"Hai Diva" seorang teman satu angkatannya menyapa dengan sumringah saat gadis itu sedang duduk di sudut perpustakaan kampus sambil menatap lembar pertanyaan yang tadi ditolak oleh Ryan.
"Hai Hedi" jawab Diva sambil tersenyum basa-basi karena fokusnya kini hanya kearah kertas yang sedang ia pegang.
"Kau sedang apa?" tanya pria itu.
"Ah tidak, ini aku sedang menulis draft untuk artikel terbaruku" gadis itu tidak mau menceritakan rencananya pergi ke negara M kepada orang yang dia anggap tidak terlalu penting.
"Artikel tentang apa?" sementara pria itu justru sebaliknya, ia begitu penasaran dengan segala hal yang dilakukan oleh Diva.
"Hanya tentang kehidupan di kota besar kok" Diva sungguh malas menanggapi pria yang modus terhadap dirinya tersebut.
"Wah seru dong!?" semakin sok akrab.
"Iya hehehehe" sementara Diva tertawa garing.
"Eh aku pergi dulu ya, kebetulan aku ada rencana mencari berita" demi menghindari Hedi, ia pun kemudian berbohong.
"Kau mau cari berita kemana? bagaimana kalau aku temani? kebetulan aku sudah free tidak ada kelas lagi, semua ujianku sudah beres!" bukannya melepaskan Diva pergi, ia malah semakin mencoba untuk mengikuti gadis pujaannya itu kemana pun dia pergi.
"Emmm tidak usah, nanti malah merepotkan" sang calon jurnalis cantik mulai kesal.
"Tidak apa-apa, aku tidak repot kok" terus mencari celah.
"Tapi aku mau ke tempat yang mungkin akan membuatmu tidak nyaman!" kata Diva berkelit.
"Asalkan ada kau, tempat setidak nyaman apapun pasti akan tetap nyaman kok hehehehe" pria itu malah terkekeh.
"Apa kau yakin? aku mau ke kolong jembatan yang sangat kumuh loh!" Diva memutar otaknya dengan cepat untuk mencari akal.
"Tidak masalah" wajahnya tetap sumringah.
"Tapii,," ia ingin menyangga kembali namun kemudian ponselnya berdering.
Kringggggg....
"Halo sayang, ada apa?" ia mengangkat telpon dari Tessa.
"Kau dimana?" Tessa bertanya.
"Baiklah, aku akan ketempatmu sekarang ya sayangku" suara Diva sengaja dibuat semanja mungkin, seolah ia sedang berbicara dengan kekasihnya dan bukan dengan Tessa.
"Kau kenapa sih?" Tessa yang tidak paham merasa bingung.
"Iya sayang, aku juga merindukanmu, aku akan sampai disana sebentar lagi kok, tunggu saja ya, nanti aku telpon lagi oke?" kemudian ia menutup telponnya.
"Ishhh anak ini benar-benar deh!" Tessa menggerutu karena Diva yang sejak mengangakat telpon berbicara dengan ngaco, kemudian menutup telpon tersebut tanpa aba-aba.
"Hedi, maaf ya sepertinya aku tidak jadi pergi ke kolong jembatan, karena kekasihku tiba-tiba minta ketemuan, katanya dia kangen sama aku hehehehe" Diva langsung berdiri dari kursinya.
"Kau sudah punya kekasih!?" Hedi terkejut dan menunjukkan wajah kecewa.
"He em, baru jadian sih, tapi hubungan kami sangat serius, dia bahkan sudah berniat melamarku hehehehe" katanya dengan agak dilebih-lebihkan, padahal faktanya Diva belum punya kekasih sama sekali.
"Ohhhhhh" yang diceritakan hanya ber oh ria saja karena kecewa.
"Ya sudah aku jalan dulu ya, bye Hedi" kemudian melenggang dengan riang menjauhi penggemar fanatiknya itu.
..........
"Halo Tessa, kau dimana?" Diva menelpon Tessa kembali setelah ia masuk ke dalam mobilnya.
"Kau ini kenapa sih? aku telpon bicaranya gak nyambung, udah gitu langsung dimatikan gitu saja lagi!" Tessa mengomel.
"Maaf ya, tadi aku sedang bersama Hedi, dia memaksa untuk pergi bersamaku, makanya aku pura-pura menerima telpon dari pacarku, padahal kau yang menelpon heheheheh" ia terkekeh.
"Uh dasar, bikin kaget saja!" Tessa pun mulai paham.
"Kau tau kan kalau Hedi itu nekad, kalau aku tidak pura-pura sudah punya pacar, pasti dia akan terus mengejarku!" Diva bercerita dengan menggebu-gebu saking kesalnya.
"Iya aku tau" mempunyai sahabat yang cantik dan menjadi primadona kampus memang sering kali membuat Tessa kewalahan karena harus membantu Diva menghindar dari kejaran para penggemar fanatiknya.
"Oya kau dimana sekarang? aku akan menyusulmu!" tanya Diva.
"Di cafe biasa" jawabnya.
"Oke, aku ke sana ya, tunggu aku sebentar ya sayangnya aku!" berkata dengan manja lagi seperti sedang ngobrol dengan pacarnya.
"Ishhh menjijikan sekali kau ini!" sang sahabat merasa geli sendiri.
"Heheheheh, ya sudah tunggu sebentar ya, bye!" kemudian mulai menjalankan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Unnah_Azzahrah03
lanjut Thor 🙉😆😆
2022-07-08
1
RistyAyu
Yaaah Hedi km belum beruntung othor gak menjodohkan km sm diva 😁
lanjuuuttt
semangat thor
2022-07-08
3
Siti Naimah
ampun deh..ternyata sampai segitunya para penggemarnya diva?
sampai2 sahabat diva kewalahan untuk membantu diva menghindari para penggemar fanatiknya.. ditunggu kelanjutannya
2022-07-08
4