" Baru ingin beranjak ke dapur tiba tiba Randi memanggilku"
" RAN itu tadi bukannya Laura ya? ngapain dia kesini? tanyanya beruntun".
ibu mendahului untuk menjawab.
" Eh Randi kamu sudah pulang".
" sini duduk dulu sebentar ada yang ibu mau omongin sama kamu, sambil menepuk sofa di sebelahnya agar Mas Randi duduk di situ.
" Kamu jangan bengong saja di situ, sini!
" Kata ibu dengan ketus agar aku bergabung dengan mereka". Aku duduk samping mas Randi. " O iya Ran tadi kamu tau kan siapa yang datang ke sini?
" memangnya kenapa Bu? "
" Dia nawarin istri kamu untuk kerja ditempat dia kerja katanya bagian apa ya ibu lupa sahut ibu sambil mengingat - ingat".
" Akuntansi Bu jawabku ". Nah itu dia kata ibu menatapku sinis.
" lalu apa hubungannya denganku ? "
" Jelas adalah Ran, Rani kan istri kamu kata ibu sambil mengedip - mengedipkan matanya memberi isyarat ke mas Randi".
" Jadi dia kan harus dapat Ijin dari kamu Ran".
" Iya Mas Randi akhirnya mengerti maksud ibunya". lalu Mas Randi memberi kesempatan kepada ibunya untuk berbicara.
" Kamu tau kan Ran, aturan di rumah ini ibu masih ibu yang pegang, jadi siapapun yang tinggal di rumah ini harus nurut dengan aturan ibu.
deg...
" perasaanku sudah tidak enak dengan perkataan mertuaku, namun aku kendalikan dan tetap berpikir positif".
" Kamu kan sudah mau kerja kekantor nih Ran, jadi jika kamu gajian kamu harus serahin semua gajih kamu. kata ibu dengan lantang.
" Kok begitu sih Bu? Tanya mas Randi yang kerja kan Rani bukan ibu,kasian Rani lah bu".
" loh kok kamu jadi belain dia sih ran, bukan belain ibu". jawab ibu ketus. pokoknya keputusan ibu sudah bulat kalau kamu masih mau bekerja dan masih mau tinggal di rumah ini berarti kamu harus ikut peraturan saya kata ibu dengan kasar nya.
" Aku hanya bisa menunduk tak bisa berbuat apa - apa selain menyetujui peraturan mertuaku".
" Terserah ibu saja! jawab mas Randi dengan ketus lalu pergi meninggalkan aku dan ibu yang masih diruang tamu".
" Kamu dengar sendiri kan, apa kata suami kamu? "
" Jadi bagaimana kamu keberatan?"
" Aku hanya menggeleng. Bagus! bekerjalah mulai besok, anggaplah kamu membayar karena selama ini tinggal gratis di rumah ini".
* Hari ini seperti biasa aku pagi - pagi sudah menyiapkan sarapan. Aku sudah siap dengan pakaian kerja ku.
" Mas Randi melihatku dengan tatapan yang Aneh".
" Sial cantik sekali dia hari ini, batinnya".
" Mama tumben rapi benar hari ini? tanya Raja setelah melihat penampilan ku".
" Aku berjongkok mengusap rambutnya dengan lembut".
" Mama mau kerja sayang cari uang biar bisa nanti beliin Raja mainan".
" Raja nampak bahagia sekali dengan ucapan ku. Raja jangan nakal ya . Siap mama sembari meletakkan tangannya di atas kepala".
" Aku pamit, hari ini aku dijemput Laura dengan mobilnya. kami berangkat bersama ke kantor". Lima belas menit kami sudah sampai kantor . aku takjub dengan gedung kantor ini, tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan bekerja di kantor semegah ini. tiba disebuah ruangan aku dipertemukan seorang atasan oleh Laura .
" Ran, kenalin ini pak Fendi seorang manager perusahaan ini. Rani jawab ku lalu dibalas pak Fendi mengulurkan tangannya ".
"Senang bertemu dengan Anda, mari saya antar anda ". lalu aku mengikuti pak Fendi setelah berpisah dengan Laura.
" Nah ini Ruangan kamu ya Ran. disebelah ruangan ku, jadi kalau butuh apa - apa kamu boleh panggil aku".
" Aku menganggukkan kepala ku".
"Ya sudah aku tinggal ya, selamat bekerja semoga kamu betah RAN bekerja di sini.
"Terimakasih pak".
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments