Harvey yang semula kagum pada mobil mewah itu, kini tercengang saat melihat gadis yang turun dari lamborghini veneno itu karena gadis itu ternyata adalah istrinya.
" ka...kau yang punya mobil ini?" tanya Harvey dalam mode terkejut.
" Iya."
Allen menjawab singkat sembari mengibaskan rambut sebahunya kebelakang.
" tapi kemarin kau belum punya ini, lalu kenapa kau ganti? kan yang kemarin sudah bagus." celetuk Harvey yang kini menatap jengah pada istri kecilnya.
" ya, kemarin itu bagus tapi tadi saat dilokasi syuting, para fans ku tidak sengaja menyenggolnya jadi spion luarnya rusak lalu aku ganti saja."
Berbicara dengan enteng sembari melipat tangan didepan dada, itulah Allen. Ingin dicibir sebagai miss arogant namun, Ia sangat baik pada semua orang bahkan dirinya tak memiliki netizen sama sekali.
" Valery." teriak Allen karena managernya itu tak keluar dari dalam mobilnya.
" I...Iya Nona, saya disini." ucap Valery dengan gugup saat sudah berada disamping Nona-nya.
" ada apa denganmu?" tanya Allen bingung pada sikap managernya.
" Nona, sejak tadi anda tak menjawab pertanyaanku. Apakah gajiku akan dipotong karena aku tidak berhasil menjaga dengan baik mobil Nona." tutur Valery menunduk.
" oh, ayolah Valery. Kau sudah seperti kakakku, kenapa kau masih memikirkan hal sepele seperti itu." jawab Allen dengan enteng dan segera berlalu meninggalkan suami dan managernya yang melongo atas perkataannya.
" cih, Nona mu itu sangat sombong."
" Tuan, jangan sembarang mengatakan bahwa Nona ku itu arogant karena dia itu bahkan sudah menjadi donatur tetap di panti asuhan dan panti jompo tanpa diliput media. Dan anda harus tau, Nona ku juga sudah membantu membangun perusahaanmu."
Jelas Valery panjang lebar. Ia benar-benar tak suka jika Nona-nya dijelek-jelekkan sebab dari yang Ia tahu, selama mengenal Allen, gadis remaja itu sangat baik menurutnya.
****
" Allen." panggil Harvey setengah berteriak pada istri kecilnya yang entah dimana karena sejak masuk kedalam apartement Ia sudah tak melihat jejak Allen.
" kenapa kau berteriak terus." seru Allen dengan ketus. Ia keluar dari dalam kamarnya dengan balutan bathrobe ditubuh mungilnya.
" kau sudan mencairkan dana itu?" tanya Harvey to the point karena Ia sungguh ingin tahu apakah benar perusahaannya akan berdiri sebentar lagi.
" iya."
Jawab Allen santai dan bersandar pada kursi sofa. Perlahan Ia memejamkan matanya karena merasa sangat lelah.
" jika kau mengantuk tidur di kamar saja." ucap Harvey dengan wajah sendu. Ia merasa kasihan pada istrinya yang terlihat sangat letih.
" disini saja, aku sudah nyaman. Tolong bangunkan aku nanti yah karena jam tiga pagi aku ada syuting dengan Dawin."
Allen berbicara dengan suara pelan karena setengah kesadarannya sudah berada di alam mimpi.
Harvey yang tidak ingin mengganggu istri kecilnya segera beranjak menuju kamar. Ia hendak membersihkan diri sebelum tidur.
****
sepuluh menit berlalu, Harvey sudah selesai membersihkan diri dan kini hendak tidur namun, perutnya seketika bergejolak tanda ingin makanan disalurkan kedalam sana.
Dengan berjalan gontai Ia menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya. Melewati ruang tamu, Ia masih sempat melihat sekilas pada Allen yang sungguh tertidur disofa.
Membuka kulkas dan mencari sesuatu untuk dimasak, Ia hanya menemukan sebungkus mie dan beberapa telur yang berjejer.
▪︎
▪︎
Bersambung....
Jangan lupa dukung dan suport serta like and vote yah😃🥰😘😘
Follow IG @ningsih_official07
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
kasihan... makan mie instan hehe
2024-10-29
0