Citra dan Melati masak untuk makan siang bareng berempat,. Citra semakin yakin untuk meninggalkan rumahnya Diego pun memberanikan untuk meminta Melati buat pergi dari rumahnya Diego. jujurnya Melati ingin sekali membantu Citra merasa enggak tega perempuan itu selalu dianiaya setiap mau melakukan olahraga panas Bareng Diego dan Luky.
" Saya mohon bantu saya nyonya untuk meninggalkan rumah ini, saya enggak kuat selalu dianiaya sama tuan Diego dan tuan Lucky. saya mohon nyonya" Ucap Citra sedih, badannya bener bener terasa sakit
" Maafkan saya, saya enggak bisa bantu kamu. saya enggak ingin mencari masalah sama Diego. kamu tahu sendiri bagaimana sifat suami saya" Ucap Melati pelan karena prihatin sama naasipnya Citra
" Kita sama sama perempuan anda tega, menjadikan saya budak nafsong tuan Diego dan tuan Luky, saya mohon bantu saya." Lanjut Citra terisak
" Berani sekali kamu memohon seperti ini sama istri saya hah" Bentak Diego penuh amarah, Diego enggak sengaja mendengar pembicaraan Citra dan Melati
" Tuan maafkan saya" Ucap Citra takut melihat sorot mata tajam dari Diego
Diego langsung menampar Citra dengan seenaknya, enggak peduli Citra merasa kesakitan dan menangis menahan perih di kedua pipinya. sesekali di jambak dengan kenceng membuat rambutnya terasa perih sekali
" Jangan harap bisa kabur dari tempat ini, jangan harap bisa bebas seenaknya. kamu merugikan saya ratusan juta dari vas bunga yang kamu pecahkan, ingat apapun yang saya lakukan enggak sebanding sama kerugian saya." Bentak Diego melihat Citra dengan amarah
" Sayang, sudah marahnya yuk ke kamar aku membutuhkan ayah sayang." Goda Melati terpaksa, terpaksa mengajak Diego olahraga panas. supaya enggak menyiksa Citra terus menerus
" Tapi sayang" Tolak Diego bingung
Melati berusaha merayu Diego dengan mencium bibirnya Diego didepan Citra dan Lucky membuat Diego pasrah sama ajakan istrinya.
" Baik lah sayang, hayo" Lanjut Diego pasrah, Diego langsung merangkul bahunya Melati
" J*l*ng rapihkan dapur ini sekarang dan mandi, siap siap olahraga bareng saya setelah ini mengerti." Bentak Diego menatap Citra dengan sinis
" Ba baik tuan" Lanjut Citra nunduk ketakutan
Melati berhasil membantu Citra terbebas dari siksaannya Diego, Luky yang mendapatkan bisikan dari Diego langsung melanjutkan menampar dan pukul Citra dengan seenaknya.
" Makannya kalo bicara jangan seenaknya, sudah tahu Diego itu kasar dan saya bukan tipe laki laki yang lembut. mendengar ucapan kamu mau kabur tentunya kita marah besar." Bentak Luky menatap Citra yang terus menerus nangis dan nahan sakit.
" Terus lah menangis, saya suka mendengarkan nya dan wajah basah kamu sungguh menggoda j*l*ng" Goda Luky melihat Citra yang enggak berhenti nangis
" Sepertinya saya harus banyak belajar dari nyonya Melati bisa menaklukkan hati busuknya tuan Diego dan tuan Luky enggak berani pegang sama sekali." Batin Citra faham taktik Melati untuk melindungi diri dari Diego dan Luky.
" Heh saya lagi bicara sama kamu, kenapa diam saja, punya kuping kan? Dipake untuk mendengar?" Bentak Luky melihat Citra jadi geram
" Maaf tuan saya mau melanjutkan merapihkan dapur, karena sebentar lagi giliran saya memberikan olahraga panas. permisi." Ucap Citra berusaha santai
" Sial, enggak asik sekali." Bentak Luky kesel, Luky enggak ingin ngobrol biasa seperti ini
Luky berusaha menampar dan menjambak rambut nya Citra, sejujurnya Citra merasa kesakitan tapi berusaha keras untuk menahannya. karena melawan justru membuat Luky merasa bahagia.
Citra menahan sakit sambil merapihkan. dapur, Luky yang kesel melihat Citra diam saja langsung menyiram Citra pakai air lagi lagi Citra cuman diem membuat Luky frustasi dan memilih pergi.
" Bagus, seperti nya saya akan melanjutkan seperti ini. sekarang pemulaan dan harus kuat hadapin orang gila seperti Luky dan Diego." Batin Citra, akhirnya bisa belajar secara enggak langsung dari sikap tenangnya Melati dalam menghadapi Diego.
Dilain sisi, Melati sama sekali enggak membahas soal Citra, Melati enggak ingin ikut campur urusan Citra. menikmati pergerakan pinggangnya Diego yang pelan dan pelan membuat Melati terasa melayang, Melati tersenyum puas Diego bener bener pelan dan romantis setiap melakukan olahraga panasnya.
"Aaaahhh, suami ku sayang, semakin mantap sayang, aaahh semakin luar biasa ayah. aaaahhh" Desa han demi desa han Melati ucapkan membuat Diego semakin semangat, Diego semakin memberikan sensasi luar biasa untuk istrinya.
" Suaranya semakin merdu sayang, licinnya gunung kembar istri ku luar biasa sayang." Goda Diego, Diego tersenyum melihat Melati keringatan otomatis badannya basah karena keringat. Diego suka melihatnya.
" Aaaahhh Die sayang" Desa han Melati, Melati semakin memeluk mesra suaminya
Cairan pun akhirnya keluar, dan dimasukan kedalam pangkal pahanya Melati, Diego memeluk Melati sambil mencium wajahnya Melati.
" Aku sangat puas sayang" Bisik Diego, Melati tersenyum mendengarnya
" Yuk mandi sayang" Ucap Melati lemes lemes luar biasa
" Sebentar lagi sayang, j*l*ng itu pasti belum selesai merapihkan masaknya sayang, aku masih betah meluk bunda sayang seperti ini." Lanjut Diego santai
" Yah lah betah, masih didalam hutan sayang." Protes Melati, Melati semakin mempererat pelukannya
" Luar biasa sayang, masih mau olahraga pelukannya semakin kenceng." Goda Diego melihat wajah Istrinya
" Nanti lagi sayang, masih lemes. aku juga ingin seperti ini dulu luar biasa." Lanjut Melati, Melati menciumi wajahnya Diego
Melati mulai nyaman dengan pernikahannya, Merasa nyaman karena ucapan Diego selalu manis, perhatian, dan olahraga panas pun dilakukan dengan lembut dan santai.
Dilain sisi, Citra melamun di kamarnya setelah mandi, Luky yang melihat Citra melamun langsung menghampirinya. Luky masih kesel sama Citra yang enggak lagi marah dan nangis dengan sikap kasar, Luky mengajak Citra ke ranjang dan mendorong Citra jatuh di atas kasur dengan kasar, membuat Citra kaget dan berusaha santai
" Menangis lah j*l*ng jangan diam seperti ini terus, jangan membuat saya semakin kasar sama kamu." Bentak Luky kesel
Citra bukannya menjawab justru menggoda Luky, membuat Luky melotot melihat aksinya Citra enggak seperti biasanya.
" Kenapa tiba-tiba bisu seperti ini hah" Bentak Luky kesel melihat Citra lebih banyak diam dari pada bersuara
" Diamlah tuan, saya lagi menikmati apa yang saya lakukan memangnya tuan enggak hemm." Goda Citra berusaha santai
" Menikmati juga, luar biasa memang j*l*ng aku ini, tapi kurang karena enggak ada suara merdu tangisan kamu dan wajah basah kamu." Lanjut Luky kesel
" Dasar ada kelainan orang kesakitan dia justru bahagia" Batin Citra kesel
" Lebih enak santai seperti ini tuan, menikmatinya dengan santai dan fokus memberikan sensasi luar biasa. apa sudah pengen." Lanjut Citra melihat Luky, Citra polos didepan Luky
" Kalo Diego mau bagaimana?" Tanya Luky bingung, karena Diego selalu ingin yang pertama
" Tuan Diego masih didalam kamar tuan, yuk tuan memangnya mau dianggurin nih." Goda Citra, Citra bener bener semakin semangat merubah kebiasaan olahraga panasnya lucky
Lucky langsung merebahkan Citra dikasur, Luky enggak membuang waktu untuk melakukan olahraga panasnya. Luky masih berusaha memukul, dan menjambak Citra selama melakukan olahraga panas, Citra berusaha keras menahan rasa sakit dan perih di badan nya. Citra ingin merubah nasipnya walaupun enggak bisa keluar tapi berusaha untuk mengurangi dianiaya.
jangan lupa like, komentar, Hadiah,dan vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments