Hening.
Suasana di dalam apartemen Harvey kini sunyi senyap karena penghuninya sudah tidur. Sepasang pengantin baru itu tidur terpisah dengan kamar yang berbeda.
****
Jam dinding berputar terasa begitu cepat hingga saat ini sudah menunjuk pukul enam pagi. Allen terjaga lebih dulu. Ia segera bangun dan membersihkan tubuhnya didalam bathroom.
Tidak seperti wanita lain pada umumnya, karena Allen mandi hanya dengan waktu tujuh menit saja dan keluar lagi dari dalam bathroom.
Dengan balutan bathrobe, Ia berdiri didepan meja rias dan mulai memoles bedak diwajah cantiknya yang natural. Bedak tidak tebal dan lipstik tidak mencolok, kini melekat sempurna di wajah cantiknya.
Setelah memoles makeup tipis diwajahnya, Ia kini beralih pada casual. Ia memakai seragam sekolahnya karena pagi ini Ia harus menghadiri kelas sebab ada ulangan harian sebelum ujian sekolah.
Pakaian sekolah sudah terpasang sempurna ditubuh kecil nan mungilnya. Ia langsung keluar kamar dengan ransel dipundak dan menuju meja makan.
Namun, sesampainya diruang makan Ia terdiam karena ternyata suaminya sudah lebih dulu siap ke kantor.
" selamat pagi anak kecil." sapa Harvey menggoda istrinya.
Allen tak menghiraukan dan segera duduk di kursi yang berdekatan dengan Harvey. Ia mengoles selai pada roti tawar dan langsung memakannya tanpa embel-embel.
" kapan kau lulus SMP?" tanya Harvey karena Ia melihat istrinya itu mengenakan seragam SMP. Ia terus memperhatikan istrinya dan tak sadar tawa kecilnya meluncur dari mulutnya yang mengunya roti.
" kenapa kau tertawa." ucap Allen dengan wajah datarnya.
" tidak apa, hanya saja sangat lucu. kalau orang melihat mereka mengira kau mungkin ponakanku. Aku berangkat kerja dan kau berangkat sekolah dan yang paling parah kau masih SMP, jika kau SMA setidaknya kau cukup dewasa kan." celoteh Harvey dengan tawa tertahan karena baru memasukkan roti kedalam mulutnya.
" kalau kau mengakui itu, kenapa marah jika ku panggil om." celetuk Allen menatap sinis pada Harvey.
" eh anak kecil, itu perumpamaan." jawab Harvey dengan kesal.
" kau tidak bilang perumpamaan ommmm" tutur Allen menekan kata terakhirnya.
Harvey yang tidak ingin berdebat di pagi hari segera beranjak dan hendak meninggalkan meja makan namun, langkahnya terhenti saat Allen menarik tangannya.
" antar aku ya kakak tampan." ucap Allen dengan wajah yang dibuat seimut-imutnya.
" kenapa kau ikut denganku. suruh saja managermu mengantar." seru Harvey dan hendak berjalan lagi namun, lagi dan lagi langkahnya di tahan oleh Allen.
" Valery sedang sibuk mengurus jadwal syutingku setelah ulangan harian nanti." ucap Allen dengan wajah memelas hingga membuat Harvey mau tidak mau menuruti permintaan istri kecilnya.
Mereka pun segera meninggalkan apartemen dengan langkah cepat karena berburu waktu.
****
" sekolahku di..."
" aku tahu Allen."
Potong Harvey dengan cepat saat Allen hendak mengatakan alamat sekolahnya.
Karena sekolah Allen yang elit, membuat Harvey sama sekali tidak sulit untuk mengetahui letak sekolah itu yang sudah sangat terkenal karena biaya masuk disekolah itu saja sangat mahal dan hanya anak dari keluarga kalangan atas yang mampu belajar disana.
" kapan kau lulus?" tanya Harvey lagi karena pertanyaannya tadi tidak dijawab.
" entahlah, semua Valery yang tahu." jawab Allen dengan enteng sembari kedua matanya fokus pada layar ponsel mahalnya yang berlogo apel setengah gigitan.
" ck..ck..ck.." Harvey berdecak kesal pada jawaban Allen. Ia yang tadi nya fokus menyetir kini menoleh sekilas pada istri kecilnya.
▪︎
▪︎
Bersambung....
Jangan lupa dukung dan suport serta like and vote yah!!!😍🥰😘
Follow me IG @ningsih_official07
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
lucu nya... istrinya masih SMP klas 3 hehe
2024-10-29
0