Bab 18

Sebelum baca mimin cuma mau minta like dan.komen serta poinya, apalagi sumbangan votenya mimin tunggu 😘😘

Happy reading 💚💛💜💚💛

Setelah mengurus keuangan perusahaan Bagas langsung kembali ke kantornya. Di sana Regan sudah menunggu asistentnya yang menyebalkan itu sambil bersedekap dan bersandar di meja kerjanya.

"Kemana saja kau, lama sekali " kesal Regan, pasalnya Regan hanya meminta dokumennya saja dan itu juga sudah di siapkan oleh pihak Bank. Jadi Bagas hanya tinggal mengambilnya saja.

"A-aku mendadak ada urusan pak..." jawab Bagas

"Di jam kerja ?" tanya Regan sambil mengangkat alisnya

"Kan aku bilang mendadak pak, jadi aku tidak sengaja" jawab Bagas

"Beri aku alasan agar aku memaafkanmu" ucap Regan

"Dasar bos kepo menyebalkan, ingin tahu saja urusanku" gumam Bagas dalam hati

"Jangan berani mengumpatku, atau kau akan tahu akibatnya " ancam Regan yang melihat asistennya diam saja.

"Tadi aku mengikuti Siena pak..." jawab Bagas

"Untuk apa kau mengikutinya, kurang kerjaan" ucap Regan datar

"Aku tidak mau dia berselingkuh"

"Memangnya kenapa kalau dia berselingkuh, bukan kah kau juga tidak menyukainya " ucap Regan, sejenak Bagas pun berpikir memang benar Bagas tidak menyukainya jadi untuk apa dia repot-repot harus mengikuti Siena.

"I-itu karena aku juga tidak berselingkuh pak, walau aku sangat ingin bertemu dengan Sasako tapi aku selalu menahannya " Alasan yang tepat bukan pikir Bagas, meskipun benar dalam hatinya ia sangat ingin bertemu dengan Salsa, tapi ia selalu menahannya, Bagas sangat merindukan Salsa walau hanya mendengar suaranya saja dia sangat ingin.

"Ahh, aku jadi rindu kepada gadis micinku "ucap Bagas, dan langsung terkena timpukan di kepalanya oleh Regan.

"Aww, kenapa bapak memukul kepalaku?" ucap Bagas yang terkejut saat kepalanya mendapat timpukan dari Regan.

"Jadilah laki-laki sejati, walau kau tidak mencintai istrimu jagalah hubunganmu dengan baik jangan memikirkan perempuan lain, bagaimana jika Siena melakukan hal yang sama dan memikirkan si manusia abon itu, apa kau akan terima ?" tanya Regan

"Tentu saja tidak pak, Siena tidak boleh memikirkan pria lain karena sekarang aku adalah suaminya, jika dia begitu berarti dia sudah selingkuh walau hanya dalam pikiran saja " jawab Bagas, walau dalam kenyataannya Siena tidak pernah memikirkan si manusia abon itu. Karena Siena tidak pernah mencintainya.

"Kau bisa berbicara seperti itu kepada Siena, lalu kau sendiri malah memikirkan perempuan lain, dasar tidak tahu malu " ucap Regan.

Bagas langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal " benar juga yang di katakan bosku yang menyebalkan ini, kenapa aku mendadak menjadi laki-laki egois, aku tidak boleh memikirkan Sasako untuk sekarang " gumam Bagas dalam hati.

"Bersiaplah, sebentar lagi kita kan meeting" ucap Regan, Bagas pun langsung mengangguk mengiyakan .

Saat di rumah Siena langsung membereskan belanjaannya, dan juga membereskan apartement Bagas. Siena sekarang benar-benar menjadi ibu rumah tangga, kegiatannya sehari-hari berubah seratus delapan puluh derajat yang dari dulunya dia seorang model dan sekarang dia seorang istri. Sayangnya dia belum menjadi istri yang sesungguhnya. Ya walau dia sangat menginginkannya tapi kenyataannya suaminya mencintai wanita lain. Siena menghela nafas kasar.

"Kenapa aku jadi berandai-andai " gumam Siena yang kemudian melanjutkan pekerjaannya.

*

*

Tak terasa waktu sudah sore lagi, tadi Siena ketiduran karena kelelahan hingga belum sempat mencuci. Rasanya malas sekali, tapi Siena orang yang tidak suka berantakan, jadi dia dengan cepat mengumpulkan cucian Bagas dan dirinya.

Kemudian Siena duduk lagi, jujur saja karena masih merasa ngantuk dan juga dia ingin bermalas-malasan sejenak.

Siena menyenderkan kepalanya sambil memangku cucian di pangkuannya. "Dasar jorok, Siena melihat pakaian Bagas banyak yang kotor, padahal dia hanya bekerja dan di apartement tapi kenapa cuciannya selalu banyak, dan apa ini ? sangkar burungnya selalu banyak yang kotor setiap hari, apa dia selalu mimpi basah, menjijikan " ucap Siena terbangun memisahkan cucian yang kecil dan yang besar.

Siena terlonjaka kaget saat mendengar suara.di belakangnya.

"Hey...hey kenapa kau menatap sangkar burungku seperti itu, apa kau sedang membayangkan seberapa besar isinya" tiba-tiba Bagas sudah berada di belakang Siena dan kebetulan Siena sedang memegang sangkar burung Bagas.

"Oh, tidak...." gumam Siena yang merasa malu karena sedang memegang sangkar burung Bagas

Terpopuler

Comments

Keser Galby

Keser Galby

sangkar burung 😀

2022-08-07

0

Oyah Oyah

Oyah Oyah

Mampir thor

2022-07-29

0

Euis Nina

Euis Nina

😅😅😅😅😅sangkar burung kutilang

2022-06-30

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!