Diego membuka kamar pengantin mereka, Melati yang melihatnya sangat bahagia sekali, kamarnya dihias secantik mungkin disetiap sisi ruangan ada bunga melati, ada patung angsa bentuk love, lilin besarta makanan di meja,dan kasur ditabur bunga dengan bentuk love. Melati enggak menyangka walaupun pernikahannya mendadak dan terpaksa tapi Diego mempersiapkan honeymoon seromantis ini.
" Apa kamu suka sayang" Ucap Diego, Diego meluk Melati dan cium keningnya dengan lembut
" Sanga suka sayang, romantis sekali aku suka sayang, terimakasih banyak" Ucap Melati terharu melihat dekorasi kamar pengantin nya sangat manis, walaupun pernikahannya terpaksa tapi cukup membuat Diego menghargai arti sebuah pernikahan
" Kalo suka mari kita nikmati suasana romantis ini berdua, sampai pagi kalo lapar tinggal perintah ART atau Citra saja, aku enggak ingin keluar kamar untuk hari ini sayang ku" Lanjut Diego, Diego memainkan gunung kembarnya Melati.
" Iyah sayang, bagaimana supaya romantis panggilannya jangan kamu kamu an lagi tapi ayah dan bunda supaya mesra bagaimana." Lanjut Melati, Melati mempererat pelukannya, Melati ingin memanjakan Diego dan secara enggak langsung memaksa Diego untuk tobat.
" Ayah dan bunda, boleh juga bunda sayang." Lanjut Diego, Diego Berhasil membuat Melati polos, tangannya Diego menari dengan indah di badan nya Melati, Melati mendesa sah apapun yang dilakukan Diego, Melati membantu Diego solo karir membuat Diego merasa puas, Diego mengajak Melati untuk rebahan.
Diego perlahan memasuki hutan favoritnya hutan satu satunya Diego seorang yang masuk, perlahan Diego memaju mundurkan pinggangnya dengan pelan, tangannya Diego m3r3m45 gunung kembarnya Melati, Diego menciumi wajahnya Melati dan turun menji lat pelan l3h3r istrinya membuat Melati mende sah menikmati setiap pergerakan yang diberikan Diego, Melati mempererat pelukannya.
" Aaahh, ayah sayang, aaahh." Desa han Melati, Melati cukup bahagia walaupun pernikahannya tanpa cinta tapi Diego beberapa kali mau turuti keinginan Melati tanpa menolak sama sekali.
" Suara bunda merdua aku suka mendengarkan nya." Goda Diego, Diego semakin semangat menggerakkan pinggangnya dan tangannya enggak bisa diem, memberikan sensasi luar biasa untuk melati
" Aaahh Diego sayang, aaahh ayah sayang luar biasa sayang. aaahh" Desa han Melati semakin cetar membahana.
Cairan pun akhirnya dimasukan kedalam Pangkal pahanya Melati, Diego meluk Melati dan menciumi wajahnya Melati menghapus keringat yang membasahi badannya Melati.
" Aku sangat puas sayang, istirahat sebentar habis itu lanjut yah." Ucap Diego dengan nafas yang enggak teratur.
" Iyah sayang" Ucap Melati lemes
Dilain sisi, Citra menahan amarahnya sama Luky karena dengan teganya mengajak Citra ke cafe, dan didalam cafe sudah ada lima temennya Luky. Luky sendiri cuek melihat eskpresi nya Citra.
" Mereka saya ceritakan tentang kamu dan ternyata mereka juga mau, yah sudah sana bersenang senang bergantian sama mereka, saya mau cari yang lain saja j*l*ngnya." Ucap Luky dengan teganya.
" Tapi tuan, tolong jangan keterlaluan sama saya, tolong jangan seenaknya tuan." Ucap Citra Sedih dan berusaha sabar
" Heh, mereka temen temen saya, sudah lah jangan baper bawa saja dia sana, kalo selesai suruh tunggu sampai saya selesai." Perintah Luky, Luky menatap sinis melihat Citra
" Maafkan saya" Lanjut Citra nunduk
" Pasti Ikhsan, yuk ikuti kita." Ucap salah satu temannya Ikhsan
Citra yang diajak cuma bisa pasrah, Citra enggak menyangka Ikhsan akan Setega ini. perjanjiannya melakukan olahraga panas sama Ikhsan dan beberapa bodyguard itu pun engga barengan, dan diluar temennya. kenyataan dengan tega membiarkan Citra melakukan olahraga panas langsung sama lima temennya.
Dilain sisi, Diego mengajak Melati melihat melihat bintang dari balkon villa, Diego meluk Melati dari belakang. Diego menikmati pemandangan indah dari atas balkonnya.
" Citra dan Luky kemana? Kok aku tadi ke dapur engga melihat mereka?" Tanya Melati, Melati masih menikmati pemandangan langit"
" Luky lagi ketemu sama temen temennya sambil ngajak Citra, temen temennya mau melakukan olahraga panas sama Citra soalnya Luky menceritakan ke lima temen nongkrongnya." Ucap Diego santai
" Astaga bener bener tega juga Luky sama seperti Diego, mereka bener bener merendahkan Citra sejauh itu." Batin Melati merasa engga tega sama nasip buruknya Citra, tapi Melati enggak bisa ikut campur takut nasipnya seperti Citra
" Pantas mereka enggak ada di villa sayang" Lanjut Melati menyandarkan kepalanya di bahunya Diego
" Apa bunda suka halaman depan Villa, apa mau dirubah?" Tanya Diego, tangannya m3r3m45 gunung kembarnya Melati pelan
" Tambahin kelinci dan kuda sayang, setiap kesini aku mau memberikan makan dua hewan itu. aaaah sayang" Desa han Melati, Melati melihat tangannya Diego
" Besok aku suruh bodyguard memberikan dua hewan keinginan bunda sayang, bunda lanjut yuk aku sudah pengen lagi." Bisik Diego di telinganya Melati
" Boleh sayang" Lanjut Melati, Melati melepaskan pelakunya dan mengajak Diego masuk kedalam kamar lagi.
Melati masih memikirkan nasipnya Citra malam ini, ingin rasanya protes tapi takut membuat Diego marah besar, Melati terpaksa untuk diam dan berusaha untuk enggak komentar apapun.
Dilain sisi, Luky yang sudah puas bersenang senang akhirnya mengajak Citra untuk pulang ke Villa, Luky yang melihat Citra nangis langsung mencubit keras tangannya Citra membuat Citra kesakitan karena di cubit kenceng.
" Aaauu sakit tuan, kenapa saya dicubit?" Protes Citra pegang tangannya yang sakit akibat dicubit keras sama Luky
" Ngapain nangis hah?, Berisik dengernya kan sudah dibilang diam dan nikmati saja apa yang kita jalani malam ini, sudah tahu saya enggak suka mendengarkan perempuan nangis. mau saya aniayanya kamu hah." Bentak Luky kesel melihat Citra, Luky menarik kenceng rambutnya Citra.
" Aaauu sakit, maaf maafkan saya tuan, baik saya engga akan nangis lagi tuan ampun.", Lanjut Citra nahan sakit di rambutnya
" Bagus, tidur lah jangan sampai Diego melihat kamu nangis, bisa bertambah siksaan buat kamu, masih bagus kamu dipungut kehidupan kamu lebih baik jadi enggak usah nangis dan baperan. ingat saya dan Diego paling enggak suka melihat perempuan seperti kamu nangis jijik melihat dan menderanya." Ledek Luky senyum sinis melihat Citra.
Citra bernafas lega akhirnya rambutnya enggak ditarik sama Luky lagi, Citra ingin tidur tapi tidurnya diganggu sama Luky tangannya m3r3m45 p4h4nya Citra dengan pelan, memberikan sensasi geli geli luar biasa. Ikhsan ingin protes karena Citra berusaha tidur, tapi enggak jadi karena dirinya yang suruh Citra tidur.
" Kasihan juga perempuan malang, tapi suruh siapa merugikan Diego, apa lagi saya yang mencari informasi vas sebagus itu. tentu saya juga kesel sama kecerobohan Citra" Batin Luky kesel
Luky melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, membiarkan Citra untuk puas puas tidur karena setelah sampai di villa Luky akan melakukan olahraga panas sampai puas.
jangan lupa like, komentar, vote, dan hadiahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments