.

"Anterin aku pulang aja nggak perlu ke rumah sakit segala!" teriak Queen pada king namun tak bisa di dengar olehnya karna tingkat kecepatan laju, ramainya kendaraan di jalan dan kepala yang tertutup oleh helem.

"Akhirnya sampek juga di rumah sakit" Kata King sembari memarkirkan motor, kemudian melepaskan helem dan turun dari motornya.

"Tadi akukan udah bilang nggak perlu kerumah sakit segala". Ucap queen dengan wajah juteknya karna sebenarnya dia terlalu malas jika terlalu lama bersama dengan king.

"Emang lo tadi ngomong gitu ke gua nggak kan" jawab King mengelak jika di salahkan.

"Nggak(sedikit berteriak) emang dasar kuping kamu aja yang rada-rada konslet"bantah Queen.

King pun hanya diam dan menggaruk tengkuk kepala yang sebenarnya tidak gatal untuk menghilangkan rasa bersalahnya.

"Cek, dasar cewek ribet banget sih lo, tinggal turun trus periksa aja susah amat sih, lagian udah nyampek di rumah sakit juga nanggungkan kalo lo nggak masuk" kata king setelah 1 menit terdiam.

"Cepetan turun"! perintah King.

Namun bukannya membantu Queen turun malah justru dia berjalan terlebih dahulu,

beberapa langkah kemudian dia menyadari bahwa Queen sama sekali tidak ada pergerakan tetap duduk di atas motornya King pun berbalik menghampiri Queen.

"Betah banget ya duduk di atas motor gua?"tanya king yang justru di balas tatapan tajam Queen dengan bersedekap di dada.

"Buruan deh lo nggak usah ngajak gua bercanda cepetan lo turun trus masuk dan periksa".

Queen semakin mengeraskan rahangnya dan masih dengan ekspresi sama dengan sebelumnya.

"Eh lo bude- "belum sempat mengatai queen,

King baru mengingat jikalau Queen sedang terluka.

"Hadeh lupa lagi gua kaki ni bocahkan lagi sakit mana bisa dia turun di tambah lagi motornya juga lumayan tinggi buat cewek seukuran dia" batin King.

Kemudian King mendekat pada Queen

"sini gua bantu" dengan mengulurkan tangan pada Queen.

"Cek dasar" kemudian memalingkan wajahnya kearah lain.

"Mau gua bantu nggak"?.

Kemudian Queen pun menerima uluran tangan dari king meski sebenarnya dia terpaksa.

Queen berusaha turun dari atas motor King dan akhirnya dia bisa turun karna berkat bantuan dari King.

"Pelan dikit bisa nggak sih".

"Biar cepet sampek ke dalem dan biat cepet juga di obatinnya".

"Lihat-lihat juga kali cepetnya kaki aku ini lagi sakit mau berobat bukan mau balapan".

"Yang bilang ngajak lo balapan juga siapa bego"

"Kamu" bentak queen yang terjeda.

"Apa" tanya king dengan mendongakkan kepala melihat Queen.

"Kalau kamu nggak ikhlas, mending kamu balik aja deh!" dengan melepaskan tangan king yang sedari tadi membantunya berjalan.

Setelah tiba di ruangan pemeriksaan dokter pun melihat kondisi kali Queen

"Gimana dok kakinya parah nggak dok?"tanya king.

Baru saja dokter itu mau membuka mulut.

Queen berbicara memotong sang dokter.

"Berharap banget gitu kaki aku parah".

"Gua cuma tanya, lagian yang gua tanya juga bukan lo kali, yang gua tanya itu dokternya kog lo yang ngejawab mulu".

Queen terdiam setelah mendengar kata King dan dokter menggeleng-geleng kepalanya melihat mereka berdua.

"Jangan khawatir kakinya agak terkilir saja dan hanya ada sedikit luka kecil di area lutut dan siku tangannya" kata dokter melihat ada sedikit ke khawatiran di mata king.

"Ini selep dan resep obatnya nanti tolong di tebus". Dengan menyodorkan kertas isi resep obat yang harus di tebus nanti.

"Baik dok" jawab King dengan menerima kertas dari sang dokter.

"Setelah di tebus jangan lupa di minum obatnya tiga kali sehari dan oles luka dengan selep agar cepet kering lukanya, semoga cepat sembuh".

"Terima kasih dok kami permisi dulu" pamit King dan kemudian segera berjalan keluar tidak lupa pula dengan membantu Queen berjalan keluar bersama.

"Ya silahkan"jawab dokter sembari tersenyum dan mempersilahkan mereka untuk keluar.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***