Dicerai Karena Miskin

Dicerai Karena Miskin

Bab 1. Pertemuan

Namanya Lilis Muneyaroh. Gadis muda yang baru 2 tahun menamatkan sekolah SMK nya dan sekarang memilih bekerja menjadi karyawan disebuah perusahaan swasta di bidang makanan siap saji.

Pekerjaannya mengikuti aturan kerja yang berjalan secara kontinu. Sehari berjalan 3 shift dengan waktu yang sudah diatur perusahaan secara bergantian.

Tempat kerja yang cukup jauh, membuat Lilis harus pergi ke tempat kerja dengan menggunakan sepeda motor. Lilis membeli sepeda motor secara kredit, karena keluarga dia bukan keluarga berada. Lilis sangat bersyukur bisa memiliki sepeda motor meski dengan cara kredit. Karena biasanya, Lilis bekerja naik sepeda mini yang di pinjam dari tetangganya.

Ibunya seorang janda yang bekerja sebagai pemulung untuk membiayai sekolah Lilis dan untuk hidup sehari-hari. Meskipun kadang sehari hanya makan sekali, semua pernah dialami Lilis dan ibunya.

Setiap pulang sekolah, Lilis membantu ibunya mengumpulkan barang-barang bekas untuk menambah pemasukan. Alhamdulillah, Lilis masih bisa mengecam pendidikan sampai SMK dan lulus dengan nilai yang baik.

Lilis mendapatkan pekerjaan dari pihak sekolah yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang sedang mencari karyawan baru. Siswa yang berprestasi akan bisa bekerja sebagai QC atau Quality Control di perusahaan yang menerimanya, termasuk Lilis. Dengan gaji yang lebih tinggi dari karyawan biasa.

Hari ini, Lilis bekerja masuk shift sore dan pulang pada tengah malam. Dia dengan santai pulang kerja menyusuri jalan sepi seorang diri yang tidak jauh dari daerah tempat tinggalnya dengan mengendarai sepeda motornya. Suasana jalanan hari ini tampak sepi. Tidak seperti biasanya, yang terkadang masih ada terlihat beberapa sepeda motor yang lalu lalang.

Lilis tetap berusaha tenang meski hatinya agak ciut juga. Lilis membulatkan matanya saat dari kejauhan terlihat dua orang sedang berdiri di tepi jalan. Hatinya berdesir ketakutan, namun dia terus melaju berusaha lebih cepat.

Secara tiba-tiba, salah satu dari mereka berdiri di tengah jalan sambil merentangkan kedua tangannya seperti mau acara senam saja.

Lilis menghentikan motornya mendadak karena takut akan menabrak pria tersebut. Setelah melihat motor Lilis berhenti, mereka mendekati Lilis sambil menodongkan sebuah pisau pada Lilis. Kontan saja Lilis kaget dan panik melihat sekelebat sinar dari pantulan mata pisau yang terkena lampu jalan.

Tubuh Lilis gemetar dan tak sanggup untuk menghidupkan motornya.

"Serahkan tas kamu, atau kami yang sambil sendiri secara paksa?!"

"Jangan pak. Tidak ada uang sama sekali didalam tas ini. Saya ini baru pulang kerja," ucap Lilis ketakutan.

"Kalau begitu, kamu saja temani kami malam ini. Hahaha..."

Rupanya mereka dalam kondisi mabuk dan mereka mulai menyentuh wajah Lilis. Lilis berusaha mengelak sambil melepaskan sepeda motornya hingga motornya jatuh. Lilis tidak menyangka, tempat yang biasanya aman selama ini, akan ada kejadian seperti ini.

Lilis berlari mundur, dan mereka mengejar Lilis. Lilis yang sudah dalam keadaan kelelahan setelah bekerja, tidak sanggup berlari jauh. Kedua orang itu, dengan cepat mengambil tas milik Lilis.

Awalnya Lilis ingin mempertahankan tas satu-satunya miliknya yang dibelinya dengan harga yang lumayan besar. Belum tentu nanti dia bisa membelinya lagi. Tetapi melihat kedua orang itu, yang sudah memberi peringatan jika tidak menyerahkan tasnya, maka mereka pasti akan fokus menyakitinya.

Dalam kondisi panik, datanglah sebuah sepeda motor dan berhenti tepat di samping tempat Lilis saling tarik tas miliknya.

"Lepaskan, tas gadis itu!" teriak pemuda itu dengan berani.

Seketika mata Lilis melihat kearah pemuda itu dan dia merasa terpesona dengan sikap beraninya.

"Siapa kamu, berani ikut campur urusan kami!" teriak salah satu dari mereka.

"Anak muda, jangan sok jadi pahlawan. Atau kamu mau aku sikat sekalian?!" kata yang satunya.

"Kalian sombong sekali. Maju jika kalian berani!" tantang pemuda itu.

Kedua orang itu melepaskan Lilis dan tasnya lalu bersiap maju menghadapi pemuda itu. Terjadilah perkelahian tidak seimbang antara perampok dan pemuda itu. Tetapi meski pemuda itu hanya sendirian dan tidak menggunakan senjata, namun dia terlihat penuh percaya diri akan memenangkan pertarungan itu.

Kedua orang itu tidak mau kalah, mereka berdua dan pemuda itu sendirian. Mereka memiliki senjata, sedangkan pemuda itu tidak. Dan sebuah goresan ditangan pemuda itu membuat Lilis panik.

Bagaimana jika pemuda itu mati terkena tusukan pisau, dia pasti juga akan ikut berurusan dengan polisi. Namun, Lilis akhirnya lega setelah melihat pemuda itu berhasil membuat dua orang itu lari ketakutan setelah pemuda itu berhasil merampas pisau milik mereka.

Pemuda itu mendekati Lilis sambil memegangi luka sayatan ditangannya.

"Bagaimana, kamu tidak apa-apa kan? Kamu tidak usah khawatir, mereka sudah pergi dan semoga mereka tidak akan berani mengganggu kamu lagi," kata pemuda itu sambil menatap Lilis.

"Aku tidak apa-apa. Kamu sendiri, kamu terluka."

"Hanya luka kecil saja, tidak apa-apa."

"Tapi, itu harus segera diobati. Kalau tidak keberatan, mampirlah ke rumahku, agar aku bisa mengobati luka kamu."

"Merepotkan kamu."

"Tidak, akulah yang harus berterimakasih karena kamu sudah menolongku. Terimakasih..."

"Desta, panggil saja Desta."

"Terimakasih Desta."

"Sama-sama."

Desta membantu Lilis menarik sepedanya yang tadi terjatuh hingga bisa berdiri kembali. Lilis menghidupkan sepeda motornya diikuti Desta yang kemudian mereka melaju di jalanan sepi secara beriringan.

Sampai di rumah, Lilis mengetuk pintu pelan sambil memanggil nama ibunya. Tidak berapa lama, ibunya membukakan pintu dan beliau tampak kaget melihat Lilis pulang bersama seorang pemuda.

"Ibu, nanti Lilis jelaskan. Biarkan kami masuk dulu."

Ibu Siti membiarkan Lilis dan Desta masuk. Ada banyak pertanyaan yang sebenarnya ingin beliau tanyakan pada putrinya . Lilis tidak pernah bercerita jika dia memiliki pacar, apalagi membawa seorang laki-laki bertamu ke rumah. Namun beliau bersabar menunggu sampai Lilis siap bercerita padanya.

Lilis mengobati luka Desta dengan penuh perhatian. Sesekali Desta meringis menahan sakit. Setelah selesai mengobati luka Desta, Lilis meminta Desta untuk segera pulang karena malam sudah semakin larut. Desta segera pamit pulang pada Bu Siti dan Lilis denah penuh kesopanan dan kelembutan.

Bu Siti duduk di samping Lilis sambil menunggu penjelasan dari putrinya. Lilis menceritakan kejadian yang dialaminya kepada ibunya. Ibunya tampak khawatir dan cemas, jika suatu saat kejadian itu terulang lagi pada Lilis.

"Lilis, apa tidak sebaiknya kamu segera menikah saja. Supaya ada yang mengantar dan menjemput kamu ketika bekerja."

"Ibu, menikah dengan siapa? Lilis tidak memiliki pacar yang bisa diajak menikah."

"Jika kamu bersedia, bukannya ada nak Wendi yang pernah ibu bilang ingin melamar kamu itu. Dia masih menunggu jawaban kamu," kata Bu Siti.

"Ibu, sebenarnya Lilis ingin menikah dengan laki-laki yang Lilis cintai. Pacaran lalu menikah," jawab Lilis sambil bersandar di bahu ibunya.

Bersambung

jangan lupa ya like dan koment

Terpopuler

Comments

Marlina Dalipang

Marlina Dalipang

lanjut thor

2022-08-15

0

ig @Shafiraaish

ig @Shafiraaish

kak.. ceritanya bagusss nihh...
aku stop baca dulu ya.. mau mandi.. nanti kalo sempet aku baca lagii....
good luck ya kak...

2022-07-25

1

AdindaRa

AdindaRa

Hai Kaaaak. Salam kenal yaa dri AdindaRa.

Vote dan 2 iklan mendarat. Selamat berkarya

2022-07-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Berhenti bekerja
4 Bab 4. Kerja tak nyata
5 Bab 5. Semalam tidak pulang
6 Bab 6. Hutang lagi
7 Bab 7. Lilis pingsan
8 Bab 8. Tidak pulang
9 Bab 9. Seperti pengemis
10 Bab 10. Pertengkaran
11 Bab 11. Lilis melahirkan
12 Bab 12. Bukan tanggungjawab sahabat
13 Bab 13. Tuduhan
14 Bab 14. Talak
15 Bab 15. Status tidak jelas
16 Bab 16. Ingin bekerja
17 Bab 17. Belajar memasak
18 Bab 18. Kota penuh kejutan
19 Bab 19. Pertolongan
20 Bab 20. Flashback
21 Bab 21. Usaha baru dan teman baru
22 Bab 22. Bertemu Naina
23 Bab 23. Bertemu Nathan
24 Bab 24. Perasaan Nathan
25 Bab 25. Saingan Cinta
26 Bab 26. Uang nomor satu
27 Bab 27. Kata Talak untuk Maria
28 Bab 28. Bertemu Mantan
29 Bab 29. Pura-pura menjadi calon suami
30 Bab 30. Rencana pernikahan sungguhan
31 Bab 31. Identitas Nathan
32 Bab 32. izin Bu Siti
33 Bab 33. Kejujuran Nathan
34 Bab 34. Doaku untuk cintaku
35 Bab 35. Apakah ini jawaban atas doaku
36 Bab 36. Flashback yang membuat bahagia
37 Bab 37. Menuju pernikahan
38 Bab 38. Mencari solusi tempat tinggal
39 Bab 39. Pernikahan
40 Bab 40. Bertemu Wendi
41 Bab 41. Menuju malam indah
42 Bab 42. Malam terindah
43 Bab 43. Seperti Seorang Ratu
44 Bab 44. Kenangan
45 Bab 45. Menemui Kakek
46 Bab 46. Rencana Desta
47 Bab 47. Kecewa dengan sikap Kakek
48 Bab 48. Lilis hamil
49 Bab 49. Hasil tes DNA
50 Bab 50. Beruntung memilikimu
51 Bab 51. Nathan menjadi Manajer
52 Bab 52. Tes DNA
53 Bab 53. Hasilnya ...
54 Bab 54. Meninggalkan keluarga Sugara
55 Bab 55. Menjadi pria biasa
56 Bab 56. Menjadi pelayan
57 Bab 57. Pertemuan Guntur dan Sita
58 Bab 58. Jatuh cinta ...
59 Bab 59. Kangen ayah
60 Bab 60. Janji kok malah tidur
61 Bab 61. Nafkah pertama
62 Bab 62. siasat Desta
63 Bab 63. Sombong dibalas sombong
64 Bab 64. Rencana buruk Desta
65 Bab 65. Hanya menciumnya
66 Bab 66. Setuju menikah
67 Bab 67. Kakak Sita, preman?
68 Bab 68. Naina ...dimana
69 Bab 69. Seperti orang gila mencarimu
70 Bab 70. Kecelakaan
71 Bab 71. Menjenguk Desta
72 Bab 72. Buah cinta kita
73 Bab 73. Mengungkapkan perasaan
74 Bab 74. Lahiran
75 Bab 75. Syukuran
76 Bab 76. Curhatan Sri
77 Bab 77. Menjenguk Kakek
78 Bab 78. Dua hati yang terluka
79 Bab 79. Kenapa disebut Mantan suami
80 Bab 80. Dia sudah tanda tangan
81 Bab 81. Pulang kampung
82 Bab 82. Akhir dari kesalahpahaman
83 Bab 83. Hari pertama di kampung
84 Bab 84. Pergi piknik
85 Bab 85. Permintaan mantan mertua
86 Bab 86. Flashback Nathan dan Kakek
87 Bab 87. Wahyu hilang
88 Bab 88. Kesedihan keluarga Nathan
89 Bab 89. Rasa cemburu setelah menikah
90 Bab 90. Lilis berubah
91 Bab 91. Lupakan sejenak kesedihan
92 Bab 92. Temuan polisi
93 Bab 93. Akhirnya ketemu
94 Bab 94 Sketsa penculik
95 Bab 95. Bertemu sang penculik
96 Bab 96. Kembali ke Kota
97 Bab 97. Pernikahan Guntur
98 Bab 98. Bukan anggota keluarga
99 Bab 99. Peristirahatan terakhir
100 Bab 100. Keputusan Final
101 Bab 101. Kenapa tidak mendukungku?
102 Bab 102. Rencana pindahan
103 Bab 103. Memulai lembaran baru
104 Bab 104. Flashback Dokter Pradipta
105 Bab 105. Aku juga membutuhkanmu
106 Bab 106. Saat bicara yang tepat bagi Lilis
107 Bab 107. Kembali ke rumah lama
108 Bab promosi karya baru Mengejar Cinta Casanova
109 Bab 108. Bertemu Kakek
110 Bab 109. Orang dibalik kecelakaan itu
111 Bab 110. Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Berhenti bekerja
4
Bab 4. Kerja tak nyata
5
Bab 5. Semalam tidak pulang
6
Bab 6. Hutang lagi
7
Bab 7. Lilis pingsan
8
Bab 8. Tidak pulang
9
Bab 9. Seperti pengemis
10
Bab 10. Pertengkaran
11
Bab 11. Lilis melahirkan
12
Bab 12. Bukan tanggungjawab sahabat
13
Bab 13. Tuduhan
14
Bab 14. Talak
15
Bab 15. Status tidak jelas
16
Bab 16. Ingin bekerja
17
Bab 17. Belajar memasak
18
Bab 18. Kota penuh kejutan
19
Bab 19. Pertolongan
20
Bab 20. Flashback
21
Bab 21. Usaha baru dan teman baru
22
Bab 22. Bertemu Naina
23
Bab 23. Bertemu Nathan
24
Bab 24. Perasaan Nathan
25
Bab 25. Saingan Cinta
26
Bab 26. Uang nomor satu
27
Bab 27. Kata Talak untuk Maria
28
Bab 28. Bertemu Mantan
29
Bab 29. Pura-pura menjadi calon suami
30
Bab 30. Rencana pernikahan sungguhan
31
Bab 31. Identitas Nathan
32
Bab 32. izin Bu Siti
33
Bab 33. Kejujuran Nathan
34
Bab 34. Doaku untuk cintaku
35
Bab 35. Apakah ini jawaban atas doaku
36
Bab 36. Flashback yang membuat bahagia
37
Bab 37. Menuju pernikahan
38
Bab 38. Mencari solusi tempat tinggal
39
Bab 39. Pernikahan
40
Bab 40. Bertemu Wendi
41
Bab 41. Menuju malam indah
42
Bab 42. Malam terindah
43
Bab 43. Seperti Seorang Ratu
44
Bab 44. Kenangan
45
Bab 45. Menemui Kakek
46
Bab 46. Rencana Desta
47
Bab 47. Kecewa dengan sikap Kakek
48
Bab 48. Lilis hamil
49
Bab 49. Hasil tes DNA
50
Bab 50. Beruntung memilikimu
51
Bab 51. Nathan menjadi Manajer
52
Bab 52. Tes DNA
53
Bab 53. Hasilnya ...
54
Bab 54. Meninggalkan keluarga Sugara
55
Bab 55. Menjadi pria biasa
56
Bab 56. Menjadi pelayan
57
Bab 57. Pertemuan Guntur dan Sita
58
Bab 58. Jatuh cinta ...
59
Bab 59. Kangen ayah
60
Bab 60. Janji kok malah tidur
61
Bab 61. Nafkah pertama
62
Bab 62. siasat Desta
63
Bab 63. Sombong dibalas sombong
64
Bab 64. Rencana buruk Desta
65
Bab 65. Hanya menciumnya
66
Bab 66. Setuju menikah
67
Bab 67. Kakak Sita, preman?
68
Bab 68. Naina ...dimana
69
Bab 69. Seperti orang gila mencarimu
70
Bab 70. Kecelakaan
71
Bab 71. Menjenguk Desta
72
Bab 72. Buah cinta kita
73
Bab 73. Mengungkapkan perasaan
74
Bab 74. Lahiran
75
Bab 75. Syukuran
76
Bab 76. Curhatan Sri
77
Bab 77. Menjenguk Kakek
78
Bab 78. Dua hati yang terluka
79
Bab 79. Kenapa disebut Mantan suami
80
Bab 80. Dia sudah tanda tangan
81
Bab 81. Pulang kampung
82
Bab 82. Akhir dari kesalahpahaman
83
Bab 83. Hari pertama di kampung
84
Bab 84. Pergi piknik
85
Bab 85. Permintaan mantan mertua
86
Bab 86. Flashback Nathan dan Kakek
87
Bab 87. Wahyu hilang
88
Bab 88. Kesedihan keluarga Nathan
89
Bab 89. Rasa cemburu setelah menikah
90
Bab 90. Lilis berubah
91
Bab 91. Lupakan sejenak kesedihan
92
Bab 92. Temuan polisi
93
Bab 93. Akhirnya ketemu
94
Bab 94 Sketsa penculik
95
Bab 95. Bertemu sang penculik
96
Bab 96. Kembali ke Kota
97
Bab 97. Pernikahan Guntur
98
Bab 98. Bukan anggota keluarga
99
Bab 99. Peristirahatan terakhir
100
Bab 100. Keputusan Final
101
Bab 101. Kenapa tidak mendukungku?
102
Bab 102. Rencana pindahan
103
Bab 103. Memulai lembaran baru
104
Bab 104. Flashback Dokter Pradipta
105
Bab 105. Aku juga membutuhkanmu
106
Bab 106. Saat bicara yang tepat bagi Lilis
107
Bab 107. Kembali ke rumah lama
108
Bab promosi karya baru Mengejar Cinta Casanova
109
Bab 108. Bertemu Kakek
110
Bab 109. Orang dibalik kecelakaan itu
111
Bab 110. Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!