Budayakan Like sebelum baca,agar kalian tidak lupa dukung aku karena keasikan baca hehe
***
6 bulan kemudian
Kehidupan rumah tangga Farid dan Ana berjalan sebagaimana mestinya, meskipun keduanya belum melakukan hubungan suami istri karena Farid menghargai Ana yang belum siap melakukannya. Farid laki-laki normal namun ia masih bisa menahannya, terlebih dia pun masih belum sepenuhnya melupakan mendiang istrinya. Sudah 1 setengah tahun sejak kepergian istrinya Farid tetap melabuhkan cintanya hanya untuk Hana (Farhana Aisyah) istrinya, mengenai hubungan dia dengan Ana entah perasaan apa yang Farid miliki untuknya.
Setiap hari Ana melakukan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu untuk Hana yang kini menginjak usia 1 setengah tahun. Hubungan Ana dengan ibu mertuanya sudah kian membaik,sikap santun dan doa yang ia panjatkan mampu meluluhkan kebencian sang mertua,hingga kini keduanya sudah mulai dekat.
Beberapa bulan lalu Farida kecelakaan saat ia sedang mengemudi sendirian,mobil yang ia bawa menabrak pembatas jalan,entah kenapa hari itu dia membawa mobilnya sendiri setelah berpuluh-puluh tahun menggunakan supir pribadi.
Kecelakaan itu berdampak cukup parah untuk Farida yang sudah berusia lanjut,namun Hana dengan kesabarannya merawat Farida,dan yang lebih mengharukan lagi bahwa darah keduanya sama,saat Farida kekurangan darah maka Ana lah yang mendonorkan darahnya. Kini keadaaan Farida sudah membaik, meskipun masih harus menggunakan kursi roda. Farida kini menyadari bahwa Ana benar-benar orang yang tulus,dan dia mulai menyayangi menantunya, meskipun Farida masih malu untuk mengakuinya.
"Mah,apa mamah ingin makan sesuatu?," Tanya Hana pada ibu mertuanya
Farida menggelengkan kepalanya.
"Tidak nak,mamah sudah kenyang tadi mamah minta pelayanan membuatkan susu sereal ,"
"Apa itu mengenyangkan mah,mamah kan harus minum obat?"
"Kenyang kok,kan sama kaya makan nasi nak,kamu jangan khawatir. Oiya kapan suami mu pulang dari perjalanan bisnisnya?,"
"Sepertinya besok lusa mah,tadi malam mas Farid menelpon,dia menanyakan keadaan mamah sekaligus memberi tahukan rencana kepulangannya dari luar kota,"
"Syukurlah,mamah kangen dengan anak itu sudah hampir 2 Minggu dia meninggalkan rumah,"
"Iya mah, mungkin karena proyek baru yang mengharuskan mas Farid sibuk,"
"Mamah harap kesibukan Farid segera berkurang,karena mamah juga ingin memiliki cucu kembali," ucap Farida antusias namun membuat Ana shock mendengarnya.
Ana terdiam ..
"Ana kenapa kamu diam?,"
"Eng ... ga kenapa-kenapa mah," sahut Ana gugup
"Ana,kenapa sampai saat ini kamu belum hamil juga,apa kamu menunda memiliki anak bersama Farid?,"
Ana kembali terkejut mendengar pertanyaan dari ibu mertuanya.
"I __ iya, mah, mungkin belum rezeki aku sama mas Farid," sahut Ana gugup
"Bagaimana aku bisa memiliki anak, sedangkan melakukan hubungan suami istri pun belum pernah, ditambah aku juga pesimis jika pun nanti melakukan kewajiban ku,karena saat dulu bersama mas Arif pun aku tidak memiliki anak," Gumam Ana dalam hatinya
"Yasudah,kalian harus berusaha lebih giat lagi,karena kalau bukan keturunan Farid siapa lagi yang akan mewarisi perusahaan keluarga Karim,"
"Iya,mah,semoga saja secepatnya ada kabar baik."
**
Hari sudah malam, setelah menidurkan Hana,kini Ana berada di dalam kamarnya,ia memikirkan banyak hal. Apa Ana harus mengiklaskan suami terdahulunya dan membuka hatinya untuk Farid, Bagaimana kalau Ana tidak bisa melakukannya dan mengecewakan ibu mertuanya,Apa yang akan terjadi jika Ana belum bisa melupakan suaminya,dan berharap masih bisa bertemu disana, meskipun ia sudah mengkhianati Arif.
Hal itu lah yang menjadi beban pikiran Ana,namun ana juga menyadari bahwa ia telah berdosa karena tidak memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Dan berharap bisa melakukannya atas kerelaan Ana.
Pukul 9 malam Farid menelpon Ana,dia ingin menanyakan perihal keadaan Hana dan juga mamahnya,didalam hati Ana ia pun ingin ditanya kabar,namun Farid tidak melakukan hal itu,membuat Ana kecewa namun tidak ditunjukkan.
Harusnya Ana tidak berpikiran demikian,karena bagaimanapun pernikahan yang ia jalani bukan dilandasi suka sama suka melainkan karena seorang anak kecil yang sangat membutuhkan sosok ibu.
📱
"Assalamualaikum,Ana,"
"Wa'alaykumussalam mas,"
"Apa aku mengganggu mu Ana?,"
"Tidak mas, kebetulan aku belum tidur,"
"Syukurlah, bagaimana keadaan Hana dan mamah? aku sangat merindukan mereka."
"Alhamdulillah kabar mamah dan Hana baik mas,"
"Alhamdulillah,oiya aku cuma mau ngasih tau kalau aku pulang besok pagi, mudah-mudahan tidak ada halangan lagi,"
"Baik mas, Hati-hati,"
"Yasudah,ku tutup telpon nya,kamu istirahat lah pasti seharian lelah mengasuh Hana yang sudah mulai aktif bicara dan lari-larian,"
"Iya mas,"
"Selamat tidur, assalamualaikum,
"Wa'alaykumussalam,"
Dilain tempat.
Setelah Farid selesai menelpon Hana,ada perasaan aneh yang timbul dari dalam dirinya,semacam rasa bahagia seolah telah berbicara dengan seseorang yang dirindukan,namun dirinya seolah menolak hal itu,karena ia meyakini bahwa dia masih setia dengan almarhum istrinya.
Sedangkan Ana merasa kecewa karena Farid tidak menanyakan keadaannya,entah kenapa hal itu membuat ana sedih,padahal sebelumnya tidak,dan Ana pun mencoba menepis perasaan itu,dia tidak ingin terlena dan akhirnya kecewa,sama halnya Farid,Ana pun berusaha ingin tetap setia pada mendiang suaminya.
**
Keesokan harinya Farid sudah sampai rumah,orang yang pertama kali ingin dia temui adalah istrinya,dia seperti seorang ABG yang ingin segera melepas rindu pada kekasih. Namun ia tidak menemukannya,karena Ana sedang sibuk membuat sarapan untuk anak dan ibu mertuanya .
"Mas,kamu sudah kembali?," ucap Ana dari dalam dapur
"Aku mencari mu dan yang lainnya tapi tidak ada di kamar dan disini pun tidak ada,kalian dimana?,"
"Mamah dan Hana sedang berjemur di taman belakang,maafkan aku tidak menyambut mu,karena sedang membuat sarapan untuk mereka?,"ucap Ana sambil menyalami Farid
"Ohh syukurlah,aku pikir kalian pergi,kenapa kamu yang memasak, bukankah ada chef yang biasa memasak?,"
"Mama ingin bubur buatan ku mas,jadinya aku buatkan,"
"Hhhmmh baiklah,"
"Mas,ingin sarapan dulu atau langsung bersih-bersih?,"
"Aku mandi dulu, soalnya aku berangkat pagi buta untuk mengejar penerbangan pagi,jadi aku belum sempat mandi,"
"Baiklah,mari aku siapkan air dan pakaian mas,hari ini pergi bekerja atau tidak?,"
"Aku ingin libur hari ini, badanku seperti habis dipukuli sakit semuanya,"
"Yasudah,sambil aku menyiapkan air untuk mas mandi, sebaiknya mas temui mamah dan Hana,mereka sangat merindukan mas Farid,"
"Baiklah,apa kamu tidak merindukan aku?," pertanyaan dadakan Farid membuat Ana salah Tingkah.
Deg deg deg
"Kenapa mas bertanya seperti itu?,"
"Ya siapa tahu saja kamu kangen mas,kita sudah hampir 2 Minggu tidak bertemu," ucap Farid menggoda
"Apa yang aku ucapkan? bodoh kamu Farid membuat suasana canggung saja," ucap Farid dalam hatinya.
Demi melepaskan kecanggungan,Farid langsung menemui mamah dan anaknya ditangkap belakang,mereka sangat terkejut dan sekaligus bahagia,karena akhirnya bisa melihat orang yang mereka rindukan.
***
Bari nundutan aku nulis wkwkwk
kalau banyak typo maafkan tidak dibaca ulang .
jangan lupa like,komen dan vote❤️ biar eceu semangat nulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ety Purn@w@ty
😍😍😍😍😍😍
2020-09-28
2
Tuti haryati
hehemmm
2020-08-16
0
mumulz
gengsi selalu mendominasi 😣😣
2020-08-01
0