Bab 2. Pernikahan

Sejak pertemuan malam itu, Lilis dan Desta menjalin hubungan lebih dekat dan memutuskan untuk menikah. Lilis jatuh cinta pada Desta pada pandangan pertama. Begitu juga Desta, dia selalu membuat Lilis merasa aman dan nyaman semenjak bertemu Desta yang setiap hari menjemput Lilis pulang kerja ketika tiba shift malam.

Pernikahan Lilis dan Desta akhirnya berlangsung setelah kedua keluarga setuju. Keluarga Desta adalah keluarga besar. Saudaranya berjumlah 4 orang dan Desta anak kedua. Keluarga mereka sangat baik dan sangat menyayangi Lilis.

Bu Siti awalnya tidak setuju Lilis menikah dengan Desta. Desta terlihat ada sesuatu yang disembunyikan, walaupun Bu Siti tidak tahu apa itu. Namun akhirnya, beliau setuju juga setelah melihat kebaikan keluarga Desta.

"Sah," kata itu mengawali hidup baru Lilis dan Desta.

Semua orang memberi selamat pada kedua mempelai. Kebahagiaan menyelimuti hari-hari mereka setelah menikah. Lilis bahagia bisa bersama dan menikah dengan orang yang dia cintai.

Desta memperlakukan Lilis dengan sangat baik. Setiap hari terlihat senyum dan tawa dari wajah pasangan pengantin baru yang membuat Bu Siti ikut berbahagia.

Namun siapa sangka, setelah pernikahan berlangsung selama 2 bulan, kebahagiaan mereka mulai terusik. Desta lebih sering berdiam dirumah dan tidak melakukan apa-apa. Bahkan lebih terkesan bermalas-malasan.

Ibu Siti tidak berani menegur perbuatan sang menantu. Karena sebagai mertua, beliau tidak ingin dikatakan mertua yang ingin ikut campur urusan rumah tangga anaknya. Bu Siti hanya bisa mengurut dada saja melihat kelakuan sang menantu.

Kasihan Lilis, bekerja siang dan malam untuk menghidupi keluarga kecil mereka. Sedangkan Desta, enak-enakan tiduran sambil bermain game dari ponselnya.

Meskipun Desta melihat Bu Siti, dia tidak pernah merasa sungkan ataupun segan padanya seolah Bu Siti tidak ada dirumah.Bahkan ketika Bu Siti menatapnya, Desta langsung membentaknya.

"Apa, lihat-lihat. Tidak pernah melihat orang menikmati hidup!?"

Jika sudah begitu, Bu Siti hanya bisa meneteskan air mata dan berlalu pergi. Bukan karena Desta membentaknya, tetapi karena kasihan pada Lilis yang sudah salah memilih suami.

Desta sangat bisa mengatur waktu. Ketika Lilis berangkat kerja, dia juga akan pergi. Setelah itu, dia kan kembali pulang untuk bermalas-malasan. Ketika menjelang Lilis pulang kerja, dia akan pergi dan berpura-pura baru pulang kerja juga.

Ketika Lilis kerja malam, pagi harinya Desta akan pergi seharian dan baru pulang pada jam kerja kantor. Lilis tidak pernah mencurigai perbuatan suaminya karena dia begitu yakin pada Desta.

Bu Siti tidak tahan melihat putrinya di bodohi suaminya. Meskipun seandainya Desta memiliki alasan untuk bermalas-malasan dirumah, seharusnya Lilis juga harus tahu apa alasan Desta.

"Lilis, akhir-akhir ini suamimu sering berada di rumah. Apakah dia tidak bekerja lagi?" tanya bu Siti.

"Entahlah Bu. Sebenarnya aku ingin bertanya padanya. Tapi aku takut ini akan menyinggungnya."

"Anakku, kamu memiliki hak untuk bertanya dan kamu juga berhak meminta nafkah dari suamimu. Sebagai suami, dia berkewajiban memberi nafkah pada istrinya. Bukan hanya nafkah batin tetapi juga nafkah lahir."

"Ya, Bu. Nanti aku akan bertanya padanya."

Lilis mulai memikirkan perkataan ibunya. Sebagai seorang suami, memang seharusnya suaminya memberi dia nafkah. Bukan hanya nafkah batin tetapi juga nafkah lahir. Selama ini suaminya memang tidak pernah memberinya uang.

Mungkin karena melihat Lilis memiliki uang sendiri, makanya suaminya tidak lagi memberinya uang. Lilis memang diam saja karena dia tidak ingin rumah tangganya bermasalah.

Suatu hari, saat Desta bermain ponsel, Lilis mendekati suaminya. Dengan nada lembut, Lilis mencoba bertanya pada suaminya apa yang terjadi pada Desta sehingga memiliki banyak waktu bermalas-malasan.

"Mas Desta, aku perhatikan akhir-akhir ini kamu lebih banyak di rumah. Apa yang terjadi, mas?"

"Aku dipecat dari pekerjaanku sejak sebulan yang lalu," jawab Desta datar.

"Sudah mencoba mencari pekerjaan baru?"

Raut wajah Desta berubah kesal. Dia mematikan game di ponselnya dan meletakkannya dengan kasar diatas sofa.

"Kenapa kamu begitu ribut. Apa kamu tidak mau memberi makan suamimu karena tidak bekerja? Apa kamu wanita matre yang tidak bisa menerima kondisi suamimu yang tanpa pekerjaan?!"

"Bukan begitu mas Desta, aku hanya bertanya …"

Suara Lilis mendadak parau dan tubuhnya gemetar karena baru pertama kali suaminya marah dan membentaknya dengan sangat keras. Hampir dia menangis.

"Jika begitu, jangan pernah bertanya lagi. Kamu tidak perlu khawatir, besok aku akan mencari pekerjaan baru."

Desta merendahkan suaranya setelah melihat Lilis ketakutan dan terlihat hendak menangis. Bagaimanapun juga, Lilis bisa memberinya apa yang dia mau untuk saat ini. Yaitu menikmati hidup tanpa takut tidak bisa makan.

"Sayang, maafkan aku. Aku hanya kesal karena aku di pecat. Aku tidak bisa memberimu uang belanja dan tidak bisa membuatmu bahagia. Sudah jangan menangis. Ayo kita tidur saja, besok kamu kan harus masuk kerja pagi."

Desta memapah Lilis masuk kedalam kamar. Desta mencoba membuat Lilis melupakan kejadian hari ini dengan membuatnya tersenyum dengan mimik wajahnya yang dibuat sedemikian rupa supaya lucu dilihat oleh Lilis.

Lilis tersenyum melihat mimik muka suaminya. Hilanglah sudah rasa kesal di hatinya.

Hari berganti hari, namun Desta masih belum mendapatkan pekerjaan. Setiap hendak pergi, dia meminta uang pada Lilis untuk biaya makan dan transportasi. Meski dengan hati kesal, Lilis selalu memberi apa yang suaminya minta.

Lilis merasa kurang enak badan, tetapi dia masih saja memaksakan diri untuk pergi bekerja. Karena jika dia absen satu hari tanpa cuti, gajinya akan dipotong. Setelah bekerja setengah hari, dia merasa tidak kuat lagi. Lilis pun izin pulang.

Di tengah jalan dekat sebuah warnet, Lilis melihat suaminya berjalan masuk kedalam warnet. Lilis penasaran apakah itu memang benar suaminya ataukah orang lain yang hanya mirip dengan suaminya.

Perlahan dia masuk dan mengamati sekeliling dalam warnet. Betapa hatinya sedih dan syok ketika melihat laki-laki itu memang benar suaminya. Dia perlahan mendekatinya dan berdiri di sampingnya.

"Cari tempat lain saja, aku baru mulai," kata Desta tanpa menoleh.

"Mas, jadi ini yang mas Desta lakukan selama ini?"

Suara Lilis biarpun pelan, sangat mengejutkan Desta. Desta menghentikan aktivitasnya dan berdiri sambil memegang bahu istrinya.

"Kita bicara di rumah, aku tidak mau kita menjadi bahan tontonan di sini," ucap Lilis yang langsung melepaskan pegangan Desta.

Lilis berlalu pergi diikuti Desta yang mulai menyusun rencana agar Lilis bisa menerima dan tidak membuat Lilis marah.

Setelah memarkir motornya di depan rumah, Lilis masuk dan langsung duduk sambil menunggu Desta masuk. Desta mengikuti langkah Lilis dan duduk di samping istrinya yang sudah menunggu penjelasannya.

"Sayang, aku tadi hanya mampir sebentar. Aku sudah capek cari pekerjaan tapi tidak ada yang mau menerimaku. Aku mampir hanya untuk menghilangkan rasa stresku. Kamu tidak mau kan mempunyai suami stres?"

"Benarkah yang mas Desta katakan? Lalu sebelum menikah denganku, apa pekerjaan mas Desta? Dulu sebelum menikah, aku merasa tidak berhak bertanya tentang pekerjaan kamu, tapi sekarang aku bertanya dan aku penasaran kenapa kamu bisa dipecat tanpa pesangon?"

"Sebenarnya dulu aku pengangguran."

"Apa mas, pengangguran? Pantas selama ini mas Desta tidak pernah memberiku uang belanja. Lalu selama ini, untuk keperluan mas Desta membeli paketan dan untuk main di warnet, uang dari mana?"

"Meminta pada orangtuaku."

"Apa... "

Semua penjelasan Desta bagaikan duri yang menusuk hatinya. Sakit sekali. Ternyata dia masih meminta uang dari orangtuanya dengan alasan memberi uang belanja pada Lilis. Padahal uang itu dia habiskan untuk kepentingannya sendiri.

Dimana harga dirimu mas Desta.

Bersambung

Jangan lupa like dan koment

Terpopuler

Comments

Marlina Dalipang

Marlina Dalipang

lanjut masih penasaran

2022-08-15

0

Rini Antika

Rini Antika

Aku mampir kak, smg berkenan mmpir jg ke karyaku yg msh pemula..🙏

2022-07-31

1

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

@ £I£I$ Mυɳҽҽყ☪️

insting seorang ibu lebih peka,
tapi ibarat nasi sudah menjadi bubur
sudah kepalang tanggung menikah dengan Desta.

akan bagaimana kah nasib Lilis nanti..

lanjut baca

2022-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Berhenti bekerja
4 Bab 4. Kerja tak nyata
5 Bab 5. Semalam tidak pulang
6 Bab 6. Hutang lagi
7 Bab 7. Lilis pingsan
8 Bab 8. Tidak pulang
9 Bab 9. Seperti pengemis
10 Bab 10. Pertengkaran
11 Bab 11. Lilis melahirkan
12 Bab 12. Bukan tanggungjawab sahabat
13 Bab 13. Tuduhan
14 Bab 14. Talak
15 Bab 15. Status tidak jelas
16 Bab 16. Ingin bekerja
17 Bab 17. Belajar memasak
18 Bab 18. Kota penuh kejutan
19 Bab 19. Pertolongan
20 Bab 20. Flashback
21 Bab 21. Usaha baru dan teman baru
22 Bab 22. Bertemu Naina
23 Bab 23. Bertemu Nathan
24 Bab 24. Perasaan Nathan
25 Bab 25. Saingan Cinta
26 Bab 26. Uang nomor satu
27 Bab 27. Kata Talak untuk Maria
28 Bab 28. Bertemu Mantan
29 Bab 29. Pura-pura menjadi calon suami
30 Bab 30. Rencana pernikahan sungguhan
31 Bab 31. Identitas Nathan
32 Bab 32. izin Bu Siti
33 Bab 33. Kejujuran Nathan
34 Bab 34. Doaku untuk cintaku
35 Bab 35. Apakah ini jawaban atas doaku
36 Bab 36. Flashback yang membuat bahagia
37 Bab 37. Menuju pernikahan
38 Bab 38. Mencari solusi tempat tinggal
39 Bab 39. Pernikahan
40 Bab 40. Bertemu Wendi
41 Bab 41. Menuju malam indah
42 Bab 42. Malam terindah
43 Bab 43. Seperti Seorang Ratu
44 Bab 44. Kenangan
45 Bab 45. Menemui Kakek
46 Bab 46. Rencana Desta
47 Bab 47. Kecewa dengan sikap Kakek
48 Bab 48. Lilis hamil
49 Bab 49. Hasil tes DNA
50 Bab 50. Beruntung memilikimu
51 Bab 51. Nathan menjadi Manajer
52 Bab 52. Tes DNA
53 Bab 53. Hasilnya ...
54 Bab 54. Meninggalkan keluarga Sugara
55 Bab 55. Menjadi pria biasa
56 Bab 56. Menjadi pelayan
57 Bab 57. Pertemuan Guntur dan Sita
58 Bab 58. Jatuh cinta ...
59 Bab 59. Kangen ayah
60 Bab 60. Janji kok malah tidur
61 Bab 61. Nafkah pertama
62 Bab 62. siasat Desta
63 Bab 63. Sombong dibalas sombong
64 Bab 64. Rencana buruk Desta
65 Bab 65. Hanya menciumnya
66 Bab 66. Setuju menikah
67 Bab 67. Kakak Sita, preman?
68 Bab 68. Naina ...dimana
69 Bab 69. Seperti orang gila mencarimu
70 Bab 70. Kecelakaan
71 Bab 71. Menjenguk Desta
72 Bab 72. Buah cinta kita
73 Bab 73. Mengungkapkan perasaan
74 Bab 74. Lahiran
75 Bab 75. Syukuran
76 Bab 76. Curhatan Sri
77 Bab 77. Menjenguk Kakek
78 Bab 78. Dua hati yang terluka
79 Bab 79. Kenapa disebut Mantan suami
80 Bab 80. Dia sudah tanda tangan
81 Bab 81. Pulang kampung
82 Bab 82. Akhir dari kesalahpahaman
83 Bab 83. Hari pertama di kampung
84 Bab 84. Pergi piknik
85 Bab 85. Permintaan mantan mertua
86 Bab 86. Flashback Nathan dan Kakek
87 Bab 87. Wahyu hilang
88 Bab 88. Kesedihan keluarga Nathan
89 Bab 89. Rasa cemburu setelah menikah
90 Bab 90. Lilis berubah
91 Bab 91. Lupakan sejenak kesedihan
92 Bab 92. Temuan polisi
93 Bab 93. Akhirnya ketemu
94 Bab 94 Sketsa penculik
95 Bab 95. Bertemu sang penculik
96 Bab 96. Kembali ke Kota
97 Bab 97. Pernikahan Guntur
98 Bab 98. Bukan anggota keluarga
99 Bab 99. Peristirahatan terakhir
100 Bab 100. Keputusan Final
101 Bab 101. Kenapa tidak mendukungku?
102 Bab 102. Rencana pindahan
103 Bab 103. Memulai lembaran baru
104 Bab 104. Flashback Dokter Pradipta
105 Bab 105. Aku juga membutuhkanmu
106 Bab 106. Saat bicara yang tepat bagi Lilis
107 Bab 107. Kembali ke rumah lama
108 Bab promosi karya baru Mengejar Cinta Casanova
109 Bab 108. Bertemu Kakek
110 Bab 109. Orang dibalik kecelakaan itu
111 Bab 110. Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Berhenti bekerja
4
Bab 4. Kerja tak nyata
5
Bab 5. Semalam tidak pulang
6
Bab 6. Hutang lagi
7
Bab 7. Lilis pingsan
8
Bab 8. Tidak pulang
9
Bab 9. Seperti pengemis
10
Bab 10. Pertengkaran
11
Bab 11. Lilis melahirkan
12
Bab 12. Bukan tanggungjawab sahabat
13
Bab 13. Tuduhan
14
Bab 14. Talak
15
Bab 15. Status tidak jelas
16
Bab 16. Ingin bekerja
17
Bab 17. Belajar memasak
18
Bab 18. Kota penuh kejutan
19
Bab 19. Pertolongan
20
Bab 20. Flashback
21
Bab 21. Usaha baru dan teman baru
22
Bab 22. Bertemu Naina
23
Bab 23. Bertemu Nathan
24
Bab 24. Perasaan Nathan
25
Bab 25. Saingan Cinta
26
Bab 26. Uang nomor satu
27
Bab 27. Kata Talak untuk Maria
28
Bab 28. Bertemu Mantan
29
Bab 29. Pura-pura menjadi calon suami
30
Bab 30. Rencana pernikahan sungguhan
31
Bab 31. Identitas Nathan
32
Bab 32. izin Bu Siti
33
Bab 33. Kejujuran Nathan
34
Bab 34. Doaku untuk cintaku
35
Bab 35. Apakah ini jawaban atas doaku
36
Bab 36. Flashback yang membuat bahagia
37
Bab 37. Menuju pernikahan
38
Bab 38. Mencari solusi tempat tinggal
39
Bab 39. Pernikahan
40
Bab 40. Bertemu Wendi
41
Bab 41. Menuju malam indah
42
Bab 42. Malam terindah
43
Bab 43. Seperti Seorang Ratu
44
Bab 44. Kenangan
45
Bab 45. Menemui Kakek
46
Bab 46. Rencana Desta
47
Bab 47. Kecewa dengan sikap Kakek
48
Bab 48. Lilis hamil
49
Bab 49. Hasil tes DNA
50
Bab 50. Beruntung memilikimu
51
Bab 51. Nathan menjadi Manajer
52
Bab 52. Tes DNA
53
Bab 53. Hasilnya ...
54
Bab 54. Meninggalkan keluarga Sugara
55
Bab 55. Menjadi pria biasa
56
Bab 56. Menjadi pelayan
57
Bab 57. Pertemuan Guntur dan Sita
58
Bab 58. Jatuh cinta ...
59
Bab 59. Kangen ayah
60
Bab 60. Janji kok malah tidur
61
Bab 61. Nafkah pertama
62
Bab 62. siasat Desta
63
Bab 63. Sombong dibalas sombong
64
Bab 64. Rencana buruk Desta
65
Bab 65. Hanya menciumnya
66
Bab 66. Setuju menikah
67
Bab 67. Kakak Sita, preman?
68
Bab 68. Naina ...dimana
69
Bab 69. Seperti orang gila mencarimu
70
Bab 70. Kecelakaan
71
Bab 71. Menjenguk Desta
72
Bab 72. Buah cinta kita
73
Bab 73. Mengungkapkan perasaan
74
Bab 74. Lahiran
75
Bab 75. Syukuran
76
Bab 76. Curhatan Sri
77
Bab 77. Menjenguk Kakek
78
Bab 78. Dua hati yang terluka
79
Bab 79. Kenapa disebut Mantan suami
80
Bab 80. Dia sudah tanda tangan
81
Bab 81. Pulang kampung
82
Bab 82. Akhir dari kesalahpahaman
83
Bab 83. Hari pertama di kampung
84
Bab 84. Pergi piknik
85
Bab 85. Permintaan mantan mertua
86
Bab 86. Flashback Nathan dan Kakek
87
Bab 87. Wahyu hilang
88
Bab 88. Kesedihan keluarga Nathan
89
Bab 89. Rasa cemburu setelah menikah
90
Bab 90. Lilis berubah
91
Bab 91. Lupakan sejenak kesedihan
92
Bab 92. Temuan polisi
93
Bab 93. Akhirnya ketemu
94
Bab 94 Sketsa penculik
95
Bab 95. Bertemu sang penculik
96
Bab 96. Kembali ke Kota
97
Bab 97. Pernikahan Guntur
98
Bab 98. Bukan anggota keluarga
99
Bab 99. Peristirahatan terakhir
100
Bab 100. Keputusan Final
101
Bab 101. Kenapa tidak mendukungku?
102
Bab 102. Rencana pindahan
103
Bab 103. Memulai lembaran baru
104
Bab 104. Flashback Dokter Pradipta
105
Bab 105. Aku juga membutuhkanmu
106
Bab 106. Saat bicara yang tepat bagi Lilis
107
Bab 107. Kembali ke rumah lama
108
Bab promosi karya baru Mengejar Cinta Casanova
109
Bab 108. Bertemu Kakek
110
Bab 109. Orang dibalik kecelakaan itu
111
Bab 110. Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!