Diego mengajak Melati makan siang bareng, Melati melihat tangannya Diego engga bisa diam di p4h4nya, Melati berusaha sabar sampai makanannya selesai.
" Bagaimana makanannya enak?" Tanya Diego, tangannya masih betah m3r3m45 p4h4nya Melati dengan pelan
" Enak pak, terimakasih sudah diteraktir dihari pertama saya kerja." Ucap Melati, Melati berusaha keras untuk menahan suara merdunya.
" Saya kembali ke meja saya pak" Sambung Melati, Melati merapihkan meja bekas makan bareng Diego
" Masih setengah jam lagi Melati, duduklah disebelah saya." Lanjut Diego pegang tangannya Melati
" Tapi pak" Lanjut Melati bingung dan takut, Sejujurnya Melati enggak suka sama apa yang dilakukan bos barunya tapi Melati sudah melihat dua kali bosnya berlaku kasar sama karyawannya.
Diego enggak memperdulikan ucapan Melati, Diego langsung narik tangannya Melati membuat Melati jatuh di pangkuannya.
" Jangan bantah perintah saya" Lanjut Diego, Diego merapihkan rambutnya Melati
" Baik pak maafkan saya" Lanjut Melati menahan rasa gugupnya
" kamu bisa bikin desain rumah? tapi gambarnya posisinya seperti ini? Kalo. bisa saya akan berikan bonus untuk kamu?" Tanya Diego, Diego melihat wajah cantiknya Melati
" Bisa pak" Lanjut Melati pasrah
Diego memerintahkan Melati mengambil kertas dan alat gambar, Diego ingin memangku Melati sambil gambar, tangannya Diego pelan Pelan m3r3m45 p4h4nya Melati Pelan, Membuat Melati berusaha keras untuk fokus.
Dilain sisi, Luky mengantarkan Citra ke apartemennya Diego, Luky enggak menyangka Citra jadi korban keegoisan Diego tapi wajar kalo marah besar memang harga vas bunga diruangannya Diego sangat mahal.
" Sudahlah jangan nangis terus, saran saya saat di unboxing jangan nangis, berkata kasar, atau melawan. karena tahu sendiri pak Diego segalak apa kan, salah sendiri jalan enggak hati hati." Ucap Luky melihat Citra setelah dari salon banyak nangis
" Saya menyesal pak, mau mengundurkan diri saja pak dari kantor. saya enggak mau bebas melakukan olahraga panas setelah malam ini pak." Ucap Citra sedih dan menyesal
" Mana bisa lepas semudah itu Citra, vas bunga itu langsung dibeli dari pembuatnya di request langsung sama pak Diego, makanannya murka sama kamu. Ambil sisi positifnya saja kehidupan kamu akan lebih baik kok, pak Diego akan memberikan kamu uang asal nurut dan pasrah." Lanjut Luky, Luky memberikan tissu ke Citra
" Bener juga sisi positifnya, bisa merubah kehidupan saya dengan instan asal bisa merayunya." Batin Citra membenarkan perkataan Luky
" Anda bener pak, terimakasih sudah memberikan saya saran." Lanjut Citra senyum melihat Luky, Citra pasrah akan kehidupan barunya
Dilain sisi, Melati yang ingin pulang kerja, merasa bingung melihat motornya enggak bisa nyala sama sekali dan ban motornya bocor. seingat Melati tadi pagi kondisi motornya masih bagus, Diego yang menunggu Melati pura pura turun dari mobil dan menawarkan pulang bareng.
" Enggak usah pak terimakasih, saya bisa naik ojek online" Ucap Melati berusaha santai, Melati takut bosnya ikut ke kontrakan nya
" Besok kamu akan mendapatkan fasilitas kantor, kamu sekertaris CEO masa naik motor panas panasan. cepat masuk." Perintah Diego sedikit memaksa Melati
" Baik pak" Lanjut Melati pasrah
Diego menutup pintu mobil dan Diego jalan memutar untuk masuk kedalam mobil, Diego perlahan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
" Kamu disini tinggal sama siapa?" Tanya Diego melihat Melati
" Sendiri pak, keluarga saya pada di Jawa pak." Ucap Melati santai
" Besok setelah mendapatkan fasilitas kantor kita jalan yah, kalo sendiri kan bebas mau kemana saja." Lanjut Diego senyum licik
" Tapi apa engga merepotkan pak, takut pasangan anda cemburu pak" Lanjut Melati semakin deg degan
" Saya masih sendiri, saya masih mau kebebasan." Lanjut Diego, tangannya Diego pegang bahunya Melati
" Pantas tangannya seperti ini terus, sejujurnya takut tapi engga berani melawan. bingung harus bagaimana sekarang astaga." Batin Melati kesel, harapan Melati bekerja dengan baik dan benar enggak ada kontak fisik seperti ini.
" Asik dong pak" Lanjut Melati berusaha santai mendengar ucapan demi ucapan yang disampaikan Diego.
" Yah dong, hasil desain kamu bagus, akan saya berikan ke client kalo seteju kamu mendapatkan bonus dari saya." Lanjut Diego semakin semangat tangan m3r3m45 p4h4nya Melati
Mobil Diego sampai dikontrakkan sederhana milik Melati,. Melati langsung turun dari mobil diikuti sama Diego disampingnya, Diego melihat kontraknya Melati sungguh sederhana membuat Diego merasa prihatin melihatnya.
" Bonus kamu, saya kasih dalam bentuk apartemen yang lengkap fasilitasnya, saya enggak ingin karyawan saya rumah nya seperti ini, karyawan yang punya jabatan saya kasih rumah bagus dengan fasilitas lengkap masa kamu kontrakan engga ada barang seperti ini" Ucap Diego sombong, Diego mengunci pintu rumahnya Melati
" Nanti saja pak setelah gajian dan ngumpulin bonus dari anda." Ucap Melati merasa enggak enak
" Ingat saya enggak suka dibantah, besok langsung mendapatkan dua fasilitas jadi bersiap siap lah untuk besok." Lanjut Diego, Diego meluk Melati dan mencium bibirnya
" Saya ingin lebih dari ini" Bisik Diego, Diego memainkan l3h3rnya Melati
" Maafkan saya untuk itu saya bantah keinginan anda, maafkan saya kita baru kenal." Lanjut Melati hati hati
" Baiklah, seperti ini sudah cukup, saya ada perlu jadi langsung pulang, besok setelah pulang kerja kita langsung ke apartemennya yah" Lanjut Diego pasrah
" Baik pak" Lanjut Melati berusaha santai
Diego mencium bibirnya Melati sampai puas, tangannya Diego mulai berani menari dengan indah di badan nya Melati, membuat Melati berusaha kuat untuk menahan enggak mende sah. membuat Diego mengakhiri aksinya.
" Masih awal enggak masalah, ya sudah sampai besok yah Melati." Ucap Diego mencium tangannya Melati
" Iyah pak, terimakasih untuk hari ini.", Ucap Melati menahan amarahnya
Melati mengantarkan Diego ke kedepan rumah, Diego langsung masuk kedalam mobil senyum liciknya masih ditunjukkan ke Melati. mobil perlahan meninggalkan rumahnya Melati.
" Kalo sifatnya enggak kasar dan seenaknya, sudah saya tampar dan jambak tuh orang seenaknya sekali sama perempuan." Batin Melati kesel, mengingat perlakuan Diego dihari pertama kerjanya, tangannya dengan lancar menari dengan indah di badannya dan menciumnya.
Dilain sisi, mobil Diego sampai di apartemennya Diego, membuat Diego langsung jalan santai masuk kedalam apartemennya, Luky dan Citra sudah memunggu kehadiran Diego. Citra yang gugup memperaktekan yang sudah diajarkan Luky.
" Sambutan yang manis, penampilan kamu lebih menggoda, Luky setelah ini kamu belikan dia baju yang seksi, mulai besok dia disini untuk menemani saya di apartemen pemuas dan merapihkan apartemen saya." Perintah Diego, tangannya Diego m3r3m45 gunung kembarnya Citra dengan pelan. membuat Citra mende sah yang tadi Luky ajarkan.
" Siap tuan, tapi saya boleh juga enggak?" Tanya Luky penasaran
" Boleh, setelah saya yah, besok saja saya mau puas puas unboxing sampai pagi." Lanjut Diego
" Berarti dia berhenti jadi OB?" Tanya Luky penasaran
" Iyah, dia jadi ART dan pemuas saya, sekarang belanja belikan baju seksi untuk dia, makeup sama parfum yang wangi, sepatu yang bagus. saya ingin dia penampilan layak.", Lanjut Diego masih setia m3r3m45 gunung kembarnya Citra
" Aaahh, tuan aaahh" Desa han Citra, tangannya Citra melingkar meluk l3h3rnya Diego
" Kita lanjutkan di kamar" Bisik Diego mendapatkan anggukan pasrah dari Citra
Diego mengajak Citra ke kamarnya sedangkan Luky keluar dari apartemennya Diego.
Diego melihat apa yang dilakukan Citra saat sampai didalam kamar, Luky bener bener berhasil membuat Citra memuaskan nafsongnya sebelum olahraga panas. Diego Berhasil membuat Citra polos dan rebahan kekasur
" Bersiap lah untuk saya unboxing, nikmati saja keluarkan suara merdu kamu, panggil nama saya dengan merdu" Perintah Diego, Diego perlahan memasukkan goa yang masih original.
" Aaahh, Iyah Diego, aaaahhh." Desa han Citra menikmati pergerakan pinggang pelan Pelan Diego gerakan membuat sensasi luar biasa untuk Citra pertama kalinya.
" Bagus saya suka dengerin nya, Luky hebat kasih tahu kamu menyambut saya dan sekarang kamu bisa santai menikmati nya" Ucap Diego tersenyum licik, Perlahan lahan Diego memaju mundurkan pinggangnya.
" Aaaahhh Diego" Desa han Citra terdengar merdu, Citra memeluk Diego dengan mesrah
Citra menahan sesak didada menerima kenyataan pahit karena vas bunga yang pecah,. harus melakukan ini sebelum menikah. Citra bener bener benci sama Diego yang licik
Cairan pun akhirnya dimasukan kedalam pangkal pahanya Citra, membuat Diego langsung berdiri.
" Kamu tenang saja, kecebong saya enggak akan berubah, saya sudah Suntik ****** jadi aman" Ucap Diego
Diego membantu Citra jalan ke kamar mandi,. Citra melihat seprei ada noda merah membuat dirinya berusaha sabar, ikhlas, dan menikmati kehidupan saat ini.
Episode kali ini sampai disini dulu, jangan lupa vote dan hadiahnya supaya semakin semangat nulisnya buat pembaca setia 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments