"Selamat pagi ma, pa" Diva yang baru turun dari kamarnya yang ada di lantai dua menyapa kedua orang tuanya yang sudah duduk di ruang makan.
"Selamat pagi sayang" mama Gaby dan papa Dimas menjawab dengan serentak.
"Loh kak Divo dan Dive kemana?" Diva celingukan mencari dua saudara kandungnya yang tidak terlihat di meja makan.
"Adikmu Dive sudah berangkat ke sekolah sejak tadi karena akan ada karya wisata bersama Dicto, Dros dan juga teman-teman satu kelas mereka. Sementara kakakmu Divo masih berkutat dengan percobaan-percobaannya di dalama kamar" jawab sang mama.
"Ohhhhh" gadis itu ber oh ria sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kau sendiri sudah rapih begini mau kemana? bukannya kuliahmu semester ini sudah selesai?" sang papa bertanya.
"Aku mau bertemu dengan kakak alumniku pa, ada beberapa hal yang mau aku konsultasikan kepadanya tentang rencana pembuatan artikelku yang terbaru" jawab gadis cantik itu sambil memakan roti isi keju yang sudah disediakan oleh mama Gaby.
"Apa kau tidak mau mempertimbangkan kembali permintaan grandpa-grandpamu untuk melanjutkan bisnis keluarga kita sayang?" papa Dimas menatap Diva dengan seksama.
"Pa, aku kan sangat mencintai dunia jurnalistik, lagian kan ada kak Divo dan Dive sebagai keturunan laki-laki yang bisa melanjutkannya!" sang putri bersikeras dengan cita-citanya.
"Kau tau kan kakakmu Divo sudah membangun perusahaannya sendiri? tidak mungkin lagi dia membantu para grandpa bekerja di perusahaan Anderson!" meskipun papa Dimas hanya menantu di keluarga besar Anderson, tapi ia begitu peduli dengan nasib perusahaan yang sudah membesarkan namanya itu.
"Sudahlah pa, kan masih ada Dive, Dicto dan Dros yang sangat bersemangat menjadi penerus Anderson. Terus nanti kalau Raguel dan Raziel sudah agak besar juga bisa kita arahkan untuk menjadi pemimpin utama Anderson. Lagian papa lupa ya, dulu mama, Sera dan Rach juga tidak kuliah dijurusan bisnis, tapi pada akhirnya kami juga ikut andil walaupun tidak seratus persen bekerja dikantor. Biarkan anak-anak memilih jalan mereka sendiri pa!" mama Gaby lebih fleksibel.
"Ya tapi Dive, Dicto, Dros, Raguel dan Raziel masih terlalu kecil ma, setidaknya butuh lima belas sampai dua puluh tahun lagi sampai mereka sudah siap, sementara para grandpa sudah sangat sepuh, kasihan mereka kalau tidak dibantu oleh cucu-cucunya!" papa Dimas sangat mendukung mertuanya.
"Kan masih ada papa, Gamal, Gide, Raf dan Rich. Lebih dari cukup kok kalau kalian bisa solid untuk mengendalikan perusahaan bersama-sama!" mama Gaby berkata lagi.
"Perusahaan kita kan sudah berkembang sangat pesat ma, para grandpa belum pensiun seperti sekarang saja kami sudah kewalahan, apalagi jika mereka pensiun coba, terbayang akan sangat berat jika para cucu tidak ada yang membantu!?" papa Dimas menyuarakan kegalauan hati para petinggi perusahaan Anderson.
"Kalau begitu papa carikanlah calon suami untuk Diva yang bisa membantu kita mengelola perusahaan!" dengan entengnya mama Gaby berseloroh.
"What? ma yang benar saja, masa aku mau dijodoh-jodohkan gitu? lagian aku masih muda, aku tidak mau memikirkan pernikahan dulu, apa lagi sama pria yang tidak aku cintai!" Diva protes.
"Tidak ada pilihan sayang, kalau kau tidak mau bekerja di perusahaan, maka carilah pendamping yang mau menggantikanmu melakukannya, seperti mama yang digantikan oleh papa, kemudian aunty Sera oleh uncle Gamal dan aunty Rach oleh uncle Gide! jadi adil buat semua kan?" jawaban sang mama sangat logis.
"Ck, tetap saja tidak adil!?" protes gadis cantik itu lagi.
"Ya pilihannya ada ditanganmu!" Meskipun perkataan mama Gaby tidak benar-benar serius dan hanya asal seloroh saja, karena sesungguhnya ia bukan tipe orang tua yang suka mengekang keinginan anak-anaknya, namun jika Diva bisa mendapatkan suami seperti yang dikriteriakan olehnya baru saja, maka itu akan sangat baik sebagai solusi dari permasalahan keluarga besar mereka.
"Sudah ah, aku mau berangkat saja, obrolan mama dan papa tidak asik!" Diva langsung mengambil tasnya dan mencium kedua orang tuanya sebelum sesaat kemudian ia berjalan melangkah ke arah depan, meninggalkan kedua orang tuanya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
RistyAyu
Aku pikir Divo yg akan jd penerus Anderson secara ya Divo itu Cucu pertama keluarga Anderson, ehk.. ternyata Divo punya perusahaan sendiri 🥰
Aku mikirin Grandma Ruth & Grandma Merlyn gmna kabarnya pasti udh sepuh banget 🥺 sayang banyak² sm duo Grandma 🥰
lanjuuuttt
semangat thor
2022-07-07
4
Emon Mon
ga sabar nunggu diva ketemu mafiaaaa
2022-07-06
6
SriSug
lanjut thor
2022-07-05
5