" maafkan aku, barangku masih ada diapartemenku." ucap Allen dengan suara pelan. Wajahnya kini sangat dekat dengan Harvey hingga membuatnya seperti sulit bernafas.
" kau..."
Belum sempat Harvey melanjutkan perkataannya, bunyi bel sudah lebih dulu menyahut hingga membuat Harvey segera turun dari atas tubuh mungil Allen.
Ia segera berlalu meninggalkan Allen yang membeku ditempatnya. " apa yang dia lakukan tadi.?" lirih Allen dan langsung beranjak. Ia segera keluar kamar untuk mencari ponselnya lalu menelfon Valery.
" uuhhh...kau disini rupanya sayang." celetuk Allen dengan tersenyum manis pada ponsel kesayangan saat sudah menemukannya di atas sofa ruang tamu. Ia lalu segera menelfon asistennya yang merangkap sebagai managernya juga.
" Valery, tolong bawa kemari semua perlengkapan yang aku butuhkan karena aku akan tinggal di apartemen suamiku." ucap Allen pada manager nya saat sambungan telfon sudah terhubung.
Tanpa menunggu sahutan Valery, Allen segera mematikan panggilan itu secara sepihak. Ia kemudian hendak kembali ke kamar namun diurungkan lagi saat melihat suaminya berjalan sembari membuka sebuah paket.
" apa itu?" tanya Allen dengan penasaran. Ia mendekati suaminya agar bisa melihat isi paket yang sedang dibuka Harvey.
Setelah paketnya terbuka, Allen langsung memutar bola matanya dengan malas karena ternyata isi paket itu adalah sebuah bantal dengan gambar wajah Rose kekasih suaminya.
" idih..., lebay sekali kamu berpacaran. Pake sablon bantal segala lagi." sinis Allen menatap tidak suka pada bantal sofa yang di pegang suaminya.
" kenapa? kau cemburu yah karena tidak punya kekasih!" seloroh Harvey dengan senyum mengejek pada istri kecilnya yang sudah menampilkan wajah cemberut.
Ia segera meletakkan bantal itu disofa kesayangannya sembari menatap wajah kekasihnya yang sedang tersenyum pada gambar bantal itu.
" aku memang tidak punya kekasih tapi aku sudah punya suami." celoteh Allen dengan melipat tangan didepan dada. Ia memandang sengit pada suaminya yang hanya memandang pada bantal saja.
" dia sungguh cantik." puji Harvey berdecak kagum tanpa memperdulikan Allen disampingnya.
Ting.Ting.Ting.
Bunyi bel membuat Allen segera melangkah menuju pintu meninggalkan Harvey yang sama sekali tidak memperdulikannya.
" nona, ini semua yang kau butuhkan." ujar Valery dengan membawa banyak paper bag di tangannya.
" masuklah, letakkan di sebelah kamar utama." ucap Allen segera meninggalkan Valery karena Ia masih kesal pada tingkah laku Harvey.
" pasti nona abis perang sama suaminya." gumam Valery saat menangkap aura masam di wajah cantik nona nya.
Dengan menenteng semua paper bag di tangannya, Valery segera menyusul masuk dan saat sudah berada diruang tamu Ia melihat suami nona nya tengah memandang intens pada bantal sofa yang bergambar wajah seorang wanita dewasa yang cantik.
" wah pasti perkara bantal nih" gumam Valery dalam hatinya dengan senyum kecil di bibirnya. Ia segera masuk kedalam kamar yang bersebelahan dengan kamar utama lalu meletakkan semua paper bag yang sejak tadi dipegangnya.
" nona, kalian abis ribut?" tanya Valery to the point pada nona nya yang sedang memeriksa semua isi paper bag.
" kenapa?"
" kau ingin bonus mu hangus bulan ini?"
Allen berbicara dengan ketus pada managernya. bibirnya sejak tadi mengerucut tanda masih kesal. Valery yang sudah sangat hafal dengan mood nona nya segera berlalu meninggalkan apartemen Harvey.
▪︎
▪︎
Bersambung....
Jangan lupa dukung dan suport serta like and komen yah🥰😘😘😘
Follow me IG @ningsih_official07
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
kekanakan Harvey... hehr
2024-10-29
0