"Sayang kalian belajar yang rajin ya, Mami mau kerja dulu cari uang buat kalian. Rey jaga adik, dan kalian jangan nakal," ucap seorang wanita berpesan kepada kedua anaknya sebelum dirinya pergi bekerja.
"Iya Mami Rey akan jaga adik Rain, Mami tidak perlu khawatir," ucap anak laki-laki yang menyebut dirinya Rey.
"Kami juga tidak akan nakal," sahut anak perempuan.
"Kalian memang anak-anak Mami yang pintar, ya sudah Mami berangkat dulu, nanti takutnya terlambat, nanti kalian dijemput sama Bibi ya, dan ingat selalu pesan Mami untuk…
"Tidak ikut dengan orang asing," jawab kedua anak itu kompak.
"Bagus, ya sudah sana masuk!" Perintah Cyara dan mencium sayang kedua pipi anak-anaknya sebelum dirinya pergi.
Cyara menatap kedua anaknya yang berjalan bergandengan. Dan setelah itu dirinya naik ke motor dan mengendarainya menuju ke tempatnya bekerja.
***
Drtt
Drtt
Vier menggeliat saat mendengar ponselnya terus berbunyi.
"Siapa sih pagi-pagi sudah menelpon," gerutu Vier yang merasa tidurnya terganggu.
Dengan malas Vier menjawab panggilan telepon itu.
"Halo," ucap Vier begitu telepon tersambung.
Vier mengernyitkan dahi saat tidak mendengar suara apapun dari seberang telepon.
Vier menatap layar ponselnya, melihat nama si pemanggil, "Kak Alno," gumamnya pelan.
"Halo Kak Alno," ucap Vier lagi.
"Halo Vier, kamu bisa tidak datang ke rumah Kakak, kakak minta tolong kamu antarkan Aira ke sekolah," ucap Kakak angkatnya yang bernama Alno dia adalah suami dari saudara kembar Vier.
"Baik Kak, aku siap-siap dulu, nanti aku langsung kesana," jawab Vier dan segera memutuskan panggilan dan berlari ke kamar mandi untuk segera bersiap karena jika terlambat, keponakannya itu pasti akan ngambek dan Vier akan sulit untuk membujuknya.
Dengan kecepatan diatas rata-rata, Vier melajukan mobilnya agar segera sampai di rumah Kakaknya. Dan hanya membutuhkan waktu 10 menit akhirnya Vier pun sampai.
"Ayo om cepat!" Ucap gadis berumur 5 tahun yang langsung berlari dan masuk ke dalam mobil begitu melihat mobil om nya.
"Baiklah princess," jawab Vier yang segera melajukan mobilnya menuju ke sekolah keponakannya.
Sesudah mengantar Putri dari saudara kembarnya ke sekolah, Vier segera bergegas mengendarai mobilnya ke kantor. Tapi berhubung perjalanan yang ditempuh Vier berlawanan arah, membuat Vier jadi terlambat. Sebagai Ceo, baru pertama kalinya Vier datang terlambat, karena biasanya Vier adalah orang yang suka datang tepat waktu, Vier suka orang yang disiplin. Itulah yang membuat karyawannya menjadikan Vier panutan.
Tampak Vier berjalan cepat dengan ponsel yang digenggam dan menempel di telinganya. Vier melangkahkan kaki terburu-buru sambil sesekali menatap jam di pergelangan tangannya, entah tidak tahu kenapa Vier justru memasuki lift karyawan, padahal biasanya Vier menggunakan lift yang memang disediakan khusus untuk para petinggi perusahaan termasuk dirinya yang seorang Ceo.
Saat pintu lift tertutup, terdengar seseorang berteriak dan berlari untuk ikut masuk. "Tunggu!" Ucapnya.
Awalnya Vier tidak begitu peduli, tapi tanpa diduga tangannya mengepal erat saat tahu siapa orang itu. Dia adalah orang yang Vier tabrak kemarin. Dialah Cyara, kakak dari kekasihnya yang bernama Sheira. Tidak, Sheira bukan kekasih Vier lagi tapi sudah menjadi mantan, karena Sheira sekarang sudah menjadi istri orang lain, yang tak lain adalah sepupunya sendirinya.
"Kenapa dia ada disini?" Ucap Vier dalam hati memperhatikan wanita itu dari atas ke bawah. Vier perhatikan penampilannya yang terlihat rapi dengan kaos putih dipadukan dengan blazer berwarna mint senada dengan celana panjang yang di pakainya. Baru pertama kali Vier melihat Cyara ada di kantornya.
"Maaf Tuan dan terima kasih," ucap Cyara sopan sambil sedikit membungkukkan sedikit badannya.
Cyara merasa tidak enak saat pria itu tidak menanggapi ucapannya sama sekali dan justru menatap Cyara membuat Cyara risih.
"Dasar sombong!" Maki Cyara tentunya hanya dalam hatinya saja, Cyara masih bisa berpikir jernih, Cyara tidak sampai memaki pria itu secara langsung, takut dirinya akan mendapatkan masalah di hari pertamanya bekerja. "Tunggu kenapa aku seperti pernah bertemu dengannya!" Gumam Cyara dengan suara yang begitu pelan hingga Vier tidak mendengarnya.
Karena pria itu hanya diam saja, akhirnya Cyara memilih diam, mengeluarkan ponselnya dan menatap foto kedua anak kecil yang membuat dirinya bersemangat.
Pandangan Vier sama sekali tidak terlepas dari wanita itu, dan dirinya mengernyitkan dahi saat melihat lantai berapa tujuan wanita itu.
"Kau sekretaris baru disini?" Setelah mengucapkan itu, Vier merutuki dirinya sendiri, karena bisa-bisanya dirinya berbicara dengan Cyara.
"Iya Tuan, maaf kenapa Anda bisa tahu?" Tanya Cyara tidak menutupi raut wajahnya yang terlihat bingung.
"Lupakan!" Kata Vier yang kemudian berlalu setelah pintu lift terbuka.
Cyara ikut keluar dari lift dan hanya bisa bengong melihat kepergian Vier.
"Dasar orang aneh, padahal kan dia yang tanya tadi," gerutu Cyara.
"Anda Nona Cyara Lavenia?" tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ada di belakangnya.
"Ah iya, perkenalkan nama saya Cyara Lavenia," ucap Cyara memperkenalkan dirinya.
"Saya Martin, Mari silahkan ikut saya, saya akan tunjukan ruang kerja Anda," kata Martin menunjukkan jalan pada Cyara, sepanjang perjalanan, Martin juga sedikit menjelaskan pekerjaan Cyara.
"Sampai di situ apa Anda paham?" Tanya Martin menghentikan langkahnya di depan sebuah meja kerja.
"Iya Tuan Martin saya mengerti," jawab Cyara.
"Ini meja Anda, dan di dalam sana adalah ruangan bos!" Martin menunjuk sebuah ruangan. Meja kerja Cyara tepat berada di ruangan Vier, setiap apa yang Cyara lakukan Vier bisa melihatnya dengan jelas dari dalam.
"Baik Tuan, terima kasih," kata Cyara membungkukkan sedikit badannya.
"Mulai hari ini, Anda bisa memulai membacakan Jadwal Tuan Zavier," setelah mengatakan itu, Martin pun pergi meninggalkan Cyara dan masuk ke dalam ruangan Vier untuk memberikan laporan.
Tok
Tok
Terdengar suara pintu diketuk
"Masuk!"
"Selamat pagi Tuan, perkenalkan nama saya Cyara Lavenia, sekretaris baru Anda," Cyara menunduk hormat memperkenalkan dirinya sebelum memulai pekerjaannya.
Vier memberi isyarat pada Martin untuk keluar dari ruangannya.
Martin pun pamit undur diri yang dibalas Vier hanya dengan anggukan kepala.
"Ternyata dia bekerja menjadi sekretarisku," gumam Vier menatap Cyara.
Vier tersenyum menyeringai, saat sekelebat ide muncul begitu saja di kepalanya, "Aku akan membuat dirinya menderita, aku akan membalaskan apa yang kedua kakak adik itu lakukan padaku. Tentunya dengan cara yang tidak terduga olehnya. Terlebih lagi, aku yakin jika dia tidak mengenalku, itu akan membuat balas dendamku terasa lebih sempurna," ucapnya dalam hati.
Vier bangun dari kursi kebesarannya. Langkah sepatu pantofel terdengar menggema di ruangan Vier. Cyara spontan mengangkat kepalanya dan terkejut ketika Vier sudah berada tidak jauh darinya.
Vier terus mendekati Cyara, membuat Cyara begitu gugup dan terus memundurkan langkahnya, sampai Vier akhirnya memojokkan Cyara di dinding, Vier meraih dan sedikit mengangkat dagu Cyara dan menatap matanya lekat.
Kemudian Vier dengan seringaiannya mengatakan sebuah kalimat yang membuat mata Cyara langsung membelalak tidak percaya. "Kau harus menikah denganku. Kau tidak bisa menolak. Jika kau menolak, aku akan lakukan segala cara untuk menjadikanmu istriku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Rita
hadeuh Vier jgn smpe salah sasaran
2024-08-07
0
Triiyyaazz Ajuach
mmg apa yg dilakukan Cyara smp Vier sebenci itu
2023-04-23
0
Yayuk Bunda Idza
alurnya cepat....dan kemungkinan bakal mundur, tentang Rey dan Rain, tentang kesalahan cyara
2023-01-10
0