Dor Dor Dor...
Suara tembakan terdengar membahana diseluruh penjuru gudang narkoba milik sebuah geng mafia terkenal di negara M.
"Brengsek, berani sekali mereka masuk ke sini, apa mau cari mati!?" maki ketua geng mafia yang gudangnya diserbu lawannya.
"Tapi bos anggota kita banyak yang terpukul kalah, bagaimana sekarang!?" tanya seorang pria kepada ketua geng tersebut.
"Mundur, kita tidak akan bisa menang kalau begini terus!" kemudian ia berlari menuju garasi mobil yang berada di bagian belakang gudang, meninggalkan semua anak buahnya bertaruh nyawa begitu saja menghadapi musuh-musuhnya.
"Dia kabur bos!" teriak seorang anak buah dari musuh pemilik gudang narkoba itu.
"Kejar, jangan biarkan dia lolos!" jawab pria yang dipanggil bos tersebut dengan berlari menuju mobilnya.
"Siap" angguknya sambil berlari ke arah mobil mereka dan mengikuti mobil sang pemilik gudang.
Dor Dor Dor...
Bunyi senapan terdengar beruntun memberondong mobil yang sedang kabur dari kejaran itu.
"Mobilnya anti peluru bos!" kata sang penembak yang duduk di samping pengemudi.
"Brengsek!" memaki dengan penuh amarah.
"Setidaknya ikuti saja mereka agar kita tau dimana tikus itu bersembunyi selama ini!" imbuhnya lagi.
"Sudahlah Dante, hentikan semua kebodohan ini!" seorang wanita bernama Celia yang sejak awal hanya duduk diam saja di dalam mobil menyaksikan baku tembak terjadi, berkata dengan santainya.
"Tidak akan pernah! aku tidak akan pernah berhenti sampai dia mati ditanganku!" pria yang bernama Dante itu berkata dengan sangat dingin. Terdengar nada benci dan dendam yang mendalam darinya terhadap pemimpin geng mafia musuhnya tersebut.
"Ck, kau ini benar-benar keras kepala!" gerutu wanita itu, namun tidak digubris oleh Dante sama sekali.
"Mereka masuk ke gedung itu bos!" kata sang pengemudi mobil.
"Kita tunggu dulu sebentar!" Dante menatap tajam ke arah mobil yang sudah menghilang dibalik pagar besar di depannya.
"Kirim orang untuk memata-matai tempat ini, pastikan tidak ada yang lolos dari pandangan kita!" sang pemimpin memberi instruksi.
"Siap bos" jawab kedua anak buahnya yang duduk di kursi depan.
"Kita kembali ke markas sekarang!" setelah memberikan instruksi, Dante pun memejamkan matanya. Suasana mobil seketika menjadi hening, hanya deru mesin mobil saja yang terdengar. Keempat orang yang berada di dalamnya diam seribu bahasa dan tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.
..........
"Ini data yang anda minta bos, semua dokumen penting mereka ada di dalam sini" laporan seseorang kepada Dante saat pria itu sedang duduk termenung di halaman samping kastil miliknya.
"Rubah kecil itu ingin main petak umpet denganku rupanya, sepertinya akan sangat seru kalau dia tertangkap dan tidak bisa berkutik lagi!" senyum sinis terpancar jelas diwajahnya.
"Oya bos, dari informasi yang saya dengar, ada orang dalam yang sejak lama ingin sekali menjatuhkan Enrique dan menggantikan tampuk kekuasaannya, mungkin kita bisa mengajaknya bekerjasama dan mendapatkan keuntungan dari orang itu!" imbuhnya lagi.
"Begitukah? kalau begitu cari orangnya dan bawa ke markas kita, aku akan menemuinya di sana!" perintah Dante dengan senyum yang sangat misterius.
"Siap bos, segera laksanakan" memberi hormat lalu berjalan menjauh.
"Jangan minum terus, lambungmu bisa berdarah lagi" Celia merebut gelas dari tangan Dante.
"Hanya sedikit saja, kau ini pelit sekali" pria itu berkilah dan kembali merebut gelas dari tangan celia.
"Kalau kau sakit, bagaimana kau bisa melawan Enrique hah!?" wanita itu tidak mau kalah dan kembali merebut gelasnya.
"Huffffff" pria itu akhirnya menyerah dan berjalan ke arah kamar tidurnya.
"Nah begitu, lebih baik tidur saja dari pada minum, toh kalau mabuk ujung-ujungnya jadi tidur juga" seloroh Celia.
"Brisik!" Dante tidak bisa menjawab perkataan lawan bicaranya.
"Biarin weeee hehehe" wanita itu terkekeh senang karena memenangkan perdebatannya.
Dante Alejandro seorang keturunan bangsawan berusia tiga puluh lima tahun. Ia terjerumus dalam dunia mafia setelah tragedi berdarah yang menimpa keluarganya lima tahun silam. Demi membalaskan dendamnya, ia rela bergrilya dibawah tanah untuk menghabisi orang yang menjadi dalang dibalik tragedi berdarah tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Nurhayati Nia
lanjutt
2022-07-03
4
evvylamora
knp beda umurnya pd jauh2 yaa.. Gabriela sm Dimas beda umurnya 15 thn jg, kakek nenek nya jg jauh banget 🤭🤭🤭
2022-07-03
7
Siti Naimah
wah dante bener2 dah setengah tua dong.penasaran dengan celia ini siapa?kayaknya cuma ttm nya dante
2022-07-03
10