Minta Ijin

"Ma, mama lagi sibuk tidak?" Diva mendekati sang mama yang sedang duduk di depan laptopnya untuk mengecek laporan dari anak buahnya di perusahaan Anderson. Meskipun mama Gaby tidak terjun ke lapangan secara langsung dan lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah serta di cafe atau restoran miliknya, namun ia cukup berperan penting dalam mengawasi semua hasil kerja harian karyawan dan operasional kantor bekerja sama dengan papa Dimas.

"Ada apa sayang?" mama Gaby mengalihkan pandangannya dari laptop kepada putrinya.

"Aku mau minta ijin ma" katanya sambil menghempaskan diri di sofa yang kosong.

"Ijin untuk apa?" mama Gaby mengernyitkan dahinya.

"Aku mau liburan ke negara M" jawabnya.

"Sama siapa?" bertanya lebih detail lagi.

"Dari sininya sendiri, tapi di negara M aku ada teman yang nantinya akan menemaniku selama liburan di sana" gadis itu menjelaskan.

"Hemmmmm, mama tidak bisa memberi keputusan sayang, untuk hal ini kau harus tanya papamu dulu" Meskipun mama Gaby memiliki hak untuk memberi ijin, namun ia tetap menyerahkan semua keputusannya kepada sang suami.

"Kalau mama yang bilang sama papa saja gimana?" Diva mencoba membujuk mamanya.

"Kan yang mau liburan Diva, ya jadi Diva sendiri dong yang harus bicara langsung sama papa" kata mamanya.

"Tapi nanti papa pasti akan banyak aturan deh, persis seperti grandpa Mike!" Diva menggerutu.

"Ya kan memang mereka berdua itu bagai pinang dibelah dua hehehehe" mama Gaby hanya terkekeh. Meskipun grandpa Mike adalah ayah kandung mama Gaby, namun untuk segala pemikiran dan keputusan, grandpa Mike memang lebih cocok dan satu suara dengan papa Dimas yang notabene hanya seorang menantu dibandingkan dengan mama Gaby yang anaknya sendiri.

"Hufffff alamat gagal deh liburan aku kalau begini!" Diva sudah merasa gagal sebelum mencoba.

"Kan belum dicoba, kok udah bilang gagal duluan sih!?" mama mengelus rambut putrinya dengan lembut.

"Sebenarnya gak akan gagal sih sayang, paling juga nantinya kau akan dapat bonus pengawalan yang lebih ketat saja dari papamu hehehe" mama Gaby paling jago jika harus menganalisis reaksi suami dan juga ayahnya jika berhubungan dengan masalah proteksi terhadap anak dan cucu mereka. Sejak kejadian penculikan dan beberapa kali percobaan pembunuhan yang terjadi dikeluarga besar mereka, akhirnya sesepuh keluarga Anderson menjadi lebih ketat dalam menjaga keamanan bagi para keturunan mereka. Setiap anak dan cucu keluarga konglomerat itu selalu mendapatkan pengawalan dari para bodyguard, terlebih jika mereka sedang bepergian ke tempat yang cukup jauh.

"Ishhhh itu sih sama saja ma" menjawab sambil mencebikan bibirnya.

"Itukan demi kebaikanmu sayang, kau tau kan dulu mama pernah punya pengalaman buruk diculik oleh orang jahat waktu kecil? lalu pernah juga ditusuk saat sedang hamil kak Divo? nah mereka melakukan itu agar tidak terulang lagi padamu!" mama Gaby memberikan pengertian dengan alasan yang cukup logis.

"Baiklah, nanti aku coba deh" meskipun kecewa karena sang mama tidak banyak membantu, namun ia akhirnya menerima alasannya.

..........

Pada malam harinya Diva pun kemudin mencoba berbicara kepada sang papa.

"Pa, Diva mau bicara" kata gadis itu kepada sang papa.

"Bicara tentang apa sayang?" papa Dimas pura-pura tidak tau meskipun sesungguhnya mama Gaby sudah memberikan informasi sebelumnya.

"Diva mau minta ijin liburan ke negara M" kata gadis itu.

"Sama siapa?" template pertanyaan yang sama persis seperti yang diajukan oleh sang istri.

"Dari sininya sendiri, tapi disana sudah ada teman yang akan menemani Diva selama liburan" jawabannya pun hampir mirip dengan yang ia katakan kepada sang mama.

"Kenapa mesti liburan jauh-jauh kesana sih sayang? memangnya tidak bisa liburan disekitar sini saja? kan banyak tempat hiburan seru disini, kau juga bisa menikmati beberapa hotel dan villa terbaru kita yang belum pernah dikunjungi sebelumnya!" kata sang papa.

"Tapi aku sudah terlanjur janjian mau ketemu dengan temanku disana pa!" rengek Diva.

"Kalau gitu ajak temanmu kesini saja, nanti biar papa yang biayai tiket pesawat dan segala kebutuhannya selama temanmu berasa disini!" papa Dimas tidak habis akal.

"Paaaaaa,, gak bisa gitu, kan aku memang ingin jalan-jalan kesana, kenapa jadi ngaco gini sih!?" gadis itu protes keras dengan ide papanya.

"Sayang, papa bukan tidak mau mengijinkanmu, tapi kau tau kan kalau negara M itu terkenal dengan tingkat kriminalitasnya yang sangat tinggi? disana banyak sekali geng mafia pengedar narkoba yang berkeliaran bebas!" kata sang papa mencoba memberi pengertian kepada sang putri.

"Aku tau, tapi aku kan hanya berlibur saja paaaa" padahal dalam hatinya Diva berkata "justru itulah yang aku cari disana pa"

"Begini saja, papa akan bilang sama grandpa Mike dulu dan kemudian berkordinasi dengan beberapa orang yang kami kenal disana untuk dapat membantumu agar bisa tinggal dengan nyaman dan dalam pengamanan yang berlapis" sang papa memberikan ijin dengan syarat yang ketat.

"Astaga papaaaaa, aku ini hanya liburan, bukan mau berperang!" Diva benar-benar dibikin kesal dengan aturan keluarga besarnya yang sangat over protect.

"Take it or leave it!?" gaya papa Dimas sama persis seperti grandpa Mike.

"Huffff iya baiklah aku setuju" dengan terpaksa ia pun menuruti syarat dari sang papa. Diva berpikir yang penting sampai disana saja dulu, nanti setelah itu barulah ia pikirkan lagi cara selanjutnya untuk dapat melancarkan aksinya sesuai dengan rencana awal.

Terpopuler

Comments

Rohmi Rohmizaki

Rohmi Rohmizaki

diva itu semua dilakukan ,,karna sayang bukan gimna2

2022-08-06

1

RistyAyu

RistyAyu

Good Papa Dimas 👍😁
Kasih pengawalan ketat ke diva 🤭

lanjuuuttt
semangat thor

2022-07-12

5

Unnah_Azzahrah03

Unnah_Azzahrah03

Lanjut Thor 🙉😆😆

2022-07-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!