Tidak terasa Mas Randi sudah dua minggu berada di kota selama itu hanya sekali menelpon, setiap ditelpon hpnya sibuk, aku kiri SMS jangankan dibalas, dibaca saja tidak ada perasaan yang aneh aku rasakan namun selalu ku tepis untuk menghibur hati ini yang kesepian.
" Mas bagaimana kabarmu disana?" batinku
" aku tau mas pernikahan kita tidak pernah kau inginkan, setidaknya kamu hargai aku mas aku ini istrimu, yang sudah melahirkan anakmu".
tak dirasa air mata ini berjatuhan deras tak terbendung. akhirnya karena lelah aku tertidur.
***
" Ran.....". sapa Rudi sambil berlarian.
" Hai Rudi bukannya kamu ada diluar kota ya?" tanyaku.
" iya syukur sudah selesai kemarin Ran, lalu aku pulang dan sampai tadi malam".
" Wah hebat kamu Rudi ya bos kasi tugas satu bulan kamu selesaikan hanya dua Minggu lebih, lalu bagaimana hasilnya?" tanyaku.
" Ini baru mau keruangan bos". katanya sambil menunjukan tumpukan map ditangannya.
" Ya udah Rud sana bawa dulu laporannya".
"Ok, Ran. aku duluan ya"
" Oh iya Ran sebentar siang kita makan bareng ya di kantin".
" Ok". jawabku sambil berlalu.
***
Tiba di kantin ternyata Rudi belum ada.
" Itu bocah bocah ya ".
" Hai ....". tiba tiba Rudi ada di belakangku menepuk bahuku.
" Aiiii ni bocah ya sempat saja buat aku hampir jantungan".
" Kan hampir Ran". katanya sambil terkekeh.
kami pun menuju meja dan kursi yang masih kosong lalu duduk.
Aku memesan nasi goreng dan es jeruk.
" Oh iya kamu makan apa Rudi,?
" Kasih sama aja deh kayak kamu".
" ok".
tak lama pesanan kami pun datang, masing-masing dari kami menyantap makan dan minuman yang ada. akhirnya kami pun selesai makan.
" Ran....". kata Rudi tiba - tiba
" Iya kenapa Rud?" tanyaku karena ku lihat memang seperti ada yang akan dikatakan olehnya sejak dari tadi mungkin menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya.
" Maafkan aku Ran, aku harus beri tahu kamu tentang hal ini mungkin lebih baik keluar dari mulutku sendiri dari pada kamu dengar dari orang lain Ran". katanya panjang lebar.
" Iya tentang apa Rud?" tanyaku penasaran dan tak sabar kabar apa yang akan disampaikan oleh sahabat karibnya itu.
" Oh iya RAN kebetulan proyek yang bos tugaskan ke aku salah satunya di Jakarta dimana tempat tugas baru suaminya bertugas".
" lalu apa kaitannya dengan aku Rud? tanyaku tak sabar.
" Aku belum selesai ngomong Ran kamu main potong aja". gumamnya kesal kepadaku.
" Iya maaf habis aku penasaran ".
" maaf ya Ran kalau aku harus jujur ungkapkan ini semua ke kamu. dan memang harus kamu ketahui bagaimana suamimu di sana".
" tiga malam aku disana, tiga malam pula aku dapati suamimu berduaan dengan perempuan itu".
"cukup Rud!" cukup". apa kamu punya buktinya mengatakan suamiku seperti itu? kataku dengan emosi, dan sedih yang tak terbendung lagi, harapan aku ini semua tida benar namun aku salah, dengan menghampiriku Rudi memperlihatkan foto mereka berdua kala bermesraan disebuah restoran ternama di ibu kota.
Detak jantungku menderu semakin cepat , sedih, sakit hati, kecewa menjadi satu. tubuhku lunglai bagaikan tak bertulang.
" Maafkan aku Ran, jika kamu harus tau kenyataan ini".
"Aku turut prihatin dengan keadaan rumahtangga kamu".
" sebelum semua terlambat sebaiknya kamu susul suami kamu Ran".
" Aku yakin hubungan kalian masih bisa diperbaiki dan di pertahankan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Wisnu Arca
Sabar Ran, isteri yang sabar itu pasti di berikan jalan. Jalan dalam menempuh hidup yang lebih baik. Biasanya yang selingkuh pasti kena batunya.
Iin sudah kuberi like dan subscribe
mampir juga ditempat aku dan kita tetap saling mengikuti agar tambah semangat dalam menulis.
2023-05-06
0
Ayano
Kenyataan paling sakit sih. Aku yakin sebenrnya si Ran dah tau cuma kek membohongi diri sendiri gitu dengan pura-pura gak kenapa-napa 😢
2023-04-14
0