Jangan lupa minta 🌹🌹🌹 kalau bisa mimin minta ☕ 😅😂 Biar semangat up nya
*
*
Hari sudah sore saatnya semua orang kembali dari pekerjaannya, begitu pun dengan Bagas sore ini dia sudah pulang bekerja dan kembali ke apartementnya. Saat Bagas membuka pintu apartementnya tempat itu begitu sepi. "Kemana model kusut itu, jangan bilang dia sedang menghabiskan uangku untuk berbelanja, lihat saja kalau dia sampai berfoya-foya aku tidak akan memberinya uang lagi " gumam Bagas.
Saat hendak masuk ke kamarnya Bagas berpapasan dengan Siena yang baru selesai mengambil pakaian kering, Bagas terpaku melihat penampilan Siena yang hanya memakai tengtop tali spageti berwarna hitam yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih mulus tanpa noda dengan bagian dada rendah dan juga hot pant dengan rambut panjangnya yang di cepol tinggi ke atas memperlihatkan leher jennjangya dan juga bagian depan tubuhnya ya aaaahhh....Bagas tidak bisa berkata-kata, Bagas pria normal senjatanya tentu bereaksi melihat pemandangan indah di depannya.
"Kenapa kau melihatku seperti itu ?" tanya Siena karena Bagas yang terus menatapnya tanpa berkedip. Pertanyaan Siena menyadarkan Bagas dan Bagas pun langsung memalingkan pandangannya dari Siena.
"Ke-kenapa kau tidak memakai pakaian ?" tanya Bagas tergagap. Mendengar Bagas berbicara seperti itu Siena langsung melihat tampilannya. Menurut Siena yang seorang model tampilannya yang seperti ini terlihat biasa saja. Namun berbeda di pandangan manusia pelit ini. Penampilan Siena sungguh menggoda iman.
"Astaga Maxy tidurlah jangan bangun" gumam Bagas Bagas tanpa sadar mengusap burung kutilangnya. Kelakuan Bagas yang seperti itu tak luput dari pandangan Siena yang merasa geli dengan kelakuan suaminya.
"Hey, apa yang sedang kau lakukan ? menggelikan " ucap Siena
"Apa...?" tanya Bagas tidak mengerti
"Tanganmu itu, kondisikan tanganmu dasar tidak tahu malu" ucap Siena memalingkan wajahnya. Bagas pun tersadar kalau dia sedang mengusap burung kesayangannya.
"Dasar mesum, aku hanya gatal saja bukan mengusapnya memangnya aku harus menggaruknya di depanmu " ucap Bagas mengelak.
"Gatal katamu, dasar jorok cepat mandi sana "ucap Siena.
"Aku akan mandi minggirlah dan jangan mengintip" ucapnya sambil pergi
"Dasar manusia aneh, aku tidak akan pernah mengintipmu!!!" kesal Siena
Bagas pun langsung pergi bergegas ke kamar mandi untuk menenangkan burung kutilangnya agar tidak terus meronta-ronta minta keluar.
"Hey Maxy tenanglah wanita itu bukan tempat mu bersarang, tempatmu nanti si gadis micin. Kau jangan jelalatan ya bersabarlah dulu sekarang " ucap Bagas di kamar mandi sambil mengusap-usap burungnya agar tunduk dan menjadi jinak.
Bagas pun dengan cepat menyelesaikan mandinya dan ingin segera makan karena perutnya sudah lapar. Cacing dalam perutnya berdemo minta di isi. Kini penampilannya sudah rapi dengan setelan rumah memakai t-shirt abu-abu yang sangat pas di tubuhnya yang gagah dan keren. Bagas adalah pria muda yang tampan namun dia terlalu kaku hingga susah mendapatkan kekasih padahal di luaran sana banyak sekali yang menyukainya dan berharap menjadi kekasihnya namun hatinya berlabuh pada si gadis micin. Namun sayang karena keteledorannya dia salah mengucap nama saat ijab kabul di ucapkan. Hingga gadis micinnya kini terjebak di rumah manusia abon.
"Siena hari ini kau masak apa, aku sangat lapar " tanya Bagas.
"Aku masak sup dengan ayam makanlah" jawabnya sambil sedang menyetrika pakaian Bagas. Kebetulan ruangan itu tidak terlalu besar hingga tempat Siena menyetrika dan ruang makan terlihat jelas.
"Kenapa gadis itu tidak mengganti pakaiannya, menyebalkan. Maxy diamlah jadi anak yang manis dan penurut " ucap Bagas. Bagas pun mulai menuangkan nasinya dan mengambil sup yang Siena masak.
"Siena kenapa sayurmu seperti bubur ?" tanya Bagas
"Aku memasaknya terlalu matang, tapi masih bisa di makan" jawab Siena
"Sayur apa ini bentuknya sangat aneh...." protes Bagas yang melihat potongan sayurnya tidak sama ada yang besar dan juga kecil dan juga terlalu matang.
"Anggap saja itu sayur kombinasi, makan saja jangan protes aku lelah " Siena berkata sambil terus menyetrika pakaian Bagas. Bagas melihat Siena yang terlihat lelah, Bagas menghargai semua yang di lakukan Siena. Setidaknya gadis itu bertanggung jawab meskipun pekerjaannya tidak sempurna. Bagas pun memakan masakan Siena, meskipun rasanya aneh tapi masih bisa di makan, itu sudah cukup untuknya yang masih belajar.
Setelah selesai makan Bagas pun bersantai di depan televisi, namun Siena sepertinya masih belum beres membereskan pakaian Bagas yang lumayan banyak itu.
"Ganti pakaianmu Siena jangan memakai pakaian seperti itu lagi" titah Bagas , jujur saja penampilan Siena membuat Bagas menjadi panas dingin. Apalagi.melihat gunung Siena yang indah Bagas tidak bisa memalingkan wajahnya, terlalu sayang untuk tidak di lihat. Jangan merasa aneh Bagas adalah pria normal yang menyukai benda itu.
"Nanti saja kalau sudah beres, aku gerah " ucap Siena.
"Aku tidak suka melihatnya cepat ganti...."
"Dasar cerewet sebentar lagi, memangnya kenapa ? kalau tidak suka jangan di lihat " ketus Siena yang kesal dengan Bagas sudah tahu dirinya lelah tapi masih saja cerewet.
"Aku ini punya mata dan mataku masih normal, tentu saja aku bisa melihatnya " ucap Bagas
"Bilang saja kalau kau tergoda iya kan ?" ucap Siena
"Enak saja, aku tidak akan pernah tergoda olehmu kau sama sekali tidak seksi " bohong Bagas
"Benarkah....?" tanya Siena
"T-tentu saja " Bagas tergagap melihat Siena mendekat kepadanya.
"Mau apa kau....?" tanya Bagas
"Benar kau tidak tergoda denganku ?" goda Siena yang mendekatkan tubuhnya ke arah Bagas.
"T-tidak, pergi sana " namun Siena malah semakin mendekat ke arah Bagas dengan mencondongkan tubuhnya yang membuat pemandangan indah terpampang di depan Bagas kedua benda itu terlihat sedang mengintip Bagas, seperti malu- malu ingin di sentuh hingga Bagas menelan ludah kasar. Bagas langsung menutup burung kutilangnya yang akan bangun gara-gara melihat benda squishi itu dari dekat.
"Pergi sana...." usir Bagas
"Tidak...." Siena pura-pura akan mencium Bagas tangan Siena kini sudah berada di dada Bagas yang kokoh membuat Bagas semakin panas dingin.
Saat wajah mereka sudah dekat tiba-tiba Siena tertawa karena berhasil mengerjai manusia pelit pelit itu.
"ppfftttt.....ha ha ha " Siena tertawa
"Dasar baru segitu saja kau sudah takut " ledek Siena masih tertawa
"Dasar model kusut, berani kau mengerjaiku...!!!" kesal Bagas. Bagas pun pergi meninggalkan Siena sendiri di sana yang sedang tertawa sambil memegang perutnya.
"Kena kau manusia pelit...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Yuliana Yuli
🤣🤣🤣🤣
2023-05-12
0
ara Anwar
🤣🤣🤣🤣
2022-10-07
0
Author pemula
lanjut
2022-07-01
1