" Dengan berat aku tinggalkan Raja bersama ibu". Raja dari lahir sudah diasuh oleh ibu mertuaku, awalnya aku berat, ibu mana yang tahan berpisah dengan anaknya. namun aku tak berdaya selain mengiklankannya. toh aku masih bisa melihat dan merawat nya. selain itu karena mas Randi sendiri tidak merasa keberatan dan selalu setuju apa saja keputusan orang tuanya tanpa memperhatikan aku sebagai ibu dan istrinya.
aku melaksanakan kegiatan ku hari ini seperti biasa, di kantor aku harus menyelesaikan beberapa dokumen yang sudah tersedia di meja kerjaku
" RAN makan yuk, kerja aja". Aku melihat kearah Lusi sambil tersenyum.
kami akhirnya sama - sama ke kantin yang letaknya memang di dalam lingkungan kantor.
hari ini aku memilih makan nasi uduk, kebetulan dari kemarin sore aku belum makan sementara kami makan tiba tiba ada yang menyapaku.
" kamu..... Rani kan? sapa nya".
sambil mengingat ingat tiba - tiba Lusi siapa Ran ? mantan?
lidahku kelu, aku tak bisa mengingat siapa laki laki yang menyapaku dan sudah duduk di sampingku berlagak sok kenal sok dekat.
" maaf siapa ya? tanyaku".
sudahlah RAN yang tau cuma aku kok mas Randi tidak bakalan tau tentang ini.
" bukan itu aku tak bisa berkata apa - apa karena semua memperhatikan kami.
aku berdiri lagi pergi tanpa berkata apapun.
aku pergi bukan karena aku merasa bersalah, namun aku menghindari gosip orang saja. semoga itu tidak terjadi. batinku.
" aku menghampiri meja kerjaku untuk menyelesaikan sisa dokumen yang belum aku selesaikan ". tepat pukul 03.00 pekerjaanku sudah hampir selesai.
tiba- tiba.
TOK... TOK TOK!
masuk kataku tanpa menoleh
tak aku sangka ternyata dia lagi, orang yang tidak aku kenal namun dia sepertinya sangat mengenalku.
" RAN.........".
dia menyapa ku. maaf jika kehadiranku membuat kamu tidak nyaman Ran.
sementara aku masih kaku, seolah tak bisa berucap apa pun saat ini.
aku tau kamu sudah menikah dan sudah punya anak, aku menemuinya demi ibuku RAN, ada amanat beliau yang ingin aku sampaikan. amanat ini beliau katakan sebelum nafas beliau yang terakhir.
amanat? sebelum nafas terakhir, ibu, ada apa ini siapa dia, kenapa aku tak bisa mengingat tentang dia, siapa dia.
aku tau mungkin ini waktu yang tidak tepat Ran, oleh karena itu kalau boleh aku minta tolong aku ingin meminta alamat tempat tinggal orang tua kamu sekarang. aku dan kedua orang tuaku kehilangan jejak tentang dimana keberadaan orang tuamu sekarang. karena amanat ibuku sebelum meninggal.
aku pun belum bisa menjawab.
dan akhirnya dia yang pergi meninggalkan aku sendiri di ruangan ku.
" terimakasih atas waktumu hari ini, maaf jika kehadiran aku telah mengganggu.
selamat sore ucapnya lalu pergi".tak ku sadari ada yang melihat kami. namun aku tak peduli karena aku tidak melakukan apa apa dengan laki laki yang bagiku sangat aneh dan asing. aku hanya bisa berdoa semoga saja dia orang baik dan tidak berniat jahat terhadapku dan keluargaku. Akhirnya aku beranjak dari tempat dudukku dan keluar dari ruangan ku menuju jalan raya untuk menahan taksi yang lewat. namun tiba - tiba dia lewat.
Tiiiin tiiiiin tiiiiin
" Dia menurunkan kaca mobilnya".
Ran....
kamu juga mau pulang ? tanyanya
sini kita barengan saja kebetulan arah rumah kita sama. maaf, terimakasih tolak ku halus
baik aku duluan ya kamu yang hati hati
aku hanya bisa mengangguk kepalaku tanpa berkata sedikitpun lalu kulihat mobil yang berlalu sampai menghilang dari pengelihatan ku. akhirnya taksi lewat jua bergegas aku panggil akhirnya berhenti juga.
hanya butuh 20 menit akhirnya aku sampai juga di halaman rumah mertuaku.
" Di arah lain ternyata ada mertua dan suamiku yang menatap tajam bagaikan elang yang mendapatkan mangsanya.
" Aku turun dari taksi, lalu menghampiri raja yang kebetulan bermain di teras rumah".
karena melihatku Raha berhamburan ke arahku lalu ku turunkan tubuhku agar sejajar dan kamipun berpelukan
secret plak tangan raja ditarik paksa oleh mas Randi.
" Raja masuk kata mas Randi".
" tapi pa, Aku masih kangen mama".
masuk !!! bentaknya lagi. Raja langsung menurut masuk ke dalam rumah dengan Isak tangisnya. aku sedih dengan keadaan ini namun tak berdaya.
"siapa yang ijinkan kamu menyentuh raja?"
kata mas Randi
mas Raja anakku aku juga berhak atas dia, raja juga berhak mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Apa? kasih sayang apakah kamu sadar atau mimpi enak saja ungkapkan hak padahal tidak penuhi kewajiban.
" Mas....".
Plak......
tiba tiba mas Randi menamparku. tanpa basa basi aku pun pergi meninggalkan mereka semuanya di tempat pengasingan ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ayano
Sabar ya. Laki kek gitu gak perlu dipikirin lagi
2023-04-11
0