Bab 12

"Cyara sayang ayo masuk!" Kata Jasmine yang menarik tangan Cyara masuk ke dalam bahkan meninggalkan Vier yang kini hanya menggerutu mengikuti di belakang kedua wanita itu.

"Sayang!" Jasmine memanggil suaminya. Stevano yang merasa dipanggil langsung menoleh, tidak hanya Stevano saja semua orang yang ada di ruang keluarga kini pandangannya tertuju pada Cyara. 

"Ini Cyara yang tadi aku ceritakan," kata Jasmine begitu antusias memperkenalkan Cyara kepada mereka semua orang disana.

Semua orang saling tatap memandang Cyara, membuat Cyara hanya bisa menunduk, sebelum masuk ke dalam rumah ini, Cyara sudah merasa tidak pantas. "Kenapa aku harus memikirkan pantas atau tidak, Cyara statusmu saat ini tetap hanya bawahan anak pemilik rumah ini, jadi kamu tidak perlu memantaskan diri, dan tidak perlu peduli dengan pandangan mereka padamu," monolog Cyara dalam hati.

Kini semua mata yang tertuju pada Cyara, kini teralihkan ke arah Vier dengan pandangan bertanya-tanya.

Vier pun mengerti arti tatapan semua keluarganya yang seakan-akan bertanya siapa gadis yang dibawanya malam ini.

Vier hanya mengedikkan bahunya, membiarkan semua orang berasumsi sendiri tanpa dirinya harus menjelaskan panjang lebar.

Stevano bangun dari duduknya tersenyum dan menyambut Cyara dengan hangat. "Selamat datang Cyara, terima kasih karenamu istriku terus tersenyum sejak tadi, bahkan istriku sempat kesal tadi sama dirinya sendiri karena lupa tidak meminta nomormu, atau tanya dimana kamu tinggal," beritahu Stevano.

Cyara mengangkat kepala dan balas tersenyum mendengar ucapan Stevano, tapi senyumnya luntur saat matanya kini melirik Vier yang terus menatapnya.

"Hai Kak," sapa Vira, Vian dan Zeline bersamaan.

Vira menyenggol tubuh suaminya agar menyapa Cyara.

"Hai, saya Cyara," kata Cyara memperkenalkan dirinya.

"Mama tinggal dulu ya, kalian mengobrol saja," kata Jasmine berlalu ke dapur dan diikuti oleh Stevano dan Zeline.

"Tidak perlu formal Kak, santai saja," kata Vira. "Dan tidak usah tegang begitu," tambahnya lagi mendekat Cyara dan menggamit tangannya menjauh dari para pria yang langsung membicarakan pekerjaan jika sudah bertemu.

"Ah iya," kata Cyara yang masih canggung diperlakukan seperti itu oleh orang yang baru dikenalnya.

Pandangan Cyar tertuju pada perut besar Vira, "Sudah berapa bulan?" Tanyanya yang refleks memegang perut Vira.

"Tujuh bulan," jawab Vira tersenyum dan tidak keberatan sama sekali saat Cyara sudah mengelus lembut perutnya.

"Apa kembar?" Tanya Cyara dengan suara yang begitu pelan.

"Hmm iya kok Kakak tahu?" 

"Dulu Kakak juga perutnya sebesar ini saat usia tujuh bulan," jawab Cyara yang melupakan keberadaan Vier disana. Untungnya jarak Vier cukup jauh sehingga dapat dipastikan Vier tidak mendengar ucapan kedua wanita itu.

"Benarkah? Apa Kakak juga sering mual tiap pagi?" Tanya Vira yang mengalami itu semua di usia kandungannya yang sekarang.

"Iya, tapi saat trimester pertama, bahkan tidak ada makanan yang bisa masuk ke dalam perut kakak," jelas Cyara mengingat saat dirinya hamil dulu.

Keduanya kemudian larut dalam obrolan seputar kehamilan.

Vier melihat Cyara yang sudah akrab saja sama keluarganya, padahal mereka baru mengenalnya. Vier pandangi Cyara dan Cyara pun balas memandang Vier, hingga pandangan mereka pun bertemu, dengan cepat Vier mengalihkan tatapannya, melihat apapun asal tidak menatap Cyara lagi.

"Ayo kita makan dulu! Makanan sudah siap," kata Jasmine yang baru datang dari arah dapur.

"Ayo Kak!" Vira mengajak Cyara agar berjalan bersama. Vira memandang Cyara dari arah samping sambil tersenyum. Karena baru kali ini dia melihat Vier membawa seorang wanita, dan Vira tidak peduli dengan status Cyara, asal kembarannya itu bisa bahagia.

"Kakak dengar kamu akan bekerja sama dengan dengan FC Corp?" Tanya Alno di saat berjalan menuju ruang makan.

"Iya Kak, minggu depan kita akan mengadakan pertemuan, pemimpin FC Corp akan datang ke negara kita," kata Vier dengan pandangan yang terus tertuju ke arah Cyara.

"Duduk!" Kata Vier yang tiba-tiba sudah di belakang Cyara dan menarik kursi untuk Cyara duduk.

"Terima kasih," kata Cyara menatap Vier yang kini memasang muka datar.

Vier kemudian menarik kursi untuk dirinya sendiri, tepat di samping Cyara.

Sementara Vira dan Jasmine yang melihat itu hanya bisa mengulum senyumnya. 

Jasmine kemudian ingat pada apa yang sejak tadi ingin ditanyakannya kepada Cyara begitu melihat cucunya yang sudah ada di meja makan bersama pelayan.

"Oh ya kenapa kesini sendiri? Kenapa tidak ajak Reynan dan Rain?" Pertanyaan  Jasmine membuat semua orang termasuk Vier  menatap Jasmine dan Cyara bergantian. 

"Apa hubungannya Cyara dengan kedua anak yang disebut Mama?" pikir Vier dalam hatinya.

Vier melihat Cyara yang tampak gusar, bahkan Vier juga menangkap kalau sesekali Cyara meliriknya.

"Tunggu, Reynan dan Rain? Apa mereka adalah anak-anak yang aku temui waktu itu? Apakah mereka adalah anak yang sama?" Dalam hati Vier bertanya-tanya, sambil menatap Cyara seolah meminta penjelasan darinya.

"Hmm itu…" Cyara tampak gugup saat Vier menatapnya tajam.

"Bibi menyukai anak-anakmu, lain kali ajak mereka kesini ya," kata Jasmine membuat Vier begitu terkejut mendengar apa yang dikatakan mamanya.

"Anak? Apa maksudnya ini? Bukankah dia belum menikah, atau jangan-jangan dia memalsukan statusnya agar bisa diterima di perusahaan," tatapan Vier terasa begitu menusuk.

"Sayang, lebih baik kita mulai makannya, kasihan pasti semuanya sudah lapar," kata Stevano melihat ada yang tidak beres dengan tatapan putranya terhadap Cyara.

"Oh iya sebaiknya kita makan, maaf ya Cyara, Bibi jadi mengajak ngobrol terus."

Cyara yang merasa namanya disebut, menatap Jasmine tersenyum, "Tidak apa-apa Bibi," katanya sopan.

Mereka pun akhirnya memulai acara makan malam mereka dengan hening. Cyara dapat merasakan situasi mencekam saat ini tepat di sampingnya. 

"Paman senyum! Jika paman seperti itu pasti nanti Bibi tidak suka lagi sama Paman, iya kan Bi," celetuk Aira tiba-tiba menatap Vier dan kemudian menatap Cyara.

Cyara yang sedang minum, langsung terbatuk begitu mendengar ucapan gadis kecil itu.

"Pelan-pelan sayang!" Kata Jasmine.

"Iya Bi," kata Cyara.

"Sayang, Bibinya sedang minum kamu jangan ajak bicara, tuh Bibi jadi seperti itu," ujar Alno memberi peringatan pada putrinya.

"Maaf Bi," kata gadis kecil itu menunduk.

Cyara memaksakan senyumnya, "Tidak apa-apa sayang," ujar Cyara hingga Aira kembali mengangkat kepalanya lagi.

Kemudian mereka semua kembali melanjutkan acara makannya.

"Ma, Pa, Vier dan Cyara langsung pulang," pamit Vier yang mengajak Cyara bangun dan menarik tangan wanita itu, membawanya keluar dan masuk ke mobil, tanpa mendengar persetujuan dari mama dan papanya.

Cyara terpaksa menurut, dia tidak mau keluarga Vier khawatir. Begitu masuk ke dalam mobil, Vier dengan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga membuat Cyara ketakutan.

 "Tuan hentikan! Tuan! Aku mohon hentikan!" Kata Cyara yang ketakutan meminta mobil dihentikan.

Vier tidak peduli dengan permintaan Cyara, dia terus saja melajukan mobilnya.

"Tuan kita mau kemana?" Tanya Cyara mulai cemas saat melihat jalan yang dilalui bukan jalan menuju rumahnya dan melihat ekspresi Vier saat ini membuat Cyara semakin khawatir.

"Ke rumahku."

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

knp marah Vier

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!