Hay para kesayangan nyai...
Dimana pun kalian berada semoga sehat selalu 🤗
Selamat datang di RUMAH KARTU PERDANA 😘😘😘
...
“Apah katamu?” teriak Fren begitu kaget.
“Tunggu dulu, karena tadi kau sudah memukulku, maka biarkan aku memukulmu sebagai pembalasan!” Star berbalik lalu...
Bruaakk... Gedebukkk....
Satu bogem mentah langsung mendarat di rahang Fren sehingga membuat tubuh pria tampan itu terkapar di lantai.
“Brengsek...,” umpat Fren bangun, “Kau memukul ku tanpa memberikan penjelasan!” siap membalas pukulan Star.
Sebelum pukulan balasan dari Fren, Star lebih dulu Star menarik kerah baju Fren mendekat lcd monitor komputer di sisi dinding kaca, disana telah di jabarkan kondisi Alexis sangat terperinci, “Lihat dari diagnosa ini!” perintah Star dengan wajah kaku dan penuh amarah.
“Kau menyuruh ku melihat ini percuma! Aku tak mengerti dengan apa yang tertulis di alat ini!” ujar Fren jujur.
Star semakin mengeratkan tangannya di kerah kemeja Fren. Pria itu mengguncangkan tubuh Fren hingga tubuh pria itu terguncang hebat, “Katakan darimana kau mendapat wanita sialan tadi, Fren?”
“Uhuhuk... Uhuhuk ... Jelaskan apa maksudnya Star!” Fren sedikit terbata kepalanya pusing.
“Alexis tumbang karena obat dari ku telah tercampur dengan obat perangsang yang dosisnya sama-sama tinggi! Kemungkinan besar wanita itu memberikan sesuatu terhadap Alexis, ” teriak Star.
“Apa kata mu!” teriak Fren menarik kerah baju Star, kali ini mereka saling menggoyang tubuh satu sama lain.
“Aku mendapatkan gadis itu di pesta lelang goa keramat, kau tunggu sini, aku akan menghabisi nyawa gadis itu,”
Tilikit... Tilikit... I Love you.. Bunyi ponsel si Fren.
“Katakan!” jawab pria tersebut, sebab yang menelpon adalah anak buahnya yang mengurusi si wanita tadi.
“Lapor tuan muda, wanita ini tewas, tadi pada saat anda mengirim ke tempat ini, dia itu kejang-kejang dan akhirnya tewas dengan darah keluar dari hidung serta telinga nya!” Lapor anak buah Fren.
Star merampas ponsel si Fren, “Kalian bawa jasad itu ke lab utama, suruh dokter Fukia meneliti tubuh wanita itu.
“Berengsek!” umpat Star membanting ponsel Fren.
“Eh, sialan kau merusak ponsel ku!” umpat Fren.
“Sory bro, ponselmu tidak ada nomer cewek, kalog aku merusak ponsel ku, nantik para Tante kesepian sebab tidak ada pria karismatik ini yang menganggu malam indah mereka," ujar Star memasuki ruangan dimana Alexis tak sadarkan diri. Meninggalkan Fren yang tengah syok atas Ko'id nya ponsel yang baru ia beli 2 hari yang lalu.
“Hoi, kutu kuret, dasar dokter kelamin, keluar sini kamu. Aku kurban kan tubuhmu ke kadang buaya. Dokter mesum!” teriak Fren, teriakan pria itu percuma sebab di dalam tak bisa menangkap suara.
Khusus penanganan Alexis hanya di kerjakan oleh Star di bantu para robot-robot di ruangan tersebut.
Kerahasiaan kondisi Alexis sangat di tutupin rapi, bahkan para orang tua mereka tak ada satupun yang tau kondisi yang di alami pria itu.
Satu menit...
lima menit
lima belas menit...
Tiga puluh menit ...
“Permisi tuan muda!” ucap seorang pria gundul.
“Kenapa kau tak mengetuk pintu dulu ketika mau masuk ke tempat ini?” geram Fren.
“Maaf tuan muda, apa yang harus saya ketuk, pintunya tumbang?" kata pria itu membela dirinya.
Fren langsung terdiam, salah tingkah dan malu, tanpa sadar tangannya menggaruk bokongnya yang tak gatal di balik punggung nya.
Mampus, mulut ini selalu suka jujur! rutuk anak buat Fren dalam hati.
“Oh ia... Apa yang kau bawa itu?” tanya Fren untuk mengalihkan kecanggungan akibat si pintu.
“Saya di tugaskan mis Fukia untuk memberikan ini!” pria botak itu menyodorkan map yang masih tersegel.
Fren Langsung mengambil barang itu. Dan si mengantarkan map langusung keluar kamar keramat tersebut setelah berpamitan.
“Siapa yang datang?" tanya Star yang baru keluar dari ruang rawat Alexis.
“Ini!” Alexis menyodorkan kertas yang di berikan anak buahnya tadi.
“Bagaimana keadaan Alexis?" tanya Fren.
Saat ini kedua pria itu duduk di atas ranjang saksi bisu atas kejadian naas yang meninpa sahabat mereka.
“Syukurlah, untung bunda menelpon ku mengatakan si Miyonggi kejang, jika tidak hanya kematian Alexis yang kita dapatkan bukan kesembuhan nya!” wajah Star begitu mendung, sebenarnya ia ingin menangis karena merasa bersalah.
“Ini nasib. Aku pun tidak tau jika gadis yang ku kawak dari pelelangan berani nekat mencekoki si Alexis jamu ajeb-ajeb good Jrottt lainya!” ujar Fren penuh penyesalan.
“Beruntung Alexis meminum obat-obatan yang aku racik selama ini, sehingga sesuatu yang tak biak memasuki tubuhnya langsung di ikat oleh sebuah imun kuat yang di miliki pria itu.
Alexis adalah pewaris satu-satunya keluarga XU, sehingga begitu banyak musuh yang mengincar nyawa pria itu. Maka dari itu perlindungan terhadap pria itu begitu ketat.
Tidak satu kali musuh menyerang pria itu, kondisi Alexis yang Impoten membuat para pemuda di keluarga WU XU mudah marah dan sedikit pendiam, dia hanya berakting menjadi pria pujangga di hadapan para wanita cantik.
Seorang Alexis sebenarnya begitu rapuh di dalam, ia sebenarnya penuh akan kasih sayang, karena rasa cintanya terhadap keluarganya pria itu menyembunyikan rahasia ini agar keluarga nya tidak bersedih.
Semua saudaranya begitu memahami kondisi Alexis. Maka dari itu rahasia besar seorang Alexis tak tercium oleh sang Ratu Mafia sebab ada tangan para pewaris teramat kokoh melindungi rahasia pria itu.
“Bagaimana hasilnya?" tanya Fren lagi ketika melihat Star telah selesai membaca kertas yang ia berikan tadi.
“Dari yang aku dapat, wanita itu adalah seorang pelacur ingin insaf dari luar negeri, sampai di negara ini ia menjual tubuhnya di pelelangan dengan label gadis. Dari data data ini, wanita itu menggunakan lipstik perangsang halusinasi agar target nya tak tau bahwa tubuh nya bukanlah gadis. Jika lipstik yang masuk ke sini, jelas akan lolos, maka dari itu kalian tak menemukan kejanggalan ketika membawa nya kesini. Si wanita ini memoleskan lipstik tersebut sebelum Ken masuk.”
“Oh begitu. Kenapa bisa Ko'id itu orang?” tanya Fren.
“Kau lupa Alexis selalu memberikan Ramuan halusinasi sebelum memulai percobaan, agar si kambing percobaan tidak sadar ketika melakukan hubungan. Nah si cewek ini keracunan ramuan sama lipstik yang ia pakai sehingga membuat nyawanya lenyap. Kasus dua orang itu sama!” Star menutup laporan di tangan nya.
“Waduh, seperti itu, trus nyawa Alexis kagak mungkin menyusul kan?” tanya Fren khawatir.
“Tenang nyawanya sudah ku iket menggunakan karet ban, cuma dalam beberapa hari biarkan pria itu tidur, jangan pernah di usik dan sembunyikan keadaan Alexis yang saat ini tak berdaya. Kita harus saling bergantian menjaga pria ini,” kata Star.
“Baiklah,” sanggup Fren.
“Maafkan aku Alexis sudah membuat Otong mu koma mungkin tak bisa bangun lagi. Hati Star begitu kalut, ia ingin menangis meraung-raung.
^^^To Be Continued^^^
Rekomendasi Author:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Raap
terlalu banyak ceritanya berbelit...kurang greget Thor...
2023-09-28
1
Mariati Pasaribu
kurangi kata tak faedah Thor biar mudeng bacanya..lurus aja lah jgn di bolak balik kayak tempe goreng. maaf ya Thor...
2022-10-18
0
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
Mungkin setelah otongnya koma malah makin jadi perkasa😁😁😁
2022-09-30
0