"Rasakan...." gumam Siena dalam hati menertawakan kedua mantan sahabatnya itu.Siena tahu bagaimana rasanya bicara dengan Bagas, membuat senam jantung hingga otaknya mendidih.
"Siena bagaimana kau bisa menikah dengan pria macam begini " kesal Sintia namun Siena hanya memgangkat bahunya.
"Pergilah kalian, sebelum aku menyuruh orang untuk membawa kalian untuk makanan kuda nil di sana, kudanil milik sahabatku pasti senang di beri makan gadis - gadis seperti kalian, kalian berdua cukup untuk makanan pembuka dan makanan penutupnya, aaihhh aku jadi merinding " ucap Bagas menakuti Sintia dan juga Merry, hingga kedua gadis itu memilih untuk pergi meninggalkan Siena dan juga Bagas di sana.
Siena tersenyum melihat kedua mantan sahabatnya itu pergi. Lalu kemudian pandangannnya mengarah ke arah Bagas hingga pandangan mereka bertemu. Siena melihat Bagas sangat tampan dengan setelan jasnya. Begitu pun Bagas saat melihat Siena jantungnya langsung berdebar dan ingatan Bagas tentang Siena yang seksi langsung berkelebat di pikirannya.
"Sedang apa kau di sini ?" tanya Siena
"Aku sedang berdiri, apa kau tidak bisa melihatnya " jawab Bagas yang sedang menetralkan pikirannnya yang mendadak menjadi omes bila dekat dengan Siena.
Siena berdecak sebal " Ck kau ini, aku tahu kau sedang berdiri, maksudku kenapa kau bisa berada di tempat ini, bukankah kau sedang bekerja ?" tanya Siena yang merasa aneh tiba-tiba Bagas ada di sana.
"Tadi aku tidak sengaja melihatmu saat di jalan, aku takut kau menghabiskan uangku makanya aku mengikutimu " bohong Bagas, yang kenyataannya Bagas baru pulang habis mengurusi uang perusahaan atas perintah Regan. Namun saat di jalan ia melihat Siena, kemudian Bagas mengikutinya karena penasaran kemana Siena akan pergi. Apa istri sementaranya itu akan berselingkuh ? namun ternyata istrinya menuju ke pusat perbelanjaan dan melihatnya sedang berbicara dengan Sintia dan Merry.
Untuk itu Bagas mendengarkan pembicaraan mereka, awalnya Bagas pikir mereka sedang merencanakan sesuatu. Karena setahu Bagas mereka bertiga berteman. Namun ternyata Bagas salah karena mereka berdua mencoba untuk memojokan Siena dan entah mengapa Bagas tidak suka. Untuk itu Bagas menghampiri mereka.
"Dasar makhluk pelit aku belanja untuk membeli sesuatu untuk kita makan" jawab Siena
"Berhenti memasak masakan yang aneh, kasihanilah lidahku " ucap Bagas
"Aku tarik kata-kataku tadi kalau dia tidak pernah menyinggung perasaanku " gumam Siena dalam hati
"Aku sedang belajar memasak, aku melihat tutorialnya setiap hari. Entah kenapa hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi " jawab Siena.
"Itu artinya kau tidak berbakat " ucap Bagas enteng
"Apa...!!!" ucap Siena dengan kesal
"Sudahlah aku mau pergi bekerja lagi, masakan aku ayam, aku ingin makan ayam " ucap Bagas
"Ya...?" tanya Siena
"Aku minta kau masak ayam jangan masak kambing, kalau kau masak kambing aku takut terkena amukan si unta " jawab Bagas sambil pergi meninggalkan Siena yang melongo tidak mengerti dengan ucapan Bagas "
"Bicara apa dia, ya Tuhan semoga hati dan pikiranku baik-baik saja karena menghadapi makhluk sepertinya " gumam Siena, kemudian dia pun masuk untuk melanjutkan niatnya berbelanja yang sempat tertunda gara-gara mantan sahabatnya dan juga suami sementaranya.
*
*
*
Di perusahaan Adyatama Group
"Sial...." ucap Ramon yang dari tadi bisa berkonsentrasi bekerja karena selalu mengingat wajah cantik si gadis micin Sasako.
"Kenapa aku terus mengingat wajahnya " ucap Ramon sambil mengacak rambutnya.
"Sadarlah Ramon, gadis itu milik orang lain kau tidak boleh menyukainya " gumam Ramon hingga lamunannya terhenti karena ada panggilan masuk dari nomor yang tidak di kenal. Ramon malas mengangkatnya,namun takut itu telepon penting akhirnya Ramon pun mengangkatnya.
"Hallo, siapa ini ?" tanya Ramon
"Ini Sasa A Abon " jawabnya, hingga Ramon berdecak karena gadis micin itu masih saja memanggilnya dengan sebutan Abon.
"Ada apa, kau meneleponku ?"
"Sasa teh mau tanya, ini nomor pin nya berapa Sasa mau belanja ?" tanya Sasa
"Kau mau jajan baso " ledek Ramon
"Ngga jadi makan basonya juga, Sasa mau makan di restoran mahal aja, sayang uangnya banyak " jawab Salsa. Ramon tersenyum mendengar ucapan Salsa yang polos, Ramon pun mengatakann nomor pin nya, karena tadi pagi dia lupa memberitahunya.
"Ya udah atuh ya, makasih A Abon nanti Sasa beliin A Abon pisang yang banyak ya "ucap Salsa
"Tidak usah, aku sudah punya " jawab Ramon karena Ramon tadi melihat di meja makannya ada pisang.
"Aihhh ya ampun, itu mah bukan pisang A Abon. Punya A Abon mah lebih mirip sosis ketimbang pisang " jawan Salsa polos
"Apa maksudmu ? " tanya Ramon tidak mengerti
"Iya itu pas handuknya A Abon merosot, kan Sasa liat, itu mirip sosis ga mirip pisang " ucap Salsa polos
Ramon membeku mendengar ucapan Salsa, hingga ia tidak sadar memegang burung kutilangnya.
"Dasar micin menyebalkan...." ucap Ramon yang merasa malu entah yang ke berapa kalinya gara-gara ucapan si gadis micin. ingin sekali rasanya Ramon pergi ke kutub utara untuk bersemedi sambil menghilangkan rasa malunya. Namun sayangnya Ramon tidak kuat dengan dingin hingga ia mengurungkan niatnya pergi ke sana.
Aarrrggghhhh.....
Teriak Ramon sambil menjedotkan kepalanya ke meja kerjanya.
🍐🍉🍐🍉🍐🍉🍐🍉
Aku udah double up ya 😍 kasih mimin hadiah ya sama like dan vote juga poinnya 💕💕💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
H
😂😂 Bikin ketawa lucu btl ceta nya bkin skit prut 😂😂
2023-05-13
0
Euis Nina
🤣🤣🤣🤣🤣emang nasib udah pada punya istri v masih juga berpuasa
2022-06-30
0
Maharani 94
up
2022-06-30
0