Karena rencananya untuk menemui pemimpin geng mafia masih harus menunggu beberapa saat lagi, maka Diva pun meminta Arneta untuk menemaninya meliput beberapa berita ringan seputar kehidupan masyarakat di negara M tersebut.
"Kau ini kenapa sih dari kemarin aku lihat senyum-senyum sendiri terus seperti orang gila saja?" Arneta yang melihat temannya tersenyum sepanjang waktu bertanya dengan heran.
"Ah tidak apa-apa kok" jawab Diva sebiasa mungkin untuk menutupi rasa hatinya yang sedang berbunga-bunga karena bisa berbincang dengan pria yang sudah membuat jantungnya berdegup kencang.
"Tidak apa-apa bagaimana, jelas-jelas kau seperti orang yang sedang jatuh cinta begitu!" Arneta tidak percaya begitu saja pada gadis cantik itu.
"Memangnya kelihatannya seperti itu ya?" Diva tidak menyangka jika Arneta bisa menebak isi hatinya.
"Tentu saja, aku ini kan pengalaman dengan hal ini" angguk sang teman.
"Emmmm begini, sebenaranya aku punya rencana baru" Putri dari Dimas dan Gaby kemudian menatap wajah Arneta dengan serius.
"Rencana apa?" tanya gadis keturunan negara M itu antusias.
"Sambil melakukan investigasi dan wawancara dengan ketua geng narkoba dan mafia, aku juga berencana ingin melakukan beberapa rangkaian wawancara eksklusif dengan Dante Alejandro dan membuat biografinya" menjelaskan dengan mata yang berbinar-binar.
"Hahhh, Kau serius? memangnya dia sudah setuju?" Arneta meragukan ide temannya.
"Belum sih, tapi aku akan mencobanya hehehe" rasa bahagia membuncah di dada Diva saat membayangkan ia bisa melakukan wawancara eksklusif dan berdekatan dengan pria yang sudah membuat hatinya porakporanda tersebut.
"Kau ini random sekali sih jadi orang, banyak sekali yang ingin kau lakukan disini" geleng-geleng kepala mendengar semangat sang teman.
"Kenapa tidak, kan namanya juga usaha, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Lagian aku sudah jauh-jauh ke sini, minta ijinnya sama keluargaku saja susah sekali, makanya harus dimanfaatkan dengan baik!" masih dengan penuh semangat.
"Ya sudahlah, terserah kau saja, aku kan hanya mengantar saja. Lagian ketimbang mengurusi geng narkoba dan mafia, memang lebih baik kau mengejar Dante Alejandro saja sih, selain lebih aman juga dia sangat tampan" Arneta tidak memungkiri pesona sang calon gubernur tersebut.
"Terima kasih ya Arneta" Diva sangat senang mendengar pernyataan temannya yang tetap setia mendampinginya selama di negara M tersebut.
"Ihhh apa sih, lepasin ah, gak jelas banget sih peluk-peluk aku segala" Arneta mencoba melepaskan diri dari pelukan sang teman yang sedang merasa bahagia tersebut.
"Aku sayang kamu" bukannya melepaskan pelukan, Diva malah mempereratnya.
"Diva ihhhhh" membuat yang dipeluk sesak nafas.
"muah, muah, muah" kini kecupan mendarat disekujur wajah gadis setengah bule itu.
"Divaaaaaaaa,, becek tauuu" menggerutu dengan kesal.
"Hehehehe, abis kamu baik banget sihhh" terkekeh geli sambil melepaskan pelukannya.
"Tuh kan jigong semua jadinya muka aku!" mengelap wajahnya dengan tissue basah.
"Jigong aku wangi tauuu" menjulurkan lidah sambil terus menggoda.
"Ihhhhh jorok!" sambil terus membersihkan wajahnya.
"Hehehehe" sementara Diva hanya terkekeh dengan sangat puas.
"Oya, bagaimana kalau sekarang kita ke tempatnya tuan Dante Alejandro saja? Aku mau mencoba membujuknya sekalian meminta jadwal yang kosong untuk interview" kini wajah Diva berubah serius.
"Sekarang?" Arneta sangat terkejut dengan ide-ide gila temannya itu.
"Tidak, sepuluh abad lagi! Ya sekarang lahhhhh!" sementara yang ditanya malah cuek saja.
"Kau benar-benar ya" geleng-geleng kepala untuk kesekian kalinya.
"Biarin saja" mengangkat bahunya.
"Tapi bagaimana caranya? aku tidak tau alamatnya" Arneta kebingungan.
"Isshhhh kau ini, apa kau lupa siapa aku? Aku adalah calon jurnalis yang handal, kalau hanya alamat rumahnya sih bukan sesuatu yang sulit bagiku untuk mendapatkannya!" berbekal keahlian Diva dalam menggali segala informasi, maka bukan hal yang sulit baginya untuk mendapatkan yang ia butuhkan tersebut.
"Benarkah? Jadi kau sudah dapat alamatnya?" mata sang teman terbelalak.
"Tentu saja, Gadiva Anderson gitulohhh" membusungkan dadanya dengan pongah.
"Cihhh, dasar sombong" berdecih sambil geleng-geleng.
"Ayo kita jalan" dengan semangat membara kemudian menarik Arneta bangun.
"Heyyy" meskipun protes namun Arneta tetap mengikuti kemauan sang teman untuk menemui Dante di kediamannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Siti Aminah
lanjut up lg Thor
2023-03-11
1
Unnah_Azzahrah03
lanjut lah Thor😆🖤🔥
2023-03-02
1
Pujiastuti
akhirnya kak Rosi up lagi,,,,,,,, seneng nya 😊😊😊😊😊😊
2023-03-01
1