Bab 5

"Jangan lagi kamu menggigit bibirmu seperti itu Cyara!" Peringat  Vier pada Cyara.

Tapi Cyara hanya memalingkan wajah sesaat setelah Vier melepaskan ciumannya. Cyara menetralkan detak jantungnya yang berpacu lebih cepat saat mendapat ciuman mendadak dari Vier. Ciuman kedua yang dia dapatkan setelah yang pertama diambil oleh ayah dari anak-anaknya.

Setelah menetralkan detak jantungnya, Cyara dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Vier yang masih berjarak sangat dekat dengannya. Setelah tubuh Vier Cyara pergi begitu saja meninggalkan Vier, Vier pun membiarkan Cyara berlalu tanpa menahannya lagi.

Tak

Tak

Terdengar suara heels yang berbenturan dengan lantai menjauh, Vier terdiam entah apa yang dipikirkannya. Bahkan saat langkah berhak cukup tinggi itu mendekat, Vier tidak mendengarnya.

Cyara yang hendak pergi dari ruangan Vier, berbalik dan berjalan cepat kembali ke arah pria yang sudah berani menciumnya. 

Tiba-tiba, Vier yang sedang terdiam sibuk dengan pikirannya, dibuat terkejut saat tiba-tiba mendapatkan tamparan yang begitu keras mendarat mulus di pipi kirinya, hingga mungkin Vier bisa merasakan panas di pipinya itu, terbukti dengan jejak tangan Cyara yang samar-samar membekas. Cyara berbalik dan kembali, memberikan hadiah atas apa yang telah Vier lakukan padanya.

Setelah menampar Vier, Cyara langsung pergi pergi begitu saja, bukan ke mejanya melainkan ke toilet, Cyara mengunci pintu dan menumpahkan semua apa yang dia rasakan saat ini.

"Tidak Cyara, kamu harus kuat, ini demi Reynan dan Rain, kamu tidak boleh cengeng seperti ini, kamu tidak boleh menyerah hanya karena seseorang sepertinya," Cyara berkata untuk menguatkan dirinya sendiri demi anak-anaknya.

"Maaf, aku tidak bisa menikahimu, ya kemarin aku bilang akan bertanggung jawab atas janin itu, tapi aku tidak bisa, aku belum siap Ara, kamu tahu perusahaanku baru saja maju, aku tidak mau membuat reputasiku buruk hanya karena kekasih sedang mengandung, aku tidak bisa Ara. Aku akan berikan kamu pilihan, jika kamu ingin terus bersamaku kau gugurkan dia. Tapi jika kau memilih mempertahankannya, lebih baik kita berpisah."

"Pergi kamu, pergi! Kau sudah mencoreng nama baik keluarga kita Cyara, bagaimana bisa? Bagaimana bisa kekasihmu tidak mau bertanggung jawab, ingat Cyara, Ibu tidak ingin keluarga kita harus menanggung malu karena kelakuanmu."

Air mata Cyara menetes begitu saja, mengingat bagaimana kedua orang yang disayanginya melukai hatinya, keduanya seperti menancapkan pisau di tempat yang sama, dan itu benar-benar menyakitkan bagi Cyara.

Cyara memegang dadanya yang terasa sesak. "Akh kenapa rasanya sakit sekali!" Cyara menepuk-nepuk dadanya yang tiba-tiba sulit bernafas.

Drt

Drrt

Dering ponsel Cyara tiba-tiba berbunyi, setelah menarik nafas dalam, Cyara pun dengan malas menjawab panggilan telepon itu.

"Ya halo, selamat pagi Tuan," jawab Cyara.

"Cepat kembali dan lakukan pekerjaanmu! Aku menggajimu bukan untuk bersantai-santai saja," kata seseorang di seberang telepon.

"Baik Tuan," ucap Cyara memaksakan senyumnya, walaupun sebenarnya, Cyara tidak perlu melakukan itu, karena bagaimanapun seseorang di seberang telepon, yang tak lain adalah Vier, tidak bisa melihatnya.

Setelah menghapus sisa air mata di wajahnya, Cyara bangun dan menuju ke wastafel, menatap dirinya di depan cermin melihat penampilan yang begitu kacau.

Cyara mencuci mukanya dan memperbaiki riasannya sebelum akhirnya dirinya pergi ke ruangan Vier, untuk melanjutkan pekerjaannya.

Tok

Tok

Cyara mengetuk pintu ruangan Vier.

"Masuk!"

"Permisi Tuan, hari ini jadwal Anda jam 10 akan ada pertemuan dengan Mr Takashi di restoran jepang, pukul 11 Anda akan pergi ke sekolah Aira dan pukul 2 siang, Anda akan bertemu klien dari luar yang waktu itu mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita hingga selesai dan pukul 7 malam Anda akan makan malam di rumah bersama keluarga Anda."

"Hmm," jawab Vier hanya dengan gumaman dan mengibaskan tangannya mengisyaratkan untuk Cyara agar pergi dari sana.

"Baiklah, kau persiapkan berkasnya dan kita akan berangkat 10 menit lagi," tambah Vier melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Jika kau tidak tahu, kau bisa tanyakan kepada Martin dan juga minta Martin untuk bersiap," tambah Vier begitu tenang, seakan barusan tidak terjadi apa-apa.

"Baik Tuan," kata Cyara kemudian berlalu meninggalkan Vier.

Namun langkahnya terhenti saat lagi-lagi Vier kembali berbicara.

"Untuk nanti malam kau juga ikut denganku," Vier berucap tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

"Tapi Tuan…" 

Vier langsung menghentikan jari-jarinya yang menari di atas keyboard dan menatap Cyara tajam.

"Apa kau tidak membaca poin penting di kontrak yang sudah kau tanda tangani?"

Cyara  merutuki dirinya saat akhirnya dia mengingat poin penting yang Vier maksud. "Pihak kedua harus mengikuti kemanapun pihak pertama pergi."

Mengingat itu membuat Cyara tidak bisa berkutik lagi, karena jika Cyara melanggarnya, Cyara akan dikenakan denda dengan dipotong gaji. Dan akhirnya Cyara hanya bisa menurut, saat Vier bangun dari kursi kebesarannya dan mengajaknya pergi melakukan pertemuan.

"Masuk!" Perintah Vier agar Cyara masuk ke dalam mobil.

Tapi saat Cyara membuka pintu samping kemudi dan duduk di sana di samping Martin yang akan menjadi supir mereka, Vier kembali bersuara.

"Duduk di belakang Cyara!" Perintah Vier tidak terbantahkan.

"Baik Tuan," akhirnya Cyara pun hanya bisa pasrah, dirinya kembali turun dan membuka pintu belakang, untuk duduk tepat di samping Vier yang sebenarnya Cyara tidak ingin lakukan.

"Jalan!" Perintah Vier pada Martin.

"Baik Tuan,"

Mobil pun akhirnya melaju meninggalkan area perkantoran menuju untuk ke sebuah restoran, tempat dimana mereka membuat janji.

Vier tampak sibuk dengan ponselnya sementara Cyara hanya diam saja, dirinya benar-benar merasa canggung berada di sebelah pria itu. Cyara hanya bisa memandang keluar ke arah jendela melihat jalanan yang mobil itu lewati.

Drt

Drt

Getar ponsel Cyara yang ada di dalam tas terus berbunyi, tapi Cyara tidak ada niat untuk menjawabnya, apalagi dengan dirinya yang bersama Vier, sangat tidak memungkinkan untuk dirinya menjawab panggilan itu.

Vier melirik Cyara sekilas dan kembali sibuk dengan ponselnya.

"Berisik! Lebih baik kau jawab telepon itu sekarang! Karena bunyi getar ponselmu itu, sangat mengganggu pendengaranku.

Bukannya menjawab Cyara justru menonaktifkan ponselnya.

"Kenapa tidak kau jawab?" Tanya Vier ingin tahu, kembali menoleh ke arah Cyara.

"Tidak Pak, tidak penting  saya bisa menelponnya kembali nanti," jawab Cyara.

Vier hanya mengedikkan bahunya acuh, kemudian kembali melanjutkan kegiatannya.

Sementara Cyara bernafas lega, saat akhirnya Vier kembali sibuk dan tidak lagi bertanya lebih lanjut tentang panggilan telepon itu hingga mereka sampai ke tempat tujuan.

Mereka memasuki restoran dan seorang pelayan langsung datang menyambut kedatangan Vier.

"Tuan Vier mari saya tunjukkan dimana meja Mr Takashi," ucap sang pelayan yang kemudian menunjukkan arah kemana Vier harus melangkah.

Dua jam berlalu, setelah berhasil mendapatkan kerja sama dengan Mr Takashi  Vier pun akhirnya menyudahi pertemuan mereka. Ditambah sebentar lagi, Vier juga harus pergi menjemput keponakannya.

"Kalian berdua naik taxi, mobil biar aku yang membawa," setelah mengatakan itu, Vier memanggil Martin dan meminta kunci kepadanya.

Cyara melihat Martin yang menurut, sedangkan dirinya? Ingin rasanya Cyara mengumpati Vier secara langsung.

"Dasar pria sombong, tadi mengajak kami, tapi sekarang justru meninggalkan kami!" Kata Cyara begitu melihat mobil Vier pergi menjauh.

Martin yang mendengar itu, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ayo Nona!" Ajak Martin pada Cyara yang terus mengomel begitu melihat atasan mereka pergi.

Cyara pun akhirnya masuk ke dalam taxi, dengan seribu kekesalannya.

Sementara di lain tempat Vier yang mengendarai mobilnya, ke taman kanak-kanak, tempat dimana keponakannya bersekolah. Selain mengantarnya, Vier juga  diminta Alno untuk menjemputnya. Dan Vier begitu terkejut saat seorang anak kecil berlari menyeberang jalan tiba-tiba, Vier hampir saja menabraknya.

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

Kena tabok pipinya Vier pasti panas bgt tuch

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!