Aku mulai bosan

Saat bel pulang berbunyi, Ana segera melangkah pergi tanpa berbalik kearah Siska. Saat sampai digerbang, Ana bertemu dengan Satria dan Beno yang memang menunggu Ana disana.

"Kita harus bicara," ucap Satria, dia tak ingin hubungannya dan Ana seperti ini terus.

"Nggak ada yang perlu dibicarain, permisi," ucap Ana, Satria pun langsung menggendong Ana membuat gadis itu meronta-ronta.

"Lepasin aku Satria, aku mau pulang," ucap Ana marah.

"Aku nggak akan turunin kamu sebelum kita bicara dan perbaikin semua ini," ucap Satria lalu berjalan menuju taman.

"Apa kita ikutin mereka?" tanya Beno pada Siska yang baru saja datang.

"Nggak usah Ben, biarin mereka berdua dulu, kita pulang aja, tapi lo yang anterin gue," ucap Siska.

"Yaudah yuk," ucap Beno lembut membuat Siska bingung, biasanya Beno akan mengajak dia berdebat dan mereka memang tak pernah akur, namun kenapa Beno tiba-tiba baik padanya.

Mungkin dia udah sadar kali, setannya udah pergi, batin Siska.

"Ayo naik," ucap Beno yang sudah berada diatas motornya. Siska pun dengan senyuman hendak naik, namun baru satu kakinya naik, Beno sudah menggas motornya membuat gadis itu terjatuh.

"Beno!!!" teriak Siska, Beno pun berbalik dan mengeluarkan lidahnya pada Siska, namun saat dia berbalik kedepan lagi, ada batu besar yang tak sengaja ditabraknya karena dirinya sudah tidak bisa mengerem atau menghindar, akhirnya dia juga ikut terjatuh bersama motornya.

"Hahahaha, kena azab lo," ucap Siska sambil mengejek Beno lalu melangkah pergi untuk mencari taxi.

"Ehk lo nggak bantuin gue, Siska!!" teriak Beno, tapi Siska terus saja berjalan. "Aiss, sialan banget sih ni motor," lanjut Beno sambil memukul motornya.

Sedangkan ditaman, Satria sudah melepaskan Ana dari gendongannya.

"Kamu itu apa-apaansih!" ucap Ana kesal.

"Ada masalah apa Ana, kenapa sikap kamu berubah, kenapa kamu kayak gini," ucap Satria sambil memegang kedua bahu Ana.

"Aku nggak berubah dan sikap aku emang kayak gini," ucap Ana sambil melepaskan pegangan Satria pada bahunya.

"Ana yang aku cintai dan aku kenal, tidak bersikap seperti ini," ucap Satria.

"Jadi kalau sikap aku berubah, berarti aku bukan lagi wanita yang kamu cintai," ucap Ana sembari melihat kearah lain, dia tak sanggup melihat wajah sedih Satria, namun dia harus melakukan apa lagi selain ini.

"Aku akan tetap mencintai kamu, tapi aku nggak sanggup Ana, aku nggak sanggup kalau kamu cuek dan dingin sama aku," ucap Satria.

"Aku mulai bosan Sat sama hubungan ini," ucap Ana membuat Satria terdiam kaku, Ananya berkata seperti itu, orang yang selama ini ada jika Satria butuh berucap bosan.

"Apa yang harus aku lakuin An, supaya kamu nggak bosan dengan hubungan ini, bilang dan aku akan akan lakuin," ucap Satria.

"Nggak tau Sat, mungkin nggak usah deketin aku dulu," ucap Ana lalu berlari pergi karena air matanya sudah ingin jatuh.

Dijalan air mata itu berhasil jatuh, Ana menghapusnya, tapi air mata itu jatuh lagi, sakit sekali hatinya melakukan ini semua.

Kamu kakak aku Satria, nggak pantas jika aku mencintai kamu lebih dari seorang kakak dan adik, batin Ana.

"Ana!!" panggil seseorang membuat Ana menoleh dan ternyata ada mobil yang berhenti tepat disampingnya.

"Dokter,"

"Kamu ngapain disini dan kenapa nangis?" tanya Dokter yang waktu itu memeriksa Ana dan memvonis Ana kena kanker otak. Dokter itu bicara dari dalam mobilnya, dia tidak keluar.

"Saya nggak papa Dok, ini saya baru pulang sekolah, mau cari angkot," ucap Ana sambil menghapus air matanya.

Pasti terjadi sesuatu sama dia atau dia menangis karena penyakit nya, batin Dokter.

"Kalau diluar kamu panggil saya Tristan aja ya, nggak usah Dokter," ucap Dokter Tristan.

"Iya Dok"

"Ayo, saya antar kamu pulang," ucap Dokter Tristan.

"Nggak usah Dok, hmm Tristan, saya bisa pulang sendiri," ucap Ana.

"Nggak papa saya antar aja, nggak bagus lo buat kesehatan kamu kalau kena panas matahari terus," ucap Dokter Tritan.

"Tapi Tristan, saya takut bikin Dokter, hmm kamu repot," ucap Ana.

"No, saya nggak merasa direpotkan sama sekali, ayo masuk," ucap Tristan.

"Yaudah deh, makasih Tristan," ucap Ana, lalu berjalan menuju pintu mobil sebelah Tritan dan masuk.

Terpopuler

Comments

Kulita

Kulita

bisa sembuh GK y ana

2021-05-08

1

Iin Meiandani

Iin Meiandani

lanjut pokoknya....

2021-01-08

1

Iin Meiandani

Iin Meiandani

lanjut thor up yg banyak

2021-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!