Melati merebahkan badannya diatas tempat tidurnya, hampir seharian mengurus lembar lamaran pekerjaan, waktu, tenaga, dan fikiran. terkuras demi mendapatkan pekerjaan. Melati dengan malas mengangkat telepon nomor yang engga dikenal, Melati berusaha santai untuk mengangkat telefon yang masuk.
" Hallo apa benar ini dengan Melati?" Tanya bagian HRD diseberang sana
" Iyah saya sendiri, ini dengan siapa?" Tanya Melati penasaran
" Saya Zikri bagian HRD, perusahaan yang tadi anda datangi. selamat anda diterima kerja dan besok sudah bisa ketemu sama saya dan langsung kerja." Lanjut Zikri ramah
" Apa kerja? Besok? Serius pak?" Tanya Melati penasaran dan bahagia
" Iyah benar, CEO direktur perusahaan sangat membutuhkan sekretaris jadi besok kamu bisa langsung kerja, datang ke perusahaan jam setengah tujuh ketemu sama saya tanda tangan kontrak dan langsung kerja." Lanjut Zikri lega, akhirnya sekian lama Diego mendapatkan sekretaris lagi
" Subhanallah Alhamdulillah, terimakasih pak akhirnya saya bisa kerja juga. Baik besok saya datang sebelum jam setengah tujuh." Lanjut Melati dengan rasa bahagia
" Baik sampai jumpa besok" Lanjut Zikri mematikan teleponnya
Melati langsung bangun dan loncat loncat bahagia akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan, Melati langsung membuka celengan yang selama ini Melati pertahankan, Melati dari SLTP sampai lulus kuliah selalu nabung, Melati sadar kebutuhan baju, dan laptop untuk bekerja pasti mahal membuat Melati semangat nabung demi membeli kebutuhan buat kerja, apa lagi jabatan Yang diterima cukup bagus membuat Melati harus membeli banyak baju bagus, makeup, sepatu, tas, dan laptop.
Dilain sisi Diego dan Luky bersiap siap untuk pulang kerja, Luky menghubungi wanita wanita yang menemani sepanjang malamnya Diego dan Luky.
" Besok karyawan cantiknya datang pak, lebih lagi, kita bisa bernafas lega." Ucap Luky melihat Diego mematikan komputer
" Pilihan kamu enggak sia sia, memang yang jadi sekretaris sayaa harus cantik dan seksi." Ucap Diego santai
" Supaya enak dilihat pastinya" Ucap Luky tahu keinginan Diego, Diego enggak ingin memiliki sekretaris yang muka pas pasan, baju enggak seksi, dan enggak putih. karena akan malu diajak rapat sama clien.
" Bener sekali, ke cafe yuk, mereka sudah menunggu kita. malam yang menyenangkan." Lanjut Diego jalan duluan meninggalkan ruangannya disusul sama Luky.
Dilain sisi, Melati membeli kebutuhan buat kerja besok, Melati membeli makeup yang akan dipakai selama kerja dan membeli baju formal tapi terlihat elegan dan seksi. setelah puas belanja kebutuhan kerja waktunya isi perutnya dari tadi ditahan lapar sekaligus membeli kebutuhan memasak.
" Huah, enggak sabar hari esok, Alhamdulillah akhirnya enggak jadi pengangguran lagi." Ucap Melati sambil makan nasi Padang
Melati melihat lihat lagi belanjaan, Cukup puas sama pilihannya buat besok. beruntungnya punya motor jadi enggak sulit berangkat kerja besok, Melati tinggal sendirian di kota Jakarta, keluarganya ada di Jawa timur. Melati rela merantau demi merubah nasip diri sendiri dan keluarganya.
Dilain sisi, Diego sudah minum lima gelas, Diego melihat Luky merayu perempuan perempuan yang ada disampingnya, Diego lagi ingin sendirian sambil minum enggak berminat ditemani wanita seksi selama minum, Luky melancarkan aksi gombalan nya membuat kedua wanita disampingnya tersipu malu.
" Dasar buaya, paling lihay merayu, giliran bosan ditentang seperti bola. ah mereka membosankan sekali. duh kepala sudah pusing" Ocehan Diego sambil melihat Luky
" Sendirian saja? Mau saya temani?" Tanya perempuan yang seenaknya duduk disampingnya Diego
" Boleh hayo, saya butuh kamu sebelum tidur, temani saya." Ucap Diego melihat perempuan disampingnya, membuat nya tersenyum manis
Perempuan itu membawa Diego ke kamar yang kosong, dan Diego setelah Sampai di kamar langsung mencium bibir wanita itu dengan kasar, tangannya m3r3m45 gunung kembar nya kenceng membuat perempuan itu menahan sakit sakit luar biasa. Diego melukis senja di l3h3rnya yang bersih membuat perempuan itu mende sah menikmati setiap sentuhan yang diberitakan Diego
" Aaahh" Desa han wanita manja didengar Diego
" Jongkoklah" Perintah Diego, membuat wanita itu jogkok membantu Diego solo karir beberapa menit
" Aaahh mantap" Desa han Diego sambil jambak rambut perempuan itu
" Sekarang rebahan kita mulai, saya sudah pusing." Perintah Diego
Diego mendorong perempuan itu rebahan di kasur, dengan gerakan cepat kini polos didepannya Diego. Diego mulai memaju mundur kan pinggangnya dengan gerakan cepat, tangannya m3r3m45 keras gunung kembar wanita didepannya, menahan sakit sakit luar biasa.
" Aaahh, pelan pelan ganteng. aaahh" Desa han perempuan itu menahan sakit
" Gemees, saya sukanya seperti ini." Ucap Diego cuek, Diego sesuka hati, tanpa mempedulikan ucapan wanita itu yang menahan sakit, sesekali di gigit dan di r3m45 dengan kasar
" Aaahh" Desa han perempuan itu, berusaha menikmati pergerakan pinggang yang cepat dan semakin menahan rasa sakit ulah tangannya Diego yang kasar.
Diego menyelesaikan olahraga panasnya, dan memasukkan lahar panasnya sampai tuntas, setelah selesai langsung jalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, diikuti sama perempuan yang menahan sakit setelah olahraga panas bareng Diego
************************************
Waktu terus berlalu, Melati melihat jam di ponselnya langsung bangun dengan semangat, langsung masak buat sarapan setelah selesai masak langsung sarapan,. Melati melihat jam masih pagi
" Bangun pagi yang menyenangkan" Ucap Melati bahagia, Melati merapihkan bekas masak dan makan, langsung bersiap bersiap siap berangkat kerja.
Dilain sisi, Diego dan Luky yang masih pusing, berusaha berangkat kerja lebih pagi karena akan ada karyawan baru, Diego yang melihat OB masih membersihkan ruangannya langsung tendang ember berisi air begitu sajaa.
" Saya sudah bilang, saya datang ke kantor pagi, seharusnya kamu membersihkan ruangan ini sebelum jam setengah tujuh. panggil kepala bagian OB sekarang." Teriak Diego melihat OB nya yang dianggap enggak becus bekerja
" Maafkan saya pak, jangan pecat saya, saya butuh pekerjaan ini buat bayar kuliah pak." Ucap OB dengan nunduk takut
" Makannya kerja yang bener, saya kasih waktu satu jam harus bersih semuanya,kalo lama tahu sendiri akibatnya." Bentak Diego kesel, Diego memukul bahu bawahannya
Diego yang kesel akhirnya keluar dari ruangannya, Diego memilih melihat karyawan baru di interview sama Luky, OB yang mendapatkan amukan dari Diego langsung membersihkan ruangannya Diego selama sejam sebelum bos besar datang lagi.
Dilain sisi, Melati memasuki kantor impiannya sejak kecil, Melati ingin sekali menjadi desain interior bisa membuat rumah mewah dan bagus, membuat pertokoan dan bangunan lainnya. Melati langsung jalan ke bagian HRD yang sudah diberi tahu, karyawan karyawan didalam ruangan HRD membicarakan kebiasaan bos besarnya yang seenaknya dan enggak menerima sedikit kesalahan apapun.
" Selamat datang di perusahaan kami, semoga kamu betah di perusahaan ini, silahkan tanda tangan dan nanti saya antar ke ruangan asisten CEO untuk melakukan interview disana." Ucap Manajer HRD dengan ramah
" Baik pak" Ucap Melati ramah
Melati yang mendengar suara suara karyawan yang membicarakan kebiasaan buruk bosnya, langsung menelan Saliva nya dengan kasar, mundur enggak mungkin harus dihadapi apapun yang terjadi.
" Baik sekarang ikut saya." Lanjut manajer HRD, manajer HRD langsung meninggalkan ruangannya diikuti sama Melati disampingnya
" Semoga perempuan itu betah jadi sekretaris pak Diego, bos Sombong dan kasar." Ledek karyawan bagian HRD
" Amin, kasihan harus kehilangan pekerjaan karena enggak sanggup hadapi sikap seenaknya pak Diego." Ucap karyawan lainnya.
Karyawan bagian HRD Mulai siap siap kerja, sejenak melupakan karyawan baru yang akan mendapatkan cobaan berat selama kerja di kantor dengan jabatan dianggap paling sulit menghadapi Diego yang sombong, seenaknya, dan galak.
Dilain sisi, Luky melihat wajahnya Diego marah marah langsung bingung, karena tadi Diego berangkat kerja dengan perasaan bahagia enggak seperti ini.
" Ada apa kesini?" Tanya Luky penasaran
" OB oon itu, sudah tahu saya berangkat lebih pagi, ruangan saya baru dibersihkan sial sekali kan." Bentak Diego kesel
" Mungkin dia lupa bro, oh yah interview nya disini?" Tanya Luky melihat Diego yang masih marah
" Terpaksa, dari pada diruangan yang masih basah habis di pel" Lanjut Diego kesel
" Oke, kata manajer HRD karyawan baru sudah jalan ke ruangan ini, kita lihat seberapa kuat mental dan fisik menghadapi kamu." Ledek Luky membuat Diego kesel
" Enggak sanggup payah, begitu saja kok dibikin sulit hahaha." Ledek Diego dengan sombongnya
Luky yang mendengar ucapan Diego cuma bisa membuang nafas males, kalo sekretaris kali ini enggak betah kerja bakal membuatnya repot.
Babang Diego bener bener diiket yah, seenaknya sekali nendang ember dikira bola kali ah. 😂
Episode kali ini bersambung guys, sambil nunggu new episode boleh kali hadiah dan Votenya, supaya semakin semangat nulisnya 😋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments