Bab 3

"Sayang  kalian belajar yang rajin ya, Mami mau kerja dulu cari uang buat kalian. Rey jaga adik, dan kalian jangan nakal," ucap seorang wanita berpesan kepada kedua anaknya sebelum dirinya pergi bekerja.

"Iya Mami Rey akan jaga adik Rain, Mami tidak perlu khawatir," ucap anak laki-laki yang menyebut dirinya Rey.

"Kami juga tidak akan nakal," sahut anak perempuan.

"Kalian memang anak-anak Mami yang pintar, ya sudah Mami berangkat dulu, nanti takutnya terlambat, nanti kalian dijemput sama Bibi ya, dan ingat selalu pesan Mami untuk…

"Tidak ikut dengan orang asing," jawab kedua anak itu kompak.

"Bagus, ya sudah sana masuk!" Perintah Cyara dan mencium sayang kedua pipi anak-anaknya sebelum dirinya pergi.

Cyara menatap kedua anaknya yang berjalan bergandengan. Dan setelah itu dirinya naik ke motor dan mengendarainya menuju ke tempatnya bekerja.

***

Drtt

Drtt

Vier menggeliat saat mendengar ponselnya terus berbunyi. 

"Siapa sih pagi-pagi sudah menelpon," gerutu Vier yang merasa tidurnya terganggu.

Dengan malas Vier menjawab panggilan telepon itu. 

"Halo," ucap Vier begitu telepon tersambung.

Vier mengernyitkan dahi saat tidak mendengar suara apapun dari seberang telepon.

Vier menatap layar ponselnya, melihat nama si pemanggil, "Kak Alno," gumamnya pelan.

"Halo Kak Alno," ucap Vier lagi.

"Halo Vier, kamu bisa tidak datang ke rumah Kakak, kakak minta tolong kamu antarkan Aira ke sekolah," ucap Kakak angkatnya yang bernama Alno dia adalah suami dari saudara kembar Vier.

"Baik Kak, aku siap-siap dulu, nanti aku langsung kesana," jawab Vier dan segera memutuskan panggilan dan berlari ke kamar mandi untuk segera bersiap karena jika terlambat, keponakannya itu pasti akan ngambek dan Vier akan sulit untuk membujuknya.

Dengan kecepatan diatas rata-rata, Vier melajukan mobilnya agar segera sampai di rumah Kakaknya. Dan hanya membutuhkan  waktu 10 menit akhirnya Vier pun sampai. 

"Ayo om cepat!" Ucap gadis berumur 5 tahun yang langsung berlari dan masuk ke dalam mobil begitu melihat mobil om nya.

"Baiklah princess," jawab Vier yang segera melajukan mobilnya menuju ke sekolah keponakannya.

Sesudah mengantar Putri dari saudara kembarnya ke sekolah, Vier segera bergegas mengendarai mobilnya ke kantor. Tapi berhubung perjalanan yang ditempuh Vier berlawanan arah, membuat Vier jadi terlambat. Sebagai Ceo, baru pertama kalinya Vier datang terlambat, karena biasanya Vier adalah orang yang suka datang tepat waktu, Vier suka orang yang disiplin. Itulah yang membuat karyawannya menjadikan Vier panutan.

Tampak Vier berjalan cepat dengan ponsel yang digenggam dan menempel di telinganya. Vier melangkahkan kaki terburu-buru sambil sesekali menatap jam di pergelangan tangannya, entah tidak tahu kenapa Vier justru memasuki lift karyawan, padahal biasanya Vier menggunakan lift yang memang disediakan khusus untuk para petinggi perusahaan termasuk dirinya yang seorang Ceo.

Saat pintu lift tertutup, terdengar seseorang berteriak dan berlari untuk ikut masuk. "Tunggu!" Ucapnya.

Awalnya Vier tidak begitu peduli, tapi tanpa diduga tangannya mengepal erat saat tahu siapa orang itu. Dia adalah orang yang Vier tabrak kemarin. Dialah Cyara, kakak dari kekasihnya yang bernama Sheira. Tidak, Sheira bukan kekasih Vier lagi tapi sudah menjadi mantan, karena Sheira sekarang sudah menjadi istri orang lain, yang tak lain adalah sepupunya sendirinya.

"Kenapa dia ada disini?" Ucap Vier dalam hati memperhatikan wanita itu dari atas ke bawah. Vier perhatikan penampilannya yang terlihat rapi dengan kaos putih dipadukan dengan blazer berwarna mint senada dengan celana panjang yang di pakainya. Baru pertama kali Vier melihat Cyara ada di kantornya.

"Maaf Tuan dan terima kasih," ucap Cyara sopan sambil sedikit membungkukkan sedikit badannya.

Cyara merasa tidak enak saat pria itu tidak menanggapi ucapannya sama sekali dan justru menatap Cyara membuat Cyara risih.

"Dasar sombong!" Maki Cyara tentunya hanya dalam hatinya saja, Cyara masih bisa berpikir jernih, Cyara tidak sampai memaki pria itu secara langsung, takut dirinya akan mendapatkan masalah di hari pertamanya bekerja. "Tunggu kenapa aku seperti pernah bertemu dengannya!" Gumam Cyara dengan suara yang begitu pelan hingga Vier tidak mendengarnya.

Karena pria itu hanya diam saja, akhirnya Cyara memilih diam, mengeluarkan ponselnya dan menatap foto kedua anak kecil yang membuat dirinya bersemangat.

Pandangan Vier sama sekali tidak terlepas dari wanita itu, dan dirinya mengernyitkan dahi saat melihat lantai berapa tujuan wanita itu. 

"Kau sekretaris baru disini?" Setelah mengucapkan itu, Vier merutuki dirinya sendiri, karena bisa-bisanya dirinya berbicara dengan Cyara.

"Iya Tuan, maaf kenapa Anda bisa tahu?" Tanya Cyara tidak menutupi raut wajahnya yang terlihat bingung.

"Lupakan!" Kata Vier yang kemudian berlalu setelah pintu lift terbuka.

Cyara ikut keluar dari lift dan hanya bisa bengong melihat kepergian Vier.

"Dasar orang aneh, padahal kan dia yang tanya tadi," gerutu Cyara.

"Anda Nona Cyara Lavenia?" tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya.

"Ah iya, perkenalkan nama saya Cyara Lavenia," ucap Cyara memperkenalkan dirinya.

"Saya Martin, Mari silahkan ikut saya, saya akan tunjukan ruang kerja Anda," kata Martin menunjukkan jalan pada Cyara, sepanjang perjalanan, Martin juga sedikit menjelaskan pekerjaan Cyara.

"Sampai di situ apa Anda paham?" Tanya Martin menghentikan langkahnya di depan sebuah meja kerja.

"Iya Tuan Martin saya mengerti," jawab Cyara.

"Ini meja Anda, dan di dalam sana adalah  ruangan bos!" Martin menunjuk sebuah ruangan. Meja kerja Cyara tepat berada di ruangan Vier, setiap apa yang Cyara lakukan Vier bisa melihatnya dengan jelas dari dalam.

"Baik Tuan, terima kasih," kata Cyara membungkukkan sedikit badannya.

"Mulai hari ini, Anda bisa memulai membacakan Jadwal Tuan Zavier," setelah mengatakan itu, Martin pun pergi meninggalkan Cyara dan masuk ke dalam ruangan Vier untuk memberikan laporan.

Tok

Tok

Terdengar suara pintu diketuk

"Masuk!"

"Selamat pagi Tuan, perkenalkan nama saya Cyara Lavenia, sekretaris baru Anda," Cyara menunduk hormat memperkenalkan dirinya sebelum memulai pekerjaannya.

Vier memberi isyarat pada Martin untuk keluar dari ruangannya.

Martin pun pamit undur diri yang dibalas Vier hanya dengan anggukan kepala.

"Ternyata dia bekerja menjadi sekretarisku," gumam Vier menatap Cyara.

Vier tersenyum menyeringai, saat sekelebat ide muncul begitu saja di kepalanya, "Aku akan membuat dirinya menderita, aku akan membalaskan apa yang kedua kakak adik itu lakukan padaku. Tentunya dengan cara yang tidak terduga olehnya. Terlebih lagi, aku yakin jika dia tidak mengenalku, itu akan membuat balas dendamku terasa lebih sempurna," ucapnya dalam hati.

Vier bangun dari kursi kebesarannya. Langkah sepatu pantofel terdengar menggema di ruangan Vier. Cyara spontan mengangkat kepalanya dan terkejut ketika Vier sudah berada tidak jauh darinya.

Vier terus mendekati Cyara, membuat Cyara begitu gugup dan terus memundurkan langkahnya, sampai Vier akhirnya memojokkan Cyara di dinding, Vier meraih dan sedikit mengangkat dagu Cyara dan menatap matanya lekat.

Kemudian Vier dengan seringaiannya mengatakan sebuah kalimat yang membuat mata Cyara langsung membelalak tidak percaya. "Kau harus menikah denganku. Kau tidak bisa menolak. Jika kau menolak, aku akan lakukan segala cara untuk menjadikanmu istriku."

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

hadeuh Vier jgn smpe salah sasaran

2024-08-07

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

mmg apa yg dilakukan Cyara smp Vier sebenci itu

2023-04-23

0

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

alurnya cepat....dan kemungkinan bakal mundur, tentang Rey dan Rain, tentang kesalahan cyara

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!