semua uang pesangon istrinya.

"Mas, kok belum diputar filmnya? Kan banyak itu pilihannya."

"Kamu aja yang pilih, tadi aku udah pilih takut kamu tidak suka," ucap Desta sambil bergeser memberi tempat duduk pada Maria.

"Di laptop ini, semua filmnya kesukaanku. Ada juga sih rekomendasi dari teman. Tapi aku belum pernah tonton."

"Kalau begitu, coba saja yang rekomedasi dari temanmu. Sekalian aku temani nonton, siapa tahu itu film hantu," ucap Desta sambil tertawa.

"Mungkin juga, mas. Jangan-jangan, mereka mau mengerjai aku."

Maria mencari film yang pernah dikatakan oleh Resti, agar Maria menontonnya di rumah. Mumpung sekarang ada mas Desta. Batin Maria senang, karena selama ini dia penasaran dengan film itu tetapi dia takut menonton sendirian.

Mereka telah bersiap menonton film yang sudah disiapkan. Judulnya 365 Days 2. Sejak awal, sudah tampak agak aneh dengan posternya. Sepertinya akan ada banyak adegan dewasanya. Namun keduanya berpura-pura tidak menyadari dan tetap melanjutkan menonton film tersebut dengan agak gelisah.

Entah siapa yang mengawali, Desta dan Maria mulai tenggelam dalam indahnya malam. Malam yang penuh gairah api cinta. Dan mereka menikmati malam penuh dosa tanpa peduli jika gairah mereka terlarang.

Gairah yang menghancurkan pondasi cinta Desta dan Lilis yang memang telah rapuh oleh keadaan.

Malam sudah semakin larut, dan Desta sama sekali tidak peduli jika ada yang menunggunya di rumah. Lilis duduk termenung di ruang tamu seorang diri. Matanya sudah mulai mengantuk, namun dia masih tetap bertahan menunggu suaminya pulang.

Hati Lilis dipenuhi kecemasan dan khawatir jika terjadi sesuatu pada suaminya. Biasanya jika pulang terlambat, dia akan mengirim pesan. Tetapi sampai saat ini, satu pesan pun belum diterima.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 12 malam. Bu Siti yang terbangun, keluar karena melihat lampu masih menyala. Beliau kaget melihat Lilis masih duduk di ruang tamu sambil termenung.

"Lis, belum tidur?"

"Belum, Bu. Lilis masih menunggu mas Desta."

"Ini sudah larut malam, sebaiknya kamu tidur saja. Kamu sedang hamil, jangan terlalu banyak begadang."

"Sebentar lagi, Bu. Lilis khawatir dengan mas Desta. Takut ada sesuatu yang terjadi. Biasanya jika pulang terlambat, dia pasti memberi kabar pada Lilis."

"Jangan terlalu khawatir, suamimu itu pria dewasa. Mungkin saja, dia sedang banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Dia tidak akan marah meski kamu tidak menunggunya."

"Ya, Bu. Sebentar lagi Lilis tidur."

"Kalau begitu, ibu ambil wudhu dulu. Jangan lupa, segera istirahat."

Lilis mengangguk pelan, sambil melihat ibunya yang segera beranjak pergi mengambil wudhu untuk sholat malam. Lilis kemudian ikut beranjak dari duduknya untuk ikut mengambil wudhu dan melakukan sholat malam agar hatinya tenang.

Setelah selesai sholat, Lilis kembali menunggu Desta sambil merebahkan diri dan dia tertidur hingga fajar menjelang. Dirabanya bantal di sebelahnya, berharap suaminya sudah pulang dan tidur. Namun, tidak nampak ada tanda-tanda dia pulang.

Lilis bangun perlahan dan mulai membersihkan diri, sekaligus mengambil wudhu untuk sholat. Hingga pagi datang dan terik matahari mulai meninggi, terdengar sebuah sepeda motor milik Desta berhenti di depan rumah.

Lilis bergegas menyambut suaminya yang tampak lelah. Lilis tidak berani bertanya banyak disaat suasana hati suaminya terlihat tidak stabil. Ujung-ujungnya pasti akan terjadi pertengkaran.

"Mas, baru pulang?"

"Iya, banyak kerjaan di kantor karena memang usaha baru. Jadi kamu juga harus terbiasa jika aku tidak pulang. Apa kamu semalaman menungguku?"

"Tidak, mas. Mas Desta tidur di kantor?"

"Iya, tadinya mau pulang. Eh, malah ketiduran di sana. Aku mandi dulu nanti langsung balik kerja lagi."

"Nggak istirahat dulu, mas. Mas Desta kelihatan capek," tanya Lilis cemas.

Lilis takut, jika Desta terus-terusan seperti ini dia bisa jatuh sakit.

"Nggak capek. Lagi usaha, nanti hasilnya buat kalian juga."

Desta tersenyum, melihat istrinya tidak curiga sama sekali atas kebohongannya. Semalam dia memang capek, bukan capek kerja tapi capek bercinta dengan Maria.

"Aku mandi dulu, sayang."

"Iya, mas. Nanti aku siapkan sarapan untuk mas Desta."

"Tidak perlu. Tadi aku sudah sarapan. Kamu santai saja. Kamu kan sedang hamil."

"Mas Desta perhatian sekali."

"Kamu itu istriku, ya tentu saja aku harus perhatian sama kamu, sayang."

Lilis sangat bahagia, mas Desta kembali berubah penuh perhatian dan peduli dengan Lilis.

Selesai mandi, Desta berganti pakaian sambil mengenang kejadian semalam. Bagaimana Maria sangat penuh gairah dan mampu mengimbangi permainannya yang brutal. Meski Desta tidak mencintai Maria, tetapi Desta menikmati percintaannya dengan Maria.

Maria memang sudah tidak perawan, tetapi mungkin sudah lama dia tidak berhubungan dengan laki-laki. Makanya Maria seolah melampiaskannya semalam dengan Desta.

"Mas…"

Bersambung

jangan lupa like dan koment

Terpopuler

Comments

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

masih bisa kah kamu bertahan dengan sikap Desta ...

2022-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Berhenti bekerja
4 Bab 4. Kerja tak nyata
5 Bab 5. Semalam tidak pulang
6 Bab 6. Hutang lagi
7 Bab 7. Lilis pingsan
8 Bab 8. Tidak pulang
9 Bab 9. Seperti pengemis
10 Bab 10. Pertengkaran
11 Bab 11. Lilis melahirkan
12 Bab 12. Bukan tanggungjawab sahabat
13 Bab 13. Tuduhan
14 Bab 14. Talak
15 Bab 15. Status tidak jelas
16 Bab 16. Ingin bekerja
17 Bab 17. Belajar memasak
18 Bab 18. Kota penuh kejutan
19 Bab 19. Pertolongan
20 Bab 20. Flashback
21 Bab 21. Usaha baru dan teman baru
22 Bab 22. Bertemu Naina
23 Bab 23. Bertemu Nathan
24 Bab 24. Perasaan Nathan
25 Bab 25. Saingan Cinta
26 Bab 26. Uang nomor satu
27 Bab 27. Kata Talak untuk Maria
28 Bab 28. Bertemu Mantan
29 Bab 29. Pura-pura menjadi calon suami
30 Bab 30. Rencana pernikahan sungguhan
31 Bab 31. Identitas Nathan
32 Bab 32. izin Bu Siti
33 Bab 33. Kejujuran Nathan
34 Bab 34. Doaku untuk cintaku
35 Bab 35. Apakah ini jawaban atas doaku
36 Bab 36. Flashback yang membuat bahagia
37 Bab 37. Menuju pernikahan
38 Bab 38. Mencari solusi tempat tinggal
39 Bab 39. Pernikahan
40 Bab 40. Bertemu Wendi
41 Bab 41. Menuju malam indah
42 Bab 42. Malam terindah
43 Bab 43. Seperti Seorang Ratu
44 Bab 44. Kenangan
45 Bab 45. Menemui Kakek
46 Bab 46. Rencana Desta
47 Bab 47. Kecewa dengan sikap Kakek
48 Bab 48. Lilis hamil
49 Bab 49. Hasil tes DNA
50 Bab 50. Beruntung memilikimu
51 Bab 51. Nathan menjadi Manajer
52 Bab 52. Tes DNA
53 Bab 53. Hasilnya ...
54 Bab 54. Meninggalkan keluarga Sugara
55 Bab 55. Menjadi pria biasa
56 Bab 56. Menjadi pelayan
57 Bab 57. Pertemuan Guntur dan Sita
58 Bab 58. Jatuh cinta ...
59 Bab 59. Kangen ayah
60 Bab 60. Janji kok malah tidur
61 Bab 61. Nafkah pertama
62 Bab 62. siasat Desta
63 Bab 63. Sombong dibalas sombong
64 Bab 64. Rencana buruk Desta
65 Bab 65. Hanya menciumnya
66 Bab 66. Setuju menikah
67 Bab 67. Kakak Sita, preman?
68 Bab 68. Naina ...dimana
69 Bab 69. Seperti orang gila mencarimu
70 Bab 70. Kecelakaan
71 Bab 71. Menjenguk Desta
72 Bab 72. Buah cinta kita
73 Bab 73. Mengungkapkan perasaan
74 Bab 74. Lahiran
75 Bab 75. Syukuran
76 Bab 76. Curhatan Sri
77 Bab 77. Menjenguk Kakek
78 Bab 78. Dua hati yang terluka
79 Bab 79. Kenapa disebut Mantan suami
80 Bab 80. Dia sudah tanda tangan
81 Bab 81. Pulang kampung
82 Bab 82. Akhir dari kesalahpahaman
83 Bab 83. Hari pertama di kampung
84 Bab 84. Pergi piknik
85 Bab 85. Permintaan mantan mertua
86 Bab 86. Flashback Nathan dan Kakek
87 Bab 87. Wahyu hilang
88 Bab 88. Kesedihan keluarga Nathan
89 Bab 89. Rasa cemburu setelah menikah
90 Bab 90. Lilis berubah
91 Bab 91. Lupakan sejenak kesedihan
92 Bab 92. Temuan polisi
93 Bab 93. Akhirnya ketemu
94 Bab 94 Sketsa penculik
95 Bab 95. Bertemu sang penculik
96 Bab 96. Kembali ke Kota
97 Bab 97. Pernikahan Guntur
98 Bab 98. Bukan anggota keluarga
99 Bab 99. Peristirahatan terakhir
100 Bab 100. Keputusan Final
101 Bab 101. Kenapa tidak mendukungku?
102 Bab 102. Rencana pindahan
103 Bab 103. Memulai lembaran baru
104 Bab 104. Flashback Dokter Pradipta
105 Bab 105. Aku juga membutuhkanmu
106 Bab 106. Saat bicara yang tepat bagi Lilis
107 Bab 107. Kembali ke rumah lama
108 Bab promosi karya baru Mengejar Cinta Casanova
109 Bab 108. Bertemu Kakek
110 Bab 109. Orang dibalik kecelakaan itu
111 Bab 110. Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Berhenti bekerja
4
Bab 4. Kerja tak nyata
5
Bab 5. Semalam tidak pulang
6
Bab 6. Hutang lagi
7
Bab 7. Lilis pingsan
8
Bab 8. Tidak pulang
9
Bab 9. Seperti pengemis
10
Bab 10. Pertengkaran
11
Bab 11. Lilis melahirkan
12
Bab 12. Bukan tanggungjawab sahabat
13
Bab 13. Tuduhan
14
Bab 14. Talak
15
Bab 15. Status tidak jelas
16
Bab 16. Ingin bekerja
17
Bab 17. Belajar memasak
18
Bab 18. Kota penuh kejutan
19
Bab 19. Pertolongan
20
Bab 20. Flashback
21
Bab 21. Usaha baru dan teman baru
22
Bab 22. Bertemu Naina
23
Bab 23. Bertemu Nathan
24
Bab 24. Perasaan Nathan
25
Bab 25. Saingan Cinta
26
Bab 26. Uang nomor satu
27
Bab 27. Kata Talak untuk Maria
28
Bab 28. Bertemu Mantan
29
Bab 29. Pura-pura menjadi calon suami
30
Bab 30. Rencana pernikahan sungguhan
31
Bab 31. Identitas Nathan
32
Bab 32. izin Bu Siti
33
Bab 33. Kejujuran Nathan
34
Bab 34. Doaku untuk cintaku
35
Bab 35. Apakah ini jawaban atas doaku
36
Bab 36. Flashback yang membuat bahagia
37
Bab 37. Menuju pernikahan
38
Bab 38. Mencari solusi tempat tinggal
39
Bab 39. Pernikahan
40
Bab 40. Bertemu Wendi
41
Bab 41. Menuju malam indah
42
Bab 42. Malam terindah
43
Bab 43. Seperti Seorang Ratu
44
Bab 44. Kenangan
45
Bab 45. Menemui Kakek
46
Bab 46. Rencana Desta
47
Bab 47. Kecewa dengan sikap Kakek
48
Bab 48. Lilis hamil
49
Bab 49. Hasil tes DNA
50
Bab 50. Beruntung memilikimu
51
Bab 51. Nathan menjadi Manajer
52
Bab 52. Tes DNA
53
Bab 53. Hasilnya ...
54
Bab 54. Meninggalkan keluarga Sugara
55
Bab 55. Menjadi pria biasa
56
Bab 56. Menjadi pelayan
57
Bab 57. Pertemuan Guntur dan Sita
58
Bab 58. Jatuh cinta ...
59
Bab 59. Kangen ayah
60
Bab 60. Janji kok malah tidur
61
Bab 61. Nafkah pertama
62
Bab 62. siasat Desta
63
Bab 63. Sombong dibalas sombong
64
Bab 64. Rencana buruk Desta
65
Bab 65. Hanya menciumnya
66
Bab 66. Setuju menikah
67
Bab 67. Kakak Sita, preman?
68
Bab 68. Naina ...dimana
69
Bab 69. Seperti orang gila mencarimu
70
Bab 70. Kecelakaan
71
Bab 71. Menjenguk Desta
72
Bab 72. Buah cinta kita
73
Bab 73. Mengungkapkan perasaan
74
Bab 74. Lahiran
75
Bab 75. Syukuran
76
Bab 76. Curhatan Sri
77
Bab 77. Menjenguk Kakek
78
Bab 78. Dua hati yang terluka
79
Bab 79. Kenapa disebut Mantan suami
80
Bab 80. Dia sudah tanda tangan
81
Bab 81. Pulang kampung
82
Bab 82. Akhir dari kesalahpahaman
83
Bab 83. Hari pertama di kampung
84
Bab 84. Pergi piknik
85
Bab 85. Permintaan mantan mertua
86
Bab 86. Flashback Nathan dan Kakek
87
Bab 87. Wahyu hilang
88
Bab 88. Kesedihan keluarga Nathan
89
Bab 89. Rasa cemburu setelah menikah
90
Bab 90. Lilis berubah
91
Bab 91. Lupakan sejenak kesedihan
92
Bab 92. Temuan polisi
93
Bab 93. Akhirnya ketemu
94
Bab 94 Sketsa penculik
95
Bab 95. Bertemu sang penculik
96
Bab 96. Kembali ke Kota
97
Bab 97. Pernikahan Guntur
98
Bab 98. Bukan anggota keluarga
99
Bab 99. Peristirahatan terakhir
100
Bab 100. Keputusan Final
101
Bab 101. Kenapa tidak mendukungku?
102
Bab 102. Rencana pindahan
103
Bab 103. Memulai lembaran baru
104
Bab 104. Flashback Dokter Pradipta
105
Bab 105. Aku juga membutuhkanmu
106
Bab 106. Saat bicara yang tepat bagi Lilis
107
Bab 107. Kembali ke rumah lama
108
Bab promosi karya baru Mengejar Cinta Casanova
109
Bab 108. Bertemu Kakek
110
Bab 109. Orang dibalik kecelakaan itu
111
Bab 110. Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!