Bab 17

Sepanjang perjalanan ke rumah Cyara, wanita itu hanya diam membisu, biasanya Vier juga akan diam seperti itu, tapi entah kenapa diamnya Cyara membuat Vier tidak suka, Vier lebih suka Cyara yang sering mengajaknya berdebat walaupun itu hanya hal kecil saja. Sejak kapan Vier merasa seperti itu? Vier juga tidak tahu karena tiba-tiba saja dia merasa begitu.

Vier kemudian menyalakan musik, Cyara hanya melirik apa yang Vier lakukan sekilas, kemudian dirinya kembali menatap ke arah luar jendela.

Dan Vier hanya bisa menghela nafasnya melihat Cyara yang seperti itu.

Tak lama mobil yang Vier kendarai sampai di sebuah rumah minimalis dua lantai yang tidak terlalu besar. Vier menghentikan mobilnya di depan rumah itu.

Sebelumnya Vier pernah ke rumah Cyara, ya tepatnya saat kemarin Vier menjemput wanita itu. 

Cyara turun begitu saja tanpa sepatah kata pun dan Vier juga ikut turun, berjalan mengikuti Cyara di belakangnya.

Cyara yang begitu merindukan kedua anaknya, langsung buru-buru turun, bahkan dia lupa sampai tidak mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah mengantarnya. Dan Cyara juga tidak menyadari jika saat ini Vier ikut turun dan mengikutinya. 

Cyara tersenyum saat melihat kedua anaknya membukakan pintu.

Tanpa sadar Vier juga tersenyum saat melihat kedua anak kecil yang dia temui waktu itu berlari ke arah mereka. Vier melihat 

Cyara berjongkok dan merentangkan kedua tangannya untuk menyambut anak-anaknya.

"Anak-anak Mami," teriak Cyara yang terlihat begitu senang, semalam tidak bertemu dengan kedua anaknya membuat Cyara begitu merindukannya.

Senyum Cyara langsung pudar saat ternyata kedua anaknya justru terus berlari dan melewati dirinya begitu saja. Bahkan Vier sendiri pun tidak menyangka jika kedua anak itu berlari ke arahnya dan langsung memeluknya.

Cyara berdiri dan mengikuti arah kemana kedua anaknya berlari dan terkejutnya Cyara saat  melihat kedua anaknya memeluk Vier. 

"Sejak kapan pria itu ada disana? Apa tadi dia ikut turun dan mengikutiku," gumam Cyara menatap Vier tidak suka, apalagi karena pria itu, dia diabaikan oleh putra dan putrinya.

"Om Pir, kami merindukan om, kata mereka berdua bersamaan.

Dan hal itu tentu saja membuat Cyara mengernyitkan dahi bingung dan menatap Vier menuntut penjelasan dari pria itu.

"Tunggu anak-anakku tadi memanggilnya apa? Om Pir? Jangan-jangan dia adalah pria yang…"

"Mami…" kini Rain melambaikan tangan ke arahnya sedang tangan satunya menarik Vier untuk mendekat.

"Apa yang anak-anak lakukan," jerit Cyara dalam hati, karena kedua anaknya kini sudah membawa bosnya yang sombong menghampirinya.

"Rey, Rain, kemari sayang," Cyara kembali berjongkok memanggil anak-anaknya agar mendekat.

"Mami, Rain kangen, kenapa Mami baru pulang sekarang, Rain tidak bisa tidur," adu gadis kecil itu manja.

"Apa yang putriku katakan tidak bisa tidur? Padahal semalam saat aku menelpon Kakaknya dia sedang tidur.

"Benarkah, coba Mami lihat matanya, tidak ada mata panda, pasti anak Mami ini berbohongkan? Iya kan?" Kata Cyara menggelitiki putrinya.

"Ampun Mami, ampun, iya, iya Rain ngaku semalam tidur Rain nyenyak ditemani Bibi," akhirnya gadis kecil itu menyerah dan mengatakan yang sebenarnya.

Cyara melihat Vier dan putranya saling pandang, kemudian keduanya sama-sama mengedikkan bahu. "Kenapa mereka kompak sekali?" Gumam Cyara kemudian kembali fokus pada putrinya.

"Rain sudah makan?" Tanya Cyara pada putrinya itu.

Rain menggeleng, kini Cyara menatap putranya. Dan Rey yang mengerti arti tatapan maminya pun segera menjawab.

"Bibi kepalanya pusing lagi Mi, makanya Rey tidak ijinin Bibi memasak, jadi Rey putusin nungguin mami," jawab Rey yang masih bergelayut manja pada Vier.

"Sejak kapan putraku bisa dekat dengan orang lain?" Cyara bertanya dalam-dalam hatinya, karena semenjak kecil putranya memang tidak dekat dengan siapapun selain  dirinya dan juga Bibi yang selama ini membantunya.

"Maafin Mami ya, kalian pasti sudah sangat lapar, apalagi ini sudah lewat satu jam dari jam biasanya kalian sarapan," kata Cyara memasang wajah penuh rasa bersalah.

"Tidak apa-apa Mi, kami kuat kok menahan sampai Mami pulang," kini Rain yang menjawab.

"Ya sudah ayo masuk, Mami akan masak makanan kesukaan kalian," kata Cyara yang sudah bangun dan menggandeng tangan putrinya, dengan satu tangan terulur bermaksud untuk menggandeng putranya tapi putranya justru sudah dalam gendongan Vier bahkan kedua tangannya melingkar di leher pria itu 

"Turun sayang, Om Pir mau pulang," kata Cyara pada putranya.

"Tuan bukankah tadi Anda akan langsung kembali, Anda bilang, Anda ada urusan," kata Cyara memberi kode kepada Vier agar pria itu mengiyakan ucapannya dan segera pergi.

Reynan dan Rain menatap Vier, menunggu jawaban pria itu.

"Benar apa yang Mami katakan Om?" Tanya Reynan.

"Mmm tidak, Om tidak ada urusan mendesak kok," jawab Vier membuat Cyara sampai melotot mendengarnya.

Dan Vier, jangan tanyakan pria itu justru tersenyum, melihat raut wajah Cyara yang nampaknya kesal pada dirinya.

"Tapi Tuan Anda tadi jelas bilang…"

"Urusanku tidak begitu penting, aku bisa melakukannya nanti," kata Vier.

"Hore!" Teriak Rey dan Rain. "Ayo Om kita masuk!" Ajak Reynan bahkan kini tangan Rain yang bebas ikut menariknya masuk dan Cyara hanya bisa pasrah, membiarkan bosnya yang sombong masuk ke dalam rumahnya.

Vier terus saja tersenyum sepanjang jalan menuju ke dalam rumah Cyara, akhirnya Vier menang dan bisa masuk, itu semua karena anak-anak yang manis yang sekarang sedang asyik menonton film kartun bersamanya.

Sementara Cyara sedang sibuk di dapur membuatkan sarapan untuk mereka. Tangan Cyara memang sibuk dengan peralatan masak, tapi pandangannya tidak lepas dari tiga orang yang kini duduk menonton film kartun. Mengingat tadi Cyara jadi kesal sendiri, kenapa anak-anaknya malah meminta bos sombongnya itu untuk masuk.

"Sayang, makanannya sudah siap," ucap Cyara yang kini menata makanan hasil masakannya di atas meja.

Ketiga orang yang sibuk dengan film kartun pun menoleh, bahkan kini Vier menatap Cyara, tatapan mereka bertemu, "Apa ada yang salah dengan ucapanku," gumam Cyara kemudian dirinya mengedikkan bahu.

Vier menggandeng Rey dan Rain menuju ke meja makan. Kemudian Rey duduk di sebelah Vier, sementara Rain duduk di sebelah Cyara.

Cyara pun dengan sigap mengambil makanan untuk anak-anaknya dan kemudian mengambil untuk dirinya sendiri.

"Mami, kenapa Om Pir tidak diambilkan juga?" Tanya Rain polos sambil mengerjapkan matanya. 

"Mami Om Pir juga diambilkan dong," kini putra Cyara ikut berbicara.

Cyara melotot mendengar ucapan putranya kemudian menatap Vier yang tanpa bersalah. Cyara pun hanya bisa menghela nafasnya kemudian mengambilkan makanan untuk Vier. Setelah itu ketiganya pun makan dengan tenang. 

***

"Reynan, Rain, Om mau ngomong sesuatu." Ucap Vier menatap kedua anak Cyara. 

Sekarang keempatnya sudah kembali duduk di sofa menyaksikan film yang tadi sempat dihentikan.

Kedua anak itu pun mendongak agar bisa menatap wajah Vier. Bahkan Cyara yang penasaran ikut menatap pria itu.

"Om mau minta izin sama Rey dan Rain?" Tanya Vier lagi.

Vier melihat, baik Rey dan Rain mengerjap polos bahkan sampai mengernyitkan dahi bingung.

"Om ingin, Mami, Rey dan juga Rain jadi keluarga Om, kita semua akan tinggal bersama di rumah Om. Apa kalian mau?" Tanya Vier dan hal itu membuat mata Cyara terbelalak mendengar ucapan Vier.

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

ikatan ayah dan anak mmg tdk bsa dipungkiri

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!