Episode 8

Malam pun tiba.

Ana berniat menelfon papanya, dia berharap papanya ingat jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Dalam telfon.

"Halo pa"ujar Ana antusias.

"Ada apa Ana?, kalau tidak penting apa yang ingin kamu bicarakan tutuplah telfonnya karena saya sedang sibuk"ujar Anton.

"Papa ingat hari ini, hari apa?"ujar Ana.

"Kamu menelfon saya hanya untuk menanyakan hari, sangat tidak penting, jangan telfon saya lagi kalau tidak penting"ujar Anton lalu mematikan telfon sepihak sebelum Ana kembali berbicara.

Ana hanya bisa menghela nafas, dia berusaha untuk tidak menangis, sebab masih ada hari besok yang pasti akan sangat menguras air matanya.

Setelah menenangkan dirinya, Ana pun bergegas untuk memasak makan malam dan membereskan rumah, sebab jika dia terlambat satu menit saja, dia akan mendapatkan pukulan dari Dimas lagi.

Esok pun tiba.

Ana berangkat sekolah lebih awal, sebab hatinya masih sangat sedih karena kemarin kedua orang tuanya benar-benar tidak ada yang mengingat ulang tahunnya, seharusnya dia sudah kebal karena selama tujuh belas tahun dia hidup memang kedua orang tuanya tidak pernah mengingat ulang tahunnya, tapi entah kenapa setiap tahun, Ana masih terus menanyakan pada papa dan mamanya hari ini hari apa, berharap papa dan mamanya akan memeluknya dan mengucapkan selamat ulang tahun putriku, tapi mungkin itu hanyalah keinginan Ana yang tidak akan pernah terwujud.

"Ana lestari, sahabat gue yang paling cantik!!"ujar Siska teriak membuat Ana tersadar dari lamunannya.

"Ada apa sih sis?"tanya Ana sedikit kesal.

"Hari ini ada berita yang paling menyenangkan dihatiku"ujar Siska sambil menggerakkan tangannya.

"Berita apa sampai buat lo begitu gembira?, biar gue tebak, lo habis ditebak sama Beno"ujar Ana yang langsung mendapat jitakan dari Siska.

"Sembarangan lo ngomong, ihk nauzubillah gue ditembak sama ondel-ondel itu"ujar Siska yang membuat Ana tertawa terbahak-bahak.

"Terus berita apa?"ujar Ana berusaha menghentikan tawanya.

"Pak Radit, guru matematika kita nggak masuk, soalnya sepupunya menikah, dan lo tau kita jam kosong, uhk senangnya"ujar Siska sambil berputar-putar tidak jelas.

"Hanya itu?"ujar Ana.

"Iya"

"Kirain apa, biasa aja tuh buat gue"ujar Ana.

"Iya buat lo mah biasa, kalau buat gue luar biasa karena gue nggak suka matematika"ujar Siska.

Bunyi bel istirahat pun tiba, Siska dan Ana bergegas menuju kantin karena mereka yakin jika Satria dan Beno sudah menunggu mereka di kantin.

Mereka berempat pun makan dengan sesekali Siska dan Beno bertengkar masalah sepele dan mereka besar-besarkan, sedangkan Ana dan Satria mereka hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sahabat mereka itu.

Setelah makan, mereka kembali ke kelas masing-masing.

Bel pulang pun tiba.

"Ana gue titip hp gue ke lo dulu yah, gue mau ke toilet sebentar"ujar Siska memberikan hpnya.

"Jangan lama yah"ujar Ana mengambil hp Siska.

"Iya sebentar doang kok, jangan tinggalin gue yah, kita ke parkiran bareng"ujar Siska dan diangguki oleh Ana.

Ana pun duduk kembali dikursi kelasnya sambil menunggu Siska, dia membuka hp Siska dan ternyata hp sahabatnya itu tak memiliki sandi, karena bosan Ana pun melihat-lihat galeri Siska dan dia terkejut kala melihat galeri Siska hampir dipenuhi foto Satria.

Kenapa foto Satria bisa banyak banget dihp Siska, batin Ana heran.

"Ana ayok"ujar Siska didepan pintu kelas, Ana pun langsung mematikan hp Siska lagi setelah menghapus media yang dia buka.

Siska dan Ana pun berjalan menuju parkiran sekolah mereka, disana sudah ada Satria yang menunggu Ana.

"Sis, gimana kalau kita bareng aja, nggak papa kan Sat?"ujar Ana saat sudah tiba didepan Satria.

"Iya nggak papa"ujar Satria, Satria memang membawa mobil hari ini.

"Yaudah deh kalau nggak merepotkan"ujar Siska.

"Apaansih Sis, nggak kok"ujar Satria.

Satria pun membukakan pintu mobil untuk Ana membuat Siska tersenyum dengan keromantisan Ana dan Satria.

Walau kamu bukan milikku, tapi melihatmu bahagia dengan orang yang kusayangi sudah cukup membuatku juga bahagia, batin Siksa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***