Melati penasaran kenapa suaminya dan Luky setiap melakukan olahraga panas selalu kasar, Melati menelfon temennya yang bisa membantunya untuk hipnotis orang untuk berkata jujur. Melati beralasan sama Diego masih lama di mall akhirnya Diego mengijinkan istrinya belanja lebih lama ngajak Citra. Melati tersenyum melihat temennya datang didepan mall, beruntungnya Melati sudah ke salon alasan perawatan diri dilakukan diawal datang ke mall.
" Kita bahas di dalam mobil saja" Ucap Melati santai melihat temennya
" Baiklah sambil jalan jalan, bagaimana supaya lebih santai." Ucap Jaka, ahli dalam bidang hipnotis orang
" Boleh juga." Lanjut Melati
Melati mengajak Jaka duduk di kursi depan karena akan banyak yang dibahas sama Jaka, sejujurnya Melati sedikit takut mengajak temen laki laki ke Villa, tapi Melati ingin merubah kebiasaan buruk suaminya perlahan.
" Saya akan ketemu mereka sesuai perjanjian, sayaa bisa menyimpulkan suami Melati dan Luky ada masalah di masa lalu membuat mereka kasar dan seenaknya, tapi Diego bisa berubah didekat melati karena Melati bisa membawa aura positif untuk suaminya dan mampu mengendalikan egonya dengan kesabaran enggak mudah marah berlebihan dan enggak mudah nangis didepan orang asing." Penjelasan Jaka, Jaka Prihatin sama nasipnya Citra berbanding kebalik sama Melati
" Sayaa harap kamu bisa membuat mereka sadar, kasihan kebiasaan buruk mereka yang mudah menganiaya orang lain. Iyah tetep hidup kalo enggak kan bahaya, saya enggak berani menasehati Diego takut Diego marah dan kasar sama saya." Ucap Melati sedih
" Saya usahakan bisa, saya akan bantu sebisa mungkin yah. untungnya saya lagi butuh rumah kebetulan sekali kamu nelepon mudah buat saya datang ke tempat kamu, jujur kaget kamu sudah menikah diam diam dengan laki laki egois seperti Diego pembisbinis sukses enggak menyangka sifat aslinya seperti itu." Lanjut Jaka menatap Melati heran
" Terpaksa dari pada unboxing sebelum halal, apa lagi saya baru kerja diajak kan jadi takut. keluar enggak mungkin bertahan yah bahaya. jalan aman yah dengan nikah sirih" Lanjut Melati sedih dan malu
" Bagus jadi perempuan jangan bodoh dan lemah, Ambil jalan aman walaupun dapat barang bekas dari pada bebas lebih rugi kan." Lanjut Jaka senyum ramah melihat Melati, Jaka adalah temen kecilnya Melati yang dari kecil ingin sekali bisa hipnotis orang, menginjak usia delapan belas tahun setelah lulus SMU Jaka ingin memperdalam hobinya banyak belajar berbagai sumber dan hobinya berguna untuk perusahaan perusahaan yang ingin mengecek kejujuran karyawan tanpa sadar. dari situlah Jaka bisa menjadi pakar hipnotis yang dibutuhkan beberapa perusahaan.
Mobilnya Melati sampai di Villa nya Diego, Diego yang melihat Melati turun dari mobil ditemani seorang laki-laki langsung menghampirinya, Melati menahan malunya langsung mencium bibirnya Diego sebentar dan meluk Diego manja mencegah Diego salah faham.
" Sayang, Jaka temen sekolah aku dia ingin membeli rumah, dan aku ajak dia kesini untuk dibuatkan desain rumah yang dia inginkan." Ucap manjanya Melati
" Oh temen Melati, salam kenal, saya Diego suaminya Melati dan CEO perusahaan interior." Ucap Diego ramah melihat Jaka
" Saya sudah tahu kemampuan anda, ya sudah mari kita bahas konsep rumah yang saya inginkan." Ucap Jaka santai
Melati mengajak Citra masuk kedalam rumah membiarkan Diego dan Luky membahas pekerjaan sama sama Jaka. Tanpa disadari Luky tertidur dan Diego tanpa sadar menceritakan masa lalu nya yang suram, Jaka sengaja meminta Melati dan siapapun enggak mengganggu konsentrasi Jaka.
" Saya melakukan kebebasan olahraga panas dari waktu SMU sudah melakukannya, Awalnya saya melihat orang tua saya yang mengalami kekerasan saat melakukan olahraga panas dari temennya, saat saya melihat ibu saya menangis kesakitan dan teriak enggak mendapatkan respon sama sekali. saya melihat wajah temen ibu sayaa seperti bahagia melakukan olahraga panas dengan menganiaya perempuan yang dipaksa diajaknya, saat ibu saya enggak sadar kan diri sayaa lari untuk melihat ibu sayaa dan ternyata ibu saya meninggal dunia. temen ibu saya mengancam akan mempersulit hidup saya kalo menceritakan apa yang dia lakukan. dan memerintahkan saya untuk merapikan baju ibu saya dan bilang ibu saya meninggal karena jatuh." Cerita Diego dengan menangis mengenang masa lalunya yang pahit didepan matanya ibunya meninggal dunia karena dipaksa olahraga panas dan sampai meninggal dunia.
" Ayah kamu kemanaa saat itu?" Tanya Jaka menahan emosinya setelah mendengar cerita Diego
" Ayah saya meninggal dunia, saat saya masih sekolah dasar, setelah pemakaman ibu saya, saya baru tahu temen ibu saya pacarnya yang suka olahraga panas sama ibu saya tanpa status beberapa tahun. saya di sekolah kan sampai S2 Karena saya menjaga dengan baik kesalahannya, walaupun sangat benci tapi paman kasar itu cukup bertanggung jawab atas pendidikan dan hidup saya, paman itu melakukan olahraga panas dengan kasar bukan cuman sama ibu saya, katanya melakukan olahraga panas membuat perempuan kesakitan Lebih seru dan menyenangkan. makannya saya ikut ikutan sampai sekarang." Lanjut Diego nunduk sedih dan menyesal
" Sama istri kamu apa kamu melakukan hal yang sama?" Tanya Jaka dengan hati hati
" Enggak sama sekali, saya ingat almarhum ayah saya memperlakukan almarhumah ibu saya dengan baik dan sangat manis, makannya saya bisa memperlakukan istri saya dengan baik untuk mengajak olahraga panas tapi diluar dia saya melakukan olahraga panas dengan kasar." Lanjut Diego senyum kepuasan
" Apa kamu mau seperti ini terus kasar sama setiap perempuan" Tanya Jaka melihat ekspresi wajah nya Diego
" Saya akan sadar kalo istri saya hamil, saya sudah bilang sama Melati dan dia setuju istri pengertian." Lanjut Diego senyum bahagia, bahagia mendapatkan istri seperti Melati
" Yakin bakal berubah?" Tegas Jaka
" Yakin, saya enggak akan seperti ini selama seumur hidup saya, mungkin kehadiran Melati dalam hidup saya supaya merubah saya secara perlahan, jujur Melati mampu membuat saya bisa menjadi suami yang baik setelah sama Citra saya kembali kasar karena tahu kebebasan bareng Citra." Lanjut Diego dengan terus terang.
Jaka membiarkan Diego membersihkan wajahnya dari air matanya, diam diam Melati dan Citra ikutan nangis mendengar masa lalunya Diego pantas selama ini Diego kasar dan seenaknya sama orang lain karena masa lalu orang tuanya dan perusahaan yang dikelola Diego sebagian saham milik pamannya yang mau bertanggung jawab atas hidupnya Diego.
Diego perlahan tidur sangat pulas dan enggak akan keganggu sama suara apapun, Luky perlahan mendengar ucapan demi ucapan yang disampaikan Jaka padanya. Luky yang enggak punya masa lalu yang suram, membuat Jaka menjewer telinganya Luky dengan keras saking keselnya.
" Ampun, au sakit telinga saya" Protes Luky pegang telinganya
" Jadi kamu cuman ikut ikutan Diego yang kasar hah, mikir enggak perasaan perempuan yang kamu sakiti hah" Protes Jaka kesel, Luky tipe orang yang asik akan dia ikutin
" Iyah Jaka, ternyata asik tahu melihat perempuan kesakitan dibawah kita, teriakan nya sangat merdu didengarnya. tapi saya enggak pernah pakai alat untuk menyakiti perempuan sekedar pukul saja sih " Lanjut Luky dengan santai
" Kamu tahu karma, Bayangi kalo kamu punya istri dan anak perempuan diperlakukan hal yang sama apa yang akan kamu lakukan, fikir karmanya Luky." Protes Jaka kesel melihat Luky
" Saya tahu karma, saya enggak akan jatuh cinta sama perempuan apapun alasannya. saya nyaman kebebasan ini." Lanjut Luky dengan santai
" Dasar cowok gila gila gila" Protes Citra pelan dibelakangnya Jaka, Diego,dan Luky.
" Sabar Citra kita bisa merubah Luky" Ucap Melati pelan
" Caranya nyonya" Lanjut Citra penasaran
" Nanti juga tahu, sekarang kita dengerin curhatan mereka." Lanjut Melati pelan
Citra dan Melati melanjutkan dengerin sesi curhat curhat Diego dan Luky tanpa sadar. Jaka yang sudah mendapatkan jawaban dari Diego dan Luky membangun kan Diego dan Luky. Diego merasa lelah dan matanya terasa bengkak karena kebanyakan nangis.
" Kalian ditinggal ke kamar mandi, kompak sekali bangun tidurnya apa kelelahan?" Tanya Jaka bohong
" Entahlah saya enggak ingat, astaga Desian rumahnya belum jadi maafkan saya, saya enggak biasanya seperti ini." Ucap Diego serak, Diego heran sama suaranya dan matanya yang bengkak
" Badan saya kok pegel pegel yah, padahal cuman tidur?" Tanya Luky bingung, tanpa disadari Luky, Citra menampar Luky berkali kali memukul, dan mencubit. berkali-kali badannya Luky tentunya didampingi sama Jaka.
" Kalian kelelahan, yah sudah nanti lagi saya bahas beli rumahnya. saya pulang dulu." Lanjut Jaka pura pura
" Apa anda marah? maafkan tindakan kita yang enggak profesional, atas tidak nyaman anda akan sayaa berikan diskon sebagai tanda maaf saya dan tolong rahasiakan hal ini" Lanjut Diego merasa malu dan bersalah
" Dengan senang hati, yah sudah saya pulang dulu." Lanjut Jaka santai
" Saya suruh bodyguard antarkan anda pulang bagaimana?" Tawaran Diego melihat client nya
" Boleh" Lanjut Jaka santai
Luky memerintahkan Bodyguard untuk mengantarkan Jaka sampai rumahnya, sedangkan Citra merasa puas akhirnya bisa membalas perlakuan Luky yang seenaknya, Melati tersenyum puas sudah tahu alasan suaminya seenaknya dan kasar sama orang lain. Melati berniat untuk program hamil supaya lebih cepet lebih baik supaya Diego enggak seenaknya sama perempuan lagi untuk melakukan olahraga panas.
jangan lupa like, komentar, hadiah, dan vote nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments