Episode 19. Menolong pangeran

Xavier merasa cemas karena putranya tak kunjung kembali dari berburu, padahal hari sudah semakin sore dan mulai gelap.

Sementara itu, ratu Lien juga baru kembali ke dalam istana sesudah puas merenung di taman istana sebelumnya bersama para pelayan untuk menenangkan diri.

"Sayang, kamu sudah puas?" ucap Xavier bertanya dengan wajah cemasnya.

"Iya. Kamu kenapa? Kok kayak cemas gitu? Ada masalah lagi?" tanya ratu Lien penasaran.

"Aku bingung, sampai sekarang An Ming putra kita belum juga kembali. Aku khawatir terjadi sesuatu dengan dia, ini semua karena kamu sayang! Kenapa kamu kasih izin An Ming buat pergi ke hutan, ha? Apa kamu tidak perduli dengan putra kita itu?" tegas Xavier.

"Kamu bicara apa sih? Aku sama khawatirnya dengan kamu, aku juga gak mau An Ming kenapa-napa! Daripada kita debat sekarang, lebih baik kamu kirim prajurit buat cari putra kita yang pergi ke hutan!" ucap ratu Lien.

"Huh baiklah! Aku setuju dengan usul mu! Kalau begitu sekarang aku temui kepala prajurit dulu, kamu istirahat saja di kamar!" ucap Xavier.

"Iya, aku menang mau ke kamar dan membersihkan tubuhku." kata ratu Lien.

Xavier tersenyum sembari menganggukkan kepala memberi izin bagi Lien untuk pergi ke kamar bersama dua orang pelayan wanitanya.

"Mari ratu!" ucap pelayan itu.

Ratu Lien dan kedua pelayannya pun memasuki kamar, sedangkan Xavier masih tampak heran melihat ketenangan di wajah Lien yang seakan tak cemas sama sekali dengan putra mereka.

"Aku heran sama kamu Lien, kenapa kamu tidak cemas dengan putramu sendiri?" gumamnya.

"Apa jangan-jangan selama ini kamu memang tak menganggap An Ming sebagai putramu?" sambungnya.

Xavier menghela nafas, kemudian pergi menemui kepala prajurit di istana untuk memerintahkan pada mereka mencari keberadaan An Ming saat ini.

Xi Mei bersama An Ming akhirnya berhasil menemukan keberadaan Wingki serta para prajurit yang sebelumnya mengantar pangeran itu ke hutan.

"Kak, itu dia paman Wingki sama prajurit." An Ming menunjuk ke arah rombongan istana tersebut.

"Ohh jadi mereka yang kamu cari? Syukurlah, ayo kita datangi mereka!" ucap Xi Mei.

"Ayo kak!" ucap An Ming setuju.

Mereka melangkah dengan cepat menghampiri Wingki yang memang masih menunggu kedatangan An Ming disana.

"Tuan, itu dia pangeran An Ming, tuan." ucap salah satu prajurit menunjuk ke arah An Ming.

Wingki pun mengarahkan pandangan ke sosok An Ming, ia tampak tidak suka dengan kemunculan pangeran kecil tersebut dan malah ingin An Ming menghilang saja disana.

"Ah sial! Kenapa dia bisa balik kesini? Padahal saya berharap pangeran itu tersesat di dalam hutan dan tidak bisa kembali," batinnya.

"Paman!" An Ming berteriak menghampiri Wingki dengan kaki terpincang-pincang.

"Aduh pangeran! Kamu darimana aja sih? Paman sama prajurit disini cemas loh sama kamu, kita cariin kamu kemana-mana tapi gak ketemu. Kamu baik-baik aja kan pangeran? Eh itu kakinya kenapa pincang gitu?" ujar Wingki berpura-pura baik.

"Aku tadi kesandung paman pas mau ambil burung ini, makanya kaki aku jadi sakit deh. Terus, aku juga lupa jalan kembali kesini, untungnya ada kakak ini yang mau bantu aku." jawab An Ming.

Wingki mengarahkan pandangan ke arah Xi Mei, tersenyum lalu bergerak mendekatinya.

"Ohh jadi kamu yang sudah menolong pangeran? Terimakasih ya! Kamu akan mendapat bayaran atas apa yang kamu lakukan ini," ucap Wingki.

"Tidak perlu, pak. Saya hanya ingin menolong adek ini tadi, karena dia berteriak minta tolong sambil menangis. Saya juga gak berharap imbalan apapun, saya ikhlas menolongnya." ucap Xi Mei.

"Kamu serius?" tanya Wingki.

"Iya pak, saya serius." jawab Xi Mei.

"Kamu memang berhati mulia! Oh ya, siapa namamu wahai gadis cantik?" ucap Wingki.

"Zhao Xi Mei, pak." ucap Xi Mei tersenyum.

***

Xi Mei kembali ke tempat dia menaruh kuda miliknya yang ia beri nama Moreo itu, namun Xi Mei masih terus memikirkan kejadian tadi saat ia menolong seorang pangeran di hutan.

"Aku gak nyangka bisa ketemu pangeran istana, ternyata dia anak cengeng juga sama kayak aku dulu. Andai aja aku masih tinggal di istana, pasti aku dan dia sudah jadi teman sekarang. Tapi, saat ini derajat ku sama pangeran itu sudah berbeda. Mana mungkin aku bisa temenan sama dia?" batinnya.

Tanpa sadar, Zheng rupanya sudah berada disana. Pria itu langsung menghampiri Xi Mei dan menegurnya.

"Xi Mei!" ucap Zheng menegur gadis itu.

"Ah iya Zheng, kenapa?" ujar Xi Mei terkejut.

"Kamu darimana aja sih? Kenapa lama banget? Aku sampai cemas loh tungguin kamu disini! Kan aku udah bilang, jangan jauh-jauh!" ucap Zheng cemas.

"Kamu kenapa sih? Kok cemas banget begitu sama aku? Aku baik-baik aja kali," ujar Xi Mei.

"Iya aku tahu kamu baik-baik aja, tapi tetap aja aku panik. Soalnya aku kan udah janji sama paman kamu buat jagain kamu, jadi aku harus pastiin kamu gak kenapa-napa!" ucap Zheng.

"Iya iya... yaudah, kamu tenang ya! Gausah cemas begitu lagi! Aku gak kenapa-napa kok, kamu lihat sendiri kan aku baik-baik aja?" ucap Xi Mei.

"Iya Xi Mei, aku lega sekarang. Tapi, buruan kamu mana? Kok kamu balik cuma bawa busur doang sih? Katanya mau berburu," ujar Zheng heran.

"Itu dia, aku tadi sampai lupa berburu gara-gara aku tolongin orang. Dan asal kamu tahu, anak ya aku tolong itu ternyata pangeran istana loh. Tadi aku juga mau dikasih hadiah sama mereka, tapi jelas aku tolak." kata Xi Mei.

"Hah? Kenapa kamu tolak Xi Mei? Padahal hadiahnya kan lumayan, bisa buat traktir aku karena kamu kalah taruhan. Emang kamu lupa kalau kita udah sepakat taruhan tadi?" ujar Zheng.

"Iya juga ya, harusnya aku terima aja hadiah dari mereka!" ucap Xi Mei.

"Nah kan, makanya kamu jangan terlalu baik!" ucap Zheng.

"Ih tapi enggak gitu juga kali, bibik sama mommy aku dulu pernah bilang, katanya aku kalau menolong seseorang itu harus ikhlas dan gak boleh minta imbalan." kata Xi Mei.

"Hahaha... yaudah, kita pulang sekarang aja yuk! Sebentar lagi malam nih, kamu pasti udah dicariin sama paman dan bibik kamu!" ucap Zheng.

"Oh iya, yaudah yuk!" ucap Xi Mei.

Zheng membantu Xi Mei menaiki Moreo dengan cara memegang tangannya.

"Jangan lupa loh traktirannya!" ujar Zheng.

"Iya, tenang aja! Besok di sekolah aku traktir kok," ucap Xi Mei tersenyum.

"Nah cakep!" ucap Zheng mengacungkan jempol.

Mereka pun mengendarai kuda masing-masing dan pergi meninggalkan hutan itu, tentunya Zheng mengantar Xi Mei lebih dulu sebelum pulang ke rumahnya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Episodes
1 Episode 1. Kerajaan harus dihancurkan!
2 Episode 2. Pergilah cepat!
3 Episode 3. Mencari ratu
4 Episode 4. Ikutlah denganku
5 Episode 5. Rumah bibik
6 Episode 6. Habisi semuanya
7 Episode 7. Identitas baru
8 Episode 8. Penyusup
9 Episode 9. Mungyi kembali
10 Episode 10. Rencana Xavier
11 Episode 11. Pergi ke pasar
12 Episode 12. Raja pengganti
13 Episode 13. Pernikahan
14 Episode 14. Tidak percaya
15 Episode 15. Mau latihan juga
16 Episode 16. Pergi berburu
17 Episode 17. Tersesat
18 Episode 18. Xi Mei & An Ming
19 Episode 19. Menolong pangeran
20 Episode 20. Orang Eropa
21 Episode 21. Kunjungan istana
22 Episode 22. Melihat dari jauh
23 Episode 23. Pergilah putri!
24 Episode 24. Mari pulang
25 Episode 25. Xi Mei marah?
26 Episode 26. Berkeliling desa
27 Episode 27. Pengkhianatan Xavier jilid 2
28 Episode 28. Pertarungan
29 Episode 29. Aku punya kekuatan?
30 Episode 30. Pencuri makanan
31 Episode 31. Memilikinya
32 Episode 32. Ikut sayembara
33 Episode 33. Tidak jadi ikut
34 Episode 34. Sayembara dimulai
35 Episode 35. Wanita bercadar
36 Episode 36. Kekalahan Bowen
37 Episode 37. Penolakan Xi Mei
38 Episode 38. Dirampok
39 Episode 39. Hasutan
40 Episode 40. Ratu diculik?
41 Episode 41. Sudah dikotori
42 Episode 42. Penyihir?
43 Episode 43. Mati kau Fredison!
44 Episode 44. Angkuh
45 Episode 45. Mulai curiga
46 Episode 46. Dendam Ling
47 Episode 47. Xi Mei tertangkap
48 Episode 48. Suka gadis muda
49 Episode 49. Berhasil lepas
50 Episode 50. Kekhawatiran ratu
51 Episode 51. Ryu vs raja Ling
52 Episode 52. Tetap mengabdi
53 Episode 53. Makhluk aneh
54 Episode 54. Bertemu Felix
55 Episode 55. Bangun telat
56 Episode 56. Zheng datang
57 Episode 57. Ikut latihan
58 Episode 58. Buang jauh-jauh
59 Episode 59. Pengakuan ratu
60 Episode 60. Tawaran kerjasama
61 Episode 61. Menikmati sunset
62 Episode 62. Hampir tertangkap
63 Episode 63. Lao & Mei
64 Episode 64. Mimpi buruk
65 Episode 65. Dicium?
66 Episode 66. Ratu datang
67 Episode 67. Malam penuh penjagaan
68 Episode 68. Kedatangan Xavier
69 Episode 69. Pertarungan terjadi
70 Episode 70. Kedatangan raja Ling
71 Episode 71. Bukan raja lagi
72 Episode 72. Kemenangan telah tiba
73 Episode 73. Pemimpin yang sebenarnya
74 Episode 74. Kembali ke istana
75 Episode 75. Menyambut sang ratu
76 Episode 76. Mau menikah
77 Episode 77. Sambutan tuan putri
78 Episode 78. Ungkapan Zheng
79 Episode 79. Raja Lao datang
80 Episode 80. Tahan Wein Lao!
81 Episode 81. Belum siap
82 Episode 82. Dibawa ke hutan
83 Episode 83. Terizla lagi
84 Episode 84. Penyerangan Terizla & Xavier
85 Episode 85. Pertarungan masih berlanjut
86 Episode 86. Biar aku saja
87 Episode 87. Putri Xiu vs Xavier
88 Episode 88. Kekalahan Xavier
89 Episode 89. Marah atau tidak?
90 Episode 90. Alice tak terima
91 Episode 91. Kemunculan Alice
92 Episode 92. Tekad Fey Chu
93 Episode 93. Raja Ling kembali berulah
94 Episode 94. Xiu tertangkap
95 Episode 95. Gadis cantik
96 Episode 96. Kembali ke masa lalu
97 Episode 97. Kenyataan pahit
98 Episode 98. An Ming & Feng Lian
99 Episode 99. Lepas
100 Episode 100. Calon istri
101 Episode 101. Kejutan Wein Lao
102 Episode 102. Lamaran?
103 Episode 103. Penyelidikan Felix
104 Episode 104. Tertusuk
105 Episode 105. Rombongan demo
106 Episode 106. Xiao Tien
107 Episode 107. Kitab emas
108 Episode 108. An Ming dan pemuda desa
109 Episode 109. Cepat menikah
110 Episode 110. Makin dekat
111 Episode 111. Keluhan Gusion
112 Episode 112. Ulah Fey
113 Episode 113. Bantuan In Lao
114 Episode 114. Minta maaf
115 Episode 115. Cinta atau tidak?
116 Episode 116. Rencana terselubung
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Episode 1. Kerajaan harus dihancurkan!
2
Episode 2. Pergilah cepat!
3
Episode 3. Mencari ratu
4
Episode 4. Ikutlah denganku
5
Episode 5. Rumah bibik
6
Episode 6. Habisi semuanya
7
Episode 7. Identitas baru
8
Episode 8. Penyusup
9
Episode 9. Mungyi kembali
10
Episode 10. Rencana Xavier
11
Episode 11. Pergi ke pasar
12
Episode 12. Raja pengganti
13
Episode 13. Pernikahan
14
Episode 14. Tidak percaya
15
Episode 15. Mau latihan juga
16
Episode 16. Pergi berburu
17
Episode 17. Tersesat
18
Episode 18. Xi Mei & An Ming
19
Episode 19. Menolong pangeran
20
Episode 20. Orang Eropa
21
Episode 21. Kunjungan istana
22
Episode 22. Melihat dari jauh
23
Episode 23. Pergilah putri!
24
Episode 24. Mari pulang
25
Episode 25. Xi Mei marah?
26
Episode 26. Berkeliling desa
27
Episode 27. Pengkhianatan Xavier jilid 2
28
Episode 28. Pertarungan
29
Episode 29. Aku punya kekuatan?
30
Episode 30. Pencuri makanan
31
Episode 31. Memilikinya
32
Episode 32. Ikut sayembara
33
Episode 33. Tidak jadi ikut
34
Episode 34. Sayembara dimulai
35
Episode 35. Wanita bercadar
36
Episode 36. Kekalahan Bowen
37
Episode 37. Penolakan Xi Mei
38
Episode 38. Dirampok
39
Episode 39. Hasutan
40
Episode 40. Ratu diculik?
41
Episode 41. Sudah dikotori
42
Episode 42. Penyihir?
43
Episode 43. Mati kau Fredison!
44
Episode 44. Angkuh
45
Episode 45. Mulai curiga
46
Episode 46. Dendam Ling
47
Episode 47. Xi Mei tertangkap
48
Episode 48. Suka gadis muda
49
Episode 49. Berhasil lepas
50
Episode 50. Kekhawatiran ratu
51
Episode 51. Ryu vs raja Ling
52
Episode 52. Tetap mengabdi
53
Episode 53. Makhluk aneh
54
Episode 54. Bertemu Felix
55
Episode 55. Bangun telat
56
Episode 56. Zheng datang
57
Episode 57. Ikut latihan
58
Episode 58. Buang jauh-jauh
59
Episode 59. Pengakuan ratu
60
Episode 60. Tawaran kerjasama
61
Episode 61. Menikmati sunset
62
Episode 62. Hampir tertangkap
63
Episode 63. Lao & Mei
64
Episode 64. Mimpi buruk
65
Episode 65. Dicium?
66
Episode 66. Ratu datang
67
Episode 67. Malam penuh penjagaan
68
Episode 68. Kedatangan Xavier
69
Episode 69. Pertarungan terjadi
70
Episode 70. Kedatangan raja Ling
71
Episode 71. Bukan raja lagi
72
Episode 72. Kemenangan telah tiba
73
Episode 73. Pemimpin yang sebenarnya
74
Episode 74. Kembali ke istana
75
Episode 75. Menyambut sang ratu
76
Episode 76. Mau menikah
77
Episode 77. Sambutan tuan putri
78
Episode 78. Ungkapan Zheng
79
Episode 79. Raja Lao datang
80
Episode 80. Tahan Wein Lao!
81
Episode 81. Belum siap
82
Episode 82. Dibawa ke hutan
83
Episode 83. Terizla lagi
84
Episode 84. Penyerangan Terizla & Xavier
85
Episode 85. Pertarungan masih berlanjut
86
Episode 86. Biar aku saja
87
Episode 87. Putri Xiu vs Xavier
88
Episode 88. Kekalahan Xavier
89
Episode 89. Marah atau tidak?
90
Episode 90. Alice tak terima
91
Episode 91. Kemunculan Alice
92
Episode 92. Tekad Fey Chu
93
Episode 93. Raja Ling kembali berulah
94
Episode 94. Xiu tertangkap
95
Episode 95. Gadis cantik
96
Episode 96. Kembali ke masa lalu
97
Episode 97. Kenyataan pahit
98
Episode 98. An Ming & Feng Lian
99
Episode 99. Lepas
100
Episode 100. Calon istri
101
Episode 101. Kejutan Wein Lao
102
Episode 102. Lamaran?
103
Episode 103. Penyelidikan Felix
104
Episode 104. Tertusuk
105
Episode 105. Rombongan demo
106
Episode 106. Xiao Tien
107
Episode 107. Kitab emas
108
Episode 108. An Ming dan pemuda desa
109
Episode 109. Cepat menikah
110
Episode 110. Makin dekat
111
Episode 111. Keluhan Gusion
112
Episode 112. Ulah Fey
113
Episode 113. Bantuan In Lao
114
Episode 114. Minta maaf
115
Episode 115. Cinta atau tidak?
116
Episode 116. Rencana terselubung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!