"Janji tidak akan meninggalkan aku? Menyerahkan aku kepada orang lain?"Ucap Zia dengan suara serak nya.
Rafael bingung untuk menjawab pertanyaan Zia, di sisi lain ia juga tidak bisa hidup sendiri tampa Zia, namun di sisi lain ia juga tidak tega dengan Zia yang sama sekali tidak bersalah itu.
"Pertanyaan nya, apa kah kau bahagia bersama ku?"Ucap Rafael meraba-raba memegang kedua pipi Zia.
"Jika saja kau tidak galak dan menyebalkan maka aku sudah lama akan merasa bahagia."Ucap Zia tersenyum kecil.
"Aku tidak galak."Jawab Rafael terlihat kesal dengan ucapan Zia.
"Lalu apa? Menyebalkan?"Ucap Zia lagi.
"Tidak juga, apa kau tersenyum?"Ucap Rafael yang tangan nya masih memegang kedua pipi Zia.
"Emm,aku tersenyum, dengar ya, nanti di saat kau bisa melihat ku,aku akan selalu tersenyum untuk mu."Ucap Zia yang kemudian mencium sekilas pipi Rafael.
Rafael kaget akan tingkah Zia saat ini,Zia wanita pertama yang dengan berani mencium pipi nya tanpa ijin.
"Apa? A-apa yang kau lakukan?"Ucap Rafael gugup.
Seorang Rafael Desmond yang awal nya ketus,galak,kini menjadi gugup hanya karena sebuah ciuman dari sang istri.
"Sudah,ayo pulang."Ucap Zia mengengam tangan Rafael mengajak nya untuk segera meningal kan taman itu.
"Tunggu dulu."Ucap Rafael kepada Zia.
"Apa lagi? Aku sudah kedinginan dan mengantuk."Ucap Zia memelas.
"Apa kau berjanji akan selalu tersenyum untuk ku jika aku bisa melihat?"Ucap Rafael serius.
"Heem iya,aku berjanji."Ucap Zia.
"Aku akan bisa melihat mu."Ucap Rafael yakin.
"Iya aku tau kau akan bisa melihat ku."Jawab Zia tak ingin mematahkan semangat Rafael,ia tau saat ini yang di butuhkan Rafael adalah semangat yang besar.
"Ayo pulang."Ucap Rafael lagi.
Zia pun menuntun Rafael untuk pergi ke mobil tempat di mana sopir pribadi Rafael sudah menunggu.
Sementara itu di sisi lain.
"Sial! Mengapa Ziana lebih memilih laki-laki buta tidak berguna ini di bandingkan dengan aku!"Ucap Dani sambil mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi.
Dani benar-benar marah akan Zia yang menghianati dirinya.
"Lihat saja,aku akan mendapatkan mu kembali, tidak peduli kau sudah menikah sejak awal kau adalah milikku Zia tidak akan ada satu orang pun yang bisa memilikimu kecuali aku."Umpat Dani sambil menyetir mobil.
Namun tiba-tiba telpon nya berdering menandakan ada panggilan masuk.
Dani bergegas memasang earphone nya dan kemudian menekan tombol hijau untuk mengangkat panggilan tersebut.
Call on
"Hallo Dani."Ucap wanita di sebrang telpon sambil menangis.
"Ada apa ma? Apa mama baik-baik saja?"Ucap Dani khawatir.
"Dani mama baik-baik saja,tapi Rossi, Rossi adik mu,dia masuk rumah sakit lagi."Ucap mama Dani "Rita"
"Astaga aku akan ke sana sekarang ma,Sherlock rumah sakit nya."Ucap Dani semakin khawatir.
"Cepat lah nak."Ucap mama Rita kepada Dani.
"Tenang ma, tenang aku akan segera tiba."Ucap Dani yang kemudian mematikan telepon secara sepihak.
"Rossi" Adalah adik kandung Dani, mereka sama seperti Rafael tidak memiliki papa dan hanya memiliki mama saja, ya itu mama Rita.
Keluarga mereka baru saja mulai kaya sejak Dani yang kini menjadi CEO di sebuah perusahaan.
Namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama, Rossi ia menderita kanker darah stadium akhir,ia bisa masuk ruang sakit tiga kali dalam seminggu bahkan bisa lebih dari itu, tidak peduli seberapa banyak biaya yang di butuhkan oleh Rossi untuk pengobatan nya Dani tidak peduli, baginya kesembuhan Rossi adalah hal yang terpenting.
Masalah Dani kini begitu banyak,mulai dari Zia hingga adik nya,itu membuat nya hampir gila ia benar-benar terpukul akan kedua masalah ini, namun mau bagaimana lagi,ia harus tetap menghadapi takdir yang berjalan sesuai rencana Tuhan.
Tidak butuh waktu lama Dani pun tiba di rumah sakit.
Terlihat mama nya duduk diam di sebuah ruangan dengan raut wajah cemas.
"Ma bagaimana keadaan Rossi?"Tanya Dani yang dengan terburu-buru menghampiri sang mama.
"Dokter bilang,umur nya sudah tidak lama lagi,ia hanya bisa bertahan dalam satu bulan saja."Lirih mama Rita dengan mata sembab dan sedikit bengkak.
"Lalu apa tidak ada jalan untuk menyembuhkan nya lagi ma?"Ucap Dani menahan sedih nya.
"Tidak Dani,hiksss mama sudah memohon kepada dokter agar bisa mencari jalan untuk kesembuhan Rossi tapi itu percuma penyakit kangker darah nya sudah benar-benar tidak bisa di selamat kan."Ucap mama Rita memeluk Dani sambil menangis sedih.
Dani terpaku akan ucapan sang mama,ia benar-benar tidak rela harus kehilangan sang adik satu-satunya, bahkan usianya baru menginjak Delapan belas tahun.
"Ayo kita masuk ma."Lirih Dani mengajak masuk sang mama ke dalam ruang rawat Rossi.
Mama Rita mengganguk kan kepala nya rasanya tidak kuat untuk kehilangan putri nya itu, namun kini takdir lah yang bisa menentukan segalanya.
Dani menghapus sisa air mata di pipi sang mama sambil berusaha untuk menguatkan mama nya.
"Mama,kak Dani."Lirih Rossi saat melihat kedua orang yang ia sayang dan yang selama ini selalu mendampingi dirinya kini berdiri di samping ranjang nya.
"Rossi,apa yang kau rasakan nak?"Tanya mama Rita kepada Rossi sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Aku baik-baik saja ma, mama dan kakak jangan bersedih."Ucap Rossi yang kini juga berusaha menutupi kesedihan nya.
"Kau harus kuat,kau pasti akan sembuh, percaya lah kepada ku."Ucap Dani kepada Rossi.
"Kak,aku tidak akan sembuh, waktu ku hanya tersisa satu bulan, namun kalian juga tidak boleh bersedih."Lirih Rossi lagi.
"Tidak ada yang tidak mungkin Rossi."Ucap Dani menahan perih yang begitu menusuk hatinya.
"Sudah lah, jangan bahas itu dulu,di mana kak Ziana? Kau sudah berjanji kepada ku untuk membawa dia bertemu dengan ku,aku merindukan nya kak,aku ingin bertemu dan bercanda dengan nya seperti dulu lagi."Ucap Rossi memegang tangan Dani.
Deg ... jantung Dani seakan di tusuk beberapa anak panah, apa yang harus ia katakan kepada Rossi jika Zia yang sekarang bukan lah milik nya lagi,Zia sudah menikah dengan orang lain dan bagaimana mungkin ia akan bisa mengajak Zia untuk bertemu dengan Rossi.
"Kak mengapa kakak diam?"Ucap Rossi lagi.
"Iya Dani,bukan kah kamu bilang akan membawa Zia bertemu Rossi? Sudah seminggu kita di sini namun mama juga belum melihat mu bertemu Ziana."Ucap mama Rita memandang Dani bingung.
Dani bingung dengan apa yang harus ia jawab mana mungkin ia akan berkata jujur dengan mama dan adiknya.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
pasti akan ada wanita terbaik buat Dani
2023-02-13
0
Vita Zhao
kasian juga ya sama dani, jangan2 nanti donor mata buat rafael itu adalah adiknya dani
2022-07-11
2
🌷💚SITI.R💚🌷
bilng trs terang aja klu ziana sdh nikah
2022-06-27
0