.

King keluar dari rumah Queen. Kemudian segera melajukan motornya agar cepat sampai di rumah, karna dia merasa sedikit lelah dan mengantuk.

Setibanya King di rumah. King pun memarkirkan motornya terlebih dahulu, lalu masuk kedalam rumah dan naik ketangga menuju kekamar.

Sesampainya dia di kamar. King melempar tasnya ke atas sofa dan melepaskan sepatunya yang juga di lemparkan kesembarang arah.

"Hah cepek juga," kata King dengan merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya dengan kedua tangan yang merentang.

"Gara-gara cewek itu gua jadi di omel in mama gua. kasian juga sih sebenernya liat dia sakit gitu, tapi kalau di liat-liat cantik juga ternyata. Baik lagi orangnya, bisa selembut itu sikapnya meski sama pembantu" kata King dengan menatap langit-langit kamarnya.

"Apaan sih gua. Gila kalinya gua muji cewek kayak dia, ahhhh pusing gua." Kata King setelah tersadar dari lamunannya, kemudian berteriak dengan mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Kemudian dia memilih untuk memejamkan matanya dan tertidur.

Selang beberapa jam kemudian, handphone King berbunyi. Mendengar nada dering handphone berbunyi, King bangun dan meraih handphonenya yang tadi ia letakkan di atas meja belajar dekat tempat tidurnya, ia melihatnya dan ternyata merupakan panggilan dari Aris.

"Hallo"

"King di mana lo?" Teriak Aris dari sebrang telepon yang membuat King otomatis menjauhkan handphone nya dari telinga.

"Brisik lo, gua belum budek ".

"Lo di mana sekarang? " Tanya Aris dengan nada bicara yang lebih pelan.

"Gua di rumah".

"Cek, jangan bilang lo belum siap-siap dan masih molor".

"Hem," jawabnya dengan malas sebab dia masih mengantuk.

"What, dasar lo. cepetan buruan kesini! jadi balapan nggak? bentar lagi hampir jam sebelas nih".

"Apa?" teriak King yang kaget, kemudian melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Woe nggak perlu teriak juga kali King. Bisa pecah nih gendang telinga gua".

"Kenapa lo nggak bangunin gua dari tadi bego?"

"Udah dari tadi, kuping lo aja yang kesumpelan wajan".

"Sialan lo, 5 menit lagi gua sampai".

"Cepetan gua tung-".

Belum selesai Aris bicara, namun sambungan telepon tersebut di putus sepihak oleh King. Yang membuat Aris mengumpat kasar karena kesal.

King pun melompat dari tempat tidurnya, untuk segera mandi dan ganti baju. Dengan cepat dia mengambil kunci motor yang berada di meja lalu berjalan menuruni tangga. Kemudian menuju ke tempat parkir. Untuk mengambil motor kesayangannya dan melajukan motornya pergi kearena.

Kurang lebih 5 menit King tiba di arena balap motor, yang kemudian di sambut beberapa anggota black eagle.

"Datang juga lo ternyata" kata Aris.

"Ya kali si bos nggak dateng. bisa-bisa di pakain rok sama mereka, karna di kira takut sebelum bertanding" sahut Pablo.

"Apa kata dunia?" Sahut Yohan pula dengan nada yang di buat-buat.

"Ah, brisik lo pada". Kata King.

"Udah siap kan King?" Tanya Riki.

"Lo lihat sendirikan". Kata King dengan merentangkan tangannya. menunjukkan bahwa dia benar-benar sudah siap untuk bermain balapan motor.

"Perfect!" Kata Riki lagi.

"Udah lo daftarin kan?".

"Udah dari dati malahan" jawab alex.

"Oke" kata King.

King mulai bersiap dengan motornya yang telah di jajar rapi dengan para lawan.

Dengan satu cewek sebagai wasitnya, yang berdiri didepan mereka dengan membawa selembar kain kecil berbentuk persegi yang setiap sisi masing masing mempunyai panjang 30cm berwarna merah.

"Brem-brem-brem".

Terdapat suara deruman beberapa motor yang saling beradu dan siap untuk melaju.

Cewek itupun, mulai mengibar-ibar kan kain tersebut secara perlahan dan mulai berhitung.

"Three, two, one, go". Triak cewek tersebut, sebagai tanda pertandingan telah di mulai. Setelah cewek tersebut berteriak memberi aba-aba cewek itupun segera menepi.

"Wow".

"Haaaa".

"Huuuu".

Dan lebih banyak lagi suara teriakan para penonton dan pendukung, dari masing-masing peserta. melihat pengendara motor yang mereka dukung telah melaju kencang saling kebut dan merebut posisi paling depan.

#EMMM KIRA KIRA SIAPA YA PEMENANGNYA..?🤔🤔#

Dari kejauhan ada seseorang yang diam-diam mengikuti King. Tanpa dia sadari, orang tersebut mem foto setiap gerak-geriknya dan apa saja yang dilakukan olehnya kemudian melaporkan pada seseorang.

"Hallo, apa King di sana sendiri?"

"Tidak, dia disini bersama dengan teman-temannya".

"Oke tetap pantau terus dan laporkan setiap tindakannya. Laporkan semuanya ke saya!"

"Baik".

Kemudian sambungan telpon tersebut terputus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!