Mungyi kembali dari istana, ia menemui Luan dan bergegas memberitahu info penting mengenai sang ratu kepada wanita itu.
"Luan, aku mempunyai informasi penting! Kamu harus tau ini!" ujar Mungyi heboh sendiri.
"Ada apa Mungyi? Informasi apa yang kau dapat? Bukankah kau baru pulang dari istana Quangzi dan menyaksikan pengangkatan raja baru disana?" tanya Luan penasaran.
"Iya Luan, itu benar. Maka dari itu aku ingin memberitahu kau mengenai informasi ini, aku yakin kamu akan sangat terkejut mendengarnya! Begitupun dengan aku saat di istana tadi, karena ini benar-benar mengejutkan!" ucap Mungyi.
"Apa yang mengejutkan itu Mungyi? Sudahlah jangan terlalu banyak bicara! Katakan saja informasi apa yang kau dapatkan!" ujar Luan.
"Baiklah Luan, jadi begini..." Mungyi pun menceritakan apa yang ia ketahui saat berada di istana Quangzi tadi.
Luan amat terkejut mendengarnya, ia syok dan reflek menutup mulutnya dengan mata terbuka lebar.
"Apa? Kau serius dengan yang kau katakan itu Mungyi? Kau tidak sedang berbohong bukan?" tanya Luan kaget.
"Tentu saja tidak, Luan. Mana berani aku berbicara hal bohong tentang ratu?" jawab Mungyi.
"Ini tidak mungkin terjadi! Bagaimana bisa ratu Lien menikah dengan Xavier si pengkhianat itu?" ujar Luan terheran-heran.
"Itu juga yang saya bingung kan sedari tadi, saya tak menyangka ratu mau menikah dengan Xavier yang notabene sudah membunuh raja dan mengkhianati Quangzi. Tapi, saya tidak bisa berspekulasi apa-apa tentang itu, karena saya juga tidak tahu apa alasan ratu mau menikah dengan Xavier." kata Mungyi.
"Kau benar! Pasti ada alasan tersendiri mengapa ratu mau menikah dengan Xavier, kita tidak boleh berburuk sangka dulu pada sang ratu! Bisa saja semua ini dia lakukan demi kebaikan Quangzi, dan juga tuan putri Xiu." ucap Luan.
"Ya itu dia. Saya akan terus selidiki semuanya, mulai besok saya juga kembali bekerja di istana sebagai kusir. Karena raja Xavier sekarang sudah meminta para punggawa istana yang sebelumnya untuk kembali datang ke istana, apa kau tidak mau ikut denganku Luan?" ucap Mungyi.
"Tidak Mungyi, aku tetap disini saja. Kalau aku ikut ke istana, bisa-bisa nyawa putri Xiu dalam bahaya." ujar Luan menolak ajakan Mungyi.
"Yasudah, biar aku saja yang kembali kesana. Aku juga ingin tahu apa alasan sang ratu melakukan semua ini, karena yang aku tahu ratu itu sangat mencintai raja Feng dan tidak mungkin beliau bisa berpaling begitu saja darinya." kata Mungyi.
"Iya Mungyi, tapi kau harus selalu berhati-hati! Biar bagaimanapun, raja Xavier itu orang yang licik dan kejam. Kau bisa saja dipenjarakan jika tidak hati-hati," ucap Luan.
"Tentu saja Luan!" ucap Mungyi.
Tak lama kemudian, Ryu suami dari Luan kembali ke rumah dan terheran-heran melihat wajah serius istrinya serta Mungyi.
"Loh loh, ada apa ini? Kenapa kelihatannya serius sekali kalian berdua?" tanya Ryu penasaran.
Luan terkejut, ia menatap suaminya dengan tatapan kaget namun agak lega karena yang datang adalah Ryu bukan orang lain.
•
•
Setelah acara pernikahan mereka selesai, Xavier serta Lien kini berada di kamar untuk beristirahat setelah lelah melaksanakan berbagai prosesi di halaman istana tadi.
Xavier pun menghampiri Lien dan duduk di samping wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya itu, Xavier tersenyum lebar menatap wajah cantik Lien sembari mengusapnya lembut.
"Kamu cantik sekali!" ucap Xavier.
"Ya, kamu juga tampan sekali Xavier! Sayangnya kamu begitu licik dan jahat, sampai-sampai kamu tega membunuh raja Feng!" ucap Lien.
"Sudahlah, kamu tidak perlu membahas itu lagi! Feng si raja bodoh itu sudah mati, dan sekarang kamu juga sudah resmi menjadi istriku. Jadi, aku tidak suka kamu terus-terusan bahas dia di depan aku! Paham kan sayang?" ujar Xavier.
"Paham kok, jelas aku sangat paham! Aku paham sekali kalau kamu orang yang jahat dan kejam! Pengkhianat seperti kamu tidak layak menjadi raja di istana ini, aku lebih setuju kamu membusuk di penjara!" ucap Lien.
"Kenapa kamu bicara begitu sayang? Kita kan sekarang sudah jadi suami-istri, harusnya kamu bicara yang baik-baik dong sama aku! Aku gak terima loh dengan perkataan kamu itu," ujar Xavier.
"Yasudah, aku mau tidur duluan. Kamu jangan dekat-dekat dengan aku!" ujar ratu Lien.
Sang ratu pun berbaring di atas ranjangnya, sebuah ranjang besar yang dahulu pernah ia tidur bersama raja Feng. Tentu saja ratu Lien tidak sudi jika kini harus tidur dengan Xavier, karena ia tak mau bekas raja Feng disana hilang begitu saja.
"Loh kok begitu? Terus aku harus tidur dimana kalau bukan disini? Kita kan suami-istri, kenapa gak tidur bareng aja sih?" tanya Xavier bingung.
"Dengar ya, aku mau menikah denganmu itu karena paksaan bukan karena keinginan ku sendiri! Jadi, harusnya kamu paham dengan itu dan tak paksa aku lagi!" ucap ratu Lien.
"Baiklah Lien, kali ini aku turuti kemauan mu. Aku beri waktu agar kamu bisa menerimaku sebagai suamimu," ucap Xavier pelan.
Ratu Lien hanya terdiam, ia sudah berbaring membelakangi Xavier dengan balutan selimut. Namun, Xavier tersenyum dan mendekatinya. Pria itu mengusap lembut rambut Lien sembari mengecup leher wanitanya.
"Aku akan tidur di kamar lain, selamat tidur istriku yang cantik!" bisik Xavier.
"Beraninya orang licik ini mencium tubuhku! Andai aku punya kekuatan, pasti aku sudah memukulnya dan bahkan membunuhnya!" batin ratu Lien.
Setelahnya, Xavier pun pergi keluar meninggalkan ratu Lien sendirian disana sesuai kemauannya.
***
Saat di luar, Xavier justru bertemu dengan Wingki yang masih tinggal di istana walaupun Alice ratunya sedang pergi bersama Terizla. Wingki tersenyum tipis ketika melihat wajah murung Xavier begitu keluar dari kamarnya.
"Hahaha... ada apa raja Xavier? Kenapa kau keluar dari kamar disaat malam pertama? Apa ratu Lien tidak mau disentuh olehmu? Oh wajar saja, kau itu kan manusia terlicik!" cibir Wingki.
"Diam kau Wingki! Jangan sekali-sekali kau berani menghinaku! Ingatlah, sekarang ini aku raja disini, dan kau tidak bisa bicara seenaknya padaku! Atau aku bisa memasukkan mu ke dalam penjara!" geram Xavier.
"Silahkan saja raja Xavier! Tapi perlu kau ingat, raja sebenarnya di istana ini adalah yang mulia raja Terizla! Sedangkan kau hanya raja sementara, yang akan digusur sewaktu-waktu!" ucap Wingki.
"Sudahlah, aku sedang tidak ingin membahas itu!" ujar Xavier kesal.
"Mau kemana kau raja?" tanya Wingki.
"Tentu saja aku ingin tidur, kau tidak lihat ini sudah malam?" jawab Xavier ketus.
"Kenapa kau tidak tidur di kamar ini bersama istrimu?" tanya Wingki lagi.
Bukannya menjawab, Xavier justru memandang sinis ke arah Wingki dan berlalu pergi begitu saja meninggalkan pria tersebut dengan perasaan kesalnya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
ARA
Wah ada si Wingki?? Ko dia diam aja Xavier melantik diri jadi raja bahkan menikahi 'tahanan' (Ratu)? Atau ini jebakan kesetiaan dari Alice & Terizla??
2022-10-09
3
ﮩ٨ـ รαʰɪᴿ𝚊͎͛ﮩ٨ـ
hahaha di usir😂
2022-07-21
1