"Zia,papa akan selalu mengunjungi mu."Ucap papa Frey memeluk Zia saat sebelum Zia masuk ke dalam mobil.
"Jangan repot-repot pa."Ucap Zia tersenyum hambar sambil membalas pelukan papa nya.
"Zia,mama harap kau bisa betah tinggal bersama suamimu dan tidak membuat kesalahan."Ucap mama Laura yang kini lega karena putri nya Sena telah bebas dari Rafael.
Zia melepaskan pelukan nya dan mengangguk ke mama Laura.
"Zia,jaga Rafa baik-baik ya."Ucap mama Rianti sambil tersenyum manis.
"Iya ma."Ucap Zia dengan sopan nya.
"Cepat lah, jangan terlalu banyak drama."Ucap Rafael yang sedari tadi sudah menunggu di dalam mobil.
Zia pun bergegas masuk ke dalam mobil setelah berpamitan dengan mama dan papa nya begitu juga dengan mama mertua nya.
Mereka pun akhirnya berangkat menuju Fila mengunakan mobil mewah dan seorang sopir pribadi.
Selama di perjalanan mereka hanya saling diam,dan sesekali Zia menatap Rafael yang tampak tampan namun sangat galak itu.
Sejak ia tidak bisa melihat Rafael menjadi kepribadian yang galak dan sangat sering marah-marah dan mengamuk,ia juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi karena tidak bisa melihat,sebab itu lah perusahaan nya di urus oleh sepupu nya ya itu Niko anak dari adik mama nya.
Rafael hanya datang sesekali ke kantor nya untuk menandatangani berkas penting dan menghadiri rapat bersama kelien.
Tidak butuh waktu lama mereka kini tiba di Fila yang cukup mewah dan cantik yang sudah di beli oleh Rafael.
"Turun."Ucap Rafael kepada Zia.
"Ah,iya."Jawab Zia kemudian turun dari mobil itu.
"Buka pintu nya."Ucap Rafael lagi.
"Tuan muda,biar saya saja."Ucap sopir pribadi Rafael.
"Diam dan jangan ikut campur."Ucap Rafael lagi.
Sopir itu pun terdiam dan tidak berani membantah.
Zia pun membuka kan pintu mobil untuk Rafael.
Namun Rafael terlihat kesusahan untuk turun karena ia tidak bisa melihat.
Zia yang kasihan berniat membantu nya dengan memegang tangan Rafael.
"Biar ku bantu."Ucap Zia memegang tangan Rafael.
"Siapa yang mengizinkan mu menyentuh diriku!"Ucap Rafael dengan ketus sambil menepis tangan Zia.
"Ma-maaf,aku hanya ingin membantu."Jawab Zia gugup dan takut.
"Kau pikir karena aku buta,aku tidak bisa melakukan apapun? Kau salah besar aku bahkan bisa menyiksa dirimu."Ucap Rafael kemudian turun dengan tongkat nya.
Zia terdiam dan tidak bisa menjawab apapun ia juga sadar jika dirinya hanyalah seorang pengganti.
"Pak,Iwan antar kan aku ke dalam Fila,dan biar kan wanita itu mengangkut semua barang-barang ke dalam Fila, ingat jangan membantu nya atau aku akan memecat mu."Ucap Rafael dengan tegas.
"Baik tuan muda baik."Jawab sopir tersebut.
Rafael lebih memilih di bimbing sopir nya dari pada Zia istrinya.
Dengan air mata yang mulai menetes karena sedih Zia pun mulai membuka bagasi mobil dan mengambil satu persatu koper besar milik nya dan milik Rafael.
"Huh,aku harus kuat, tidak ada kata menyerah saat ini, semua yang sudah terjadi maka haruslah di jalani."Ucap Zia untuk menyemangati dirinya.
Dengan keringat yang bercucuran akhirnya Zia pun selesai memindahkan semua barang-barang pindahan mereka, sambil menyeka keringat ia berjalan masuk ke dalam Fila.
"Nona muda,tuan muda menunggu di ruang tamu."Ucap pelayan di Fila tersebut yang memang sudah bekerja di Fila jauh sebelum Fila itu di tempati oleh Rafael, karena Rafael telah mengatur semuanya dari jauh hari agar Sena tidak perlu melakukan kegiatan apapun agar tidak lelah.
"Terima kasih bi."Jawab Zia kemudian berjalan menuju ruang tamu Fila tersebut dengan raut wajah capek nya.
"Kasian dia."Ucap salah satu dari pelayanan di Fila tersebut.
"Iya, tapi mau bagaimana mungkin ini sudah nasip nya."Jawab pelayanan lain.
Mereka pun akhirnya kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
"Kau menunggu ku?"Ucap Zia saat tiba di ruang tamu Fila.
"Menurut mu?"Ucap Rafael lagi.
"Hmm,apa yang bisa ku bantu?"Ucap Zia lemah lembut.
"Antar aku ke kamar."Ucap Rafael lagi.
"Baik lah ayo."Ucap Zia.
"Ingat, jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor mu itu."Ucap Rafael lagi.
"Lalu, bagaimana aku bisa mengantar mu?"Tanya Zia bingung.
"Pegang saja ujung tongkat nya."Jawab Rafael lagi.
"Baik lah."Ucap Zia mengerti dan berusaha sabar.
Zia pun mengantar kan Rafael kekamar untuk istirahat.
"Ini kamar kita?"Tanya Zia kepada Rafael saat tiba di kamar tersebut.
"Kamar ku."Jawab Rafael dingin.
"Lalu aku?"Ucap Zia kembali di buat kebingungan oleh Rafael.
"Wanita bodoh,kamar mu di sebelah kamar ini, jangan berharap untuk tidur bersama ku, itu sangat membuat ku jijik."Ucap Rafael lagi.
Ucapan Rafael sangat berhasil membuat hati Zia sakit, namun ia berusaha untuk kuat dan harus terbiasa hidup seperti itu sekarang.
"Mengapa diam? Cepat keluar dari kamar ku,aku ingin istirahat."Ucap Rafael.
"Ba, baik,jika perlu sesuatu pangil aku."Ucap Zia dengan gugup.
Zia pun berbalik dan melangkah kan kaki nya untuk keluar dari kamar tersebut.
"Tunggu!"Ucap Rafael yang membuat langkah kaki Zia kembali terhenti.
Zia pun kembali membalikkan badan nya menghadap Rafael.
"Aku hanya ingin bilang, jangan pernah berharap memiliki anak, karena aku tidak Sudi memiliki anak dari wanita yang tidak punya keluarga seperti dirimu."Ucap Rafael dengan lantang.
Deg ... jantung Zia seakan berhenti berdetak,ia tidak menyangka jika Rafael juga akan mengatakan hal yang lebih keji dari yang ia bayangkan, hatinya begitu sakit,ia merasa jika dirinya benar-benar tidak berharga di mata siapa pun.
"Aku,aku mengerti."Ucap Zia berlari keluar dengan air mata yang semakin deras mengalir di pipi cantik nya.
Rafael pun merebahkan dirinya di atas kasur, merasa puas dengan apa yang telah ia lakukan terhadap Zia.
Sementara itu,Zia masuk ke dalam kamar nya, sambil terus menitikkan air mata ia merapikan seluruh pakaiannya ke dalam lemari pakaian yang berada di dalam kamar tersebut.
Sementara itu di sisi lain.
"Bagaimana sayang apa kalian bersenang-senang di sana ?"Ucap mama Laura yang kini masuk ke dalam kamar mandi untuk menelpon Sena.
"Sangat senang ma,aku sangat lega bisa bebas dari laki-laki buta itu."Ucap Sena yang berada di sebrang telpon sambil tertawa renyah.
Sena kabur bersama dengan Andika laki-laki yang kini menjadi kekasih nya lebih tepatnya selingkuhan nya karena ia telah berhubungan dengan Andika saat masih berpacaran dengan Rafael.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
wikha Sandra
villa thor bkn fila
2023-07-08
0
anita
kok bisa ya mama laura ngebiarin sena kabur sm lelaki lagi,apa gk kwtir klo sena nanti hamil n d tinggal ganti sm spt dirinya meninggalkan rafael..tunggu aja blsan karma.
2023-04-17
0
Yunerty Blessa
sabar Zia..
2023-02-12
0