KING DAN QUEEN

Keesokkannya Natasya membagikan undangan pada teman-temannya, melihat kedatangan black eagle natasya mendekati King bermaksud untuk memberikan kartu undangan.

"Kak datang ya ke ulang tahunku" kata Natasya dengan menyodorkan kartu undangan.

"Sorry kayaknya gua nggak bisa, entar ada acara soalnya"tolak King dengan halus.

"Yahhh, nggak seru dong kalau nggak ada kak King" jawabnya dengan tersenyum masam

"Gimana kalau kita-kita aja yang dateng?"celoteh pablo dengan mengambil kartu undangan dan kemudian membagikan kartu undangannya ke 5 anggota black eagle karna king menolaknya.

Queen pun datang dari belakang black eagle, Natasya pun segera menariknya bergabung dengan ganknya.

"Ada apa sya? "tanya Queen karna merasa binggung dengan sikap Natasya.

"Ehem, gini queen nih gua kasih kartu undangan buat lo, jangan lupa dateng ya," Natasya menyodorkan kartu undangannya.

"Gua itu salut banget sama lo, kalau yang lain banyak yang segan dan banyak yang kagum sama King lo itu nggak kedua-duanya, jadinya kak wawww gituhhhh" kata vyra yang kemudian memeluk Queen.

"Apaan sih lebay deh" kata Queen dengan ekspresi jengahnya.

"Tapi beneran Queen you are is the best gril's"sahut Clara.

"Ahhhhh, i love you so must".

Mereka pun saling berpelukan satu sama lain.

Dan aksi itu di lihat oleh kelompok King end the gank.

"Ohhhhhh so sweettt"kata Pablo dengan gaya ingin memeluk mengikuti Queen end the gank.

"Mau kemana lo?"tanya Riki dengan menarik kerah baju Pablo, karena ingin menghampiri gank ciwi-ciwi tersebut.

"Ikut berpelukan lah, kan pengennnnnn"jawab Pablo dengan gaya lebaynya.

"Huuuuu "sorak ciwi-ciwi.

"Entar malem ikut kan bos?"tanya Aris

"Entahlah liat aja entar gimana suasana hati gua"kata King dengan melirik Queen, kemudian berjalan meninggalkan yang lainnya. Sedangkan Queen yang melihatnya hanya acuh tak acuh.

"Ya elah ada-ada aja sih bos, pakek nunggu suasana hati segala"sahut Aris.

Clara yang melihat Alex juga di undang.

"Entar malem ikutkan beib?"tanya Clara pada Alex dengan mengalungkan tangan di pundak Alex.

"Ikutan dong beib, kan ada kamu"jawab Alex dengan memegang dagu Clara.

"Kalian bisa nggak sih? jangan mesra mesraan di depan Yohan!"celetuk Pablo melihat adegan mesra di depannya.

"Hah kenapa gua?"tanya Yohan dengan melotot dan menarik kerah baju Pablo, karena merasa tidak terima dengan perkataan Pablo.

"Waishhh, selow bro selow cuma bercanda"jawab Pablo dengan mengangkat kedua tangannya, Yohan pun melepaskan tangannya dari kerah baju Pablo.

"hahaha, mampus lo, syukurin" kata Riki setelah menertawakan Pablo.

"Iri bilang bos"kata Alex.

"Syirik aja emang"kata Clara dengan menjulurkan lidahnya, kemudian ikut tertawa.

"Cek, nggak asik lo" kata Pablo.

"Yah ngambek"kata Alex.

Kemudian Pablo pun menyusul king dan di ikuti yang lainnya.

Sedangkan Clara end the gank masuk ke kelas mereka.

"Pagi anak-anak"sapa guru olah raga.

"Pagi pak, loh bukanya sekarang pelajaran matematika ya pak? pelajaran olah raga kan nanti jam ke 3 pak" tanya Natasya mewakili lainya yang tampak kebingungan.

"Maaf tadi kata guru matematika kalian ada urusan mendadak. Jadi kita tukeran jam mapel pelajaran dan berhubung pagi ini adalah piket saya mengajar kelas 12 a, oleh karena itu kalian akan saya gabung dengan 12a" kata guru olah raga.

"Berarti kita gabung sama kak King dong"kata vyra.

"Yes gua bisa olah raga sama beby gua" kata Clara kegirangan.

"Cek males banget" kata Queen.

"Yaelah, itung-itung cuci mata Queen, ya nggak girl's?"kata vyra.

Queen sama sekali tidak bersemangat, entah mengapa setiap dia bertemu dengan king bawaannya sering kesal sendiri.

"Kalian semua akan saya bagi menjadi dua kelompok, yang sebelah kanan saya kelompok cewek dan yang sebelah kiri saya kelompok cewek" murid-murid pun bergabung ke kelompok masing-masing

"yang cowok silahkan ambil bola basket kita main basket, sedangkan yang cewek kalian jadi penyemangat tim basket"kata guru olah raga.

"Okey pak"jawab salah satu murid.

Berbeda dengan vyra yang tiba-tiba suasana hatinya berubah setelah melihat Qiana.

"Ih males banget harus bareng nenek sihir " sindir vyra serta melirik Qiana.

"Apa lo bilang, lo nyindir gua?"balas Qiana dengan nada tinggi.

"Gua bilang lo nenek sihir, kenapa hah emang benerkan lo nenek sihir"jawab vyra.

"Kurang ajar lo, maju lo kalo berani"tantang Qiana.

"Okey" jawab vyra tanpa rasa takut, maju ingin melawan Qiana.

Namun mereka berdua di tahan oleh masing-masing gank mereka.

"Apa kalian ingin saya hukum?"ancam guru olah raga.

"Nggak pak"jawab vyra.

Kemudian mereka melanjutkan aktivitasnya kembali, mereka sangat antusias kerena adanya ke 6 black eagle terutama dengan adanya King.

"Semangat dikit napa Queen"kata Clara.

Namun hanya dibalas hembusan nafas dan wajah masamnya.

"Duk"tiba-tiba sebuah bola basket mendarat di hidung Queen, sontak queen pun memegang hidungnya. Betapa terkejutnya dia ada darah di tangannya, Queen pun segera pergi ketoilet untuk membersihkan darah di hidungnya.Melihat itu King pun berlari mengejar Queen ke toilet, melihat hidung Queen yang mengeluarkan darah tak kunjung berhenti, king merasa bersalah karena tanpa sengaja melapar bola kearah Queen sehingga mengenai hidungnya.

"Biar aku bantu"King mengambil sapu tangan dari sakunya dan segera membersihkan darah dari hidung Queen.

"Nggak perlu aku bisa sendiri" jawab Queen dengan menangkis tangan King sebelum mulai mengelap nya, Queen pun membersihkan hidungnya lagi tanpa memperdulikan keberadaan King.

"aku bantu ya?" kata King kembali.

"Cek, nggak usah "balasnya dengan nada tinggi.

"Benci banget ya sama gua, emang salah gua apa sih sama lo?" tanya King.

"Pokoknya aku benci banget sama kamu".

Entah kenapa ada rasa sakit di hati King dan rasa kecewa setelah mendengar jawaban dari Queen. Setelah itu king pun meletakkan sapu tangan di sebelah Queen dan segera pergi dari dari sana untuk menghindari rasa sakit yang lebih lagi jika dia terus berada di dekat Queen.

"Kenapa tuh si bos?"tanya Riki pada Aris dengan menyikut tangan Aris, karena merasa heran dengan King yang tiba-tiba wajahnya di tekuk.

"Mana gua tau"jawabnya.

"King"teriak Yohan dengan berlari menghampiri King.

"Jangan ganggu gua, gua lagi pengen sendiri" dengan mengibaskan tangan tanpa menoleh sedikitpun, pertanda bahwa dia bener-bener tidak boleh di ganggu.

Di tempat lain king teriak-teriak dan uring- uringan seperti kesetanan.

Setelah pulang sekolah Queen di rumah mendapat telfon.

" Hallo".

"Gimana sekarang kamu udah tau wajah dia kan?" tanya orang di sebrang telfon sana.

"Iya kak".

" Terus lanjutin rencana kita, inget kamu jangan sampai suka sama king".

" Ya kak, aku nggak bakalan lupa sama rencana kita".

"Bagus" kata orang tersebut.

Kemudian mematikan telpon secara sepihak.

"Aku nggak bakalan lupa sama apa yang telah membuat papaku meninggal dan kakakku koma".

Flash back.

Saat Queen bermain di taman tiba-tiba menerima telpon dari seseorang kalau papa dan kakaknya kecelakaan, kemudian dia pergi ketempat dimana orang yang tadi katakan dan benar ternyata sesampainya di sana dia melihat papa dan kakaknya berbaring tak berdaya berbalut dengan darah di sekujur tubuhnya.

Dengan mata berkaca-kaca dia memastikan keadaan keduanya.

Tak lama kemudian ambulan datang dan membawa mereka berdua ke rumah sakit terdekat, berharap dapat menyelamatkan mereka.

Namun sesampainya di rumah sakit dan setelah di lakukan pemeriksaan papa Queen di nyatakan sudah meninggal dunia dan kakaknya di nyatakan koma yang tak dapat diketahui kapan bisa bangun nya.

"Siapa yang ngelakuin ini semua kak?" dia menangis hingga bergetar merasa syok dengan itu semua.

"Kakak nemuin ini di dekat mobil yang di gunakan abang kamu" kata salah satu teman kakaknya yang bernama Raka dengan menyerah kan sebuah pin baju.

"Black eagle, aku akan bales semua apa yang telah mereka lakuin ke papa dan kakak ku". Kata Queen dengan menggenggam erat pin tersebut, dengan wajah marah dan kebencian yang berkobar yang terlihat di wajahnya.

"Kakak akan bantu" kata teman kakaknya lagi dengan menepuk bahunya kemudian mengusap kepalanya Queen menganggukkan kepalanya.

" Sabar ya dek" kata salah satu teman kakaknya yang lain lagi yang bernama Ali kemudian memeluknya berusaha menenangkan nya dengan mengusap punggungnya.

" Kita semua turut berduka cita atas kejadian ini" kata Ali lagi mewakili mereka semua.

Queen pun mengangguk dan menghapus air matanya berusaha tegar dan kuat

Flash back off

Queen menutup kedua matanya, menggunakan kedua telapak tangannya mencegah air matanya agar tak terjatuh lagi jika mengingat semuanya.Dia berharap kakak tercintanya bakalan cepet sembut dan segera bagun dari tidur panjangnya yang hampir satu tahun itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!