"Kau harus menikah denganku. Kau tidak bisa menolak. Jika kau menolak, aku akan lakukan segala cara untuk menjadikanmu istriku."
Vier semakin mendekatkan wajahnya ke Cyara. Dan dengan cepat, Cyara mendorong tubuh Vier, hingga tubuh Vier hampir saja jatuh, jika dia tidak bisa menjaga keseimbangannya dengan baik.
Vier jelas saja terkejut, dirinya benar-benar tidak menyangka, jika Cyara akan mendorongnya.
"Bukankah dia seharusnya senang, bahkan dia adalah orang yang beruntung karena mendapat tawaran dariku untuk menikah. Banyak gadis di luaran sana yang ingin berada di posisi itu," pikir Vier berucap dalam hati.
Cyara mengepalkan tangannya, menatap Vier tajam, "Siapa dia? Dia pikir aku wanita macam apa? Dia kira, aku akan langsung mau mendapat tawaran seperti itu? Kita baru bertemu tapi dia sudah berkata seperti itu, dan apa tadi menikah? Melakukan segala cara? Dia pikir jika dia punya uang dan kekuasaan, dia bisa bertindak seenaknya sendiri," Geram Cyara berucap dalam hati.
"Kau!" Teriak Vier karena Cyara tiba-tiba mendorongnya.
Dan sebelum Vier kembali berkata lebih lanjut, Cyara lebih dulu berbicara, "Apa Anda sudah gila? Atau Anda mungkin sedang mengigau, atau Anda jangan-jangan Anda sedang mabuk? Ah tapi kurasa yang pertamalah yang benar, Anda benar-benar gila, Anda tidak waras," Kata Cyara memaki Vier.
"Tunggu apa yang tadi dia katakan? Aku gila? Tidak salah dia berbicara seperti itu? Dia tidak tahu sedang berbicara dengan siapa? Aku Zavier Gottardo, apa dia tidak mengenalku, hingga merasa tidak takut sedikitpun padaku," Batin Vier berbicara, Vier benar-benar tidak menyangka mendapat sebutan itu dari wanita yang begitu dia benci.
"Beraninya kau berkata seperti itu? Kau tahu, bukan siapa aku?" Tanya Vier dengan tatapan mengintimidasi.
"Mati aku! Bagaimana nanti kalau aku sampai dipecat? Cyara kenapa kamu begitu ceroboh? Kamu baru saja akan memulai bekerja, tapi kau sudah membuat masalah, bahkan dengan atasanmu sendiri, kalau dipecat kamu mau hidup pakai apa, sekarang sangat sulit mencari pekerjaan, beruntung kamu bekerja di perusahaan besar seperti ini, tapi kau justru membuat masalah," ucap Cyara dalam hati.
"Tidak, tapi yang aku lakukan sudah benar, jika aku diam saja, aku pasti akan diinjak-injak oleh pria sombong ini," tambahnya lagi.
"Kenapa? Kenapa kau hanya diam saja? Cepat jawab!" Gertak Vier saat Cyara justru diam tidak menanggapi ucapannya.
Dengan memberanikan diri Cyara berkata, "Ya, saya tahu siapa Anda, tapi dengan posisi dan kekuasaan Anda, Anda tidak berhak memperlakukan saya seperti itu!" Jawab Cyara dengan amarah yang menggebu-gebu.
Cyara kemudian menarik dan menghembuskan nafasnya perlahan dan kembali berucap, dia tidak ingin membuat masalah dan mencoba melupakan apa yang terjadi tadi.
"Baiklah aku akan maafkan sikap Anda tadi, saya akan mencoba melupakan dan akan merahasiakan kenyataan bahwa Anda gila dari semua orang.
"Apa? Kau berkata seperti seolah akulah yang salah? Jelas-jelas kau yang salah dengan menuduh aku gila, dan apalagi tadi, tidak waras? Mengigau? Mabuk? Sekarang coba katakan dimana salahku? Seharusnya kamu bersyukur, aku mau menikahi wanita sepertimu."
"Apa maksudmu mengatakan wanita sepertiku? Memang kau pikir aku wanita seperti apa? Hah, aku tidak menyangka ternyata aku mempunyai bos yang gila sepertimu," ucap Cyara yang sudah tidak peduli lagi, dia berbicara tidak formal kepada atasannya. Dia benar-benar marah saat ini, hingga tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini.
Kepala Vier rasanya berdenyut mendengar Cyara berbicara. Dia benar-benar tidak menyangka jika akan menghadapi wanita seperti Cyara.
Vier pikir akan mudah membuat wanita itu terjerat dengan segala kekuasaannya, Vier pikir Cyara akan langsung tertarik padanya, tapi apa yang dia dapatkan? Vier bahkan sampai mengacak rambutnya frustasi. Baru mulai balas dendamnya, tapi dia sudah dibuat pusing oleh wanita yang berdiri di hadapan dan dalam kurungannya, karena kedua tangan Vier kembali bertumpu pada dinding, di sisi kiri dan kanan tubuh Cyara.
"Sekarang minggir!" Cyara mencoba menghempaskan tangan Vier agar menyingkir dari kedua sisi tubuhnya.
Vier yang tadi sibuk dengan pikirannya, akhirnya kalah dengan kekuatan wanita itu, kedua tangan Vier terhempas begitu saja.
"Kau!" Geram Vier.
Tapi Cyara seakan tidak peduli, setelah mengatakan hal itu, bahkan tanpa meminta maaf, Cyara justru melangkah pergi meninggalkan Vier. Cyara ingin segera pergi dari ruangan bos barunya itu. Bahkan niat Cyara yang akan membacakan jadwal Vier hari ini, terlupakan sudah, pikirannya sudah kacau dengan sikap pria yang baru dikenal sebagai atasannya.
Sementara itu, Rahang Vier mengeras, bahkan kedua tangannya mengepal, Vier merasa tidak terima diperlakukan seperti itu oleh orang yang dia benci. Orang yang hanya bekerja sebagai sekretarisnya
Dan dengan perasaan yang diliputi dengan amarah, Vier langsung berjalan cepat menghampiri Cyara yang sudah akan membuka pintu ruangannya, Vier menarik Cyara dan kembali memepetnya di pintu yang dia sudah tutup kembali.
"Apa yang Anda lakukan?" Teriak Cyara dengan mata memerah menahan amarah, karena untuk kedua kalinya Vier berbuat seperti itu.
"Kau ingin tahu apa yang akan aku lakukan?" Vier mencengkram dagu Cyara membuat Cyara harus menatap Vier.
"Tatap aku!" Perintah Vier, tapi Cyara hanya memalingkan wajahnya ke samping, Cyara benar-benar tidak ingin menatap Vier.
Cyara begitu ketakutan saat tadi sekilas melihat pandangan Vier yang sudah menggelap, bahkan Cyara juga melihat tangan Vier yang mengepal. Bagaimanapun Cyara adalah seorang wanita, dia takut jika Vier berbuat jahat padanya. Apalagi saat Cyara melihat sekeliling seluruh ruangan itu sudah tertutup tirai. Sejak kapan? Bahkan Cyara tidak menyadari hal itu.
"Tunggu, ada apa dengan kepalan tangannya itu? Apa dia akan memukulku dengan tangan itu?" Lagi-lagi Cyara hanya bisa berucap dalam hatinya.
"Kau ingin tahu apa yang aku lakukan?" Ucap Vier lagi, sembari melepaskan tangannya dari dagu Cyara, dan sekarang dia menggunakan tangan itu membelai lembut wajah Cyara. Keping-keping ingatan masa lalu bermunculan di benaknya.
Cyara spontan memejamkan matanya, perasaannya semakin tidak enak, apalagi saat Vier tiba-tiba menarik pinggangnya, hingga menempel pada tubuhnya.
"Apa kau berharap sesuatu?" Tanya Vier menurunkan tangannya dari wajah Cyara.
"Lepas!" Kata Cyara yang tersadar.
"Kau ingin lepas?" Vier mendapatkan wajahnya ke wajah Cyara.
"Jangan harap," tambahnya dengan berbisik.
"Lepaskan aku!" Kata Cyara lagi, yang semakin gugup saat wajah Vier hanya berjarak beberapa senti saja dari wajahnya.
Cyara sampai menggigit bibirnya, saat dirinya begitu gugup.
Vier yang melihat hal itu merasa gusar, dia tidak bisa menahan sesuatu yang tiba-tiba muncul bergejolak dari dalam hatinya, Vier dengan gerak spontan menempelkan bibirnya di bibir Cyara.
Sementara itu, mata Cyara melotot saat sesuatu yang kenyal mendarat tepat di bibirnya. Vier
menciumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Rita
ada kenangan yg terlupakan
2024-08-07
0
Rita
bagus Cy jgn mau tdk dihargai
2024-08-07
0
Rita
😅😂😂😂😂😂
2024-08-07
0