Xi Mei kembali ke rumah bibinya setelah selesai mengantar makanan untuk pamannya tadi, Xi Mei nampak bersedih dan terus cemberut saat tiba di rumah.
Gadis remaja itu duduk di teras depan rumah Luan sembari membayangkan jika saja dirinya bisa belajar Wushu dengan sang paman, namun itu semua hanyalah sekedar angannya saja karena tidak akan mungkin terjadi.
"Huft, kenapa sih paman sama bibik kompak banget larang aku buat ikut latihan beladiri? Padahal aku pengen banget ikutan!" gumamnya.
Tak lama kemudian, Chen Yufei yang baru pulang sekolah pun sampai di rumah. Gadis berusia 2 tahun lebih tua dari Xi Mei itu saat ini sudah menginjak bangku SMA.
"Xi Mei, kamu ngapain duduk di luar sendirian sambil cemberut gitu? Kenapa gak masuk aja?" tanya Chen penasaran.
Chen memarkir sepeda miliknya, lalu duduk di samping Xi Mei untuk menghibur gadis itu.
"Aku lagi kesal, Chen." jawab Xi Mei pelan.
"Hah? Kesal kenapa Xi Mei?" tanya Chen terheran-heran.
"Barusan aku kan abis antar makanan ke tempat paman, terus aku lihat gerakan beladiri yang diajarin paman tuh keren banget. Aku kepengen ikut belajar itu, tapi paman malah larang aku." jelas Xi Mei pada Chen.
"Oh ya ampun! Jadi, kamu mau belajar beladiri tapi dilarang sama ayah gitu?" ucap Chen.
"Iya Chen, makanya aku kesal sekarang. Padahal aku cuma pengen belajar beladiri, kan pasti seru kalo aku bisa begitu juga kayak kamu." kata Xi Mei dengan wajah cemberutnya.
"Sabar ya Xi Mei! Mungkin ayah itu khawatir kalau kamu kecapekan, kan kamu juga harus sekolah." kata Chen.
"Tapi, kamu boleh tuh belajar beladiri walau kamu masih sekolah. Kenapa giliran aku malah gak dibolehin?" tanya Xi Mei penasaran.
"Eee aku juga gak tahu sih alasan ayah itu apa, kan tadi aku cuma nebak-nebak aja. Kalau kamu mau tau lebih jelas, coba deh kamu tanya ke ayah atau ibu!" jawab Chen.
"Iya Chen," ucap Xi Mei singkat.
"Yaudah, kita masuk aja yuk! Kamu jangan cemberut lagi kayak gitu!" ucap Chen.
"Gak mau ah! Aku pengen disini aja, sambil nunggu Zheng selesai latihan." kata Xi Mei.
"Hah? Kamu mau apa sama Zheng?" tanya Chen.
"Ya kayak biasa dong, kan aku sama dia suka berburu bareng-bareng di hutan. Aku udah bosan banget diam di rumah terus, jadi aku pengen ke hutan lagi sekalian tes kemampuan memanah aku," jawab Xi Mei.
"Oh gitu, tapi kamu udah izin belum sama ibu?" tanya Chen.
Xi Mei menggeleng pelan tanda kalau ia belum meminta izin pada bibinya.
"Aduh Xi Mei! Kamu gak boleh pergi kalau belum dapat izin dari ibu, udah sana kamu masuk dulu terus minta izin sama ibu! Lagian Zheng juga masih latihan kan?" ujar Chen.
"Kamu juga kenapa gak masuk? Pulang sekolah itu langsung masuk, mandi terus ganti baju bukan malah ikut duduk disini!" ucap Xi Mei.
"Kok kamu malah bilang begitu sih? Kan yang aku omongin tadi benar, kamu itu harus minta izin dulu sama ibu kalau mau pergi berburu sama Zheng!" ucap Chen keheranan.
"Iya Chen iya..." Xi Mei menurut dan bangkit dari duduknya lalu masuk ke dalam.
Sementara Chen tetap disana, ia geleng-geleng kepala karena tingkah Xi Mei dari dulu sampai sekarang tidak berubah sama sekali.
"Aku gak nyangka bisa berteman sama tuan putri kerajaan, ya walau sekarang dia udah jadi warga biasa juga." batin Chen Yufei.
Setelahnya, Chen pun ikut beranjak dari kursi dan masuk ke dalam menyusul Xi Mei.
•
•
"Kamu mau ngapain ikut ke rumah saya?" tanya Ryu pada Zheng yang meminta ikut bersamanya pulang ke rumah.
"Eee tadi saya sudah ada janji dengan Xi Mei, guru. Saat di sekolah, Xi Mei bilang ke saya kalau dia itu bosan di rumah terus. Nah makanya saya ajak dia buat berburu ke hutan lagi, terus dia mau deh guru!" jawab Zheng menjelaskan.
"Hadeh, kenapa Xi Mei gak bilang apa-apa ke saya tadi ya?" ujar Ryu keheranan.
"Mungkin Xi Mei lupa kali guru, tadi dia kan lagi kesal sama guru karena gak dibolehin ikut latihan Wushu." tebak Zheng.
"Iya kali ya..."
"Eh ya Zheng, kamu ada usul gak kira-kira? Gimana caranya saya buat bisa bujuk Xi Mei supaya gak ngambek lagi?" Ryu meminta usul dari Zheng untuk membujuk Xi Mei.
"Umm... coba aja guru kasih sesuatu yang disukai sama Xi Mei, misal makanan atau barang gitu!" usul Zheng.
"Oh iya ya... yaudah deh nanti saya ke pasar beliin makanan kesukaan Xi Mei, makasih ya sarannya Zheng!" ucap Ryu tersenyum.
"Sama-sama guru, tapi saya dibolehin kan pergi sama Xi Mei?" ujar Zheng nyengir.
"Hmm... boleh boleh aja, asal kamu bisa janji sama saya untuk jagain Xi Mei! Jangan sampai dia kenapa-napa di hutan! Selain itu, kamu juga gak boleh modus sama dia! Karena saya tahu, laki-laki itu suka sekali dengan yang namanya modus." kata Ryu memperingati Zheng.
"Ahaha, tidak perlu khawatir guru! Saya ini bukan laki-laki yang seperti itu kok, lagian saya dan Xi Mei kan bukan kali pertama ini mau pergi berburu bersama." kata Zheng sedikit tertawa.
"Yasudah, saya percaya sama kamu!" ucap Ryu.
"Terimakasih guru!" ucap Zheng tersenyum.
Mereka terus berjalan menuju rumah Ryu yang jaraknya dari tempat pelatihan tidak terlalu jauh, sehingga hanya butuh beberapa saat bagi mereka berdua untuk sampai disana.
Terlihat pula Xi Mei baru keluar dari dalam rumah dan bersiap untuk pergi, gadis itu bahkan sudah menyiapkan panahan miliknya yang akan ia gunakan untuk berburu nantinya.
"Xi Mei!" Ryu menyapa gadis itu sembari berhenti di dekatnya.
"Ah iya paman, ada apa?" tanya Xi Mei bingung.
"Ini loh, Zheng katanya mau ajak kamu berburu ke hutan. Kamu udah siap?" jelas Ryu.
"Udah dong paman, nih buktinya aku udah bawa panahan punyaku." kata Xi Mei.
"Bagus deh! Tapi, kamu udah izin belum sama bibik?" tanya Ryu.
"Udah kok paman, mana mungkin aku berani pergi kalau gak izin dulu sama bibik?" jawab Xi Mei.
"Yasudah, kalian berdua hati-hati ya! Oh ya, kalian pada ke hutan jalan kaki? Emangnya gak capek? Kan jarak dari sini ke hutan itu lumayan jauh loh," ujar Ryu keheranan.
"Enggak paman, aku mau naik Moreo. Tadi juga aku udah lepasin dia dari kandang," ucap Xi Mei.
"Oh gitu, terus Zheng gimana?" tanya Ryu.
"Kan bisa boncengan paman," jawab Xi Mei.
"Apa??" Ryu terkaget-kaget mendengar jawaban Xi Mei yang ingin berboncengan menaiki kuda dengan Zheng.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments