Episode 18. Xi Mei & An Ming

Xi Mei tengah memantau buruannya yang ada di depan mata, ia mengambil posisi dan bersiap menarik busur panahnya.

Namun, Xi Mei kalah cepat dibanding Zheng. Pria itu sudah lebih dulu menancapkan anak panah di tubuh rusa tersebut.

Sontak saja Xi Mei merasa kesal dan menganggap tindakan Zheng adalah curang, karena dialah yang pertama kali melihat rusa itu.

"Ih kamu curang Zheng! Itu kan aku duluan yang lihat, jadi dia punyaku lah!" ujar Xi Mei emosi.

"Ahaha, siapa cepat dia dapat dong Xi Mei. Makanya kamu jangan kelamaan ngukur, jadinya aku rebut deh tuh buruan kamu!" ucap Zheng tertawa lebar.

"Huft, yaudah kali ini aku maafin. Sekarang kita berpencar, supaya kamu gak bisa curang lagi kayak tadi!" ucap Xi Mei.

"Kamu yakin mau berpencar? Emang gak takut kesasar di hutan ini?" tanya Zheng cemas.

"Kamu pikir aku anak kecil? Aku ini udah 14 tahun, aku bisa jaga diri dan gak mungkin nyasar. Kecuali kalau kamu yang takut," jawab Xi Mei.

"Hah? Aku takut? Maaf banget nih ya, tapi aku gak pernah takut sama apapun di dunia ini! Yaudah, kalau emang kamu mau kita berpencar sekarang aku turutin kemauan kamu. Tapi, jangan jauh-jauh ya!" ucap Zheng.

"Oke! Kamu kesana, aku kesana!" pinta Xi Mei menunjuk ke dua arah yang berbeda.

"Iya, tapi kamu hati-hati ya! Aku udah janji sama paman kamu soalnya bakal jagain kamu, kalau kamu kenapa-napa nanti aku yang disalahin!" ucap Zheng.

"Tenang aja! Udah ya, aku pergi duluan." kata Xi Mei langsung pergi begitu saja.

"Eh Xi Mei tunggu!" teriak Zheng.

Namun, Xi Mei tak menggubris itu dan pergi jauh dari Zheng membawa busur panahnya.

Zheng sedikit cemas dengan Xi Mei, ia khawatir gadis itu akan terluka walau ia yakin tak mungkin Xi Mei mudah terluka.

Akhirnya Zheng memutuskan untuk berjalan ke arah yang berbeda dengan Xi Mei, tapi tetap saja Zheng terus memikirkan Xi Mei.

"Huh kira-kira Xi Mei bakal baik-baik aja apa enggak ya?" gumam Zheng.

***

"Toloongg...!! Toloongg...!!!"

An Ming terus berteriak minta tolong karena kakinya terkilir dan sulit untuk digerakkan, ia hanya bisa tergeletak di tanah memegangi kakinya itu.

Namun, sedari tadi ia berteriak belum juga ada orang yang datang membantunya. An Ming pun merasa frustasi dan cemas yang semakin besar.

"Awhh!! Paman Wingki, aku butuh bantuan mu paman! Tolong datang kemari paman!" rintihnya.

An Ming berusaha bangkit dan berjalan untuk mencari dimana keberadaan Wingki serta para prajuritnya, ia menahan rasa sakit pada bagian kakinya sambil juga menenteng burung yang tadi ia dapatkan.

"Aku harus bisa! Mommy bilang aku anak yang kuat, aku pasti bisa pergi dari sini!" tekadnya.

Bruuukkk...

Akan tetapi, An Ming justru terjatuh kembali saat ia hendak melangkah lebih jauh dari hutan tersebut.

"Aaaakkkhh!!" pekiknya kesakitan.

"Hiks hiks... mommy aku mau pulang!" teriaknya.

***

Xi Mei tak sengaja mendengar suara tangisan anak kecil dari tempatnya berdiri saat ini.

Ya gadis itu memang tengah berkeliling mencari buruan selanjutnya, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti lantaran muncul suara tangisan seorang anak di dalam hutan itu.

"Kok kayak ada yang nangis ya? Tapi, mana mungkin sih di hutan kayak gini ada anak kecil?" gumamnya kebingungan.

"Hiks hiks... toloongg...!!"

Lagi-lagi suara itu muncul kembali, Xi Mei semakin penasaran siapakah yang menangis dan berteriak minta tolong itu.

"Tuh kan bener, ada yang nangis disini. Apa aku cari dulu kali ya orangnya?" gumamnya.

"Iya deh, aku khawatir dia kenapa-napa! Apalagi di hutan begini kan bahaya," sambungnya.

Akhirnya Xi Mei memutuskan untuk mencari dimana keberadaan anak kecil yang sedang menangis itu, sejenak ia melupakan niatnya ke hutan untuk berburu karena tidak tega mendengar tangisan anak tersebut.

"Dek, kamu dimana?" teriak Xi Mei.

Xi Mei terus berjalan menyusuri hutan, sampai ia menemukan asal suara tangisan itu berada.

Xi Mei pun mendapati sesosok anak lelaki tengah menangis tersedu-sedu disana sembari memegangi bagian kakinya.

"Ya ampun! Hey dek, kamu gapapa?" ujar Xi Mei yang langsung menghampiri anak itu.

Anak kecil yang tak lain ialah An Ming itu pun mendongakkan kepalanya, menatap Xi Mei dengan mata sembabnya dan kini keduanya saling bertatapan satu sama lain.

"Kakak siapa?" tanya An Ming cemas.

"Eee kamu gak perlu takut dek! Kakak ini orang baik kok, tadi kakak gak sengaja dengar tangisan kamu. Kamu lagi ngapain di hutan sendirian kayak gini? Orang tua kamu mana?" jawab Xi Mei.

"Mommy sama daddy aku ada di istana, kak. Aku tadi kesini mau berburu sama paman Wingki dan prajurit, tapi aku malah kesasar gara-gara ambil burung yang aku panah ini." jelas An Ming.

"Istana? Itu artinya kamu orang istana dong?" tanya Xi Mei kaget.

"Iya kak," jawab An Ming sambil mengangguk.

"Yaudah, biar kakak bantu ya?" ucap Xi Mei.

"Beneran kak?" tanya An Ming.

"Iya dong, masa bohong? Udah yuk, kakak bantuin kamu buat jalan dan cari rombongan kamu!" ucap Xi Mei tersenyum.

"Makasih ya kak!" ucap An Ming merasa senang.

"Sama-sama," ucap Xi Mei singkat.

Xi Mei pun membantu An Ming berdiri, ia menuntun pria kecil itu berjalan mencari para prajurit istana agar dia bisa pulang.

"Bagaimana? Kau sudah dapat info tentang keberadaan putri dari Lien?" Terizla bertanya pada Alice dengan penuh kecemasan.

"Belum. Entah kenapa aku sulit sekali melacak keberadaan anak itu," jawab Alice.

"Haish, kamu ini bagaimana sih? Katanya kamu hebat dalam melacak segalanya, tapi kenapa hanya menemukan satu orang saja kau tidak bisa! Sudah 7 tahun berlalu, tapi kita masih belum bisa menemukan anak itu! Kita akan berada dalam masalah Alice, kalau sampai anak itu tidak kunjung ditemukan!" ujar Terizla panik.

"Tenanglah Terizla! Aku akan usahakan segala cara untuk bisa menemukan gadis itu, kau tidak perlu panik! Lagipun, belum tentu ramalan itu benar!" ucap Alice menenangkan Terizla.

"Tetap saja, aku tidak bisa tenang kalau belum berhasil menangkap dan membunuh anak itu!" tegas Terizla.

"Baiklah, aku akan terus cari dia!" ucap Alice.

"Itu sudah suatu keharusan! Sekarang ini kita sudah menjadi penguasa di berbagai daerah, jadi kita harus bisa lebih kuat dari siapapun itu!" ucap Terizla dengan lantang.

Alice mengangguk saja, Terizla pun pergi meninggalkan Alice dengan tampang kesal.

"Aku harus bisa temukan gadis itu! Rasanya aku tidak tahan jika terus-terusan dicecar oleh Terizla!" ujar Alice.

Wanita iblis itu pun kembali melakukan pencarian terhadap putri Xiu

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Episodes
1 Episode 1. Kerajaan harus dihancurkan!
2 Episode 2. Pergilah cepat!
3 Episode 3. Mencari ratu
4 Episode 4. Ikutlah denganku
5 Episode 5. Rumah bibik
6 Episode 6. Habisi semuanya
7 Episode 7. Identitas baru
8 Episode 8. Penyusup
9 Episode 9. Mungyi kembali
10 Episode 10. Rencana Xavier
11 Episode 11. Pergi ke pasar
12 Episode 12. Raja pengganti
13 Episode 13. Pernikahan
14 Episode 14. Tidak percaya
15 Episode 15. Mau latihan juga
16 Episode 16. Pergi berburu
17 Episode 17. Tersesat
18 Episode 18. Xi Mei & An Ming
19 Episode 19. Menolong pangeran
20 Episode 20. Orang Eropa
21 Episode 21. Kunjungan istana
22 Episode 22. Melihat dari jauh
23 Episode 23. Pergilah putri!
24 Episode 24. Mari pulang
25 Episode 25. Xi Mei marah?
26 Episode 26. Berkeliling desa
27 Episode 27. Pengkhianatan Xavier jilid 2
28 Episode 28. Pertarungan
29 Episode 29. Aku punya kekuatan?
30 Episode 30. Pencuri makanan
31 Episode 31. Memilikinya
32 Episode 32. Ikut sayembara
33 Episode 33. Tidak jadi ikut
34 Episode 34. Sayembara dimulai
35 Episode 35. Wanita bercadar
36 Episode 36. Kekalahan Bowen
37 Episode 37. Penolakan Xi Mei
38 Episode 38. Dirampok
39 Episode 39. Hasutan
40 Episode 40. Ratu diculik?
41 Episode 41. Sudah dikotori
42 Episode 42. Penyihir?
43 Episode 43. Mati kau Fredison!
44 Episode 44. Angkuh
45 Episode 45. Mulai curiga
46 Episode 46. Dendam Ling
47 Episode 47. Xi Mei tertangkap
48 Episode 48. Suka gadis muda
49 Episode 49. Berhasil lepas
50 Episode 50. Kekhawatiran ratu
51 Episode 51. Ryu vs raja Ling
52 Episode 52. Tetap mengabdi
53 Episode 53. Makhluk aneh
54 Episode 54. Bertemu Felix
55 Episode 55. Bangun telat
56 Episode 56. Zheng datang
57 Episode 57. Ikut latihan
58 Episode 58. Buang jauh-jauh
59 Episode 59. Pengakuan ratu
60 Episode 60. Tawaran kerjasama
61 Episode 61. Menikmati sunset
62 Episode 62. Hampir tertangkap
63 Episode 63. Lao & Mei
64 Episode 64. Mimpi buruk
65 Episode 65. Dicium?
66 Episode 66. Ratu datang
67 Episode 67. Malam penuh penjagaan
68 Episode 68. Kedatangan Xavier
69 Episode 69. Pertarungan terjadi
70 Episode 70. Kedatangan raja Ling
71 Episode 71. Bukan raja lagi
72 Episode 72. Kemenangan telah tiba
73 Episode 73. Pemimpin yang sebenarnya
74 Episode 74. Kembali ke istana
75 Episode 75. Menyambut sang ratu
76 Episode 76. Mau menikah
77 Episode 77. Sambutan tuan putri
78 Episode 78. Ungkapan Zheng
79 Episode 79. Raja Lao datang
80 Episode 80. Tahan Wein Lao!
81 Episode 81. Belum siap
82 Episode 82. Dibawa ke hutan
83 Episode 83. Terizla lagi
84 Episode 84. Penyerangan Terizla & Xavier
85 Episode 85. Pertarungan masih berlanjut
86 Episode 86. Biar aku saja
87 Episode 87. Putri Xiu vs Xavier
88 Episode 88. Kekalahan Xavier
89 Episode 89. Marah atau tidak?
90 Episode 90. Alice tak terima
91 Episode 91. Kemunculan Alice
92 Episode 92. Tekad Fey Chu
93 Episode 93. Raja Ling kembali berulah
94 Episode 94. Xiu tertangkap
95 Episode 95. Gadis cantik
96 Episode 96. Kembali ke masa lalu
97 Episode 97. Kenyataan pahit
98 Episode 98. An Ming & Feng Lian
99 Episode 99. Lepas
100 Episode 100. Calon istri
101 Episode 101. Kejutan Wein Lao
102 Episode 102. Lamaran?
103 Episode 103. Penyelidikan Felix
104 Episode 104. Tertusuk
105 Episode 105. Rombongan demo
106 Episode 106. Xiao Tien
107 Episode 107. Kitab emas
108 Episode 108. An Ming dan pemuda desa
109 Episode 109. Cepat menikah
110 Episode 110. Makin dekat
111 Episode 111. Keluhan Gusion
112 Episode 112. Ulah Fey
113 Episode 113. Bantuan In Lao
114 Episode 114. Minta maaf
115 Episode 115. Cinta atau tidak?
116 Episode 116. Rencana terselubung
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Episode 1. Kerajaan harus dihancurkan!
2
Episode 2. Pergilah cepat!
3
Episode 3. Mencari ratu
4
Episode 4. Ikutlah denganku
5
Episode 5. Rumah bibik
6
Episode 6. Habisi semuanya
7
Episode 7. Identitas baru
8
Episode 8. Penyusup
9
Episode 9. Mungyi kembali
10
Episode 10. Rencana Xavier
11
Episode 11. Pergi ke pasar
12
Episode 12. Raja pengganti
13
Episode 13. Pernikahan
14
Episode 14. Tidak percaya
15
Episode 15. Mau latihan juga
16
Episode 16. Pergi berburu
17
Episode 17. Tersesat
18
Episode 18. Xi Mei & An Ming
19
Episode 19. Menolong pangeran
20
Episode 20. Orang Eropa
21
Episode 21. Kunjungan istana
22
Episode 22. Melihat dari jauh
23
Episode 23. Pergilah putri!
24
Episode 24. Mari pulang
25
Episode 25. Xi Mei marah?
26
Episode 26. Berkeliling desa
27
Episode 27. Pengkhianatan Xavier jilid 2
28
Episode 28. Pertarungan
29
Episode 29. Aku punya kekuatan?
30
Episode 30. Pencuri makanan
31
Episode 31. Memilikinya
32
Episode 32. Ikut sayembara
33
Episode 33. Tidak jadi ikut
34
Episode 34. Sayembara dimulai
35
Episode 35. Wanita bercadar
36
Episode 36. Kekalahan Bowen
37
Episode 37. Penolakan Xi Mei
38
Episode 38. Dirampok
39
Episode 39. Hasutan
40
Episode 40. Ratu diculik?
41
Episode 41. Sudah dikotori
42
Episode 42. Penyihir?
43
Episode 43. Mati kau Fredison!
44
Episode 44. Angkuh
45
Episode 45. Mulai curiga
46
Episode 46. Dendam Ling
47
Episode 47. Xi Mei tertangkap
48
Episode 48. Suka gadis muda
49
Episode 49. Berhasil lepas
50
Episode 50. Kekhawatiran ratu
51
Episode 51. Ryu vs raja Ling
52
Episode 52. Tetap mengabdi
53
Episode 53. Makhluk aneh
54
Episode 54. Bertemu Felix
55
Episode 55. Bangun telat
56
Episode 56. Zheng datang
57
Episode 57. Ikut latihan
58
Episode 58. Buang jauh-jauh
59
Episode 59. Pengakuan ratu
60
Episode 60. Tawaran kerjasama
61
Episode 61. Menikmati sunset
62
Episode 62. Hampir tertangkap
63
Episode 63. Lao & Mei
64
Episode 64. Mimpi buruk
65
Episode 65. Dicium?
66
Episode 66. Ratu datang
67
Episode 67. Malam penuh penjagaan
68
Episode 68. Kedatangan Xavier
69
Episode 69. Pertarungan terjadi
70
Episode 70. Kedatangan raja Ling
71
Episode 71. Bukan raja lagi
72
Episode 72. Kemenangan telah tiba
73
Episode 73. Pemimpin yang sebenarnya
74
Episode 74. Kembali ke istana
75
Episode 75. Menyambut sang ratu
76
Episode 76. Mau menikah
77
Episode 77. Sambutan tuan putri
78
Episode 78. Ungkapan Zheng
79
Episode 79. Raja Lao datang
80
Episode 80. Tahan Wein Lao!
81
Episode 81. Belum siap
82
Episode 82. Dibawa ke hutan
83
Episode 83. Terizla lagi
84
Episode 84. Penyerangan Terizla & Xavier
85
Episode 85. Pertarungan masih berlanjut
86
Episode 86. Biar aku saja
87
Episode 87. Putri Xiu vs Xavier
88
Episode 88. Kekalahan Xavier
89
Episode 89. Marah atau tidak?
90
Episode 90. Alice tak terima
91
Episode 91. Kemunculan Alice
92
Episode 92. Tekad Fey Chu
93
Episode 93. Raja Ling kembali berulah
94
Episode 94. Xiu tertangkap
95
Episode 95. Gadis cantik
96
Episode 96. Kembali ke masa lalu
97
Episode 97. Kenyataan pahit
98
Episode 98. An Ming & Feng Lian
99
Episode 99. Lepas
100
Episode 100. Calon istri
101
Episode 101. Kejutan Wein Lao
102
Episode 102. Lamaran?
103
Episode 103. Penyelidikan Felix
104
Episode 104. Tertusuk
105
Episode 105. Rombongan demo
106
Episode 106. Xiao Tien
107
Episode 107. Kitab emas
108
Episode 108. An Ming dan pemuda desa
109
Episode 109. Cepat menikah
110
Episode 110. Makin dekat
111
Episode 111. Keluhan Gusion
112
Episode 112. Ulah Fey
113
Episode 113. Bantuan In Lao
114
Episode 114. Minta maaf
115
Episode 115. Cinta atau tidak?
116
Episode 116. Rencana terselubung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!