Nasehat Kak Divo

"Kau ngapain cari masalah?" kak Divo tiba-tiba masuk ke dalam kamar Diva dengan pertanyaan yang tidak diduga.

"Astaga kak, kau membuatku terkejut, kenapa tidak ketuk pintu dulu sih sebelum masuk ke dalam kamarku!?" protes Diva saat kakaknya tiba-tiba sudah ada di dalam kamar dan berkata dengan lantang.

"Jangan mengalihkan pertanyaanku" Divo tidak peduli dengan omelan adiknya.

"Pertanyaan apa?" Diva yang terkejut tidak menyimak pertanyaan sang kakak.

"Kenapa kau cari masalah di negara M dengan mencari berita tentang mafia narkoba dan bahkan ingin mewawancarai pemimpin mereka?" Tatapan sang kakak sangat tajam.

"Kakak tau dari mana!?" gadis itu terkejut karena rahasianya bocor.

"Tidak penting aku tau dari mana!" kak Divo masih menatap dengan tajam.

"Kak plisss jangan beritahu mama dan papa ya, aku hanya ingin membuat artikel saja kok!" mohon sang adik dengan wajah memelas.

"Kau ini bodoh atau apa sih? memangnya tidak tau apa kalau rencanamu itu sangat beresiko tinggi hahh!?" Divo berkacak pinggang.

"Kak ini adalah bagian dari impianku menjadi seorang jurnalis, kau tau kan aku sangat menyukai ini semua!?" mencoba membela diri.

"Aku tau, tapi kau seharusnya juga tau bagaimana membedakan pekerjaan yang mengandung resiko tinggi dengan yang tidak!" kak Divo yang tau kalau adiknya sangat keras kepala memang tidak bisa banyak mencegahnya berbuat nekad, karena semakin gadis itu dilarang, maka tingkat kenekadannya akan semakin tinggi.

"Kak aku janji akan menjaga diriku dengan baik, jadi aku mohon jangan bilang sama mama dan papa ya, plisssss" ia menangkupkan kedua tangannya di depan dada dan memohon kepada sang kakak.

"Ck, kau ini keras kepala sekali!" kak Divo hanya geleng-gelang. Ia sadar jika watak sang adik sama persis seperti dirinya dalam memperjuangkan cita-cita, sehingga ia tidak mau banyak mengintervensi Diva dan mengadukan niatnya itu kepada kedua orang tua mereka.

"Kakakku yang ganteng, tampan, rupawan, cerdas, baik hati, murah senyum, gemar menabung, plisss jangan bilang sama mama dan papa ya? ya? ya?" Diva bergelayut manja di lengan sang kakak.

"Jangan sok merayu deh, tidak mempan tau!" sang kakak menepis tangannya.

"Issshhhh kau ini dipuji malah marah-marah, pantas saja sampai setua ini belum juga ada gadis yang mau menjadi pacarmu!" Diva malah mencibir kakaknya.

"Heyyy bukannya tidak ada gadis yang mau menjadi pacarku, tapi memang akunya saja yang belum mau memikirkan itu!" kak Divo merasa direndahkan oleh adiknya.

"Iya iya aku percaya, tapi plisss jangan bilang sama mama dan papa ya kak?" menatap wajah pria tampan yang mirip sekali dengan wajahnya.

"Ingat ya, jangan pernah membuat ulah, kalau sudah selesai langsung pulang, jangan sok pintar dan sok tau, apalagi itu tempat asing yang berbahaya!" meskipun template kak Divo selalu datar dan sedingin salju, namun pada faktanya ia adalah seorang kakak yang sangat menyayangi adik-adiknya. Waktu SMA bahkan ia sempat berkelahi dan diskorsing oleh gurunya karena terlibat perkelahian demi membela sang adik yang dipaksa menjadi kekasih seorang siswa dengan predikat tidak baik.

"Iya pasti, aku pasti akan menuruti semua nasehat kakakku tersayang" Diva memeluk kakaknya dengan erat.

"Ya sudah, awas sana" kak Divo mencoba melepaskan diri dari pelukan adiknya.

"Eh tunggu kak,," tapi ditahan oleh Diva.

"Apa lagi!?" menatap dengan dingin.

"Muah muah muah muah, terima kasih ya kak untuk pengertiannya hehehehe" kecupan bertubi-tubi dilayangkan sang adik pada pipi kiri kakaknya.

"Cih dasar kau ini!" tersenyum sekilas sambil mengacak acak rambut adik perempuannya.

"Good night kak" Diva berteriak ketika sang kakak keluar dari dalam kamarnya.

"Good night" jawab kak Divo sebelum menutup pintunya.

Meskipun hubungan Diva dan kak Divo tidak begitu dekat karena hobi mereka yang jauh berbeda, namun keduanya cukup saling memahami satu sama lain dan selalu saling menyayangi, sehingga mereka berdua layaknya seperti simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan satu sama lain.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***