Hay para kesayangan nyai...
Dimana pun kalian berada semoga sehat selalu 🤗
Selamat datang di RUMAH KARTU PERDANA 😘😘😘
Ada apa ini?
Situasi apa ini?
Kenapa begitu tiba-tiba. .
Aku yang jomblo tiba-tiba punya pasangan...
Tak lama kemudian di suruh kawin.
Ujung-ujungnya di suruh punya bayi.
Semua itu hanya mampu ku teriakan di dalam hati. Sebab saat ini aku tak bisa menolak permintaan wanita yang bisa ku sebut calon mertua dadakan.
Sanggupkah aku yang masih belia ini menjalani sebuah pernikahan? Padahal usai ku belum genap 18 tahun meski kurang dua hari.
Saat ini aku tengah berbaring di atas ranjang dokter spesialis kandungan, untuk melakukan pemeriksaan yang bisa ku sebut aneh.
Bayangkan saja, aku ini hanya calon istri dadakan belum pernah kawin harus repot-repot melakukan pemeriksaan. Bukannya ingin seorang anak itu anugrah, asal kawin setiap saat pasti akan membuahkan hasil.
Asal berusaha begitu gigih, pasti akan menuai hasil yang maksimal. Sungguh aku ingin menimpuk pria yang membuatku berada di posisi ini.
Banyak pertanyaan di benak ku, karena ini begitu tiba-tiba.
Kenapa Pak Aston mengklaim bahwa aku calon istrinya padahal selama ini kami tak sedekat itu.
Apa karena aku masih anak-anak sehingga pria dewasa itu ingin mempermainkan ku?..
Jika itu benar maka siap-siaplah akan ku gundulin mantan guru BK ku itu.
“Permisi Nona, saya ingin memulai memeriksa anda!” kata dokter Ceria yang tadi membawaku ke tempat ini.
Dokter itu menarik baju Tree ke atas. Seketika aku bingung, kenapa mengecek kesuburan harus main buka-bukaan coba. Seketika aku protes.
“Dok, saya kan hanya di periksa kenapa harus main intip-intip isi dalam baju?” Protes ku bingung.
“Ia nona, agar kami bisa melihat isi perut anda!” kata dokter itu.
Mendengar kata isi perut ku akan di intip. Seketika otak minimalis yang aku milik berfikir tidak-tidak. Sungguh saat ini aku begitu takut.
Bagaimana jika perut ku di belah atau di bongkar isinya, sungguh menyeramkan. Reflek aku semakin mengeratkan baju ku agar tak bisa di buka.
“Buk... Buk... Anda tau kan ini adalah tindakan kriminal?" tanya ku dengan nada panik yang tak pernah ku buat-buat. Tanganku semakin erat menggenggam bajuku.
Ku lihat, satu orang dokter dan tiga suster saling memandang, dari wajahnya aku menangkap sebuah ekspresi penuh kebingungan.
Tak lama kemudian empat orang itu berjalan ke luar dari tirai yang menutupi brangkar tempat aku merebahkan tubuh indah ku ini.
Sayu-sayup aku mendengar bisikan dari para dokter tersebut, “Sejak kapan USG itu tindakan kriminal.” cicit si suster.
“Selama dinas menjadi dokter aku tak pernah melihat pasien macem ini,” kata dokter itu penuh dengan kebingungan.
....
....
Tak lama kemudian, dokter dan susternya masuk menemui ku yang tengah melamun memikirkan kejadian hari ini.
“Nona, coba tenang, tarik nafas, lalu hembuskan!” intrusi dokter.
“Pemeriksaan ini legal dan tak menyakitkan,” terang dokter.
“Yakin, tak menyakitkan, kalian berani jamin?” tanya ku meyakinkan. Sebab aku sudah mengecek Ponsel ku tentang tahap-tahap pemeriksaan kesuburan pada saat mereka berunding di luar sana.
Semua dokter menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan ku. Dan akhirnya pemeriksaan tersebut berjalan dengan lancar meski di awal penuh drama.
.....
....
Wajah ku begitu memerah karena tadi salah faham tentang pemeriksaan ini. Sungguh aku ingin menggali lubang untuk menyembunyikan kepalaku saat ini.
Jika tau hanya di oles oles seperti perawatan wajah aku tak memberontak, Begitulah gerutu dalam hati.
“Sudah ya, sekarang nona harus menunggu satu jam lagi untuk menunggu hasilnya, silahkan tunggu di luar,” kata si dokter Ceria.
.....
[Di. luar kamar]
“Anda bisa menjelaskan semua kejadian ini pak?” tanya ku pada orang yang menyeret ku tempat ini.
Saat ini aku berdiri di hadapannya, berlagak seperti seorang preman pasar lagi memalak mangsanya.
“Tree, maafkan aku jika ini teramat tiba-tiba bagimu. Yakinlah bahwa aku jatuh cinta terhadap mu semenjak tiga tahun yang lalu! Karena di dalam peraturan sekolah guru dan murid di larang memiliki hubungan maka aku memendamnya selama ini.” Terang Pak Aston sambil menatap mataku yang tengah mengintimidasinya.
Nyett... Wajahku tiba-tiba panas seperti tersengat lebah di siang bolong.
“Ta... Ta ... Tapi pak, saya tidak tau apa itu cinta! Pernikahan, keluarga dan kebahagiaan karena cinta ku hanyalah Kakek!” jawab ku tergagap.
Mulut ini tumben puitis amet ya. Batin tak menyangka, bagaimana pun aku bukan tipe puitis di hadapan orang.
“Biarkan aku yang menjadi supir dalam cinta kita. Kau cukup menjadi penumpang dan menikmati jalan seperti apa cinta yang kita lalui,” pak Aston memegang tanganku. Tatapan nya sungguh berbeda, seakan menyedot ku ke dalam pesonanya yang memukau.
“Nyonya Tria Desmond!” panggil dari loket lab menyadarkan kami bahwa saat ini kami menjadi perhatian ibu-ibu hamil di tempat itu.
[Ruangan dokter]
Saat ini kami duduk di depan seorang dokter Ceria.
Dokter tersebut membaca hasil pemeriksaan di tangannya dengan seksama. Entah kenapa tangan ku dingin, situasi ini mengingatkan ku pada saat melihat nilai ulangan matematika di sekolah.
Meski saat ini aku dalam keadaan tegang akan tetapi, aku masih tak bisa mengesampingkan pernyataan pernyataan guru yang selalu menghukum ku di sekolah.
“Maaf Nona Tria apakah sebelum ini anda pernah mengalami sebuah kecelakaan?” tanya dokter itu.
“Dulu sewaktu saya berusia 11 tahun pernah mengalami sebuah kecelakaan sehingga mengakibatkan saya kehilangan ingatan serta kehilangan kedua orang tua saya!” jawab ku enteng. Karena kata kakek kami sekeluarga mengalami sebuah kecelakaan hingga menewaskan kedua orang tua ku.
Mendengar cerita ku. Aku bisa melihat tatapan pak Aston begitu simpati terhadap nasibku yang malang. Sedangkan si dokter memandang wajahku ragu-ragu. Entah apa yang mereka pikirkan aku pun tidak tau,karena diriku ini bukanlah seorang cenayang.
Sesaat dokter menghela nafas. Tatapan rasa iba itu sudah tak asing bagiku, karena semua orang akan menatap ku seperti itu jika mengetahui nasib ku yang malang. Aku sungguh tak menyukai tatapan mereka terhadap ku.
“Dari hasil yang saya baca Nona Tria mengalami gangguan pada rahim!” kata dokter itu.
“Maksud anda apa dok?” tanya kami serempak. Aku begitu syok dengan pernyataan dokter tersebut.
“Ini memang berita buruk Tuan, Nona, dari hasil yang kami temukan rahim nona Tri mengalami cidera rahim akibat sebuah benturan sangat dahsyat sehingga mengakibatkan beliau akan susah mengandung persentase mengandung nona hanya 20 % dari angka 100!”
Cobaan apa lagi ini tuhan... Batin ku menangis....
^^^To Be Continued...^^^
Hay warga cerita ini sedikit berbeda karena nyai menggunakan POV 1 didalam nya, aneh kagak🤣.
REKOMENDASI AUTHOR:
Hasrat Terlarang Anak Tiri
Mikaila Anastasia harus menelan takdir buruk, karena dia harus berpisah dengan kekasih yang telah tujuh tahun di pacarinya, hubungan mereka bukan sekedar hubungan biasa, karena waktu yang cukup lama yang telah mereka habiskan bersama, mereka sudah sangat saling mencintai bahkan tidak segan melakukan hubungan layaknya suami istri, bahkan telah berjanji akan selalu setia sampai mati.
Namun, ternyata takdir berkata lain, Mika harus menerima perjodohan dari ayahnya yang beliau wasiatkan sebelum beliau meninggal, dia harus menikah dengan pria yang umurnya terpaut cukup jauh darinya, tapi siapa sangka, ternyata pria tersebut adalah ayah dari mantan kekasihnya.
Mampukan Mika menahan hasratnya terhadap mantan kekasihnya yang kini telah menjadi anak tirinya? Dan bisakah Mika tetap setia terhadap suaminya yang telah mencintainya dengan tulus dan penuh dengan kesabaran, sementara dirinya juga harus tinggal serumah dengan mantan kekasihnya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Umma Thohir
Gak usah sedih trea, itu cuma vonis dokter, bukan vonis Tuhan, nanti setelah menikah usaha yang keras🤭😅
2022-10-02
1
𝐀⃝🥀ᴍᷟᴀᷧᴄᷱᴇᷧ_ᷢᴘᴀᴘᴜᴀ
nama nya pemeriksaan kan harus di liat secara menyeluruh biar hasil nya juga optimal
2022-09-29
8
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
hmmms... gini amet nasibnya trea
2022-09-28
0