Bab 11

Maaf kan mimin baru up ya, karena mimin baru sempet nulis, hadiah sama like nya di tunggu ya 😊🙏💕😘😘

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Di kediaman Adyatama

*

Ramon baru pulang dari kantornya, hari ini berbeda dari hari sebelumnya karena hari ini ia pulang di sambut oleh istrinya. Ada sedikit rasa aneh karena ada seorang yang menyambutnya di rumah. Sebenarnya Salsa enggan menyambut Ramon tapi nyonya Sekar memintanya untuk menyambut suaminya pulang.

"A Abon udah pulang...?" tanya Salsa tersenyum kepada Ramon.

"Tidak, aku hanya mampir saja " jawab Ramon asal,

"Sudah tahu aku ini sudah pulang, gadis pendek ini malah bertanya " gumam Ramon dalam hati.

"Oh, kenapa mampir atuh. Ini kan rumahnya A Abon udah sore juga. Ga usah ke kantor lagi " jawab Salsa polos

"Isi kepalamu itu pasti otaknya hanya separuh isinya. Begitu saja tidak mengerti " ketus Ramon

"Duh bayi kingkong judes banget kalo ngomong, nanti bayi kingkong cepet tua lohhh...." kesal Salsa karena sikap Ramon yang jutek. Padahal dia sudah bersikap baik.

"Itu tidak mungkin gadis pendek. Aku pria tampan dan mapan, pesonaku sangat luar biasa banyak wanita yang menginginkanku. Lagi pula uangku banyak aku bisa melakukan operasi agar wajahku terlihat awet muda " jawab Ramon

"Bener juga ya, A Abon kan uangnya banyak..." ucap Salsa mengangguk-angguk.

"Kau baru sadar kalau aku ini sangat kaya gadis pendek" ledek Ramon

"Iya, Sasa teh baru sadar kalo ternyata ketampanannya A Abon teh palsu hasil dari operasi" ucap Salsa.

"Apa...!!! enak saja, wajahku ini asli lihat baik-baik olehmu " kesal Ramon

"Tadi bilangnya gitu...." jawabnya polos

"Seandainya gadis pendek, seandainya....!!! Oh astaga aku bisa terkena serangan jantung jika terus bicara denganmu " ucap Ramon menggebu-gebu karena kesal dengan Salsa yang tidak pernah mengerti ucapannya.

"Badan aja gede, selain hatinya pink kaya hello kitty ternyata bayi kingkong ini juga lemah jantung...." ucap Salsa sambil geleng-geleng kepala.

"Aaarrgghhhh mamaaaaah.......!!!!" teriak Ramon kesal

"Jangan dikit-dikit teriak mamah ihhh malu sama badan, astagfurulloh...." ucap Salsa pergi sambil mengelus dadanya. Seolah-olah dia tidak merasa jika kejengkelan Ramon karena ucapannya. Ramon hanya melongo melihat kepergian Salsa.

"Dasar gadis gila sudah pendek otaknya juga hanya separuh, astaga..." Ramon geleng-geleng kepala.

Karena merasa tubuhnya sangat gerah dan otaknya terasa panas karena berbicara dengan Salsa, membuat Ramon ingin cepat-cepat mandi. Dia pun langsung pergi ke kamar mandi, sedangkan Salsa pergi ke bawah untuk membantu menyiapkan makan malam setelah sebelumnya Salsa sudah menyiapkan pakaian untuk Ramon.

Ramon berlama-lama di kamar mandi karena tubuhnya terasa sangat pegal hingga ia berendam di air hangat agar tubuhnya terasa segar kembali.

"Sasa panggilkan Ramon untuk makan malam, kita makan sama-sama" ucap nyonya Sekar.

"Oh iya mah, Sasa panggilin dulu ya..." jawab Salsa

"Iya sayang..." ucap nyonya Sekar tersenyum. Hingga membuat Salsa merasa senang karena nyonya Sekar sangat baik padanya walaupun Salsa hanya seorang gadis desa biasa. Salsa merasa sangat di sayangi dan di pedulikan di sini. Para pelayan pun selalu bersikap baik dan sopan padanya.

Salsa pun segera naik ke atas ke kamar Ramon untuk mengajaknya makan malam bersama. Saat Salsa membuka pintu kamar Salsa di kejutkan dengan penampilan Ramon yang tanpa busana. Ramon dan Salsa berteriak bersamaan.

Aaarggghghhhh.....

"Tutup pintunya gadis micin....!!!" sentak Ramon. Karena terkejut Salsa pun langsung menutup pintu kamar itu namun karena paniknya dia malah ikut masuk ke kamar.

"Ahh ya ampun itu belalai anak kingkong keliatan...." ucapnya sambil menutup matanya. Ramon dengan cepat -cepat langsung memakai celananya. "Dasar kau gadis aneh, kenapa kau masuk kesini tidak mengetuk pintu dulu hehhh...." kesal Ramon, baru saja dia mendinginkan otaknya, sekarang gadis micin itu sudah menyiram otak Ramon lagi dengan air panas. Sungguh Ramon merasa sangat malu karena senjatanya yang selalu ia sembunyikan telah di lihat oleh Salsa si gadis micin. Ingin rasanya dia bersembunyi di lubang tikus. Sayangnya lubang tikus itu tidak akan muat di lewati oleh tubuhnya yang tinggi besar.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***