"mobil mu sepertinya murah ya?" celetuk Allen yang sejak tadi hanya diam. "jika kau tidak mau turun ditengah jalan sebaiknya diam." ucap Harvey dengan suara beratnya.Perasaannya kini seperti diambang kematian,antara Ia ingin hidup dan mati karena masalah satunya belum selesai dan sekarang Ia punya masalah baru.
Setelah melihat pertamina,Harvey memhentikan mobilnya untuk mengisi bensin lagi karena bapak-bapak tadi hanya membeli diwarung saat Ia minta tolong.Tepat saat Ia akan membayar dompetnya tidak ada. "sial." gumamnya karena teringat bahwa dompetnya pun tertinggal di kantor.Dengan perasaan malu Ia meminta tolong pada Allen yang sejak tadi diam disampingnya.
"kau punya uang tidak,aku lupa membawa dompet." ucap Harvey.Allen pun segera mengambil uang dalam tas mini yang sejak tadi dipegangnya karena Ia sangat malas untuk berbicara lagi.
Sepanjang perjalanan keduanya sama-sama terdiam karena larut dalam pikiran masing-masing.Harvey yang berfikir tentang masalah barunya sedangkan Allen yang tengah merutuki kebodohannya karena tadi Ia sangat kesal saat dilokasi syuting hingga dirinya pergi diam-diam tanpa memberitahu pada manager nya bernama Valery.Ia berfikir andai saja dirinya tidak pergi mungkin Ia tidak akan berteduh dibawah pohon hingga bertemu laki-laki disampingnya yang sudah berstatus sebagai suaminya.
"antar aku ke hotel." ucap Allen yang sejak tadi terdiam. "tidak bisa,aku harus ke kantor polisi" jawab Harvey dengan suara beratnya.Ia akan ke kantor polisi karena tadi saat dalam perjalanan ke Surabaya,Harley menghubunginya bahwa orang kepercayaannya itu yang sudah menggelapkan dana kini berada di kantor polisi berkat bantuan dari Harley sendiri.
"Ya..om mau apa ke kantor polisi." tanya Allen menatap intens pada Harvey yang fokus pada kemudi nya.Harvey yang mendengar Allen kini menginjak pedal rem dengan tiba-tiba. "kau pikir aku om mu sampai memanggilku seperti itu,kau harus tau bahwa suami mu ini masih muda." terang Harvey panjang lebar lalu kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga membuat Allen menjerit ketakutan.
****
Harvey yang sudah kembali dari kantor polisi kini sudah berada di kamar hotel bintang lima yang ada di Surabaya karena sesuai permintaan Allen Ia mengantar gadis kecil itu yang sudah berstatus istrinya.Harvey dan Allen segera duduk di sofa dan menghela nafasnya secara bersamaan.
"Nona Allen,anda dari mana saja?" pekik manager nya yang bernama Valery.
Valery kini bernafas lega saat melihat Nona nya baik-baik saja setelah lama menghilang saat selesai syuting sore tadi. "Nona,siapa dia." tanya Valery saat menyadari seorang pria tampan yang sejak tadi ikut bersama Nona nya. "suamiku." jawab Allen dengan enteng tanpa memperdulikan Valery yang terkejut setengah mati.
"Nona,kau jangan bercanda.jika publik tau popularitasmu akan turun." ucap Valery pada Allen yang hanya sibuk dengan ponselnya.Allen yang baru sadar kini menghentikan kegiatannya dan menatap serius pada manager nya. "kau benar,berarti aku harus menyembunyikan om ini dari publik." celetuk Allen hingga mendapatkan tarikan pada hidung mancungnya karena Harvey benar-benar kesal saat dirinya dipanggil om oleh Allen.
"huhuh...sakit." ringis Allen memegang hidungnya. "kalau begitu kita bercerai saja.lagipula kan tidak ada yang tau pernikahan kita.aku juga jijik dengan anak kecil sepertimu." sahut Harvey memandang kesal pada Allen yang duduk disampingnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
hehe mas Harvey.. 🤭
2024-10-29
0
♡momk€∆π♡
wah Harvey bakalan keder Ama Allen 😆🤭😃
2022-09-23
1