"Oh iya di mana istri mu?"Tanya Oma kepada Rafael.
Rafael terdiam ia tidak menjawab pertanyaan Oma Lita, ia bingung karena setau Oma Lita Sena lah istri nya sementara itu Oma Lita tidak mengenal Zia sama sekali.
Namun tepat di saat itu mama Rianti dan Zia pun tiba di ruang tengah mansion.
"Ibu."Ucap mama Rianti kepada Oma Lita.
"Rianti,apa kabar mu?"Tanya Oma Lita kepada mama Rianti.
"Seperti yang ibu lihat, kondisi ku cukup baik."Ucap mama Rianti sambil duduk di samping Oma Lita dan Rafael.
"Apakah ini istri Rafael? Ziana?"Ucap Oma Lita yang ternyata sudah mengetahui semua tentang masalah di hari pernikahan Rafael.
"I-iya,Oma, aku Zia."Jawab Zia sedikit gugup.
"Kau sangat cantik sayang, kenapa berdiri ayo duduk lah."Ucap Oma Lita dengan senang melihat Zia.
"Oma? Oma tau dari mana?"Tanya Rafael bingung.
"Rafael,Oma tau kau pasti khawatir untuk menceritakan kejadian sebenarnya kepada Oma, tapi mama mu lebih dahulu menjelaskan hal itu di telpon beberapa hari lalu."Ucap Oma Lita dengan senyum di bibirnya.
Rafael takut untuk bercerita karena tidak mau membuat kesehatan sang Oma jadi terganggu, namun siapa sangka mama Rianti sudah menceritakan semuanya.
"Oma,aku dan mama sudah memasakkan makan siang, sebaiknya kita makan sekarang sebelum makanan nya menjadi dingin."Ucap Zia dengan lembut.
"Lihat lah rianti menantu mu sangat lembut dan sopan,ayo kita makan Oma juga sudah sangat lapar."Jawab Oma Lita yang kemudian berdiri dari duduknya.
"Ayo ibu."Ucap mama Rianti memegang tangan Oma Lita dan berjalan menuju ruang makan mansion.
Sementara itu Zia mendekati Rafael.
"Ayo makan."Ucap Zia mengambil tangan suaminya untuk di tuntun ke ruang makan.
Rafael pun menurut dan berjalan pelan bersama Zia.
"Ingat, jangan pikir aku sudi berdekatan seperti ini dengan mu,jika saja ini tidak di mansion aku lebih baik berjalan dengan tongkat ku."Bisik Rafael yang ternyata masih saja gengsi dan ketus.
Mereka pun menikmati makan siang bersama, seperti biasa Zia akan selalu menyuapi Rafael karena Rafael tidak bisa makan sendiri.
"Masakan ini sangat enak."Ucap Oma Lita sambil menikmati makan siang itu.
"Ibu,itu Zia yang memasak nya,dia sangat pintar memasak,aku rasa Rafael memiliki keberuntungan mendapatkan nya."Ucap mama Rianti sengaja.
Bukan nya senang Rafael malah menjadi semakin geli mendengar mama dan Oma nya yang memuji Zia.
Beberapa menit berlalu, mereka pun kini selesai makan siang, Rafael dan Zia pun berniat untuk pamit pulang ke Fila mereka.
"Ma, seperti nya, hari sudah mulai sore, sebaiknya kami pulang."Ucap Zia yang mendapat bisikan dari Rafael yang duduk di samping nya.
"Iya ma."Jawab Rafael.
"Tidak-tidak, kalian tidak boleh pulang,besok saja ya, Rafael Oma masih merindukan kalian jadi jangan pulang terlebih dahulu."Ucap Oma Lita mengiba.
"Iya Zia, Oma benar, sejak menikah kalian belum sama sekali menginap di sini bukan? Satu malam saja."Bujuk mana Rianti.
"Emm, terserah mas Rafa saja Oma."Jawab Zia.
"Baik lah Oma, apapun permintaan Oma."Ucap Rafael.
"Dan sekarang jika kalian ingin istirahat maka istirahat lah di kamar."Ucap mama Rianti sambil tersenyum.
"Kamar?"Ucap Zia mulai khawatir.
"Ah iya ,Zia kamu pasti belum pernah melihat kamar Rafael bukan? Ayo cepat pergi lah bersama Rafael ke kamar, kamar itu sekarang juga sudah menjadi kamar kalian."Ucap mama Rianti yang lagi-lagi berhasil membuat Zia bergidik ngeri jika akan sekamar dengan harimau itu.
Untuk kejadian malam hujan kalau itu hanya sebuah kecelakaan kecil karena ia sedang demam.
"Tapi ma."Jawab Rafael kesal akan perkataan mama nya.
"Rafael, kamu kenapa?"Ucap Oma curiga.
"Bagaimana jika pisah kamar saja?"Ucap Zia dengan polosnya.
"Pisah kamar? Apa selama di Fila kalian tidur dengan kamar yang berada?"Tanya mama Rianti dengan raut wajah yang terlihat tidak suka.
"Tidak ma, tidak seperti itu, ayo sayang kita ke kamar aku sangat lelah."Ucap Rafael yang tidak ingin membiarkan Zia yang polos itu bicara jujur.
"Eh,em iya ayo."Jawab Zia serba salah.
Mereka pun akhirnya berjalan menaiki lift menuju kamar Rafael.
"Rianti,aku curiga jika mereka tidur dengan kamar yang terpisah di Fila."Ucap Oma Lita berbisik.
"Seperti nya begitu bu,lalu bagaimana aku bisa memiliki seorang cucu?"Ucap mama Rianti mengacak-acak rambut nya kesal.
"Sudah-sudah,aku punya ide cemerlang."Ucap Oma Lita yang jahil.
"Apa Bu?"Tanya mama Rianti penasaran.
"Bagaimana jika kita meminta Rafael untuk mengajak Ziana bulan madu?"Ucap Oma Lita tersenyum sumringah.
"Apa? Ibu, bagaimana bisa bulan madu? Aku rasa sekarang saja Rafael tidak bisa melakukan itu kepada Zia?"Ucap mama Rianti dengan nada suara sedih nya.
"Apa maksud mu karena cucuku buta dia tidak mampu memberikan keturunan? Dengar kan aku Rianti, dia hanya tidak bisa melihat bukan tidak bisa bergerak,kau ini bodoh sekali."Ucap Oma Lita kocak memarahi mama Rianti.
"Astaga,ibu benar, tapi apa anak keras kepala itu akan mau?"Ucap mama Rianti khawatir jika Rafael akan menolak usul mereka.
"Tenang saja,biar aku yang bicara nanti."Ucap Oma Lita dengan sengat.
"Baik lah,kalau begitu ibu juga harus istirahat."Ucap mama Rianti tak ingin ibunya terlalu lelah.
Oma Lita pun mengangguk sambil tersenyum.
Sementara itu di kamar Rafael.
"Ini kamar mu?"Tanya Zia melirik sekeliling kamar Rafael yang terlihat begitu estetik dan sangat luas.
"Hmm."Jawab Rafael yang kini duduk di tepi kasur nya.
"Itu lukisan apa?"Ucap Zia menujuk sebuah lukisan yang tertutup kain dan masih terlihat noda cat di sekeliling nya.
"Jangan menyentuh nya."Ucap Rafael tiba-tiba meninggikan nada suaranya.
Zia yang baru hendak memegang lukisan tersebut pun menjadi kaget dan mengurung kan niat nya.
"Aku mengizinkan mu masuk ke kamar ini,bukan berarti mengizinkan mu menyentuh barang-barang ku."Ucap Rafael.
"Maaf,aku hanya penasaran."Ucapan Zia pelan.
"Apa kau pantas?"Ucap Rafael lagi.
"Aku mengerti."Ucap Zia menunduk sadar akan posisi nya yang hanyalah seorang penganti sampai kapan pun itu.
"Jika mengerti maka jangan bertindak lancang untuk menyentuh barang-barang ku."Ucap Rafael yang kemudian berbaring di atas kasur king size nya.
Zia tidak menjawab sepatah kata pun,ia berjalan menuju balkon kamar Rafael dan memilih untuk duduk diam di sana sambil bermain ponsel nya.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
anita
jgn sedih zia,kmu 100% jauh lbih cantik dr wanitanya rafael kloupun rafael gk mau sm kamu pasti buanyak lelaki yg jauh lbih sgala2nya mau sm kamu,enak aja rafael terus nyakiti zia
2023-04-17
0
Yunerty Blessa
sabar saja Zia atas kelakuan suami mu..
2023-02-13
0
Desyi Alawiyah
iya benar,mereka sangat mencurigakan 🤭🙈
2022-10-13
0