Episode 11. Pergi ke pasar

Pagi hari ini, putri Xiu terbangun dari tidurnya dengan rasa cemas setelah mengalami mimpi buruk mengenai ibunya alias sang ratu.

Putri Xiu pun terlihat sangat takut dan langsung menangis sejadi-jadinya.

Luan yang tak sengaja mendengar suara tangisan dari dalam kamar Xiu, coba mendekatkan telinganya ke pintu untuk memastikan apakah benar Xiu menangis atau tidak.

Setelah dirasa betul, Luan langsung mengetuk pintu dan coba bertanya mengapa Xiu menangis di pagi hari ini. Akan tetapi, tangisan Xiu justru semakin menguat dan membuat Luan bingung harus melakukan apa.

TOK TOK TOK...

"Non, non Xi Mei! Non baik-baik aja kan? Kenapa non bisa nangis? Jawab bibik dong non!" teriak Luan dari luar kamar.

Tetap tak ada jawaban dari Xiu, gadis kecil itu nampaknya masih terus teringat pada ibunda tercinta yang kini ditahan di istana oleh para penjahat.

Tak lama kemudian, Ryu suami dari Luan pun tiba.

"Luan, apa yang terjadi? Mengapa pagi-pagi begini kamu sudah teriak-teriak begitu?" tanya Ryu sembari mengucek matanya.

"Maaf ya suamiku! Aku sedang cemas dengan nona Xiu, barusan aku dengar dia menangis di dalam kamar. Aku khawatir terjadi sesuatu dengan dia, soalnya aku tanya juga dia gak mau jawab dan malah terus menangis." jelas Luan.

"Apa? Kalau begitu, kita coba saja buka pintunya dan cek langsung ke dalam!" ujar Ryu.

"Bagaimana? Pintu ini dikunci dari dalam oleh putri Xiu, kita tidak bisa masuk kesana tanpa persetujuan dari tuan putri! Memangnya kamu mau terkena masalah pidana?" ucap Luan.

"Yasudah, berarti sekarang kita hanya tinggal menunggu putri Xiu membuka pintunya. Cepatlah kamu tanyakan lagi kondisi tuan putri! Barangkali, dia mau menjawab mu kali ini!" ucap Ryu.

"Baiklah!" ucap Luan singkat disertai anggukan.

Luan pun kembali berteriak seraya mengetuk pintu kamar Xiu untuk menanyakan kondisi gadis itu.

"Non, buka pintunya dong non, bibik mau bicara!" pinta Luan.

Ceklek..

Luan tersenyum senang ketika mendengar bunyi pintu terbuka, ia melihat Xiu berdiri dibalik pintu dengan mata sembabnya.

"Hiks hiks..." Xiu kembali menangis, membuat Luan serta Ryu keheranan.

"Xi Mei, kamu kenapa nangis begini? Ada yang nyakitin kamu sayang?" tanya Luan sembari berjongkok dan menangkup wajah Xiu.

"Enggak bik. Aku cuma kangen sama mommy, aku tadi mimpi kalau mommy bakalan tinggalin aku untuk selamanya, bik. Aku gak mau itu terjadi, aku pengen sama mommy terus bik!" ucap Xiu.

Luan melirik sekilas ke arah suaminya.

"Tenang ya Xi Mei! Mommy kamu gak mungkin tinggalin kamu kok, semua itu kan cuma mimpi. Kamu gak perlu nangis begini," ucap Ryu.

"Iya sayang, benar yang dibilang paman Ryu barusan. Itu kan cuma mimpi." sahut Luan.

"Tapi bik, mimpi itu serasa nyata buat aku. Aku takut banget semuanya bakal terjadi, dan aku akan kehilangan mommy! Bik, apa kita gak bisa bebasin mommy sekarang? Aku mau mommy ada disini sama kita!" ucap Xiu.

"Belum sayang, sekarang ini mommy kamu masih sulit untuk dibebaskan. Kamu yang sabar dulu ya Xi Mei! Kita yakini saja kalau mommy kamu akan baik-baik aja disana!" ucap Luan.

Xiu mengangguk-angguk dengan mata sembabnya, Luan pun berusaha menghapus air mata di wajah Xiu dengan kedua tangannya sambil terus menenangkan gadis kecil itu.

"Yaudah, kamu pasti lapar kan sayang? Mau makan sama bibik sama paman gak?" tanya Luan.

"Mau bik." Xiu setuju dengan keputusan Luan.

"Nah, kalo gitu yuk kita sama-sama ke meja makan! Disana udah ada Chen juga loh, kamu pengen kan main sama Chen?" ucap Luan.

"Iya bik, aku pengen." jawab Xiu.

Setelahnya, mereka bertiga pun pergi ke meja makan untuk sarapan bersama. Xiu juga sudah mulai bisa ditenangkan, walau ia masih sedih memikirkan ibundanya yang ditahan.

Singkat cerita, Xiu pergi ke pasar bersama Luan dan juga Chen. Luan sengaja mengajak Xiu jalan-jalan keluar untuk menghilangkan rasa sedih Xiu selepas mereka sarapan tadi, karena hingga kini Xiu masih saja memikirkan ibundanya.

"Xi Mei, kamu nanti di pasar boleh beli apapun kesukaan kamu ya sayang!" ucap Luan.

"Beneran bik? Emangnya di pasar ada apa aja, bik?" tanya Xiu dengan polosnya.

"Ada banyak makanan sayang, semua yang Xi Mei makan sewaktu di istana itu juga dibeli dari pedagang di pasar. Makanya kalau kamu mau sesuatu nanti, bilang aja ke bibik ya!" jawab Luan.

"Oke bik!" Xiu tersenyum renyah sembari mengangkat jarinya membentuk huruf o.

"Bu, terus aku gimana? Aku juga boleh kan beli apapun yang aku mau di pasar nanti?" tanya Chen penuh harap.

"Kalau kamu mah beda sayang, kamu cuma boleh beli satu macam jajanan aja. Uang ibu kan gak cukup kalau buat beli semuanya," jawab Luan.

"Yah ibu..." Chen menunduk cemberut.

"Tenang aja Chen! Nanti aku bakal berbagi jajanan kok sama kamu, jadi kamu bisa ikutan ngerasain yang aku beli deh. Gausah sedih ya Chen!" ucap Xiu tersenyum ke arah Chen.

"Wah kamu baik banget deh Xi Mei! Aku senang bisa temenan sama kamu!" ucap Chen.

Dua gadis manis itu saling berpelukan, membuat Luan ikut terharu melihatnya. Ia senang karena putrinya bisa akrab dengan Xiu sehingga Xiu tidak bersedih lagi memikirkan ibundanya.

Tiba-tiba saja mereka tidak sengaja berpapasan dengan seorang pria ketika hendak menuju pasar, pria itu merupakan salah seorang tetangga Luan yang tentu saja mengenal cukup dekat Luan serta keluarganya.

"Bu Luan, pada mau kemana ini ramai-ramai begini?" ucapnya.

"Eh pak Kodai, ini loh saya mau bawa anak-anak ke pasar. Mereka pada mau jajan sekaligus jalan pagi biar sehat!" jawab Luan sambil tersenyum.

"Oalah, eh omong-omong ini siapa Bu? Saya kok baru lihat dia sekarang? Gak mungkin dong Bu Luan punya anak langsung sebesar ini," tanya pria bernama Kodai itu menunjuk ke arah Xiu.

"Aku Xi Mei, paman." Xiu pun mengenalkan diri sebagai sosok Xi Mei.

"Nah, dia ini keponakan saya yang baru datang dari kota." Luan menyambung ucapan Xiu.

"Wah manis sekali kamu Xi Mei!" Kodai tampak gemas dengan Xiu, ia pun hendak mencolek pipi gadis kecil itu namun dicegah oleh Luan.

"Jangan pak!" ucap Luan spontan.

Tentu saja Kodai merasa heran, karena sikap Luan begitu mencurigakan.

"Kenapa Bu? Saya cuma mau pegang pipinya kok, gak macam-macam. Bu Luan kan sudah kenal dekat dengan saya, mana mungkin saya sakiti gadis kecil seperti dia?" ucap Kodai.

"Eee..." Luan pun terlihat bingung harus menjawab apa, ia berpikir keras agar Kodai tidak curiga.

"Aduh! Gimana ini? Bisa-bisanya aku lupa kalau sekarang putri Xiu sedang menyamar, aku malah bersikap seperti tadi yang tentu aja bikin pak Kodai curiga!" batin Luan.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

tintakering

tintakering

biasa aja luan..

2022-08-16

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

hadir 😍

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Kerajaan harus dihancurkan!
2 Episode 2. Pergilah cepat!
3 Episode 3. Mencari ratu
4 Episode 4. Ikutlah denganku
5 Episode 5. Rumah bibik
6 Episode 6. Habisi semuanya
7 Episode 7. Identitas baru
8 Episode 8. Penyusup
9 Episode 9. Mungyi kembali
10 Episode 10. Rencana Xavier
11 Episode 11. Pergi ke pasar
12 Episode 12. Raja pengganti
13 Episode 13. Pernikahan
14 Episode 14. Tidak percaya
15 Episode 15. Mau latihan juga
16 Episode 16. Pergi berburu
17 Episode 17. Tersesat
18 Episode 18. Xi Mei & An Ming
19 Episode 19. Menolong pangeran
20 Episode 20. Orang Eropa
21 Episode 21. Kunjungan istana
22 Episode 22. Melihat dari jauh
23 Episode 23. Pergilah putri!
24 Episode 24. Mari pulang
25 Episode 25. Xi Mei marah?
26 Episode 26. Berkeliling desa
27 Episode 27. Pengkhianatan Xavier jilid 2
28 Episode 28. Pertarungan
29 Episode 29. Aku punya kekuatan?
30 Episode 30. Pencuri makanan
31 Episode 31. Memilikinya
32 Episode 32. Ikut sayembara
33 Episode 33. Tidak jadi ikut
34 Episode 34. Sayembara dimulai
35 Episode 35. Wanita bercadar
36 Episode 36. Kekalahan Bowen
37 Episode 37. Penolakan Xi Mei
38 Episode 38. Dirampok
39 Episode 39. Hasutan
40 Episode 40. Ratu diculik?
41 Episode 41. Sudah dikotori
42 Episode 42. Penyihir?
43 Episode 43. Mati kau Fredison!
44 Episode 44. Angkuh
45 Episode 45. Mulai curiga
46 Episode 46. Dendam Ling
47 Episode 47. Xi Mei tertangkap
48 Episode 48. Suka gadis muda
49 Episode 49. Berhasil lepas
50 Episode 50. Kekhawatiran ratu
51 Episode 51. Ryu vs raja Ling
52 Episode 52. Tetap mengabdi
53 Episode 53. Makhluk aneh
54 Episode 54. Bertemu Felix
55 Episode 55. Bangun telat
56 Episode 56. Zheng datang
57 Episode 57. Ikut latihan
58 Episode 58. Buang jauh-jauh
59 Episode 59. Pengakuan ratu
60 Episode 60. Tawaran kerjasama
61 Episode 61. Menikmati sunset
62 Episode 62. Hampir tertangkap
63 Episode 63. Lao & Mei
64 Episode 64. Mimpi buruk
65 Episode 65. Dicium?
66 Episode 66. Ratu datang
67 Episode 67. Malam penuh penjagaan
68 Episode 68. Kedatangan Xavier
69 Episode 69. Pertarungan terjadi
70 Episode 70. Kedatangan raja Ling
71 Episode 71. Bukan raja lagi
72 Episode 72. Kemenangan telah tiba
73 Episode 73. Pemimpin yang sebenarnya
74 Episode 74. Kembali ke istana
75 Episode 75. Menyambut sang ratu
76 Episode 76. Mau menikah
77 Episode 77. Sambutan tuan putri
78 Episode 78. Ungkapan Zheng
79 Episode 79. Raja Lao datang
80 Episode 80. Tahan Wein Lao!
81 Episode 81. Belum siap
82 Episode 82. Dibawa ke hutan
83 Episode 83. Terizla lagi
84 Episode 84. Penyerangan Terizla & Xavier
85 Episode 85. Pertarungan masih berlanjut
86 Episode 86. Biar aku saja
87 Episode 87. Putri Xiu vs Xavier
88 Episode 88. Kekalahan Xavier
89 Episode 89. Marah atau tidak?
90 Episode 90. Alice tak terima
91 Episode 91. Kemunculan Alice
92 Episode 92. Tekad Fey Chu
93 Episode 93. Raja Ling kembali berulah
94 Episode 94. Xiu tertangkap
95 Episode 95. Gadis cantik
96 Episode 96. Kembali ke masa lalu
97 Episode 97. Kenyataan pahit
98 Episode 98. An Ming & Feng Lian
99 Episode 99. Lepas
100 Episode 100. Calon istri
101 Episode 101. Kejutan Wein Lao
102 Episode 102. Lamaran?
103 Episode 103. Penyelidikan Felix
104 Episode 104. Tertusuk
105 Episode 105. Rombongan demo
106 Episode 106. Xiao Tien
107 Episode 107. Kitab emas
108 Episode 108. An Ming dan pemuda desa
109 Episode 109. Cepat menikah
110 Episode 110. Makin dekat
111 Episode 111. Keluhan Gusion
112 Episode 112. Ulah Fey
113 Episode 113. Bantuan In Lao
114 Episode 114. Minta maaf
115 Episode 115. Cinta atau tidak?
116 Episode 116. Rencana terselubung
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Episode 1. Kerajaan harus dihancurkan!
2
Episode 2. Pergilah cepat!
3
Episode 3. Mencari ratu
4
Episode 4. Ikutlah denganku
5
Episode 5. Rumah bibik
6
Episode 6. Habisi semuanya
7
Episode 7. Identitas baru
8
Episode 8. Penyusup
9
Episode 9. Mungyi kembali
10
Episode 10. Rencana Xavier
11
Episode 11. Pergi ke pasar
12
Episode 12. Raja pengganti
13
Episode 13. Pernikahan
14
Episode 14. Tidak percaya
15
Episode 15. Mau latihan juga
16
Episode 16. Pergi berburu
17
Episode 17. Tersesat
18
Episode 18. Xi Mei & An Ming
19
Episode 19. Menolong pangeran
20
Episode 20. Orang Eropa
21
Episode 21. Kunjungan istana
22
Episode 22. Melihat dari jauh
23
Episode 23. Pergilah putri!
24
Episode 24. Mari pulang
25
Episode 25. Xi Mei marah?
26
Episode 26. Berkeliling desa
27
Episode 27. Pengkhianatan Xavier jilid 2
28
Episode 28. Pertarungan
29
Episode 29. Aku punya kekuatan?
30
Episode 30. Pencuri makanan
31
Episode 31. Memilikinya
32
Episode 32. Ikut sayembara
33
Episode 33. Tidak jadi ikut
34
Episode 34. Sayembara dimulai
35
Episode 35. Wanita bercadar
36
Episode 36. Kekalahan Bowen
37
Episode 37. Penolakan Xi Mei
38
Episode 38. Dirampok
39
Episode 39. Hasutan
40
Episode 40. Ratu diculik?
41
Episode 41. Sudah dikotori
42
Episode 42. Penyihir?
43
Episode 43. Mati kau Fredison!
44
Episode 44. Angkuh
45
Episode 45. Mulai curiga
46
Episode 46. Dendam Ling
47
Episode 47. Xi Mei tertangkap
48
Episode 48. Suka gadis muda
49
Episode 49. Berhasil lepas
50
Episode 50. Kekhawatiran ratu
51
Episode 51. Ryu vs raja Ling
52
Episode 52. Tetap mengabdi
53
Episode 53. Makhluk aneh
54
Episode 54. Bertemu Felix
55
Episode 55. Bangun telat
56
Episode 56. Zheng datang
57
Episode 57. Ikut latihan
58
Episode 58. Buang jauh-jauh
59
Episode 59. Pengakuan ratu
60
Episode 60. Tawaran kerjasama
61
Episode 61. Menikmati sunset
62
Episode 62. Hampir tertangkap
63
Episode 63. Lao & Mei
64
Episode 64. Mimpi buruk
65
Episode 65. Dicium?
66
Episode 66. Ratu datang
67
Episode 67. Malam penuh penjagaan
68
Episode 68. Kedatangan Xavier
69
Episode 69. Pertarungan terjadi
70
Episode 70. Kedatangan raja Ling
71
Episode 71. Bukan raja lagi
72
Episode 72. Kemenangan telah tiba
73
Episode 73. Pemimpin yang sebenarnya
74
Episode 74. Kembali ke istana
75
Episode 75. Menyambut sang ratu
76
Episode 76. Mau menikah
77
Episode 77. Sambutan tuan putri
78
Episode 78. Ungkapan Zheng
79
Episode 79. Raja Lao datang
80
Episode 80. Tahan Wein Lao!
81
Episode 81. Belum siap
82
Episode 82. Dibawa ke hutan
83
Episode 83. Terizla lagi
84
Episode 84. Penyerangan Terizla & Xavier
85
Episode 85. Pertarungan masih berlanjut
86
Episode 86. Biar aku saja
87
Episode 87. Putri Xiu vs Xavier
88
Episode 88. Kekalahan Xavier
89
Episode 89. Marah atau tidak?
90
Episode 90. Alice tak terima
91
Episode 91. Kemunculan Alice
92
Episode 92. Tekad Fey Chu
93
Episode 93. Raja Ling kembali berulah
94
Episode 94. Xiu tertangkap
95
Episode 95. Gadis cantik
96
Episode 96. Kembali ke masa lalu
97
Episode 97. Kenyataan pahit
98
Episode 98. An Ming & Feng Lian
99
Episode 99. Lepas
100
Episode 100. Calon istri
101
Episode 101. Kejutan Wein Lao
102
Episode 102. Lamaran?
103
Episode 103. Penyelidikan Felix
104
Episode 104. Tertusuk
105
Episode 105. Rombongan demo
106
Episode 106. Xiao Tien
107
Episode 107. Kitab emas
108
Episode 108. An Ming dan pemuda desa
109
Episode 109. Cepat menikah
110
Episode 110. Makin dekat
111
Episode 111. Keluhan Gusion
112
Episode 112. Ulah Fey
113
Episode 113. Bantuan In Lao
114
Episode 114. Minta maaf
115
Episode 115. Cinta atau tidak?
116
Episode 116. Rencana terselubung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!